Dukungan dari keluarga Supervisi dari PMO

2. Dukungan dari keluarga

Responden menekankan keluarga sangat besar peranannya dalam pengobatan penyakit TBC. Sebagaimana diketahui bahwa keluarga, baik inti maupun keluarga besar berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggota-anggotanya. Menurut Caplan, 1976 cited by Friedman, 1998 p.196, fungsi dukungan sosial keluarga adalah dukungan instrumental, diman keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit. Bila salah satu anggota keluarga ada yang sakit, secara nyata keluarga harus memberikan pertolongan, dalam hal ini penderita TBC memerlukan pertolongan keluarga. Selain itu fungsi keluarga adalah dukungan informasional keluarga berfungsi sebuah kolektor dan desiminator penyebar informasi tentang dunia. Dalam kasus ini, keluarga dapat mendukung penderita dengan memberikan informasi yang adekuat. Keluarga juga berperan dalam dukungan penilaian appraisal, dimana mereka bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing, dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas anggota. Dan yang terakhir adalah dukungan emosional. Dalam dukungan emosional. Dalam dukungan emosional, keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaaan terhadap emosi. Jadi hal tersebut sangat relevan dengan teori tersebut, responden benar-benar merasakan dukungan keluarga sebagai faktor penunjang kepatuhan mereka untuk minum OAT secara teratur.

3. Supervisi dari PMO

Penderiota TBC paru perlu didampingi seorang PMO untuk meningkatkan keteraturan minum obat, terutama pada awal pengobatan dimana penderita sering lupa. Bila tahap ini dapat dilalui dengan baik maka besar kemungkinan penderita dapat disembuhkan Dep Kes, 2002 . Sebagaiman dikatahui bahwa tugas PMO yaitu mengawasi penderita. TBC paru agar menelan obat anti Tuberculosis OAT secara teratur sampai selesai pengobaatan dan memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat teratur.

4. Penyuluhan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru Di Poli Paru Rumah Sakit Haji Medan 2012

4 85 65

Efektifitas fase intensif program DOTS pada penderita TB Paru putus berobat dan factor – faktor yang mempengaruhinya di beberapa pusat pengobatan TB Paru di Medan.

1 40 71

Kekerapan Tuberkulosis Paru Pada Pasangan Suami-Isteri Penderita Tuberkulosis Paru

0 15 7

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP PANJANG TAHUN 2015

18 56 67

Gambaran Kepatuhan Pasien Tbc Dalam Menjalani Pengobatan Obat Anti Tuberkulosis Di Tiga Puskesmas, Kabupaten Sumedang.

1 1 4

TINGKAT PENGETAHUAN MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

0 0 13

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TB PARU DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS LIDAH KULON SURABAYA

2 1 127

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20