DIAGNOSA PENATALAKSANAAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN DIAGNOSA AKHIR PROGNOSA

Kekuatan Otot : 44444 55555 ESD : ESS : 44444 55555 44444 55555 EID : EIS : 44444 55555 Refleks Fisiologis : kanan kiri Biceps Triceps : + ↑ +↑ + + KPR APR : + ↑ +↑ + + Refleks Patologis : - Sistem sensibiltas : Tidak dijumpai kelainan Vegetatif : Tidak terganggu Gejala serebellar : Tidak dijumpai Gejala Ekstrapiramidal : Tidak dijumpai Fungsi Luhur : baik

II.5. DIAGNOSA

Diagnosa Fungsional : Secondary headache + Hemiparese dextra + Blindness + Parese N.VII UMN dextra Diagnosa Anatomis : Intrakranial Diagnosa Etiologis : SOL Diagnosa Banding : 1. Tumor serebri 2. Abses serebri 3. Stroke hemorrhagik Diagnosa Kerja : Hemiparese dextra ec Tumor serebri

II.6. PENATALAKSANAAN

• IVFD Ringer Solution 20 gtti • Inj. Deksamethasone 2 ampul,lanjut 1 amp6 jam tapering off • Inj.Ranitidin 1 amp 12 jam Universitas Sumatera Utara

II.7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

II.7.1. Hasil Laboratorium tgl 01 Mei 2009

Hb : 13,8 g dl Ureum : 19 mgdl Ht : 40,9 Kreatinin : 0,6 mgdl Leukosit : 12600 mm 3 Trombosit : 280.000 mm3 Natrium : 139 mEq L Asam urat : 3,1 mgdl LED : 31 mmjam Kalium : 4,4 mEq L KGD ad : 82 mgdl Chlorida : 107 mEq L SGPT : 12 UI SGOT : 17 UI

II.7.2. Hasil EKG 30 April 2009

Kesan : EKG dalam batas normal

II.7.3. Hasil Foto Thoraks 30 April 2009

Kesimpulan : Tidak tampak kelainan pada cor dan pulmo

II.7.4. Head CT-scan 30 April 2009 dan 2 Mei 2009

NCCT : Tampak lesi hipodens di bagian perifer lobus parietal kiri dengan edema perifokal Lesi mendesak ventrikel lateralis kiri dengan akibat dilatasi ventrikel lateralis kanan cornu posterior Cerebellum dan ventricular IV normal CECT : Tampak enhancement dengan batas tegas pada lesi hipodens di lobus parietal kiri. Dijumpai mass effect sehingga mengakibatkan midline shift ke kanan sejauh ±2 cm ukuran ± 8 x 5 cm Kesan : Lesi hipodens kemungkinan suatu proses nekrosis DD:- Anaplastic Astrocytoma - GBM

II.7.7 Hasil Konsul Bedah Saraf 5 Mei 2009

Diagnosa : Dx Tumor cerebri dengan hidrocephalus Terapi : dilakukan tindakan operatif; direncanakan menjalani tindakan pemasangan VP shunt dan operasi tumor removal Universitas Sumatera Utara

II.8. KESIMPULAN PEMERIKSAAN

Telah diperiksa seorang lelaki B, 22 tahun, Aceh, Islam, Wiraswasta, dengan keluhan utama nyeri kepala. Dari anamnese didapati bahwa nyeri kepala telah dialami penderita sejak ± 2 tahun yang lalu dan memberat dalam 6 bulan ini, nyeri dirasakan os pada seluruh kepala. Nyeri tidak berkurang dengan obat-obatan dan bertambah berat jika batuk, bersin serta berbaring. Diikuti dengan lemah lengan dan tungkai kanan sejak 5 bulan yang lalu, diawali dengan rasa kebas, juga disertai dengan penglihatan yang semakin berkurang Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai sensorium compos mentis, vital sign dalam batas normal. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan Papil edema OD dan papil atrofi OS, Parese N.VII UMN dextra, peningkatan refleks fisiologis lengan dan tungkai kanan serta hemiparese dextra. Dari hasil pemeriksaan penunjang dijumpai Head CT-scan menunjukkan Lesi hipodens kemungkinan suatu proses nekrosis di diagnosis banding dengan Anaplastic Astrocytoma Glioblastoma Multiforme.

II.9. DIAGNOSA AKHIR

Secondary headache + Hemiparese dextra + Blindness + Parese N.VII UMN dextra ec Glioblastoma Multiforme

II.10. PROGNOSA

- Ad vitam : dubia ad malam - Ad functionam : dubia ad malam - Ad sanationam : dubia ad malam Universitas Sumatera Utara

III. TINJAUAN PUSTAKA

III.1 DEFENISI Glioblastoma multiforme terdiri dari 2 suku kata yaitu glioblastoma berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata glia yang artinya perekat, blasto artinya bertunas, dan oma berarti tumor. Sementara multiforme berasal dari bahasa Latin yang berarti polimorfik. 7 III.2 EPIDEMIOLOGI Tumor glial dijumpai pada 6-7 orang per 100.000 populasi di Amerika Serikat AS setiap tahunnya 7,8 . Glioblastoma Multiforme merupakan tumor primer terbanyak pada dewasa sekitar 12-15 dari seluruh kasus tumor intrakranial dan sekitar 50 -60 dari seluruh tumor otak primer. 3 Insiden lebih tinggi dijumpai pada pria ratio kira-kira 1,6 : 1 9 . Tumor ini dapat terjadi pada semua umur namun puncaknya dijumpai antara usia 65 dan 74 tahun 8 . Di Inggris, insiden GBM sekitar 7,53100000 penduduk dan terjadi pada usia 50-59 tahun. Faktor etnis dan geografis mempengaruhi insidensi GBM walaupun masih terdapat bias dan pelaporan yang tidak konsisten. Di AS insidensinya lebih tinggi pada kulit putih dibanding etnis-etnis lain. 10 8 III.3 KLASIFIKASI Tumor glial difus bervariasi dari very low grade astrositma, oligodendroglioma sampai extremely high grade glioblastome multiforme. Tumor low grade bertendensi menjadi high grade. Klasifikasi WHO untuk tumor sistem saraf disusun dengan pendekatan melalui gabungan dan hubungan morfologi, sitogenesis, genetik molekuler dan marker imunologi untuk membuat klasifikasi seluler yang dapat diterima mempunyai nilai prognostik. 7 11 Universitas Sumatera Utara