2.6.1 Berdasarkan daya lekat zat warna 2.6.1.1 Pewarna rambut temporer
Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya sampai pada pencucian berikutnya. Pewarna ini melapisi
kutikula rambut tetapi tidak berpenetrasi ke dalam korteks rambut BPOM, 2008.
Jenis sediaan pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna, sampo warna termasuk juga kombinasinya
dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot pewarnaan rambut BPOM, 2008.
2.6.1.2 Pewarna rambut semipermanen
Pewarna rambut semipermanen adalah pewarna rambut yang memiliki daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga 6-8
minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas, tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur juga BPOM, 2008.
Tujuan pemberian pewarna semipermanen selain untuk menyegarkan warna rambut yang kusam dan juga untuk mempertahankan kemilau rambut.
Oleh sebab itu, rambut putih yang dicat hitam dengan jenis zat yang bersifat semipermanen ini secara perlahan-lahan, setelah 4-6 minggu, akan menguning
kecoklatan dan akhirnya rambut akan kembali menjadi putih atau putih kekuningan BPOM, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.6.1.3 Pewarna rambut permanen
Pewarna rambut permanen berpenetrasi ke dalam kutikula dan terdeposit pada korteks rambut. Pewarna rambut jenis ini memiliki daya lekat
yang jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan dapat bertahan 3-4 bulan BPOM, 2008.
Pewarna permanen terdapat dalam berbagai bentuk dan macam, seperti krim, jeli, dan cairan. Bahan pewarna ini meliputi campuran zat warna nabati
dengan zat warna senyawa logam, zat warna derivat fenol seperti pirogalol, dan zat warna amino seperti orto atau para diaminobenzen, aminohidroksibenzen,
dan meta disubstitusi fenilendiamin. Pewarna ini berguna untuk menutupi warna rambut putih, rambut beruban, serta rambut dengan warna asli untuk
mendapatkan warna-warna yang mendekati warna asli menurut selera atau zaman BPOM, 2008.
Susunan rambut atau berbagai macam tebal rambut akan mempengaruhi daya penyerapan cat. Pada umumnya, rambut halus lebih cepat dan lebih
mudah menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal. Keadaan rambut yang kurang sehat, misalnya kutikula terbuka, akan cepat menyerap cat warna dalam
jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan warna tidak merata. Jenis rambut dengan kutikula yang sangat padat atau rapat dapat menolak peresapan
pewarna secara cepat sehingga memerlukan waktu olah yang lebih lama Bariqina dan Ideawati, 2001.
Di dalam proses pewarnaan rambut, yang perlu diperhatikan adalah jangan langsung mengeramasi rambut yang baru saja diberi warna karena dapat
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan berkurangnya kemilau rambut dan bahkan dapat menghilangkan warna rambut tersebut. Penggunaan sampo dan conditioner
jenis tertentu sangat baik untuk rambut yang telah diwarnai Bariqina dan Ideawati, 2001.
Mekanisme penempatandeposit zat warna dari ketiga jenis pewarna rambut di atas yang diilustrasikan pada sehelai rambut dapat dilihat pada
Gambar 2.6 berikut:
a b c
Gambar 2.6. Deposit zat warna pada proses pewarnaan rambut Mitsui, 1997.
Keterangan: a
= Pewarna rambut temporer b
= Pewarna rambut semi permanen c
= Pewarna rambut permanen
2.6.2 Berdasarkan proses sistem pewarnaan