PARIWISATA ALAM PENGARUH EKONOMI PARIWISATA ALAM

REGION Volume III. No. 2 September 2011 1 Jaka Waluya, S.Pd Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma Bekasi. PARIWISATA ALAM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT LOKAL Oleh: Jaka Waluya, S.Pd ABSTRAK Wisata alam adalah bentuk industri non-ekstraktif dan mampu menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata alam memiliki peran penting dalam konteks pengembangan pariwisata berkelanjutan. Di satu sisi pariwisata alam mampu memberikan stimulus dari upaya konservasi di kawasan lindung dan di sisi lain memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan yang berada di dekatnya komponen produk wisata alam. Kata Kunci: wisata alam, kontribusi, pengembangan masyarakat.

1. PARIWISATA ALAM

ariwisata alam merupakan aktivitas mengisi waktu luang yang dibangkitkan oleh keberadaan kawasan lindung, baik berupa taman nasional maupun kawasan terlindungi lainnya Kline, 2001. Wells 1997 juga menyebutkan bahwa pariwisata alam adalah salah satu bentuk pariwisata yang atraksinya berada di tempat-tempat yang mempunyai nilai ekologis.Menurut Bori- Sanz dan Niskanen 2002 istilah pariwisata alam berhubungan dengan pengalaman yang didapat dari lingkungan alamiah dan amenitas yang disediakan untuk keperluan rekreasi. Berdasarkan beberapa batasan tersebut, pariwisata alam pada dasarnya bergantung pada tempat dan pengalaman yang berhubungan dengan lingkungan alamiah. Ketergantungan tersebut menurut Eagles 2001 terlihat dari dua komponen, yaitu : 1 kualitas lingkungan dan 2 kualitas layanan konsumen. Untuk memenuhi kualitas lingkungan dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan konsumen, diperlukan pengenalan terhadap target pasar produk pariwisata alam. Pengidentifikasian target pasar ini dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengaruh positif terutama manfaat ekonomi pariwisata alam dan sekaligus juga meminimalkan pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan. P REGION Volume III. No. 2 September 2011 2

2. PENGARUH EKONOMI PARIWISATA ALAM

Pengaruh ekonomi pariwisata alam adalah manfaat atau kontribusi produk wisata berbasis alam terhadap ekonomi suatu wilayah. Manfaat tersebut dapat berupa 1 penerimaan dari penjualan produk wisata tiket masuk taman nasional, hotel, campground, restoran, atraksi, transportasi dan retail, 2 pendapatan masyarakat, 3 peluang pekerjaan dan 4 penerimaan pemerintah dari pajak dan retribusi Frechtling, 1987. Ketika pariwisata alam mulai dikembangkan, pertimbangan awal yang menjadi perhatian utama adalah memastikan bahwa aktivitas tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal Sherman dan Dixon, 1991. Manfaat pariwisata alam bagi ekonomi masyarakat dapat diuraikan berdasarkan : a. Manfaat primer dan sekunder. Manfaat ini berhubungan erat dengan pembelanjaan pengunjung yang polanya dipengaruhi oleh segmen wisatawan. Manfaat primer adalah penerimaan langsung dari pembelanjaan pengunjung atas penyediaan barang dan jasa. Sedangkan manfaat sekunder yang kemudian dikenal dengan manfaat tidak langsung dan ikutan, akan terjadi apabila penerima langsung pembelanjaan pengunjung tersebut mengeluarkan kembali penerimaannya untuk barang dan jasa yang dibutuhkan. Demikian seterusnya sehingga menimbulkan efek pengganda multiplier effect terhadap ekonomi wilayah. Pada setiap urutan pembelanjaan, jumlah penerimaan yang dikeluarkan kembali akan lebih kecil dari pembelanjaan sebelumnya ripple effect, karena sebagian dari penerimaan kemungkinan akan disimpan, untuk pembayaran pajak atau keluar dari wilayah untuk biaya impor. Besarnya penerimaan yang tidak disirkulasikan lagi dalam ekonomi masyarakat sering disebut dengan istilah leakage atau “kebocoran”. Menurut Murphy 1987 ukuran multiplier merupakan komponen penting dalam memperkirakan manfaat ekonomi pariwisata bagi masyarakat, karena merefleksikan seberapa besar pengaruh dari setiap pembelanjaan pengunjung berada di dalam sistem ekonomi wilayah sebelum mengalami kebocoran. Besarnya multiplier ditentukan oleh ukuran dan kompleksitas sektor ekonomi wilayah, besarnya impor dan tingkat kecendrungan masyarakat untuk menyimpan kembali penerimannya. b. Manfaat individu dan manfaat sosial. Individu akan mendapatkan manfaat berupa keuntungan finansial dari penyediaan barang dan jasa layanan pariwisata. Manfaat ini yang sering REGION Volume III. No. 2 September 2011 3 menggerakan minat privat sektor dalam aktivitas pariwisata alam. Sedangkan manfaat sosial meliputi jasa lingkungan, kebanggaan atas sumberdaya alam heritage resources, prasarana sarana, pendidikan dan penelitian. c. Dimensi keruangan. Manfaat pariwisata alam berdasarkan dimensi keruangan dibagi menjadi manfaat skala lokal, regional, nasional atau global. Manfaat lokal dapat diketahui pada area yang berdekatan dengan kegiatan pariwisata alam, diantaranya : penciptaan peluang pekerjaan bagi masyarakat lokal, tempat pemasaran baru bagi produk lokal dan peningkatan pelayanan prasarana sarana. Manfaat regional dari pariwisata alam hampir sama dengan manfaat lokal, namun karena skala regional lebih luas, maka derajat kepentingannya akan berbeda. Misalnya penciptaan 50 jenis pekerjaan akan sangat penting bagi skala lokal, namun relatif tidak berarti untuk skala regional. Manfaat skala nasional meliputi pendapatan dari pajak, devisa dan dari penanaman modal. Sedangkan manfaat global diantaranya konservasi sumberdaya alam, perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem.

3. MENGUKUR PENGARUH EKONOMI PARIWISATA ALAM