2 Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi
pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
3 Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam
pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
b Terbentuk sikap rasa cinta, kepedulian sosial, dan tang-
gung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. c
Terbentuk beragam keterampilan yang dimiliki ma- hasiswa untuk melaksanakan program-program pem-
berdayaan dan pembangunan. d
Memberi pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi seorang fasilitator, innovator, motivator dan problem
solver. e
Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat
secara pragmatis ilmiah. f
Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada ma- hasiswa sebagai kader pemberdayaan dan pembangunan.
2 Masyarakat dan pemerintah
a Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk meren-
canakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat; b
Meningkatknya kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan;
c Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diper-
lukan dalam pemberdayaan daerah; d
Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
3 Perguruan tinggi
a Pengembangan ipteks di UIN Sunan Gunung Djati akan
memperoleh umpan balik berdasarkan hasil pem- berdayaan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum
UIN SGD Bandung akan relevan dengan dinamika masyarakat;
b UIN SGD Bandung dapat menjalin kerjasama dengan
instansi pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan ipteks;
c UIN SGD Bandung dapat mengembangkan ipteks yang
lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.
5. Peserta
a. Persyaratan
1 Mencantumkan matakuliah KKN dalam KRS;
2 Telah memenuhi sks 75 atau berada pada semester VII;
3 Melunasi SPP pada semester berjalan.
b. Pendaftaran Peserta
1 Mahasiswa calon peserta KKN mendaftarkan diri secara
daring online dalam website pusatpengabdian.uinsgd.ac.id; 2
Memilih lokasidesa yang telah ditentukan dalam web pusatpengabdian.uinsgd.ac.id;
3 Upload formulir, berupa surat keterangan telah melaksana-
kan perkuliahan setara 75 SKS, pas foto dan bukti Lunas SPP sampai semester VIIganjil tahun 2017.
c. Ketentuan Peserta:
1 Sebelum Pelaksanaan KKN
a Wajib mengikuti observasi partisipatif ke lokasi KKN
bersama DPL yang diwakili oleh perwakilan peserta; b
Wajib mengikuti orientasi dan pembekalan KKN Sis- damas oleh Dosen Pembimbing Lapangan;
c Wajib menghadiri pelepasanpembukan KKN;
2 Saat Pelaksanaan KKN
a Wajib mengikuti seluruh tahapan kegiatan KKN Sisdamas
yang terdiri dari 4 empat siklus, yaitu : 1 sosialiasasi awal, rembug warga dan refleksi sosial, 2 pemetaan
sosial dan pengorganisasian masyarakat, 3 perenca- naan partisipatif dan sinergi program serta 4 pelak-
sanaan program dan monev
b Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan basis prodi; c
Merencanakan, melaksanakan, dan menyusun laporan kegiatan lapangan KKN sebagaimana format pada Buku
Laporan Harian BLH dan Buku Laporan Kelompok BLK dengan dibimbing DPL;
d Menjaga ketertiban dan ketentraman serta menghargai
norma, peraturan dan keyakinan yang hidup di masyarakat, serta menjaga nama baik almamater;
e Wajib memakai Jaket Almamater pada setiap acara
kegiatan resmi. f
Meng-upload setiap kegiatan kelompok dan individu ke dalam blog per desa yang tersedia di web pu-
satpengabdian.uinsgd.ac.id; g
Meng-upload tayangan di blog tentang kepuasan masya- rakat atas kegiatan KKN Mahasiswa UIN SGD Bandung;
3 Setelah Pelaksanaan
a Menyerahkan laporan kelompok KKN Sisdamas dan
laporan individu sesuai dengan format laporan kelompok dan individu kepada DPL lihat lampiran;
b Menyerahkan Buku Laporan Harian BLH dan Buku
Laporan Kelompok BLK kepada DPL;
d. Pengelompokan Peserta
1 Peserta dikelompokkan dalam satuan kelompok yang berasal
dari berbagai FakultasProdi berjumlah 12-15 orang; 2
Dalam setiap kelompok terdapat KKP Ketua Kelompok Peserta;
3 KKP dipilih dari dan oleh peserta;
4 Dalam setiap desa dibentuk koordinator desa kordes;
5 Kordes dipilih oleh ketua kelompok peserta dan atau
ditunjuk oleh DPL KKP; 6
Dalam setiap kecamatan dan kabupatenkota ditunjuk seorang Korcam dan Korkab;
7 Korcam dan Korkab ditunjuk oleh Panitia KKN;
8 Tugas KKP:
a. Mengordinasikan kegiatan kelompok peserta dengan DPL,
PP-KKN atau pihak lain selama kegiatan KKN; b.
Menjadi utusan kelompok untuk mengikuti pertemuan teknis yang diselenggarakan PP-KKN.
c. Bersama dengan DPL bertugas melaksanakan orientasi
lokasi dan konsultasi sebelum pelaksanaan KKN; d.
Berkordinasi dengan aparatur pemerintahan setempat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama;
e. Bertanggungjawab atas terlaksananya siklus KKN Sisda-
mas selama di lokasi KKN; f.
Menghadiri dan mengkoordinasikan kehadiran anggota dalam upacara pemberangkatan;
g. Koordinator pemberangkatan peserta dari kampus ke
lokasi; h.
Menghadiri dan terlibat koordinasi pada acara serah terima di Kecamatan dan DesaKelurahan;
i. Koordinator pelaksanaan program di lapangan;
j. Memimpin anggota dalam pengisisan agenda pada BLH
dan membubuhkan paraf dan mengisi BLK; k.
Koordinator penyelenggaraan acara perpisahan tingkat RW atau gabungan tingkat Desa;
l. Melakukan pamitan atas nama kelompoknya kepada
tokoh masyarakat setempat dan aparat pemerintah pada kegiatan perpisahan dalam acaraupacara perpisahan
atau pamitan
kunjungan rumah, dan pelaksana
pemberian cindera mata kepada aparattokoh ma- syarakat.
m. Bertanggungjawab atas tersusunnya laporan akhir kelom-
pok; 9
Tugas Koordinator Desa Kordes:
a. Mengkomunikasikan acara serah terima peserta KKN
bersama dengan DPL di desa; b.
Mengkordinasikan kegiatan KKN yang dipusatkan untuk satu desa;
c. Bertanggungjawab atas terbentuknya blog KKN Sisdamas;
d. Mengkoordinasikan terlaksananya siklus KKN Sisdamas
pada setiap kelompok; e.
Mengkordinasikan acara pamitanperpisahan peserta KKN di desa;
10 Tugas Koordinator Kecamatan Korcam
a. Mengkomunikasikan acara serah terima peserta KKN
bersama dengan DPL di tingkat kecamatan; b.
Mengkordinasikan kegiatan KKN yang dipusatkan untuk satu kecamatan;
c. Melakukan koordinasi dengan setiap kordes;
11 Tugas Koordinator Kabupatenkota Korkabkota
a. Mengkomunikasikan acara serah terima peserta KKN
bersama dengan DPL di tingkat kabupatenkota; b.
Mengkordinasikan kegiatan KKN yang dipusatkan untuk satu kabupaten;
c. Melakukan koordinasi dengan setiap korcam;
e. Tata Tertib di Lokasi KKN
1 Peserta KKN harus bersikap sopan, berpakaian rapi dan
senantiasa menjunjung tinggi nama baik almamater; 2
Pada waktu melaksanakan kegiatan resmi peserta KKN harus mengenakan jaket almamater;
3 Dalam melaksanakan program kegiatan, dilarang mengang-
kat tema-tema sensitif dan mengandung masalah SARA yang membahayakan ukhuwah Islamiyah dan keutuhan NKRI;
4 Peserta KKN setelah berada di lokasi menjadi tanggungjawab
DPL. Oleh karena itu peserta KKN tidak diperkenankan ber- hubungan langsung dengan Panitia Pelaksana KKN, tetapi
harus melalui DPL kecuali dalam keadaan darurat, begitu pula segala bentuk hubungan ke luar harus sepe-
ngetahuanseizin DPL. Semua urusan surat menyurat yang penting yang berhubungan dengan kegiatan KKN baik ke luar
maupun ke dalam harus diketahui dan ditandatangani oleh DPL;
5 Peserta KKN mengadakan pertemuan kelompok secara rutin
dan terjadwal untuk mengadakan evaluasi terhadap pelak- sanaan program kerja, baik kolektif maupun individual.
Pertemuan rutin dan terjadwal juga diadakan antarkelompok dalam satu desa di bawah koordinasi Kordes, antarkordes
dalam satu kecamatan di bawah koordinasi Korcam;
6 Peserta KKN dibenarkan memberikan keterangan pers
kepada wartawanmedia massa secara individu maupun kelompok;
7 Peserta KKN harus mentaati peraturan dan ketentuan seperti
yang tercantum dalam surat izin pelaksanaan KKN yang diberikan oleh PemkabPemkot setempat, antara lain:
a Wajib menjaga tata tertib dan mentaati ketentuan yang
berlaku; b
Tidak menyalahgunakan ijin untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan daerah setempat.
f. Sanksi
Sanksi diberikan secara bertahap dengan ketentuan sebagai be- rikut:
1 Peringatan tingkat I diberikan kepada mahasiswa yang
melakukan pelanggaran ringan seperti:
a
Tidak mengisi presensi di lokasi yang telah disediakan.
b
Meninggalkan lokasi tanpa izin pada waktu kegiatan yang seharusnya atau sedang dilakukan sebanyak 1 x satu
kali.
c
Mengisi presensi harian melebihi tanggalhari yang sedang berjalan.
2 Peringatan tingkat II diberikan kepada mahasiswa yang
telah mendapatkan peringatan I tetapi masih tetap belum ada perbaikan atau tanpa peringatan tingkat I akan
tetapi langsung diberikan peringatan II terhadap maha- siswa yang melakukan pelanggaran sedang seperti:
a
Meninggalkan lokasi melebihi izin yang diajukan, tetapi masih dalam batas toleransi;
b
Meninggalkan lokasi tanpa izin pada waktu kegiatan seharusnya atau sedang dilakukan sebanyak 2 x dua
kali;
c
Keluargateman dari mahasiswa peserta KKN menginap di lokasi 2 malam atau lebih dengan alasan apapun.
d
Tidak dapat menghayati dan menyesuikan diri dengan kehidupan di lokasi.
3 Peringatan tingkat III diberikan kepada mahasiswa yang
melakukan perbuatan yang termasuk kategori pelanggaran ringan dan sedang dan telah mendapat peringatan tingkat I
dan II, tetapi belum ada perbaikan, atau tanpa peringatan terlebih dahulu akan tetapi langsung diberi Peringatan
tingkat
III terhadap
mahasiswa yang
melakukan pelanggaran berat, seperti:
a
Meninggalkan lokasi tanpa ijin pada waktu kegiatan
seharusnya sedang dilakukan sebanyak 30 dari hari efektif pelaksanaan KKN;
b
Melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal, tindakan asusila, kegiatan yang
menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat;
c
Mengeluarkan perkataan, pernyataan tertulis atau lisan, sikap dan perbuatan yang oleh pejabat yang
berwenang dianggap
sebagai tindakan
yang mencemarkan nama baik pemerintah setempat maupun
almamater UIN Sunan Gunung Djati. Prosedur pemberian sanksi dengan peringatan tingkat III
ini dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut: 1.
Mahasiswa yang bersangkutan akan dipanggil ke kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN
Sunan Gunung Djati oleh Panitia Pelaksana KKN. Kemudian dilakukan sidang untuk menetapkan sanksi yang akan
diberikan kepada mahasiswa tersebut. Persidangan dihadiri oleh mahasiswa, DPL, Kepala Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Panitia Pelaksana KKN.
2. Apabila keadaan sangat memaksa maka sanksi terhadap
pelanggaran berat ini dapat diberikan di lokasi dengan sekurang-kurangnya dihadiri oleh Panitia Pelaksana KKN,
untuk mendapatkan pengesahan dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
3. Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran
berat ini dapat berupa, antara lain:
a
Meneruskan kegiatan di lokasi, tetapi mendapatkan penurunan nilai; bila perlu sampai batas minimal kelulusan.
b
Penarikan dari lokasi drop out KKN dan diwajibkan mengikuti KKN pada Angkatan berikutnya dengan hak dan
kewajiban yang sama dengan peserta KKN lainnya.
c
Direkomendasikan kepada Rektor dan tembusannya disampaikan kepada Dekan Fakultas yang bersangkutan
untuk diberikan sanksi lainnya skorsing dan sebagainya. Peringatan tingkat III hanya dikeluarkan oleh Panitia
Pelaksana KKN UIN Sunan Gunung Djati, setelah mendapat laporan DPL yang bersangkutan, dan atau diketahui sendiri oleh
Panitia Pelaksana secara langsung.
6. Dosen Pembimbing Lapangan DPL