Makalah teori akuntansi

Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013) —
Document Transcript


1. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB I PENDAHULUANA.
LATAR BELAKANG Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga
periode: tahun 4000 SM–1300 M tahun 1300-1850 M, dan tahun 1850 M sampai
sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi.
Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana,
maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat
itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa
lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan
pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri–kredit kanan, tetapi
sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa
juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga
bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2)
sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana
akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama.
Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman

terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat
hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk
pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi
diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi akuntansi
sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai
keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi
akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun
berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang.
Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi
ketidakpastian, antara lain



2. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) mengenai kebutuhan akan kas.
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi–transaksi
keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya
informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi

tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat

untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,bagimana struktur
modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak
disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang
diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi
akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah
dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam
praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman
dalam penyusunan pelaporan keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industri
menengah banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan
baik. Padahal dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi,
hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam
mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi,
sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang profesional
merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatankegiatan perusahaan secara baik.Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi

akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan
hidup (going concern) industri menengah.B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah
Teori Akuntansi itu? 2. Apa Pengertian Akuntansi? 3. Bagaimanakah Sifat Dasar
Akuntansi itu?



3. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) 4. Bagaimanakah yang
dimaksud dengan Akuntansi: Kapitalisme, Kamera, Netral atau Bias itu? 5.
Bagaimanakah Siklus Akuntansi itu?C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH INI 1.
Untuk mengetahui bagaimana Teori Akuntansi itu 2. Untuk mengetahui pengertian dari
Akuntansi itu sendiri 3. Untuk mengetahui sifat dasar akuntansi 4. Untuk mengetahui apa
yang dimaksud Akuntansi Akuntansi: Kapitalisme, Kamera, Netral atau Bias 5. Untuk
mengetahui bagaimana siklus Akuntansi itu



4. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB II PEMBAHASANA.

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI Teori akuntansi
berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk
menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat
konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan
untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta Seperangkat hipotesis yang
bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu.
Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan pengertian
teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi dsb. Ia juga dapat didefinisikan sebagai

sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan atau praktik
akuntansi. Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif
sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Istilah ini juga
sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan
alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang berlaku
dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran
untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan
atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang
baru. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan
penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan
konsisten. Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil

perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin,
atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang terpadu. Prinsip umum, doktrin, atau
rerangka tersebut berfungsi untuk: Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan



5. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Pengarah pengembangan
praktik dan prosedur akuntansi baru Basis penurunan standar akuntansi Titik tolak
pengujian dan perbaikan praktik berjalan Pedoman pemecahan masalah
potensialPerspektif Teori AkuntansiBila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan
merupakan penjelasan ilmiah.Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini
diartikan sebagai penalaranlogis. Manapun perlakuan yang dianut, teori ini akan berisi
pernyataan-pernyataanyang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu
fenomena atauperlakuan akuntansi.Aspek Sasaran TeoriAspek sasaran ini mendasari
pembedaan teori akuntansi menjadi positif dan normatif.Penjelasan positif berisi
pernyataan tentang sesuatu seperti apa adanya sesuai denganfakta atau apa yang terjadi
atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan normatif berisipernyataan dan penalaran untuk
menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk ataurelevan atau tak relevan dalam kaitannya
dengan kebijakan ekonomik atau sosialtertentu.Aspek Tataran SemiotikaTeori ini dapat

dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi: Semantic, berusaha
menjawab apakah elemen-elemen statement keuangan benar-benar merepresentasikan
apa yang memang dimaksudkan dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung
dalam simbol pelaporan tidak dislahartikan oleh pemakai. Sintaktik, berusaha untuk
memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan,
kapan dilaporkan dan bagaimana melaporkannya. Pragmatic, membahas reaksi pihak
yang dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan
diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi.Verifikasi teori
merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atautidak.



6. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Teori akuntansi normatif
dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan.

Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau
apa yang nyatanya terjaB. PENGERTIAN AKUNTANSI Perkembangan akuntansi
sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya
memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada

abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun
buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini
berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu
pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian
yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double
entry bookkeeping. Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double
entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa
penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut.
Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh
Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,
Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”
yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan
“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double
entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum
terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573
atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.” Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam,
sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi,
sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada

zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan



7. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)berpasangan lengkap setelah
terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagarMoslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positifterhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yangpertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan statusperusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaanmeminjam uang,
mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindaksebagaimana halnya
perorangan. Keadaan-keadaan inilah yang menimbulkanperlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban. Akuntansi merupakan bahasa bisnis
yang dapat memberikan informasi tentangkondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil
usahanya pada waktu periode tertentu. Berikutini beberapa pengertian akuntansi. Komite
istilah American Institute of CertifiedPublic Accountant (AICPA) mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadiankejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasilhasilnya.Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan


merupakanilmu pengetahuan murni (science). Hal ini disebabkan penerapan prosedur
akuntansidalam menghasilkan laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya
dandipengaruhi berbagai faktor pertimbangan tertentu. American AccountingAssociation
(AAA), mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Proses mengidentifikasi, mengukur,
dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para
pemakainya.Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi merupakan media/alat yang
dapatdigunakan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai yang
berkepentingandengan masalah pengelolaan perusahaan. Accounting Principle Board
(APB)Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu
kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam
ukuran uang, mengenal suatu badan



8. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) ekonomi yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di
antara beberapa alternatif.Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi

jejak yang jelas baruditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta
sejak tahun 1747.Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undangundangmangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam
paksa,kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk
menanamkanmodalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti
yangdiajarkan oleh Luca Pacioli. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaanperusahaan di Indonesiamenggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnyasama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya,diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika
(Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai
diIndonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907,yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrolpembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanyaJawatan Akuntan Negara
(GAD – Government Accountant Dients) yang resmididirikan pada tahun 1915. Akuntan
public pertama adalah Frese & Hogeweg, yangmendirikan kantornya di Indonesia tahun
1918. Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga dibidang
akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%dipegang oleh
bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.Slamet, didirikan
kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia.
Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengandibukanya jurusan akuntansi di

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952.Pembukaan ini kemudian diikuti
Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah TinggiAkuntansi Negara) tahun 1960 dan
Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas



9. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Padjadjaran (1961),
Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah
Mada (1964). Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23
Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan
pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat
sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang
kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi
Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi
ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.C.
SIFAT DASAR AKUNTANSI Komite Terminologi AICPA (The Committee on
Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut: Akutansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya
guna dan dalam bentuk satuan uang, dan menginterprestasian hasil proses tersebut. Pada
perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi:
Akutansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat
dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara
alternatif tindakan yang ada. Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda
tentang proses akuntansi dalam menguraikan perbedaan teori-teori. Pandanganpandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa
yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi,
akuntansi sebagai komoditas, dan akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology. 1)
Akuntansi sebagai sebuah ideology Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena
ideologi sarana untuk mendukung dan melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik
saat ini. Karl Marx menegaskan bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan hubungan-



10. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) hubungan sosial yang
membentuk usaha produktif. Akuntansi juga dipandang sebagai mitos symbol, dan
kegiatan ritual yang mengizinkan penciptaan suatu tatanan simbolis yang didalamnya
agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi tersebut juga mewujudkan
dalam pandangan umum merupakan bahwa akuntansi juga instrument rasionalisasi
ekonomi dan alat sistem kapitalisme. Persepsi bahwa akuntansi merupakan sebuah
instrument rasionalisasi ekonomi ditunjukkan dengan sangat baik oleh Weber, yang
mendefinisikan tindakan rasionalisasi ekonomi sebagai “perluasan penghitungan
kuntitatif atau akuntansi yang secara teknis dapat dilakukan dan secara nyata dapat
diaplikasikan.” Hal yang sama ditekankan pula oleh Heilbroner yang menyatakan bahwa:
Praktik yang kapitalis mengubah satuan uang ke dalam satuan alat penghitung cost-profit
yang rasional, dimana karya besarnya adalah pembukuan berpasangan yang terutama
merupakan produk evolusi rasionalisasi ekonomi, perhitungan cost-profit, sebagai reaksi
terhadap rasionalisasi tersebut, dengan merealiasikan dan mendefinisikan dan secara

numeric, praktik ini sangat mendukung logika perusahaan.2) Akutansi Sebagai Sebuah
Bahasa Akutansi telah dipandang sebagai bahasa bisnis. Akuntansi merupakan suatu cara
pengkomunikasian informasi tetnang bisnis. Apa yang membuat akuntansi menjadi
sebuah bahasa? untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat kesejahteraan potensial
antara akuntansi dan bahasa. Hawes mendefinisikan bahasa sebagai berikut: Simbolsimbol manusia bukan merupakan tanda-tanda yang disusun secara acak, yang
mengarahkan pada konseptualisasi rujukan yang bersifat tertutup dan rahasia. Sebaliknya,
symbol-simbol manusia disusun secara yang sistematis dan berpola dengan aturan-aturan
khusus yang mengarahkan penggunaannya. Susunan symbol ini disebut bahasa, dan
aturan yang mempengaruhi pola dan penggunaan symbol tersebut dinyatakan sebagai tata
bahasa.



11. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Jadi, pengakuan akutansi
sebagai bahasa yang didasarkan pada identifikasi adanya dua komponen tersebut, sebagai
dua tingkatan akuntansi. Penjelasannya sebagai berikut:  Simbol-simbol atau
karakteristik leksikal suatu bahasa adalah unit-unit yang mengandung arti atau kata-kata
yang dapat diidentifikasi dalam setiap bahasa.  Tata bahasa suatu bahasa mengacu pada
susunan sintaksis yang terdapat dalam setiap bahasa. Dalam akuntansi, tata bahasa
merujuk pada serangkaian prosedur umum yang digunakan dan diikuti dalam penyusunan
seluruh data keuangan untuk keperluan bisnis. Jadi menetapkan hubungan antara tata
bahasa dengan aturan akuntansi dalam pernyataan berikut ini: Penyandang gelar CPA
(pakar dalam bidang akuntansi) mengesahkan ketetapan penerapan aturan akuntansi sama
seperti seorang pembicara suatu bahasa mengesahkan ketetapan tata bahasa suatu
kalimat. Aturan akuntansi memformalisasikan struktur yang melekat pada suatu bahasa
alamiah.3) Akutansi Sebagai Catatan Peristiwa yang Lalu Umumnya akutansi dipandang
sebuah cara penyajian sejarah perusahaan dan transaksi yang dilakukannya dengan pihak
lain. Konsep pertanggung jawaban pada dasarnya merupakan ciri hubungan principal
(pemilik) dengan agen (manajer). Pengukuran konsep pertanggung jawaban telah
dikembangkan dari waktu ke waktu. Bimberg membedakannya dalam empat periode:
Periode pure custodial Periode traditional custodial Periode aset-utilization Periode openended Dua periode pertama mengacu pada kepentingan agen untuk mengembalikan
sumber-sumber daya secara lengkap kepada principal dengan menetapkan tugas-tugas
minimal dalam melaksanakan fungsi pemeliharaan (custodial).



12. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Periode ke tiga mengacu pada
kepentingan agen untuk menetapkan inisiatif pemakaian aset secara mendalam agar
sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Terakhir, periode open-ended berbeda
dengan periode aset-utilization dalam hal penetapan pemanfaatan aset yang lebih
fleksibel dan memungkinkan agen untuk merencanakan aliran pemanfaatan aset. Bimberg
menguraikan konsep terakhir tersebut dalam uraian sebagai berikut: Konsep ini tidak

menyangkut petunjuk awal, namun juga memastikan kapan batas waktu sejumlah
petunjuk harus diubah. Sama halnya dengan pengendalian strategis, fungsi pertanggung
jawaban mensyaratkan adanya asumsi tingkat pertanggungjawaban yang signifikan, yang
harus dimiliki oleh manajer. Tekanan kerja mungkin disebabkan oleh adanya kesenjangan
struktur dan adanya ketidakpastian dengan jumlah yang signifikan. Petunjuk-petunjuk ini
yang mungkin menyebabkan sistem pelaporan pada pemilik perusahaan akan menemui
hambatan dalam komunikasi. Di satu sisi adanya kebutuhan pelaporan secara terperinci,
disisi lain adanya resiko pelaporan yang terlalu banyak dan kompleks.4) Akutansi
Sebagai Realitas Ekonomi Saat ini Akutansi juga dipandang sebagai cara untuk
menggambarkan realitas ekonomi saat ini. Argumen utama yang mendukung pandangan
ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada
taksiran yang menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada cost histories. Tujuan
utama dari pandangan akuntansi ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya (true
income), suatu konsep yang menunjukkan perubahan kesejahteraan perusahaan dari suatu
periode ke periode selanjutnya.5) Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi Akutansi
selalu dipandang sebagai suatu sistem informasi. Pandangan ini mengasumsikan akutansi
sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya
akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal). Dengan
menggunakan istilah



13. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) dalam proses komunikasi,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses menyendikan sejumlah observasi ke dalam
bahasa sistem akuntansi, memanimpulasi sinyal sistem pelaporan, dan mengawasandikan
(decoding) serta mentransmisikan hasilnya.” Pandangan tentang akuntansi ini
memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual maupun secara empiris.
Pertama, pandangan ini mengasumsikan bahwa sistem akuntansi merupakan satu-satunya
sistem pengukuran formal dalam organisasi. Kedua, pandangan ini memunculkan
kemungkinan disain sistem akuntansi yang optimal, yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan informasi yang bermanfaat (bagi pengguna). Perilaku pengirim (sender)
merupakan hal yang penting baik dalam reaksi terhadap informasi yang disajikan maupun
dalam pemanfaatan informasi yang dibuat. Kedua perilaku ini merupakan subjek
penelitian empiris dalam bidang akuntansi keperilakuan.6) Akuntansi sebagai Komoditi.
Komoditi yang dimaksud adalah output akuntasi dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.7) Akuntansi sebagai Sistem
Pertanggungjawaban. Dengan akuntansi,sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri
sehingga dapat dijadikan media untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
perusahaan atau lembaga.8) Akuntansi sebagai Teknologi Bambang Sudibyo (1987)
pernah mengajukan argumen tentang posisi akuntansi sebagai teknologi dan bukan
sebagai science atau art. Sudibyo menyimpulkan sebagai berikut: Akuntansi adalah
teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan untuk menerangkan dan
meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis tertentu melainkan untuk
mengendalikan variabel- variabel itu guna memperbaiki status ekonomis karenanya status
sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari akuntansi sebagai perangkat lunak

adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin rekayasa informasi dan pengendalian
(kontrol) keuangan. 13


14. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)Dalam APB statement No. 4
dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dariakuntansi (keuangan) sebagai berikut: a)
Accounting entity, entity tertentu harus dipisahkan dari badan atau entity yang lain. b)
Going concern, dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
(entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang akan datang. c)
Measurement, akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi (Economic
Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang dimiliki perusahan. d)
Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau suatu
periode tertentu. e) Monetary Unit, transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran
moneter. f) Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi Kas telah dilakukan ata tidak. g) Exchange
Price, Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaran. h) Approximation, dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiranpenaksiran, nilai, harga, umur, penyisihan, dan sebagainya. i) Judgment, dalam menyusun
laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian
yang dimiliki akuntan. j) General Purpose, informasi yang dihasilkan ditujukan buat
pemakai secara umum. k) Interrelated Statement, Neraca, Laba rugi, dan laporan Sumber
dan Penggunaan Dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama
lain. l) Substance Over Form, akuntansi leboh menekankan kenyataan ekonomis suatu
kejadian daripada bukti legalnya. m) Materiality, Laporan Keuangan Hanya memuat
informasi yang dianggap penting, dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya
tetap melihat signifikansinya.



15. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)D. AKUNTANSI:
KAPITALISME, KAMERA, NETRAL ATAU BIAS Untuk memudahkan pemahaman
terhadap fungsi akuntansi itu, penulis mengibaratkannya sebagai kamera yang mengambil
fotodari berbagai objek kejadian. Dalam konteks pengertian dari sudut lain, memang
akuntansi itu bisa dianggap sebagai sesuatu yang bersifat netral karena ia hanya
menangkap apa yang bisa ditangkap oleh lensa yang dimilikinya. Akuntansi mencoba
menangkap transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan mengangkat kejadian itu dalam
bentuk “foto” yang bisa memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan
(neraca), hasil usaha (laba rugi) dan laporan sumber dan pengeluaran arus kas (laporan
arus kas). Informasi yang dikeluarkan oleh sistem akuntansi mestinya tidak bisa berubah
dari objek yang difoto. Perubahan itu merupakan penyimpangan terhadap fungsinya
selaku “kamera”. Pada saat yang sama akuntansi jangan dianggap mampu memberikan
informasi atau fungsi diluar fungsinya sebagai tukang foto. Pada hakikatnya akuntansi itu
adalah mengukur dan melaporkan informasi tentang harta atau kekayaan. Dalam ideologi
kapitalisme harta merupakan bukti kemakmuran, ukuran keberhasilan hidup sehingga
pemupukan harta merupakan sasaran dan tujuan hidup. Sehingga semua tenaga dan

resorsi harus diarahkan untuk mencari, memupuk kekayaandengan berbagai cara yang
dilakukan. Dalam ideologi kapitalisme pemrakarsa penciptaan dan pedistribusian harta
diberikan kepada pemilik modal bukan kepada Negara atau kepada kaum pekerja (buruh).
Dalam kenyataannya, kapitalis berhasil bukan saja menjadi prosedur harta, tetapi dia
berusaha untuk terus- menerus menjadi penguasa dalam memupuk harta sehingga semua
kemampuannya diusahakan untuk menjaga perannya ini. Hal inilah yang membuat
kapitalis juga merambah ke bidang-bidang politik, social, dan keagamaan. Kapitalis
membiayai kegiatan elite politik dengan imbalan semua kebijakan politik harus
menguntungkan kapiitalis. Dibidang social juga demikian bahkan dalam bidang
keagamaan kapitalis mencoba memengaruhi ulama dalam pemahaman konsep
keagamaan untuk menjamin pemahaman agama tidak merusak penguasaannya pada
kekayaan tadi.E. SIKLUS AKUNTANSI Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan
bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:



16. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) a) Pencatatan Data ke dalam
dokumen sumber/bukti transaksi. b) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat
transaksi dalam jurnal (buku harian) c) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu
memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar. d) Penyusunan Neraca
Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. e)
Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. f)
Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
g) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal
dan Neraca.Bukti Transaksi Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi
biasanya dibuktikandengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau
benar bila didukungoleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada
transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian
barangdagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa. Semua
transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahanuntuk menyusun
laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itulebih lanjut. Buktibukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinyatransaksi antara lain:
kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.  Kwitansi Kwitansi merupakan bukti bahwa
seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.  Faktur Penjualan
atau Pembelian Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur.
Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang
dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.



17. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)  Bukti-bukti lain Disamping
kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau
nota kredit), serta bukti pengirirnan atau penerimaan barangPencatatan Dalam Buku
Harian (Jurnal). Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal).

Jurnaladalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana di tunjukkan
oleh nama-nma kolom, jurnal memberikaninformasi berikut: a) Tanggal, merupakan hal
yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi b) Nama
perkiraan. c) Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet d) Kolom kredit,
menunjukkan jumlah yang dikredit.Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
 Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito
bank, penerimaan penjualan dan cek.  Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi
oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban
atau modal).  Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan
atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.  Menetapkan apakah harus
mendebet atau mengkredit perkiraan.  Memasukkan transaksi tersebut kedalam
jurnal.Pencatatan Buku Besar Dan Buku Tambahan.  Buku Besar (Ledger) Untuk
memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang
memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah
dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan
menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan
menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.



18. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Jumlah buku besar yang
dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh
transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendirisendiri. Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan:
Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi
jumlah yang dikredit. Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan
jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal
dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai
kredit dalam buku besar. Buku Tambahan (Sub Ledger) Beberapa perkiraan
memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan
Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita
berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan
hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa
saldo masing-masing kreditur. Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap
langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang
dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan). Perkiraan
masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar
langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang
membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).
Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan
buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol
(Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya
dengan perkiraan hutang. Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling
(perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi.



19. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)Neraca Lajur Setelah seluruh
transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung.Setiap saldo masing-masing
perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet,kredit, atau nol. Neraca saldo adalah
suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dankarenanya menunjukkan apakah total debet
sama dengan total kredit. Jadi suatuneraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek
atas kecermatan pencatatan danpembukuan. Dalam neraca saldo terdapat hampir semua
perkiraan pendapatan dan bebanperusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada
pendapatan dan beban yangmempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah
sebabnya neraca inidisebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu
diperlukan jurnalpenyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada
akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.Jurnal penyesuaian akan
membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat danmemperbaharui perkiraan
Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yangtepat bagi laporan keuangan.
Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapatditimbulkan perkiraan yang tidak
kelihatan. Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:  Biayabiaya yang masih harus dibayar  Pendapatan yang masih harus diterirna  Biaya-biaya
yang dibayar lebih dahulu  Pendapatan yang diterima lebih dahulu  Penyusutan
bangunan, mesin-mesin dan lain-lain  Pemakaian perlengkapan (office supplies dan
store supplies)  Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih  Persediaan Barang
dagangan



20. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)Laporan Keuangan Cara
penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporanlaba rugi
terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan danterakhir adalah
neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuanganadalah: nama perusahaan,
nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan,rangka laporan
tersebut.JURNAL PENUTUP Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai
sisa pendapatan,beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam
perkiraanmodal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta
pengambilanpribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah
bukukanmaka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan
sementaratersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih
dahulukedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan
mengumpulkanjumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh
jumlahpendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan
suatu“tempat penyimpanan” sementara yang akan digunakan pada proses
penutupan.Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam
modal.Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 

Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar
laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total
pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.  Mengkredit setiap perkiraan
beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban.
Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba
rugi.  Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan
modal.  Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya.
Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.



21. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)Neraca Saldo Setelah
Penutupan. Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan.
Neracasaldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan
penjurnalandan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya
neracasaldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah
penutupanadalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan
untukmeyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk
memulaiperiode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal
perakhirperiode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan Neraca adalah
nilai sisa akhir dari daftar permanen yaituperkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal.
Didalamnya tidak termasuk perkiraansementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau
pengambilan pribadi, karena nilaisisa perkiraan tersebut telah ditutup 21



22. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB III PENUTUPA.
KESIMPULAN Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan
utamanya adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi
pengembangan praktik tersebut. Dilihat dari sifat dasarnya akuntansi memiliki 2 sifat
dasar yaitu Prinsip-prinsip yang menyajikan suatu kerangka acuan umum untuk menilai
praktik akuntansi dan Prinsip-prinsip untuk mengarahkan pengembangan praktik dan
prosedur akuntansi yang baru. Bukan itu saja dimana sifat dasar akuntansi juga dapat
dilihat dari berbagai pandangan, Pandangan-pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai
bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi
saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan akhirnya,
akuntansi sebagai sebuah ideology.



23. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI
AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) DAFTAR PUSTAKAHarahap,
Sofyan Syafri. TEORI AKUNTANSI Edisi Revisi. Rajawali Pers.Jakarta 2007Sumbersumber lain:http://www.google.com//pengantarteoriakuntansidanprosesakuntansi 23