KONSEP-KONSEP DASAR TENTANG MOTIVASI

bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya. d. Give and Give Kita semua terbiasa dengan konsep kalimat take and give, dimana kita akan memberi ketika kita sudah mendapatkannya. Ketika kita memperoleh sesuatu, kita pun suatu saat harus merelakan memberikan sesuatu terhadap apa yang sudah kita keluarkan. Pernahkah kita berpikir untuk membalik konsep tersebut? Sekilas memang nampak aneh terdengarnya, tetapi sudah banyak orang yang melakukan ini. Seiring dengan ide itu, sosok guru merupakan peran sentral dalam dunia pendidikan. Korelasi antara konsep give and give dapat diibaratkan seorang guru yang menjalankan tugasnya dengan selalu memberikan pengajaran yang terbaik tanpa mengharapkan balasan. Ia selalu memberikan potensi dirinya dan mendedikasikan untuk mengajar dengan penuh hati, tulus, ikhlas serta memberikan kejutan menggembirakan untuk siswa-siswanya. Ini seperti teori kekekalan energi bahwa energi yang ada di alam ini tidak akan hilang, melainkan hanya berubah bentuk. Bila seseorang memberikan suatu kebajikan dengan ikhlas, seiring dengan berjalannya waktu, ia akan dengan sendirinya memperoleh penggantinya baik itu berupa materi ataupun kepuasan batin. Begitu besar manfaat bila kita bisa memberi dengan ikhlas, apapun bentuknya. Ternyata, alam memiliki mekanisme sendiri untuk mengembalikan pemberian tersebut. Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat menantang. 8 Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus- kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

C. KONSEP-KONSEP DASAR TENTANG MOTIVASI

Motivasi merupakan jantung-nya proses belajar. Oleh kerana motivasi begitu penting dalam proses pembelajaran, maka tugas guru yang pertama dan terpenting adalah membangkitkan atau membangun motivasi pelajar terhadap apa yang akan dipelajari oleh pelajar. Motivasi bukan sahaja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Pelajar yang bermotivasi dalam pembelajaran akan menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam pelajaran, tanpa banyak bergantung kepada guru. Motivasi dapat ditimbulkan melalui diagram kemajuan belajar murid, memberikan komentar pada setiap kertas tugas, ujian dan peperiksaan pelajar dan memberikan penghargaan. Guru hendaklah menjauhi pemahaman bahawa pemberian angka sebagai sumber utama untuk menimbulkan motivasi penguatan, kerana menitik-beratkan pemberian angka dalam memotivasi pelajar dapat menimbulkan persaingan yang tidak sihat dan akan menimbulkan kecemasan di dalam kelas. Motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri sangat berkesan dalam meningkatkan motivasi pelajar dalam belajar. Pelajar-pelajar ini menunjukkan tingkah laku yang mandiri dalam belajar dan mempunyai sistem nilai yang baik yang melatar-belakangi tingkah laku mereka itu. 9 Pembentukan sistem nilai-nilai yang menjadi tanggung jawab guru pada setiap pelajar, sehingga pelajar-pelajar memiliki motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri adalah sangat penting. Bagi pelajar-pelajar yang telah memiliki motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri, guru hanya perlu memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan aktiviti belajar mereka. 1. Teknik-Teknik Memotivasi Murid Dalam Belajar Banyak teknik yang dapat dipergunakan guru untuk meningkatkan motivasi murid dalam belajar siswa yaitu: a. Membuat persiapan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi, sehingg kebosanan siswa dapat dikurangi atau dihilangkan. b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan oleh siswa. c. Memberikan sasaran antara , sasaran akhir belajar adalah Naik kelas atau Lulus Ujian. Sasaran akhir baru dicapai pada akhir tahun, sehingga untuk membangkitkan motivasi belajar diadakan sasaran antara seperti Ulangan harian, Ujian tengah semester dan Kuis serta ulangan akhir semester. d. Memberikan kesempatan untuk sukses terutama bagi siswa yang memiliki kemampuan daya serap rendah harus lebih diperhatikan dalam penyelesaian soal-soal yang dianggap rumit, selanjutnya mereka harus diyakinkan bahwa Kesuksesan itu bukan milik murid yang pandai saja, namun sesuatu yang mungkin untuk siapa saja yang belajar sungguh-sungguh. e. Menciptakan belajar yang menyenangkan , jauh dari Intimidasi dan pemaksaan. 10 f. Dianjurkan untuk membaca buku penunjang terutama buku yang memuat kisah- kisah orang sukses. g. Guru harus banyak memberikan contoh langsung melalui perbuatan bukan hanya sekedar kata-kata dan teori. Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif biasa juga disebut dorongan atau kebutuhan, merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Tenaga pendorong atau motif pada seseorang mungkin cukup besar, sehingga tanpa motivasi dari luar dia sudah bisa berbuat. Orang atau siswa tersebut disebut memiliki motif Internal yang besar.pada orang atau siswa lain motivasinya kecil sekali sehingga membutuhkan motivasi dari luar, yaitu dari guru, orang tua,saudara dan teman sebaya.

D. INOVASI GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA