13 f BPT menjadi lebih eksis dan berperan
dalam pengendalian eksplosioutbreak OPT.
2 Pemberdayaan petugas pengamat OPT
tanaman perkebunan
a Petugas pengamat
OPT harus
menyampaikan data pengamatan OPT ke Dinas KabupatenKota yang membidangi
perkebunan secara berkala yaitu setiap minggu.
b Dinas kabupatenkota yang membidangi perkebunan menyampaikan laporan hasil
pengamatan OPT ke Dinas provinsi yang membidangi perkebunan secara berkala
yaitu setiap bulan bulanan.
c Dinas provinsi
yang membidangi
PerkebunanUPTD Perlindungan
menyampaikan laporan hasil pengamatan OPT
ke Direktorat
Perlindungan Perkebunan setiap triwulan.
B. Spesifikasi Teknis
1. Kriteria
a. Pemberdayaan Perangkat
1 Kajian metode
PHT spesifik
lokasi dilaksanakan
dalam rangka
menguji teknologi pengendalian OPT yang dihasilkan
oleh UPT PusatBalitPerti atau teknologi
14 pengendalian OPT yang sudah berkembang
di masyarakat. 2 Pelatihan perbanyakan dan penyebaran APH
bagi petani dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan
petani tentang cara melakukan perbanyakan dan penyebaran APH dengan metode dan
peralatan sederhana. Pelatihan dilaksanakan di lokasi kebun milik petani.
3 Diseminasi teknologi
perlindungan perkebunan dilaksanakan dalam rangka
penyebaran informasi
teknologi perlindungan
perkebunan, dan
dapat dilakukan melalui sosialisasi, seminar dan
pelatihan serta penyusunan bahan informasi seperti buku, leaflet dan poster.
4 Demplot teknologi
pengendalian OPT
dilaksanakan untuk
menguji rakitan
teknologi pengendalian OPT yang telah dihasilkan oleh UPTD perlindungan.
5 Perbanyakan dan
penyebaran APH
dilaksanakan untuk APH hasil identifikasi atau eksplorasi pada tahun sebelumnya,
apabila tidak ditemukan APH baru, kegiatan perbanyakan dan penyebaran dilakukan
terhadap koleksi APH yang telah dimiliki oleh setiap UPTD perlindungan.
6 Uji adaptasi dan efikasi APH dilaksanakan dalam rangka menguji APH pada berbagai
kondisi lingkungan. Dalam pelaksanaan pengujian dilakukan modifikasi-modifikasi
15 sehingga dapat dipergunakan pada berbagai
kondisi lingkungan dan kemanfaatan APH tersebut menjadi lebih luas.
7 Kalibrasi dilaksanakan untuk memastikan akurasi alat-alat laboratorium. Kalibrasi
dapat diuji oleh lembaga penguji yang telah terakreditasi dan memiliki ruang lingkup
kalibrasi antara lain : Balai Besar Industri Agro BBIA, Succofindo dan Saraswati.
8 Ekplorasi dan inventarisasi APH dilaksanakan dalam
rangka mengeksplorasi
dan menginventarisasi APH yang ditemukan
menyerang OPT pada komoditi utama perkebunan, sehingga diharapkan akan
diperoleh jenis-jenis APH baru baik dari golongan predatorparasitoidpatogen.
9 Bahan pengendali
OPTpestisida kimia
fungisida, insektisida,
herbisida, rodentisida, dll dirinci berdasarkan data
hasil monitoring serangan OPT. Pestisida hanya
dapat digunakan
pada kondisi
serangan OPT yang bersifat eksplosi atau pada sumber-sumber serangan OPT yang
dilaporkan sangat cepat berkembang dan merugikan. Pestisida kimia sekaligus
merupakan buffer stock dalam memenuhi standar pelayanan minimum pemerintah
dalam mengendalikan OPT.
10 Kendaraan operasional
pengendalian OPTpengendalian kebakaran lahan dan
kebun di peruntukkan bagi unit kerja yang
16 menanganimelaksanakan
kegiatan perlindungan tanamanpengendalian OPT
pengendalian kebakaran lahan dan kebun.
b. Pemberdayaan petugas pengamat OPT