METODELOGI DAN TEKNIK PENELITIAN LANDASAN TEORITIS PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR

Pembatasan suatu masalah dalam penelitian sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang akan diteliti terarah serta tidak terjadi 2 penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah sebagai berikut.“Sejauh mana guru dapat menjadi motivator siswa”. Agar pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan batasan terhadap karya ilmiah ini.Pembatasan merupakan hal yang tidak dapat dilupakan oleh penulis selain karena pembatasan sangat penting dalam suatu karya ilmiah.Untuk mempermudah dalam penulisan suatu karya ilmiah penulis membatasi bagaimana pengembangan remaja masjid sebagai wahana pembinaan generasi muda di selaawi.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan titik tolak setiap kegiatan.Tujuan berisikan beberapa hal-hal yang ingin diketehui dan dicapai oleh penulis.Diantaranya adalah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Sebelum kegiatan itu dilaksanakan terlebih dahulu ditentukan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui peranan guru sebagai motivator. 2. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar tentang motivasi. 3. Untuk mengetahui teknik-teknik memotivasi murid dalam belajar.

E. METODELOGI DAN TEKNIK PENELITIAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah mengumpulkan berbagai sumber buku bacaan yang telah dipublikasikan dan dari internet.Maka dari itu penulis menggunakan metode kepustakaan. 3

BAB II GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA

A. LANDASAN TEORITIS

1. Mengenal Guru Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi jika menjadi seorang guru yang profesional maka harus menguasai seluk beluk pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh- sungguh. Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya. Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi. 2. Mengenal Siswa SiswaSiswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatifpedagogis.

B. PERANAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR

Sebagai seorang siswa rasa lelah, jenuh dan beberapa alasan lain bisa muncul setiap saat. 4 Disinilah unsur guru sangat penting dalam memberikan motivasi, mendorong dan memberikan respon positif guna membangkitkan kembali semangat siswa yang mulai menurun. 1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya. Tiga semboyan  Ing ngarsa sung tulada jika di depan, menjadi contoh  Ing madya magun karsa jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi  Tut wuri handayani jika dibelakang, mengikuti dengan awas. 2. Membangkitkan minat siswa Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya : a. Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. b. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. 5 Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar. c. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain. 3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal yang lucu. 4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan. 5. Berikan penilaian Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 6 7. Ciptakan persaingan dan kerja sama Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok. 8. Guru sebagai alat pembangkit motivasi motivator bagi peserta a. Bersikap terbuka Bersikap terbuka, artinya bahwa seorang guru harus dapat mendorong siswanya agar berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif. Guru juga harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap siswanya. Dalam batas tertentu, guru berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, yakni dengan menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa. b. Membantu siswa agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi Membantu siswa agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal. Maksudnya bahwa dalam proses penemuan bakat terkadang tidak secepat yang dibayangkan. Harus disesuaikan dengan karakter bawaan setiap siswa. Bakat diibaratkan seperti tanaman. Karena dalam mengembangkan bakat siswa diperlukan “pupuk” layaknya tanaman yang harus dirawat dengan telaten, sabar dan penuh perhatian. Dalam hal ini motivasi sangat dibutuhkan untuk setiap siswa guna mengembangkan bakatnya tersebut sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan. Ini berguna untuk membantu siswa agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan. 7 c. Menciptakan hubungan yang serasi Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar mengajar di kelas. Hal ini dapat ditunjukkan antara lain, menangani perilaku siswa yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya. d. Give and Give Kita semua terbiasa dengan konsep kalimat take and give, dimana kita akan memberi ketika kita sudah mendapatkannya. Ketika kita memperoleh sesuatu, kita pun suatu saat harus merelakan memberikan sesuatu terhadap apa yang sudah kita keluarkan. Pernahkah kita berpikir untuk membalik konsep tersebut? Sekilas memang nampak aneh terdengarnya, tetapi sudah banyak orang yang melakukan ini. Seiring dengan ide itu, sosok guru merupakan peran sentral dalam dunia pendidikan. Korelasi antara konsep give and give dapat diibaratkan seorang guru yang menjalankan tugasnya dengan selalu memberikan pengajaran yang terbaik tanpa mengharapkan balasan. Ia selalu memberikan potensi dirinya dan mendedikasikan untuk mengajar dengan penuh hati, tulus, ikhlas serta memberikan kejutan menggembirakan untuk siswa-siswanya. Ini seperti teori kekekalan energi bahwa energi yang ada di alam ini tidak akan hilang, melainkan hanya berubah bentuk. Bila seseorang memberikan suatu kebajikan dengan ikhlas, seiring dengan berjalannya waktu, ia akan dengan sendirinya memperoleh penggantinya baik itu berupa materi ataupun kepuasan batin. Begitu besar manfaat bila kita bisa memberi dengan ikhlas, apapun bentuknya. Ternyata, alam memiliki mekanisme sendiri untuk mengembalikan pemberian tersebut. Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat menantang. 8 Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus- kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

C. KONSEP-KONSEP DASAR TENTANG MOTIVASI