035.64000 1.653.559.000 Strategi Pengembangan pada Perusahaan PT. Madu Pramuka Cibubur dan PT.Mutiara Tugu Ibu Depok

33 laporan keuangan ini akan diaudit oleh pihak Rumah Sakit Tugu Ibu. Saat ini penjualan produk madu pada perusahaan ini belum meningkat pesat.Hal ini disebabkan letak penjualan yang belum diketahui banyak masyarakat.Keuntungan dari kedua perusahaan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Data Asumsi Keuntungan PT. Madu Pramuka dan PT. MTI Komponen PT. MaduPramuka PT. MutiaraTuguIbu Penjualanmadu kgbulan 20.986 17.047 PendapatandaripenjualanmaduR pbulan 3.147.900.000 2.557.050.000 Pembelianmadu Rpbulan 944.370.000 767.115.000 Biayakemasan Rpbulan 167.888.000 136.376.000 Total biayapembelian dan kemasan madu Rpbulan 1.112.258.000 903.491.000 Keuntungandaripenjualanmadu Rpbulan 2. 035.642.000 1.653.559.000 Asumsi: Hargapenjualanmadu = Rp 150mg Hargapembelianmadudaripetani = Rp 45.000kg Hargakemasan = Rp 8.000kg diperolehdari internet Keuntungan diperoleh dengan mengansumsikan pengeluaran dan pendapatan dari masing-masing perusahaan melalui perhitungan dari penjualan per bulan.Dengan mengansumsikan harga madu RP.150mg, harga madu Rp. 45.000kg dan harga kemasan Rp. 8000kg.Data penjualan madu per bulan diperoleh dari keterangan dari masing-masing perusahaan.Tabel 9 menjelaskan bahwa keuntungan dari penjualan madu dari masing-masing perusahaan per bulannya berbeda, namun perbedaannya tidak terlalu tinggi. Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan produk yang dihasilkan, harga produk, promosi, dan distribusi perusahaan.Pemasaran PT. Madu Pramuka terdiri dari dua jenis, yaitu pemasaran indoor dan outdoor.Pemasaran indoor melayani pengelolaan toko counter, sedangkan pemasaran outdoor melayani penjualan melalui pengecer dan pembelian dari pihak perusahaan. Perusahaan saat ini memiliki dua buah toko di daerah Cibubur, satu buah toko masing-masing di kantor Kwarnas Pusat, Serang, Cilegon, Tangerang, Gringsing, Semarang, dan Yogyakarta. Selain itu, perusahaan sedang fokus dalam memperluas daerah 34 pemasaran dengan mendirikan kedai di beberapa daerah yang belum dimasuki dan berupaya menambah jumlah tenaga pemasar outdoor. Sistem penentuan harga produk PT. Madu Pramuka berdasarkan pada besarnya biaya produksi. Perusahaan akan menaikkan harga, apabila biaya produksi mengalami kenaikan. Pembelian produk dalam volume besar dan kontinu oleh konsumen dan agen, akan mendapatkan diskon 10-20 untuk madu botol dan 25 untuk madu curah sedangkan sistem penentuan harga pada PT. MTI berdasarkan harga dari pemasok. Oleh karena itu, produk madu pada perusahaan ini lebih murah daripada PT. Madu Pramuka.Keterjangkauan harga ini dapat memperkenalkan produk madu dan diharapkan konsumen lebih loyal pada perusahaan ini.Sama halnya dengan PT. Madu Pramuka, PT. MTI juga memberikan bonus kepada konsumen dan agen sebesar 10-15 untuk pembelian dalam jumlah besar. Konsumen produk PT. Madu Pramuka dari kalangan perusahaan, antara lain PT. Khong Guan Indonesia dan PT. Mecosin yang membeli madu dalam bentuk curah.Konsumen produk PT. Madu Pramuka, terdiri dari empat jenis, yaitu 1 Koperasi, 2 Apotek, toko obat dan jamu. 3 Mini market, swalayan dan warung 4 Individu. Sistem pembayaran oleh pengecer adalah konsinyasi, dengan alasan untuk mengurangi resiko yang didapat pengecer dari menjual madu.Apabila salah satu jenis produk yang dijual tidak laku, maka dapat diganti dengan jenis produk yang banyak diminta oleh konsumen. Promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya Kotler dan Armstrong, 1997. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih bentuk-bentuk promosi yang tepat agar tujuan promosi dapat dicapai.promosi yang dilakukan oleh PT. Madu Pramuka tergolong masih sederhana, yaitu melalui penyebaran pamflet, promosi dari mulut ke mulutmouth promotion dan mengikuti pameran yang diadakan oleh Departemen Kehutanan maupun Kwartir Nasional. Perusahaan juga mengirimkan surat penawaran jasa pelatihan beternak lebah kepada Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga pernah mendapat liputan media massa televisi, surat kabar, dan majalah serta kunjungan dari lembaga pendidikan dan perusahaan yang tertarik dengan beternak lebah maupun terapi 35 sengat lebah, memberi keuntungan dengan semakin dikenalnya perusahaan oleh masyarakat sedangkan PT. MTI, promosi produk dilakukan dengan sering mengikuti pameran, melalui brosur, dan surat kabar. Kegiatan pameran lebih sering dilakukan oleh perusahaan ini, agar masyarakat lebih mengenal keberadaan MTI. Selain itu, pemasaran juga dilakukan dengan sistem konsinyasi yaitu menitipkan produk ke toko-toko atau swalayan di Al-Amin Bara, dan Al-Amin Dramaga, serta melalui agen-agen dengan sistem pesan antar. Penelitian dan Pengembangan Menurut Jauch dan Glueck 1995, faktor penelitian dan pengembangan merupakan keunggulan strategi karena dapat menciptakan produk baru atau produk yang ditingkatkan untuk pemasaran dan mengarahkan kepada peningkatan proses bahan untuk mendapatkan keunggulan dari biaya melalui efesiensi. PT. Madu Pramuka saat ini fokus dalam bidang pengembangan bibit lebah unggul dan pelatihan untuk konsumen yang berminat dibidang perlebahan.Selain itu divisi penelitian dan pengembangan juga mengembangkan aphiteraphy terapi sengatan lebah.Terapi ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit dalam seperti hipertensi, gangguan rahim, asam urat, reumatik dan lain-lain. PT. Mutiara Tugu Ibu saat ini juga melakukan hal yang sama dengan PT. Madu Pramuka yaitu mengadakan pelatihan untuk konsumen yang ingin beternak lebah. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan lebih banyak produk, yaitu sabun madu padat, cair, tetes mata madu serta shampoo madu.Hal ini yang menjadi kekuatan bagi perusahaan ini. Kedua perusahaan juga bekerja sama dengan pihak luar seperti PT. MTI bekerja sama dengan laboratorium Institut Pertanian Bogor untuk membuat produk-produk seperti sabun danshampoo madu, sedangkan PT. Madu Pramuka bekerja sama dengan peternak untuk menjamin keaslian madu yang diperoleh, begitu juga halnya dengan PT. MTI. Identifikasi Lingkungan Eksternal Menurut David 2004, lingkungan eksternal terbagi menjadi empat faktor yaitu ekonomi; sosial, budaya, demografi dan lingkungan; politik, hukum dan pemerintahan; dan persaingan. 36 Ekonomi Faktor ekonomi berpengaruh terhadap penjualan produk madu.Harga madu bervariasi bergantung pada musim, pada musim hujanlebah lebih lama tinggal dalam sarang dan tidak mencari pakan foraging sehingga, madu yang dihasilkan sedikit, dan mengakibatkan harga madu meningkat. Masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke bawah akan berpikir panjang untuk membeli madu, dikarenakan madu bukan merupakan kebutuhan pokok, sedangkan untuk masyarakat yang memilki ekonomi menengah ke atas akan lebih mudah untuk mengkonsumsi madu. PT. Madu Pramuka memiliki konsumen yang rata-rata adalah masyarakat ekonomi menengah ke atas, sedangkan PT. Mutiara Tugu Ibu memiliki konsumen berekonomi menengah ke bawah hingga menengah ke atas.Perbedaan jenis konsumen ini disebabkan berbedanya letak kedua perusahaan. PT. Madu Pramuka terletak di dekat tol sehingga dekat dengan akses ke kota. Pendapatan masyarakat kota rata-rata tinggi, sehingga untuk membeli madu bukan hal yang sulit, karena madu mereka menganggap madu juga merupakan kebutuhan primer untuk kesehatan. Berbeda dengan PT. MTI, letaknya yang kurang strategis serta jauh dari pusat kota sehingga konsumen untuk menengah ke atas sedikit. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Faktor sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap penjualan produk madu. Masyarakat yang mengerti akan hidup yang sehat akan mengerti manfaat madu dan akan membelinya. PT. Madu Pramuka dan PT. Mutiara Tugu Ibu menerapkan sistem back to nature.Produk dari kedua perusahaan ini benar-benar produk alami tanpa campuran bahan-bahan lain pada produknya.Hal ini yang membuat masyarakat percaya dan tertarik untuk membeli produk- produknya.Namun saat ini sering beredar isu madu palsu. Isu tersebut ditanggulangi dengan cara tetap menjaga kualitas dari produk masing-masing perusahaan. Selain itu kedua perusahaan juga bekerjasama dengan pihak pemasok agar tetap menjaga kualitas madu melalui pengujian sampel madu oleh pihak pemasok sebelum diserahkan ke pihak perusahaan. PT. Madu Pramuka dan PT. Mutiara Tugu Ibu bekerja sama dengan pemasok yang ada di daerah Jawa Tengah, Grinsing. Khusus untuk madu hutan kedua perusahaan ini bekerjasama dengan 37 pemasok di daerah Palembang dan Riau.Konsumen yang banyak membeli dan datang ke PT. Madu Pramuka dan Mutiara Tugu Ibu berasal dari Bogor, Depok dan Jakarta. Faktor demografi dari kedua perusahan ini adalah disebabkan banyaknya peternak lebah di Pulau Jawa, sehingga menyebabkan banyak perusahaan madu yang berdiri. Lokasi untuk PT. Madu Pramuka sudah dapat dikatakan strategis karena dekat dengan jalan tol sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui produknya, sedangkan PT. MTI, lokasi yang dimiliki kurang strategis dan kurang menarik karena sejajar dengan ruko-ruko usaha lain, sehingga menyulitkan konsumen untuk mengetahui keberadaan perusahaan ini. Politik, Hukum dan Pemerintahan Pemerintah sejak awal tahun 70-an telah menggalakkan usaha pembudidayaan lebah madu. Saat ini telah berkembang ratusan apiari, baik yang dikelola secara potensial dalam skala besar, maupun yang berskala kecil sebagai usaha sampingan.Namun demikian, secara kuantitas dan kualitas, perkembangan usaha perlebahan belum cukup menggembirakan dan potensi yang tersedia belum tergali sepenuhnya. Dalam rangka ikut mendorong usaha pemerintah untuk lebih memajukan perlebahan di Indonesia, Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan dan Perkebunan bekerjasama dengan Perum Perhutani dan API Indonesia yang merupakan wadah masyarakat perlebahan, antara lain peternak, pengusaha madu, peneliti, dan pemerhati perlebahan menyelenggarakan Temu Usaha, Pameran Perlebahan dan Musyawarah Nasional API Indonesia. Keputusan dan kesepakatan-kesepakatan dari Temu Usaha, Pameran Perlebahan dan Munas API Indonesia ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan bagi Pemerintah dalam menetapkan kebijakan nasional di bidang perlebahan. Politik, hukum dan pemerintahan berpengaruh terhadap usaha penjualan produk madu ini, karena untuk mendapat kepercayaan dari konsumen, diperlukan sertifikat halal dari pemerintah khususnya MUI dan standar SNI Standar Nasional Indonesia dari BPOM Badan Pengawasan Obat dan Makanan. PT. Madu Pramuka sudah memenuhi SNI dan PT. Mutiara Tugu Ibu telah mendapatkan sertifikat halal MUI No. 0112102820117 serta telah terdaftar di 38 Dinkes P-IRT No. 109327602328. Namun, kedua perusahaan ini masih mengalami kesulitan untuk mengekspor produk madu ke negara lain disebabkan kelembaban di Indonesia tinggi sehingga meningkatkan kadar air pada madu. Persaingan Persaingan memang selalu menjadi hal yang tak asing dalam menjalankan suatu usaha.Persaingan merupakan suatu motivasi untuk perusahaan untuk lebih meningkatkan produk-produk yang dihasilkannya. PT. Madu Pramuka dan PT. Mutiara Tugu Ibu bersaing dengan perusahaan madu lainnya, seperti Madu Nusantara, Madu Rasa dan Madu Perhutani.Banyaknya perusahaan madu yang terdapat di Pulau Jawa disebabkan banyaknya peternak lebah yang terdapat di Pulau Jawa. Persaingan dalam usaha produk lebah tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi terutama dari luar negeri, seperti madu kelengkeng dari Thailand yang memiliki kualitas yang tinggi dan harga relatif terjangkau oleh konsumen. Namun, hal itu ditanggulangi dengan tetap mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga konsumen tetap percaya dan tak berpindah ke tempat yang lain. PT. Madu Pramuka mempertahankan kualitas dengan tetap menjaga keaslian madu yang diproduksi. Begitu juga dengan PT. Mutiara Tugu Ibu, perusahaan ini menjaga keaslian produk dan menstabilkan kadar air madu yang dihasilkan untuk mempertahankan kualitas madu yang diproduksi. Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal Berdasarkan evaluasi faktor internal dan eksternal, maka diidentifikasi faktor yang menjadi kekuatan strengths, kelemahan weakness, peluang opportunities, dan ancaman threats dari masing-masing perusahaan.Berikut ini adalah tabel kekuatan strengths, kelemahan weakness, peluang opportunities, dan ancaman threats dari masing-masing perusahaan berdasarkan keterangan dari pihak kepala personalia manajemen dan bagian pemasaran. 39 Tabel 10. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancamanpada PT. Madu Pramuka dan PT. Mutiara Tugu Ibu Faktor Internal Kekuatan S Pramuka Skor Kekuatan MTI Skor 1. Sifat Kekeluargaan tinggi 2. Lokasi strategis 3. Produk yang berkualitas 4. Jumlah agen banyak 5. Kedisiplinan karyawan tinggi 6. Keramahan karyawan 0,340 0,328 0,320 0,284 0,264 0,231

1. Strategi harga bagus 2. Produk yang berkualitas