Sasaran Nasional Tujuan Pengertian Umum

4 perangkat perlindungan perkebunan di 32 provinsi serta pemberdayaan petugas pengamat di 28 provinsi. Pada tahun 2016 melalui APBN, pemerintah mengalokasikan anggaran Pemberdayaan perangkat untuk pemberdayaan petugas pengamat OPT berupa pemberian insentifhonor dan operasional lapangan. Pada kegiatan ini juga ditujukan untuk mendorong Petugas pengamatPOPT agar mampu meningkatkan kinerja perangkatnya terutama dalam kegiatan ekplorasi dan pengembangan APH, uji mutu dan efikasi APH serta penanganan situasi eksplosi OPT di wilayah masing-masing.

B. Sasaran Nasional

Sasaran kegiatan fasilitasi teknis perlindungan perkebunan adalah terlaksananya operasional Laboratorium Lapangan LL, Laboratorium Utama Pengendali Hayati LUPH, Sub laboratorium Hayati Sublab, Brigade Proteksi Tanaman BPT dan pemberdayaan petugas pengamat.

C. Tujuan

Tujuan kegiatan fasilitasi teknis perlindungan perkebunan adalah meningkatkan peran dan fungsi LL, LUPH, Sub Lab, BPT dan pemberdayaan petugas pengamat dalam mendukung kegiatan perlindungan perkebunan. 5

D. Pengertian Umum

Dalam rangka menyamakan persepsi untuk kegiatan fasilitasi teknis perlindungan perkebunan , maka perlu disampaikan beberapa pengertian sebagai berikut : 1. Agens Pengendali Hayati APH adalah setiap organisme yang meliputi spesies, sub spesies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan fungi, bakteri, virus, mikroplasma serta organisme lainnya dalam semua tahap perkem- bangannya yang dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu, proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan berbagai keperluan lainnya. 2. Predator adalah suatu organisme yang makan organisme lain sebagai mangsa, baik tubuhnya lebih kecil maupun lebih besar dari dirinya. 3. Parasitoid adalah suatu serangga parasitik yang hidup di dalam atau pada serangga inang yang tubuhnya lebih besar dan akhirnya membunuh inangnya. 4. Patogen adalah suatu mikroorganisme yang hidup dan makan memarasit pada atau di dalam suatu organisme inang yang lebih besar dan menyebabkan inangnya sakit atau mati. 6 5. Pestisida Nabati Pesnab adalah pestisida yang dibuat dari bagian tumbuhan yang bersifat racun toxic untuk menghambat membunuh OPT sasaran namun tidak membahayakan lingkungan. 6. Uji Efikasi APH adalah Pengujian efektivitas APH terhadap organisme sasaran yang didaftarkan berdasarkan pada hasil percobaan lapangan atau laboratorium menurut metode yang berlaku. 7. Uji Mutu APH adalah pengujian kualitas APH meliputi pengujian jumlah spora, viabilitas, uji antagonisma atau virulensi. 8. Protokol pengujian APH adalah protokol yang berisi kumpulan metode standar pengujian efikasi APH yang telah disetujui oleh Komisi Pestisida. 9. Eksplosi adalah tingkat populasi hama sangat tinggi yang terjadi secara mendadak dan singkat akibat hampir tidak adanya faktor penghambat. 10. Sumber serangan OPT adalah tempat pertanaman ditemukan serangan OPT pada komoditas perkebunan dan tidak dikendalikan oleh petanipekebun, sehingga keberadaannya dapat menjadi sumber serangan terhadap tanaman perkebunan yang berada di sekitarnya. 7 11. Petugas pengamat adalah personil sumberdaya manusia perlindungan tanaman yang diberi tugas dan tanggungjawab serta hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan pengelolaan OPT dan Dampak Perubahan Iklim DPI. 12. Pengamatan adalah kegiatan perhitungan dan pengumpulan informasi tentang keadaan populasi dan tingkat serangan OPT dan faktor-faktor iklim yang mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu. 13. Perangkat perlindungan adalah unit organisasi yang menangani perlindungan perkebunan dan berada di bawah pembinaan dinas provinsi yang membidangi perkebunan, meliputi: Laboratorium Lapangan, Laboratorium Utama Pengendalian Hayati, Sub Laboratorium Hayati, Brigade Proteksi Tanaman dan Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman. 8

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN