HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.docx

MAKALAH

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA”
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
NAMA

: ARDIANT YOSA HASTAKA

NIM

: A11.2012.07102

KELOMPOK : A11.4212

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN 2014/2015

i


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia saat mereka
lahir di dunia. Oleh karena hak manusia berada di dunia dan hidup memenuhi
bumi ini. Dan tak hanya hak saja, kewajiban juga sudah menanti manusia dalam
hidupnya, seperti kewajiban pertama yang diberikan Allah kepada manusia dalam
Kitab Kejadian, yaitu memenuhi bumi dan memanfaatkan semua yang ada di
bumi. Hingga pada saat ini telah terbentuk suatu wilayah yang sudah diakui oleh
wilayah lainnya yang disebut dengan “negara”.
Di dalam negara juga terdapat hak dan kewajiban yang memang dimiliki
dan diberikan kepada rakyatnya atau warga negara itu sendiri. Hak-hak yang
dimiliki oleh warga negara itu sendiri juga sudah dari lahir mereka dapatkan, yang
dikenal oleh kita yaitu Hak Asasi Manusia serta banyak lagi hak-hak yang
dimiliki oleh kita sebagai warga negara. Dan tidak hanya hak saja yang kita
punya, melainkan juga kewajiban sebagai warga negara yang memiliki sebuah
asset yang sangat berharga dan patut diperjuangkan dan dibanggakan.

Ironi yang dihadapi saat ini adalah banyak warga negara yang belum
menerima haknya sebagai warga dalam berdiam dalam suatu negara. Pemerintah
yang belum atau tidak memeberikannya kepada segerombol warganya atau warga
negaranya sendiri yang menabaikan hak dan kewajibannya sehingga mendapatkan
sebuah problema kehiduppan yang nantinya akan menyalahkan pemimpin yang
mungkin atau sedang memperjuangkan kehidupan warganya yang sedang
mementingkan egonya saat ini.
Contohnya saja kemalangan yang saat ini sedang menimpa suatu negara
dengan rakyatnya yang memeberikan pemrotesan terhadap bencana alam banjir.
Warga

yang

seenaknya

sendiri

menggerutu

ketidaksigapan


hingga

ketidakbertanggungjawaban pemimpinnya karena banjir yang tak kunjung reda
atau hilang. Kita lihat keadaan saat ini dengan point simple saat ini yaitu sampah.
Sampah yang ada dalam sumber air saat ini banyak disebabkan oleh oknumoknum yang sedang mempertahankan haknya sebagai masyarakat demokrasi. Jika

1

ditelusuri apakah tidak malu seseorang yang mempunyai kewajiban menjaga
wilayahnya dengan seenaknya menggunakan haknya setelah dia sendiri
melalaikan kewajibannya sebagai warga dari wilayah itu sendiri.
Masih banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh negara maupun warga
negara itu sendiri. Semua hanya bersumpber dari kesadaran masing-masing. Oleh
karena itu dibuatlah makalah tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara.
Sehingga diharapkan dengan selesainya makalah ini akan mempunya perubahan
etikan dan pola pikir untuk menentukan keseimbangan antara hak dan
kewajibannya entah sebagai warga negara ataupun bukan.
1.2


Rumusan masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi Hak dan Kewajiban Warga negara?
2. Apa akibatnya jika warga Negara tidak melaksanakan kewajibannya?
3. Apa akibatnya jika negara tidak menjadi hak warga negara?

1.3

Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam selesainya penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara.
2. Memahami akibat dari ketidaklaksanaannya kewajiban oleh warga negara.
3. Mengetahui akibatnya jika Negara tidak menjadi hak dari warga negara.

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

Menurut Prof. Dr. Notonagoro hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya sedangkan kewajiban adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak
tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan.
Sedangkan menurut Curzon, Hak dikelompokan menjadi lima, yang
pertama adalah hak sempurna, misal dapat dilaksanakan dan dipaksakan melalui
hukum, dan hak tidak sempurna, misal hak yang dibatasi oleh daluwarsa, yang
kedua adalah hak utama, hak yang diperluas oleh hak-hak lain, hak tambahan,
melengkapi hak utama, yang ketiga adalah hak publik, ada pada masyarakat,
negara dan hak perdata, ada pada seseorang, yang keempat adalah hak positif,
menuntut dilakukannya perbuatan, hak negatif agar tidak melakukan dan yang
terakhir adalah hak milik, berakaitan dengan barang dan hak pribadi berkaitan
dengan kedudukan seseorang.
Kewajiban menurut Curzon juga dikelompokan menjadi lima, yang
pertama adalah kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak
berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak, yang kedua

adalah kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak
publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari
perjanjian berkorelasi dengan hak perdata, kewajiban ketiga adalah kewajiban
positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan
sesuatu, yang keempat adalah kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada
semua warga negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan
kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian, dan yang
terakhir adalah kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum,

3

misal kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat
memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal membayar kerugian
dalam hukum perdata.
Dari pernyataan diatas maka di simpulkan bahwa hak adalah sebuah
kuasa yang dimiliki oleh setiap pribadi untuk memilih semua dalam hidupnya
yang akan menentukan tujuan hidup pribadi tersebut meskipun terkadang hak
yang dimiliknya dibatasi oleh faktor-faktor tertentu.
Kewajiban dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kewajiban
adalah suatu keadaan dimana pribadi yang mempunyai kewajiban mempunyai

tanggungjawab untuk mempertahankan atau menuntaskannya dan terkadang
mempunyai tuntutan khusus dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dan semua
tergantung pada pribadi yang memiliki hak dan kewajiban untuk saling
menyeimbangkan keduanya demi menuntaskan suatu tujuan yang sudah dipilih.
Bagaimana dengan Hak dan Kewajiban sebagai pribadi yang berdiam
dalam suatu wilayah yang diakui dan mempunyai hukum atau biasa disebut
negara?
Diambil dari perngertian diatas, dapat dimengerti bahwa hak warga
negara adalah kuasa atas sesuatu yang patut dimiliki oleh warga negara yang
sudah diberikan oleh negaranya. Seperti Hak Asasi Manusia yang dari lahir setiap
warga negara mempunyainya. Demokrasi, yang merupakan hak untuk
mengungkapkan pendapatnya secara publik. Dan hak atas segala sesuatu yang
diciptakannya.
Kewajiban sendiri memiliki arti sebagai tugas. Yaitu tugas yang
diberikan negara kepada warga negaranya untuk melindungi negaranya,
menjunjung nama baik negaranya dan menjaga negaranya dari segala sesuatu
yang dapat memperburuk atau menyebabkan sesuatu yang tidak baik pada
negaranya sendiri.
2.2. Asas-asas Kewarganegaraan


4

Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan
asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman
yaitu:

5

a. Asas kelahiran (Ius soli)
Asas kelahiran (Ius soli) adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas
kewarganegaraan hanyalah ius soli saja, sebagai suatu anggapan bahwa
seseorang lahir di suatu wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi
warga negara tersebut, akan tetapi dengan tingginya mobilitas manusia maka
diperlukan asas lain yang tidak hanya berpatokan pada kelahiran sebagai
realitas bahwa orang tua yang memiliki status kewarganegaraan yang
berbeda akan menjadi bermasalah jika kemudian orang tua tersebut
melahirkan di tempat salah satu orang tuanya (misalnya di tempat ibunya).
Jika asas ius soli ini tetap dipertahankan maka si anak tidak berhak untuk
mendapatkan status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah maka

muncul asas ius sanguinis.
b. Asas keturunan (Ius sanguinis)
Asas keturunan (Ius sanguinis) adalah pedoman kewarganegaraan
berdasarkan pertalian darah atau keturunan. Jika suatu negara menganut asas
ius sanguinis, maka seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki
kewarganegaraan suatu negara seperti Indonesia maka anak tersebut berhak
mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara
Indonesia.
c. Asas perkawinan
Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang memiliki
asas kesatuan hukum, yaitu paradigma suami isteri atau ikatan keluarga
merupakan inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat dan
bersatu. Di samping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan
derajat, karena suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan

masing-masing

pihak.


Asas

ini

menghindari

penyelundupan hukum, misalnya seorang yang berkewarganegaraan asing
ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu negara dengan cara
berpura-pura melakukan pernikahan denga perempuan di negara tersebut,
setelah mendapat kewarganegaraan itu ia menceraikan isterinya.

6

d. Unsur pewarganegaraan (naturalisasi)
Dalam naturalisasi ada yang bersifat aktif, yaitu seseorang yang dapat
menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk
menjadi warga negara dari suatu negara. Sedangkan naturalisasi pasif,
seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara atau tidak
mau diberi status warga negara suatu negara, maka yang bersangkutan
menggunakan hak repudiasi yaitu hak untuk menolak pemberian

kewarganegaraan tersebut.
2.3. Hukum dalam Negara
Setiap negara pasti mempunyai hukum, dan hukum yang mengikat warga
negaranya untuk tunduk kepada pemerintahan dalam suatu negara. Hukum juga
merupakan kewajiban bagi warga negara untuk menaatinya. Karena dalam hukum
tercantum semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga negara.
Menurut Wikipedia, Negara Hukum adalah negara bersandar pada
keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas dasar hukum yang adil
dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum, yaitu pertama: hubungan antara
yang memerintah dan yang diperintah tidak berdasarkan kekuasaan melainkan
berdasarkan suatu norma objektif, yang juga mengikat pihak yang memerintah;
kedua: norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara
formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea hukum.
Lalu, bagaimana juga seorang warga negara tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai warga negara?
Kewajiban sebagai warga negara adalah menaati hukum. Bagi warga
negara yang tidak menaati hukum memang butuh untuk diberi sangsi yang
seimbang dengan yang dia lakukan. Salah satu contoh adalah Korupsi. Petinggipetinggi negara yang korupsi merupakan sebuah perilaku yang menyimpang dari
kewajiban mereka untuk menjaga keseimbangan negara dan nama baiknya di
negara lain. Pertanyaannya adalah bagaimana jika negara hukum yang menentang
korupsi bias memberikan grasi pada pelaku korupsi? Sedangkan di China pelaku
korupsi dijatuhi hukuman mati ditengah-tengah rakyatnya. Perlu dilihat lagi untuk
menyeimbangkan hukum dalam kewajiban dan hak.

7

Ironis sekali rasanya jika melihat orang-orang lanjut usia yang nekat
mencuri secuil dan dituntut dalam persidangan. Manusia memliki hak untuk hidup
tentran dalam usia tua. Keseimbangan ini harus didasari dalam semua pola pikir
manusia. Entah mereka memimpin suatu negara ataukah tidak. Karena perlu
titegaskan sekali lagi bahwa keseimbangan antara hukum hak dan kewajiban
memang perlu dipertimbangan.
Sekali lagi, jika negara memberikan hak kepada warga negaranya,
bagaimana jika negara tidak menjadi suatu hak dari manusia?
Berdiam dalam suatu wilayah adalah hak dari manusia. Meskipun bukan
dari wilayahnya sendiri pun manusia memiliki hak. Pertanyaan bagaimana jika
negara bukan merupakan hak dari manusia?
Negara sendiripun adalah sebutan untuk wilayah yang diakui wilayah lain
yang mempunyai hukum dan bernasib sama. Sehingga kritisnya, negara sendiri
itupun hanya sebuah ungkapan, maka pernyataan ini dapat dibatalkan karena
kesimpulan ini.
Terlebih setiap wilayah mempunyai hukum kewarganegaraan yang
disebuat ius soli, asas ini merupakan hukum yang langsung mengikat seseorang
untuk mendapat pengakuan dari wilayah dimana dia dilahirkan.
Terdapat juga asa ius sanguinis, yaitu asas kepemilikan ikatan sebuah
wilayah dari keturunan yang memiliki ikatan wilayah tersebut. Missal ayah
seseorang anak berasal dari Jepang dan dia lahir di Indonesia, maka si anak juga
memiliki ikatan nengan ayahnya yang asli Jepang.
Selain itu juga terdapat hukum yang mengatur tentang perkawinan dan
permintaan untuk menetap.

8

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Hak adalah sebuah kuasa yang dimiliki oleh setiap pribadi untuk memilih
semua dalam hidupnya yang akan menentukan tujuan hidup pribadi tersebut
meskipun terkadang hak yang dimiliknya dibatasi oleh faktor-faktor tertentu.
Kewajiban adalah suatu keadaan dimana pribadi yang mempunyai
kewajiban

mempunyai

tanggungjawab

untuk

mempertahankan

atau

menuntaskannya dan terkadang mempunyai tuntutan khusus dan syarat-syarat
yang harus dipenuhi. Dan semua tergantung pada pribadi yang memiliki hak dan
kewajiban untuk saling menyeimbangkan keduanya demi menuntaskan suatu
tujuan yang sudah dipilih.
Warga negara yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai warga
negara harus dikenai hukuman yang seimbang dengan kesalahannya. Tidak hanya
berdasarkan emosi ataupun kewenang-wenangan karena jabatan.
Berdiam dalam suatu wilayah adalah hak dari manusia. Meskipun bukan
dari wilayahnya sendiri pun manusia memiliki hak. Pertanyaan bagaimana jika
negara bukan merupakan hak dari manusia?
Negara sendiripun adalah sebutan untuk wilayah yang diakui wilayah lain
yang mempunyai hukum dan bernasib sama. Sehingga kritisnya, negara sendiri
itupun hanya sebuah ungkapan, maka pernyataan ini dapat dibatalkan karena
kesimpulan ini.

9

DAFTAR PUSTAKA
1. Paramita, Deasy Laily. 2014. Makalah Hak dan Kewajiban Negara.

(https://www.academia.edu/6709503/Makalah_Hak_dan_Kewajiban_
Warga_Negara_Disusun_dalam_rangka_memenuhi_tugas_mata_kulia
h_Pendidikan_Kewarganegaraan , diakses 21 Maret 2015)
2. Kusuma, Utari. 2012. Asas Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan.

(http://utarikusuma.wordpress.com/2012/04/25/asaskewarganegaraan-dan-pewarganegaraan/, diakses 21 Maret 2015)
3. Purbayasa, Firman. 2013. Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Indonesia Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Dengan UUD
45.
(https://www.academia.edu/8338762/HAK_DAN_KEWAJIBAN_WARG
A_NEGARA_INDONESIA_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WARGA_NEGA
RA_INDONESIA_DENGAN_UUD_45_Menurut_Prof , diakses 21
Maret 2015)
4. Angga,

2014. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

(http://www.kodam17cenderawasih.mil.id/tulisan/fokus/hak-dankewajiban-warga-negara-indonesia/ , diakses 21 Maret 2015)
5. Souljah, Njank.2012. Hak dan Kewajiban menurut para Ahli.

http://njanksouljah.blogspot.com/2012/06/hak-dan-kewajiban-menurutpara-ahli.html , diakses 21 Maret 2015)
6. Faraid,

Fikham.2012.

Asas

Kewarganegaraan.

(https://www.academia.edu/8609119/Asas_Kewarganegaraan , diakses
21 Maret 2015)
7. Sobarudin, Enjang.

Negara ,

2012. Mahasiswa Harus Giat Terlibat Bela

(http://www.kabar-priangan.com/news/detail/2964 , diakses

21 Maret 2015).

v