Faktor Pendukung Pelaksanaan PPL Faktor Penghambat Pelaksanaan PPL

28 1 Setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada kelas yang mempunyai kemampuan menyerap materi tinggi dan ada kelas yang mempunyai kemampuan menyerap materi cukup. 2 Terdapat beberapa kekurangan dalam pembuatan LKS sehingga membuat peserta didik membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam menyelesaikan LKS. 3 Terdapat beberapa siswa yang memiliki tingkah dan perilaku yang kurang sesuai dengan peraturan sekolah saat pembelajaran sehingga membuat mahasiswa praktikan harus memberikan perhatian lebih terhadap siswa tersebut.

2. Refleksi

Adapun usaha dan solusi dalam mengatasi hambatan yang dialami oleh praktikan selama melaksanakan PPL adalah sebagai berikut: a. Penyampaian materi disesuaikan dengan kemampuan menyerap materi setiap kelas. Untuk kelas mempunyai kemampuan menyerap materi cukup, perlu menyampaikan materi secara berulang-ulang dan perlahan. Sedangkan untuk kelas yang mempunyai kemampuan menyerap materi tinggi, penyampaian materi dapat sedikit cepat dan ditambah dengan berbagai latihan soal untuk meningkatkan kemampuan memahami. b. Perlunya persiapan yang lebih dalam membuat LKS yang sesuai dengan karakter peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat dengan mudah memahami dan mengerjakan LKS. c. Dalam mengajar di kelas, praktikan sebagai guru perlu menguasai kemampuan mengelola kelas sehingga dapat menciptakan kondisi kelas yang nyaman untuk belajar. Teknik-teknik pengelolaan kelas yang dapat digunakan untuk mengantisipasi peserta didik yang melakukan kegiatan lain saat dijelaskan antara lain dengan memonitoring kondisi kelas, menegur peserta didik, kemudian memberi pertanyaan mengenai materi. Selain itu, praktikan juga harus menggunakan suatu metode pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik tertarik dengan materi yang disampaikan oleh praktikan. 29

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Terlaksananya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL ini, telah banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada mahasiswa dalam mengelola sekolahdunia pendidikan. Pengelolaan tersebar mulai dari praktik mengajar, bersosialisasi dengan lingkungan sekolah yaitu dengan pengalaman sebagai seorang guru khususnya. Hal ini dapat terlaksana tentunya karena dukungan dan kerjasama dari semua pihak. Dari beberapa pengalaman tersebut, Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL merupakan sarana pengabdian mahasiswa kepada siswa SMP Negeri 14 Yogyakarta yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah hubungan yang positif bagi pengembangan jiwa humanistik, kemandirian, dan disiplin diri. PPL pada dasarnya bertujuan untuk melatih para mahasiswa secara langsung dengan terjun ke dalam dunia pendidikan terutama mengajar agar memperoleh pengalaman. Kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMP Negeri 14 Yogyakarta dapat berjalan dengan baik sesuai dengan program kerja yang telah di buat dan waktu yang tersedia, meskipun dalam pelaksanaanya tidak luput dari kekurangan. Selain itu koordinasi dari guru pembimbing untuk memberikan bimbingan dan kesempatan yang diberikan sangatlah luas, sehingga praktikan dapat belajar dengan baik. Dalam proses belajar tentunya masih sangat banyak hal yang harus terus digali, diperbaiki, serta dikembangkan menjadi lebih baik. Melalui kegiatan PPL ini, praktikan setidaknya mendapatkan pengalaman yaitu gambaran nyata untuk mempersiapkan diri terjun di dunia pendidikan seutuhnya, yaitu dalam proses pengelolaan suatu lembaga pendidikan atau sekolah pada umumnya dan sebagai seorang pendidik pada khususnya. Berdasarkan program kegiatan PPL yang praktikan laksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Seluruh program dapat dilaksanakan. Untuk program praktik mengajar, terlaksana sebanyak 16 kali dari akumulasi mengajar dua kelas di kelas IX. 2. Praktik Pengalaman Lapangan PPL membekali calon guru dengan pengalaman mengajar yang sesungguhnya dan cara penyusunan administrasi maupun praktik persekolahan lainnya. 3. Praktik Pengalaman Lapangan PPL dapat menambah rasa percaya diri, memupuk kedisplinan, dan menumbuhkan loyalitas terhadap profesi guru dan tenaga kependidikan bagi mahasiswa.