635
kategori Berkembang Sangat Baik hanya 4 orang 16,00 anak saja, sementara untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan, terdapat 5 orang anak 20,00, kategori Mulai
Berkembang terdapat 3 orang anak 12,00 dan untuk kategori Belum Berkembang terdapat 13 orang anak 52,00. Melihat hasil tersebut, peneliti merasa sangat perlu untuk
segera melaksanakan tindakan kelas dengan target meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak pada TK Pembina Palu melalui metode pemberian tugas.
Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan tindakan kelas dengan target untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak, ternyata diperoleh hasil yang
meningkat dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan pra tindakan. Data yang diperoleh dari hasil penilaian pada siklus I yaitu terdapat 7 orang anak 28,00 yang
masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik, selanjutnya 7 orang anak 28,00 yang masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, 5 orang anak 20,00 yang masuk
dalam kategori Mulai Berkembang, sedangkan sisanya yaitu 6 orang anak 24,00 yang masuk dalam kategori Belum Berkembang. Hasil ini, bila dibandingkan dengan perolehan
nilai pada pra tindakan, tentunya meningkat. Tetapi, target peneliti adalah ingin mencapai 50 anak yang masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, sehingga peneliti
kembali melanjutkan pemberian tindakan kelas selanjutnya siklus II untuk lebih meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak melalui metode pemberian tugas
khususnya pada kegiatan berjalan mengelilingi garis. Pada Siklus II, diperoleh hasil yang sangat menggembirakan dari penilaian kegiatan
berjalan mengelilingi garis. Data yang berhasil diperoleh dari 25 orang anak, terdapat 13 orang anak 52,00 yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik, 5 orang anak
20,00 yang masuk ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, 4 orang anak 16,00 yang masuk dalam kategori Mulai Berkembang serta 3 orang anak 12,00
yang masuk ke dalam kategori Belum Berkembang. Hal ini menunjukkan peningkatan yang Mulai Berkembang signifikan terhadap tingkat kemampuan fisik motorik kasar anak
dalam kegiatan berjalan mengelilingi garis.
2. Melompat Maju Mundur
Kegiatan melompat maju mundur juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak didik. Hal ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan
keseimbangan gerak anak. Sebagai contoh, anak dengan tingkat keseimbangan gerak yang rendah akan mudah terjatuh dibandingkan dengan anak yang memiliki tingkat
636
keseimbangan badan yang baik. Olehnya melalui kegiatan melompat maju mundur, diharapkan anak didik dapat melakukannya tanpa terjatuh atau sempurna.
Dari hasil penilaian selama penelitian berlangsung, yang dibagi atas tiga tahap, yakni pra tindakan, siklus I, dan siklus II, menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan fisik
motorik kasar anak dalam hal kegiatan melompat maju mundur. Sebagai perbandingan, pada saat pra tindakan, dari 25 orang anak yang masuk ke dalam kategori Berkembang
Sangat Baik hanya 5 orang 20,00 anak saja, sementara untuk kategori Berkembang Sesuai Harapan terdapat 4 orang anak 16,00, 4 orang anak 16,00 yang masuk dalam
kategori Mulai Berkembang. Sedangkan untuk kategori Belum Berkembang, jumlah anak adalah 12 orang 48,00. Melihat hasil tersebut, peneliti merasa sangat perlu untuk
segera melaksanakan tindakan kelas dengan target meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak pada TK Pembina Palu melalui metode pemberian tugas.
Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan kegiatan tindakan kelas dengan target untuk meningkatkan kemampuan fisik motori kasar anak, ternyata diperoleh hasil yang
meningkat dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan pra tindakan. Data yang diperoleh dari hasil penilaian pada siklus I yaitu terdapat 8 orang anak 32,00 yang
masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik, selanjutnya 6 orang anak 24,00 yang masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, selanjutnya 5 orang anak 20,00
yang masuk dalam kategori Mulai Berkembang, sedangkan sisanya yaitu 6 orang anak 24,00 yang masuk dalam kategori Belum Berkembang. Hasil ini, bila dibandingkan
dengan perolehan nilai pada pra tindakan, tentunya meningkat. Tetapi, target peneliti adalah ingin mencapai 50 anak yang masuk dalam kategori Berkembang Sesuai
Harapan, sehingga peneliti kembali melanjutkan pemberian tindakan kelas selanjutnya siklus II untuk lebih meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak melalui metode
pemberian tugas khususnya pada kegiatan melompat maju mundur. Pada Siklus II, diperoleh hasil yang sangat menggembirakan dari penilaian kegiatan
melompat maju mundur. Data yang berhasil diperoleh dari 25 orang anak, terdapat 14 orang anak 56,00 yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik, 5 orang anak
20,00 yang masuk ke dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, 4 orang anak 16,00 yang masuk ke dalam kategori Mulai Berkembang serta 2 orang anak 08,00
yang masuk ke dalam kategori Belum Berkembang. Hal ini menunjukkan peningkatan yang Mulai Berkembang signifikan terhadap tingkat kemampuan fisik motorik kasar anak
dalam kegiatan melompat maju mundur.
637
3. Berlari Sambil Melewati Rintangan