Pemberdayaan perangkat perlindungan Pemberdayaan petugas pengamat OPT

16 menanganimelaksanakan kegiatan perlindungan tanamanpengendalian OPT pengendalian kebakaran lahan dan kebun.

b. Pemberdayaan petugas pengamat OPT

tanaman perkebunan 1 Petugas pengamat yang ditetapkan adalah petugas yang telah mendapat pelatihan tentang dasar-dasar perlindungan dan atau berlatar belakang pendidikan teknis hama penyakit biologi agronomi pertanian agroteknologi. 2 Insentif dan operasional lapangan Petugas Pengamat hanya diberikan kepada petugas pengamat petugas POPTPetugas teknis perlindungan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan OPT di setiap provinsi dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan. 3 Pengamatan diutamakan untuk OPT penting dominan pada komoditas utamaunggulan perkebunan daerah.

2. Metode

a. Pemberdayaan perangkat perlindungan

perkebunan 1 LL, LUPH, dan Sub Lab Hayati a Metode uji mutu APH mengacu pada protokol uji mutu yang dibuat oleh 17 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya. b Metode uji efikasi APH mengacu pada protokol pengujian yang telah disusun oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan. c Metode uji mutu dan uji efikasi APH dapat didownload pada situs website perlindungan perkebunan.ditjenbun.pertanian.go. idperlindungan d Metode identifikasi, eksplorasi, perbanyakan dan penyebaran APH mengacu kepada metode yang diterbitkan antara lain oleh BBPPTP Medan, Surabaya, dan AmbonBPTP PontianakPuslitBalitPerti Direkto- rat Perlindungan Perkebunan. 2 BPT a Pengadaan dan penggunaan pestisida mengacu kepada jenis pestisida sesuai dengan izin Menteri Pertanian, dengan tetap memperhatikan pada prinsip penggunaan pestisida yang baik dan benar sesuai dengan kaidah PHT. b Penggunaan bahan pengendalian OPT didasarkan atas kriteria serangan OPT yang termasuk pada kondisi eksplosi atau pusat serangan yang mempunyai 18 potensi peningkatan serangan yang besar. Kondisi tersebut dinyatakan oleh pejabat yang memiliki kewe- nangan dan kompetensi dalam perlindungan tanaman perkebunan. c Pengadaan mobil operasional BPT digunakan untuk kegiatan pengendalian OPT serta pengendalian kebakaran lahan dan kebun berdasarkan spesifikasi teknis tersaji pada lampiran 1. d Mobil operasional BPT akan diserahterimakan sebagai aset daerah, sehingga biaya operasional merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. e Mobil operasional untuk body luar pada bak di beri logo Kementerian Pertanian dan bertuliskan “Kendaraan Operasional Pengenda- lian OPTPengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun” dengan Body Paintingbukan Stiker. f Surat pernyataan komitmen KPAKepala Dinas dalam pengadaan dan pemanfaatan mobil operasional BPT, tersaji pada lampiran 2.

b. Pemberdayaan petugas pengamat OPT

perkebunan Insentif dan operasional lapangan diberikan 19 kepada petugas pengamat untuk melakukan kegiatan pengamatan dan pelaporan dengan tahapan : 1 Pengamat melakukan pengamatan OPT penting pada komoditas utama di wilayahnya dan melakukan pembinaan pengamatan dan pengendalian OPT kepada petani secara terjadwal. 2 Pengamatan OPT perkebunan dilakukan dengan baik dan benar mengacu pada pedoman teknis pengamatan dan pelaporan OPT perkebunan yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. 3 Data pengamatan OPT di rekap dan disajikan dalam bentuk laporan bulanan di tingkat kabupatenkota dan triwulan di tingkat provinsi. Pengiriman laporan OPT sebagai berikut: 1 Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan menyampaikan kepada dinas provinsi yang membidangi perkebunan. 2 Dinas provinsi yang membidangi perkebunan menyampaikan laporan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan, BBPPTP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pontianak. 20

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.

Ruang Lingkup 1. Pemberdayaan perangkat a Ruang Lingkup Pemberdayaan Perangkat, meliputi : biaya operasional laboratorium ATK, alat dan bahan laboratorium , biaya operasional lapangan, pemberian honor petugas laboratorium dan petugas BPT. b Indikator Kinerja No Indikator Uraian 1 InputMasukan - Dana - SDM - Data dan informasi - Teknologi 2 OutputKeluaran Terfasilitasinya pelaksanaan operasional LL, LUPH, BPT, Sub lab Hayati dan BPT 3 Outcomehasil - Tersedianya data hasil uji mutu dan uji efikasi lapangan APH - Tersedianya 3 tiga kelompok APH parasitoid,