4
Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksen, sebagai hasil substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Proses terjadinya
substitusi antara Ni, Fe dan Mg dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan di antara unsur-unsur tersebut. Proses serpentinisasi
yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh larutan
hydrothermal
, akan merubah batuan peridotit menjadi batuan serpentinit atau batuan serpentinit
peridotit. Sedangkan proses kimia dan fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu, menyebabkan disintegrasi dan dekomposisi pada
batuan induk.
2.1 Faktor-Faktor Pembentukan Laterit Nikel
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bijih laterit nikel ini adalah sebagai berikut :
a. Batuan asal, batuan asal untuk terbentuknya endapan nikel laterit adalah
batuan ultra basa. Terdapat elemen Ni pada olivin dan piroksen b.
Struktur yang umum dijumpai pada zona laterit nikel adalah struktur kekar
joint
. c.
Iklim, pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan
terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. d.
Proses pelarutan kimia dan vegetasi, adalah unsur-unsur dan senyawa- senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan batuan menjadi
soil. Air tanah yang mengandung CO
2
memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia.
e. Topografi, yang landai, akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan
penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. f.
Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi. Waktu lateritisasi tiap
ketebalan 1 mm membutuhkan waktu sekitar 100 tahun, Ahmad, 2006.
2.2 Profil Laterit Nikel
Hasil proses laterititisasi berupa formasi gradasi pelapisan yang membentuk profil laterit. Profil laterit nikel keseluruhan terdiri dari 4 zona gradasi
sebagai berikut lihat Gambar 4 – 5 :
5 a.
Iron CappingOverburden
:
b. Limonite layer
c.
Zona Smektit atau Nontronit Zona Transisi
d. Silika Boxwork
e. Saprolite
f. Bedrock
Gambar 4 Profil laterit nikel Ahmad, 2005
Gambar 5 Variasi profil laterit disebabkan oleh iklim dan topografi Ahmad, 2006 Dry Climate
Australia Wet Climate
Goro Plateau New Calcedonia
Wet Climate Soroako Hills
Indonesia
Ni Co Mg Fe Ni
Co Mg Fe Ni
Co Mg Fe
Ferricrete 0,2-0,5 0,02
0,6 35+
0,2-0,5 0,02
0,6 35+
0,2-0,5 0,02
0,6 35+
Limonite 0,6-1,4 0,1-0,2
1-2 45
1,2-1,7 0,1-0,2 1-2
45 1,2-17 0,1-0,2
1-4 45
Nontronite 1,2
0,08 3,5
18 Saprolite
0,4 0,02
12 9
1,5-3 0,05-0,1 10-20 10-25 1,5-3 0,05-0,1 10-30 10-20
6
3 Batuan Induk
Batuan induk endapan laterit nikel adalah batuan ultramafik. Batuan ultramafik adalah batuan yang kaya mineral
ferromagnesian
tanpa memperhatikan kandungan silika, feldspar dan feldspatoid Ahmad, 2006. Batuan ultramafik
merupakan batuan yang kaya mineral olivin, piroksen, amfibol, dan biotit. Batuan ultramafik memiliki indeks warna 70.Batuan ultramafik terjadi dalam berbagai
cara, sebagian besar berasal dari diferensiasi magma pada magma basaltik yang merupakan batuan plutonik berupa tubuh
sill
,
stock
,
dyke
; terbentuk juga sebagai inklusi dalam aliran lava basaltik. Keterdapatan mereka di beberapa posisi
tersebut merupakan awal terbentuknya rekristalisasi magma Moorhouse, 1959.Klasifikasi batuan ultramafik dapat dilihat pada gambar berikut di bawah
ini Gambar 6..
Gambar 6 Diagram Klasifikasi untuk Variasi Batuan Mafik dan Ultramafik Streckeisen, 1974
Alterasi batuan ultramafik yaitu serpentinisasi, mengubah mineral-mineral batuan ultramafik sehingga teksturnya ikut berubah. Mineral yang terubah
menjadi serpentin terdiri dari olivin dan orthopiroksen, dengan reaksi kimia sebagai berikut :
7
4H
2
O air + 3Mg
2
SiO
4
olivin + SiO
2
= 2Mg
3
Si
2
O
5
OH
4
serpentine 4H
2
O air + 3Mg
2
Si
2
O
6
orthopiroksen = 2Mg
3
Si
2
O
5
OH
4
serpentine + 2SiO
2
silika akueous 6Mg
2
SiO
4
forsterit + 3H
2
O = Mg
3
Si
2
O
5
OH
4
serpentin + Mg
3
Si
4
O
10
OH
2
talk + 6Mg
+
3Mg,Fe
2
SiO
4
fayalit + 3H
2
O = Mg
3
Si
2
O
5
OH
4
serpentin + Fe
3
O
4
magnetit + 2OH
-
Mineral olivin tersebut terubah menjadi mineral serpentin pada suhu berkisar dari 200°-500°C, namun pada suhu 500°-625°C olivin terubah menjadi
talk, 625°-800°C olivin berubah menjadi enstatit dan kemudian talk, lebih dari 800°C olivin terubah menjadi enstatit Ahmad, 2006.
3.1 Kandungan Nikel Dalam Batuan Ultramafik