Hak dan kewajiban Warga Negara menurut U

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak Asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.1

Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apa bila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.

Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau pun tak didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahaya, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupunkolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.

Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani mau pun rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apa bila rasa sakit atau penderiataan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau pengetahuan siapa pun dan atau pejabat publik.

1 C.S.T. Kansil, S.H. dan Christine ST. Kansil, S.H., M.H., Sekitar UUD 1945 Dewasa Ini., (Jakarta: Percetaka Negara RI, 2004) h. 250


(2)

Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apa bila hal tersebut adalah demi kepentingan.

Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja mau pun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Komisi Nasioanal Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penilitian, penyuluhan, pemantauan, atau mediasi hak asasi manusia.

B. Pengertian Judul

1.1 Hak Asasi Manusia Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 45

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melului oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.2

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum

2 http://www.gudangmateri.com/2010/10/kondisi-pelaksanaan-ham-di-indonesia.htmldi unduh 3 Februari, 2012


(3)

merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu: dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.


(4)

1.2 Pengertian Ham Menurut Beberapa Para Ahli Ada beberapa HAM Menurut para ahli, yaitu:

1. John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).3

2. Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak Asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

3. Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.

4. Meriam Budiardjo, berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan menurut UU No 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kerhormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, istilah “Hak” diartikan sebagai sesuatu yang benar, kepemilikan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar atas sesuatu. Sedangkan “asasi” berarti bersifat dasar, pokok atau fundamental. Sehingga Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia secara kodrati sebagai anugerah dari tuhan, mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan hak memiliki sesuatu. Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:

1. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. Kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. Semua

3 http://www.gudangmateri.com/2010/10/kondisi-pelaksanaan-ham-di-indonesia.htmldi unduh 3 Februari, 2012


(5)

manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bangsa, dan sebagainaya.

2. Landasan yang kedua dan yang lebih dalam adalah Tuhan menciptakan manusia. Semua manusia adalah makluk dari pencipta yang sama yaitu: Tuhan Yang Maha Esa. Kaerna itu dihadapan Tuhan manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.

1.3 Jenis-Jenis Ham

a. Hak asasi pribadi / Personal Right

1. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat 2. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

3. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan 4. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan

kepercayaan yang diyakini masing-masing. b. Hak asasi politik / Political Right

1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan 2. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

3. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya

4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi c. Hak azasi hukum / Legal Equality Right

1. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan 2. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns

3. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum d. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

1. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli 2. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

3. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll 4. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu

5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak. e. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights


(6)

1. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

2. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

f. Hak asasi sosial budaya / Sosial Culture Right

1. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan 2. Hak mendapatkan pengajaran

3. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

1.4 Hak Dan Kewaajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945. Ada beberapa Hak Warga Negara Indonesia, yaitu:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”

5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).


(7)

8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

1.5 Kewajiban Warga Negara Indonesia

Ada beberapa Undang-Undang Kewajiban Warga Negara Indonesia yang tercantum dalam beberapa pasal dan ayat, yaitu:

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”.

4. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis Pasal 28J aya 2 UUD 45

5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945. Menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak Dan Kewajiban Telah Dicantumkan Dalam Uud 1945 Pasal 26, 27, 28, Dan 30, Yaitu :


(8)

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.4

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.5

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

4http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/26/13202052/Mahasiswa.di.Indonesia.Cuma.4.8.Juta diunduh pada 3 Februari 2012


(9)

BAB II PERMASALAHAN

Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam rangka penyelanggaraan HAM dan Kewajiban Warga Negara Indonesia masih banyak terjadi konflik antar umat beragama serta kasus-kasus yang lainnya di negara ini. Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan, serta belum selesainya kasus-kasus korupsi yang menarik perhatian rakyat.

Ada pun beberapa Hal yang perlu di bahas dalam permasalahan yang terjadi di Indonesia antara lain:

1. Hak Asasi Manusia Menurut Uud 9145 2. Hak dan Wajib

3. Kewajiban Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 4. Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945


(10)

BAB III PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia Dalam Uud 1945

Dalam perubahan kedua UUD 1945 yang ditetapkan oleh MPR, tanggal 18 Agustus 2000, pasal tentang HAM ditulis dalam bab tersendiri, yaitu bab XA pasal 28 yang terdiri dari 10 pasal. Dengan adanya bab khusus tentang HAM ini, berarti memantapkan keinginan kita untuk menjunjung HAM di Negara tercinta ini. Berikut ini adalah isi dari bab XA tersebut:

1. Pasal 28A untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupan.

2. Pasal 28B membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup , tumbuh dan, berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

3. Pasal 28C mengembangkan diri, mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari IPTEK, seni, dan budaya memajukan diri secara kolektif.

4. Pasal 28D pengakuan yang sama dihadapan umum, hak untuk bekerja dan kesempatan yang sama dalam pemerintahan, berhak atas status kewarganegaraan. 5. Pasal 28E kebebasan memeluk agama, meyakini kepercayaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat.

6. Pasal berkomunikasi, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi.

7. Pasal 28G perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa aman serta untuk bebas dari penyiksaan.

8. Pasal 28H hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan.

9. Pasal 28I perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.


(11)

10. Pasal 28J berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan UU.6

B. Hak Dan Wajib

Sebelum pembahasan mengenai hak dan kewajiban warga Negara, perlu diketahui apa yang dimaksud hak dan wajib itu sendiri, yaitu:

1. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

2. Wajib adalah beban untuk memberikan atau membiarkan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

3. Hak merupakan kodrat manusia yang diberikan Tuhan sehingga siapapun tidak boleh mengganggunya dan hak tersebut dilindungi Negara. Walau demikian, batas-batasnya harus tetap ada dan pembatasan ini harus ditetapkan Negara sesuai dengan pandangan hidup, tingkat kemajuan kebudayaan, dan dasar Negara yang bersangkutan.

C. Hak Warga Negara

Setiap Negara umumnya mencantumkan pasal hak dan kewajiban warga Negara dalam Undang-Undang dan peraturan hukum lainnya sebagai syarat objektif dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.7

Dalam batang tubuh UUD 1945, hak-hak warga Negara diatur dalam beberapa pasal. Sesuai dengan sifat UUD yang singkat, luwes, dan fleksibel, pasal-pasalnya juga hanya yang pokok-pokok saja. Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur hak-hak warga Negara adalah sebagai berikut:

1. Pasal 27 Ayat 1

6http://www.komnasham.go.id/di unduh 3 Februari 2010


(12)

Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahannya itu dengan tidak ada kecualinya.

2. Pasal 27 Ayat 28

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.9

3. Pasal 28

Kemerdekaan bersekrikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 29 Ayat 2 10

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. 5. Pasal 30 Ayat 111

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

6. Pasal 31 Ayat 1

Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. 7. Pasal 33

Tiap-tiap warga negara berhak ikut dalam kegiatan perekonomian yang diusahakan bersama-sama.12

8. Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.13

Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM, sebagian isinya mengenai hak-hak warga Negara, diantaranya:

1. Hak untuk hidup

Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya. 2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

3. Hak mengembangkan diri

8 Ibid. 178

9 C.S.T. Kansil, Latiahan ujian Negara. MKDU Pancasila/—Ed. 1, Cet. 2. (Jakarta: Sinar Grafika, 2001) h.134

10 Ibid. h. 135

11 Ibid. h. 135

12 Ibid. h. 136


(13)

Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya, memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

4. Hak keadilan

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil.

5. Hak kemerdekaan

Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani.

Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

6. Hak atas kebebasan informasi

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

7. Hak keamanan

Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan hak miliknya.

Setiap orang berhak mencari suaka untuk mendapat perlindungan politik dari Negara lain.

Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. 8. Hak kesejahteraan

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.14

Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Warga Negara memiliki hak sekaligus kewajiban yang harus dipenuhi kepada Negara. Dari 30 pasal UU HAM, hanya satu ayat yang memuat tentang kewajiban individu, yaitu pasal 29 ayat (1). Dalam konstitusi termuat dalam pasal 28J. dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM, dari 106 pasal yang ada, pengaturan mengenai kewajiban dasar hanya empat pasal, sedangkan yang mengatur hak dan 14 Op.Cit. h. 259-260


(14)

kebebasan dasar terdiri dari 58 pasal, sisanya mengatur mengenai Komnas HAM dan ketentuan lain. Tidak berbeda dengan konstitusi, kewajiban dasar itu intinya menyebutkan, tiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai HAM serta wajib ikut serta membela Negara.

D. Kewajiban Warga Negara

Beberapa kewajiban warga negara, yaitu:

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pasal 28J ayat 1 UUD 1945).

2. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dengan maksud semata-semata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yanga adil sesuai dengan pertibangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (Pasal 28J ayat 2 UUD 1945).

3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 68 UU No.39/1999)

4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan. (Pasal 30 UUD 1945).15

5. Setiap warga Negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 27 UUD 1945).

6. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945).16

7. Setiap orang yang ada di wilayah Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tertulis dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia.

E. Warga Negara Indonesia

Penduduk menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945 ialah: warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan warga negara 15 Pancasila dan Piagam Madinah. Dra. Ngudi Astuti, M.Si.


(15)

menurut pasal 26 ayat (1) ialah: orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Sedangkan menurut Undan-Undang no.62/1958 tentang kewarganegaraan Indonesia menyatakan perundang-undangan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.17

Warga negara dari suatu negara berarti anggota dari negara itu yang merupakan pendukung dan penanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undang-Undang yang di buat oleh negara tersebut. sebelum negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih dahulu negara harus tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa orang-orang yang tinggal di dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Penduduk, ialah: seseorang yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu, yang dapat di bedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA).

b. Bukan pendudukan yaitu: orang-orang asing yang tinggal di dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa yang di berikan oleh negara (kantor imgrasi).

17 Syahrial Syarbaini, Pendidikan pancasila (implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) Di perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia 2012) h. 261


(16)

(17)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kerhormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak dan kewajiban warga Negara yang diatur oleh UUD 1945 hendaknya seimbang dalam pelaksanaannya agar tercipta implementasi Hak Asasi Manusia yang baik dan benar.

B. Saran

Sebagai makluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain, serta kewajiban kita sebagai warga negara indonesia menurut UUD 1945.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Sekitar UUD 1945 Dewasa ini. Prof. Drs. C.S.T. Kansil, S.H. dan Christine ST. Kansil, S.H., M.H.-Jakarta: Percetakan Negara RI,2004

Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Ke II. Sri Harini Dwiyatmi .Cetakan I: Mei 2012. Penerbit: Pustaka Pelajar Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 Tim Dosen PKn UPI. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana Media Grafika.

http://www.gudangmateri.com/2010/10/kondisi-pelaksanaan-ham-di-indonesia.html


(1)

Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya, memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

4. Hak keadilan

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil.

5. Hak kemerdekaan

Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani.

Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

6. Hak atas kebebasan informasi

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

7. Hak keamanan

Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan hak miliknya.

Setiap orang berhak mencari suaka untuk mendapat perlindungan politik dari Negara lain.

Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. 8. Hak kesejahteraan

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.14

Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Warga Negara memiliki hak sekaligus kewajiban yang harus dipenuhi kepada Negara. Dari 30 pasal UU HAM, hanya satu ayat yang memuat tentang kewajiban individu, yaitu pasal 29 ayat (1). Dalam konstitusi termuat dalam pasal 28J. dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM, dari 106 pasal yang ada, pengaturan mengenai kewajiban dasar hanya empat pasal, sedangkan yang mengatur hak dan 14 Op.Cit. h. 259-260


(2)

kebebasan dasar terdiri dari 58 pasal, sisanya mengatur mengenai Komnas HAM dan ketentuan lain. Tidak berbeda dengan konstitusi, kewajiban dasar itu intinya menyebutkan, tiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain, patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai HAM serta wajib ikut serta membela Negara.

D. Kewajiban Warga Negara

Beberapa kewajiban warga negara, yaitu:

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pasal 28J ayat 1 UUD 1945).

2. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dengan maksud semata-semata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yanga adil sesuai dengan pertibangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (Pasal 28J ayat 2 UUD 1945).

3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 68 UU No.39/1999)

4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan. (Pasal 30 UUD 1945).15

5. Setiap warga Negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 27 UUD 1945).

6. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945).16

7. Setiap orang yang ada di wilayah Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tertulis dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia.

E. Warga Negara Indonesia

Penduduk menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945 ialah: warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan warga negara 15 Pancasila dan Piagam Madinah. Dra. Ngudi Astuti, M.Si.


(3)

menurut pasal 26 ayat (1) ialah: orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Sedangkan menurut Undan-Undang no.62/1958 tentang kewarganegaraan Indonesia menyatakan perundang-undangan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.17

Warga negara dari suatu negara berarti anggota dari negara itu yang merupakan pendukung dan penanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undang-Undang yang di buat oleh negara tersebut. sebelum negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih dahulu negara harus tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa orang-orang yang tinggal di dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Penduduk, ialah: seseorang yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu, yang dapat di bedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA).

b. Bukan pendudukan yaitu: orang-orang asing yang tinggal di dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa yang di berikan oleh negara (kantor imgrasi).

17 Syahrial Syarbaini, Pendidikan pancasila (implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) Di perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia 2012) h. 261


(4)

(5)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kerhormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak dan kewajiban warga Negara yang diatur oleh UUD 1945 hendaknya seimbang dalam pelaksanaannya agar tercipta implementasi Hak Asasi Manusia yang baik dan benar.

B. Saran

Sebagai makluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain, serta kewajiban kita sebagai warga negara indonesia menurut UUD 1945.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sekitar UUD 1945 Dewasa ini. Prof. Drs. C.S.T. Kansil, S.H. dan Christine ST. Kansil, S.H., M.H.-Jakarta: Percetakan Negara RI,2004

Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Ke II. Sri Harini Dwiyatmi .Cetakan I: Mei 2012. Penerbit: Pustaka Pelajar Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 Tim Dosen PKn UPI. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana Media Grafika.

http://www.gudangmateri.com/2010/10/kondisi-pelaksanaan-ham-di-indonesia.html