2.1.5 Kegunaan tumbuhan karamunting
Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai tumbuhan obat adalah tumbuhan karamunting. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah daun yang
berfungsi sebagai obat diare. Buahnya digunakan sebagai antibisa dan obat diare. Sari akarnya digunakan untuk mengobati sakit jantung, mengurangi rasa
sakit setelah melahirkan, obat diare, infeksi kulit dan untuk perawatan bekas luka pada kornea mata Ngoc, dkk., 2013. Buah karamunting digunakan juga
sebagai pewarna tas naken di wilayah Papua dan untuk mewarnai ulos Batak.
2.2 Pirogalol
Pirogalol mempunyai struktur kimia seperti terlihat pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2. Pirogalol Sweetman, 2009.
Pemerian : Padatan hablur putih atau hablur tidak berwarna dengan berat molekul 126, 1
Suhu lebur : 133
o
C Ditjen POM, 1995. Pirogalol bersifat sebagai reduktor mudah teroksidasi. Dalam bentuk
larutan akan menjadi warna gelap jika terkena udara. Jika pemakaiannya dicampur dengan zat warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, pirogalol
berfungsi sebagai zat pembangkit warna dan dikombinasikan dengan pewarna logam lain. Ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan agar zat warna dapat
Universitas Sumatera Utara
menempel lebih kuat lagi pada rambut dibandingkan pada saat sebelum dicampur. Pirogalol diizinkan digunakan sebagai zat pembangkit warna dengan
batas kadar 5 Ditjen POM, 1985.
2.3 Tembaga II sulfat
Tembaga II sulfat merupakan senyawa logam yang dapat digunakan sebagai pewarna pada rambut.
Pemerian : Berbentuk serbuk atau granul berwarna biru, transparan
dengan berat molekul 249,68 Ditjen POM, 1995. Kelarutan
: 1 g larut dalam 3 ml air; dalam 0,5 ml air panas; 1 g dalam 500 ml alkohol; 1 g dalam 3 ml gliserol Sweetman, 2009.
Tembaga II sulfat digunakan dalam cat rambut yang memberikan warna coklat dan hitam. Warna tersebut terjadi karena tembaga sulfat berubah
menjadi tembaga oksida Bariqina dan Ideawati, 2001. Tembaga II sulfat termasuk ke dalam zat warna senyawa logam. Daya lekat zat warna senyawa
logam umumnya tidak sekuat zat warna nabati, karena itu jika digunakan langsung harus dilakukan tiap hari hingga terbangkit corak warna yang
dikehendaki Ditjen POM, 1985.
2.4 Xanthan Gum
Xanthan gum adalah gom hasil fermentasi karbohidrat oleh Xanthomonas campestris yang dimurnikan. Merupakan garam natrium, kalium,
atau kalsium dari suatu polisakarida dengan bobot molekul besar yang mengandung D-glukosa, manosa, dan asam glukoronat. Berupa serbuk putih
Universitas Sumatera Utara
atau putih kekuningan, larut dalam air dan memberikan viskositas yang tinggi dalam larutan. Xanthan gum juga mengandung tidak kurang dari 1,5 asam
piruvat Sweetman, 2009. Struktur kimia xanthan gum dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Struktur kimia xanthan gum Rowe, dkk., 2009.
Xanthan gum banyak digunakan dalam formulasi sediaan oral dan topikal, kosmetik, dan makanan sebagai bahan pensuspensi serta bahan
pengemulsi. Gom ini tidak toksik, dapat tercampurkan dengan banyak bahan farmaseutikal, dan memiliki stabilitas serta viskositas yang baik pada rentang
pH dan temperatur yang luas Rowe, dkk., 2009.
2.5 Rambut