dilakukan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB ada di kampus IPB darmaga. Untuk menentukan jumlah calon responden yang akan
dilakukan penarikan sampel akan digunakan rumus Slovin Umar, 2004. Perhitungan rumus Slovin :
n = N
..........................................................................1 1+N
e 2
Dimana : N = Jumlah populasi n = Jumlah contoh yang diambil
e = Taraf nyata batas toleransi kesalahan 10 Berdasarkan data dari AJMP IPB jumlah mahasiswa IPB S1 dan D3
pada bulan Februari tahun 2006 adalah 15819 mahasiswa yang tediri dari 8 fakultas dan mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Lampiran 3.
n = 15819 1 + 11928 0,1
2
= 99,37 = 100 pembulatan keatas Berdasarkan rumus Slovin maka jumlah responden yang diambil dan
bisa dianggap mewakili adalah 100 responden. Cara penarikan sampel dari responden dibagi berdasarkan persentase jumlah fakultas 8 fakultas, TPB
dan total mahasiswa D3. sehingga masing-masing mempunyai proporsi 10 . Jadi responden yang akan diambil dari 8 fakultas yang ada di IPB, TPB
tingkat persiapan bersama IPB dan mahasiswa D3 umumnya adalah masing- masing berjumlah 10 responden.
3.3. Pengolahan dan Analisis Data.
Untuk menganalisis data digunakan bantuan komputer yaitu dengan menggunakan software SPSS 12.0 for windows dan Microsoft Exel. Uji validitas dan
reabilitas untuk menguji keandalan kuesioner, EPIC Model untuk menentukan tingkat keefektifan respon konsumen dan koefisian korelasi untuk mengetahui hubungan
antara biaya promosi terhadap jumlah penjualan.
3.3.1 Uji Validitas
Kuisioner diuji validitasnya dengan maksud untuk mengetahui bagaimana alat ukur instrumen mengukur apa yang ingin diukur. Uji
validitas dilakukan dengan menggunakan Product Moment Pearsons Umar, 2004.
Rumus perhitungannya :
r
hitung = N
∑ XY – ∑X∑Y …..2
√ { N ∑ X
2
– ∑ X
2
} { N ∑ Y
2
- ∑Y
2
}
Dimana : r = Koefisien reliabilitas yang dicari
N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total Jika sudah dilakukan perhitungan ternyata r-hitung lebih besar
daripada r-tabel maka kuesioner dinyatakan sahih.
3.3.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila suatu alat pengukuran dipakai dua
kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan layak.
Uji realibilitas ini dapat di uji dengan teknik Alpha Cronbach Umar, 2004. Rumus perhitungan tekhnik Alfa Cronbach :
r = 1 - ∑ s
2 t
………………….…………………………3 k-1 s
2 t
S
2 t
=
∑
X
2 i
–
{ ∑
Xt
⁄
n
}
………………………………….…4 n
Dimana : r
= Koefisien reliabilitas yang dicari
K =
Nilai tengah
kuadrat antara
subjek
X
2 t =
Nilai tengah kuadrat kesalahan
S
2 t =
Ragam total
∑
X
i
= Jumlah kuadrat subyek untuk butir pertanyaan
Jika setelah dilakukan perhitungan ternyata r- hitung lebih besar daripada r-tabel, maka kuesioner dinyatakan andal
3.3.3. EPIC Models
EPIC Model merupakan singkatan dari emphaty, persuation, impact, and communication. EPIC Model terdiri dari 4 dimensi yang digunakan untuk
mengukur keefektifan promosi yang dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi Durianto et al., 2003. Dimensi empati
menginformasikan apakah konsumen tertarik dan menyukai promosi yang dilakukan serta bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut
dengan pribadi mereka. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk dan
mendorong keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Dimensi dampak menunjukan apakah promosi yang
dilakukan bisa berdampak positif bagi konsumen. Dampak yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan konsumen terhadap produk yang
ditawarkan. Dimensi komunikasi menunjukan apakah suatu promosi yang dilakukan bisa menyampaikan suatu informasi dengan baik, dan bisa diterima
oleh konsumen dengan jelas. Dimensi-dimensi tersebut tercermin pada pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner. Hasil jawaban responden pada kuesioner selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisa tabulasi sederhana
sebagai berikut :
1. Analisa Tabulasi Sederhana
Dalam analisa tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah dengan rumus :
P = fi x 100 …..........……`5
∑fi
Dimana :
P : Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi : Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi : Banyaknya jumlah responden
2. Skor Rataan
Setiap jawaban yang diberikan oleh responden akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan skala Likert. Dalam EPIC Model
pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala kriteria dari 0 – 4. Untuk menghitung skor rataan menggunakan rumus sebagai berikut :
X =
∑fi . wi …….…........………………6 ∑fi
Dimana : X : Rata-rata bobot
fi :
Frekuensi
wi :
Bobot
Rs = R bobot ………………………….…...……. 7
M Dimana :
R bobot = Bobot terbesar - bobot terkecil M
= Banyaknya kategori bobot
Kemudian untuk menentukan nilai X dari masing-masing dimensi digunakan rumus sebagai berikut :
X =
∑ b x j …………………………………………….8
Dimana : B = Bobot
j = Jumlah responden yang memilih kategori tersebut 3.
Menentukan EPIC Rate Nilai EPIC Rate di dapat dari hasil penjumlahan nilai X dari
dimensi-dimensi, seperti yang tertulis pada rumus berikut :
EPIC Rate = X Persuasi + X Empati + X Dampak + X Komunikasi ..9 4
Hasil EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang
telah ditentukan. Dari hasil rentang skala tersebut dapat diketahui sejauh mana keefektifan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
3.3.4 Analisa Koefisien Korelasi
Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel
lainya, dan umumnya digunakan bersamaan dengan analisa regresi Algifari, 2000. Koefisien korelasi dinyatakan dengan tanda r, merupakan koefisien
yang menunjukan arah serta kekuatan hubungan antara dua variabel. Besarnya nilai r dapat bervariasi antara – 1 sampai dengan + 1, atau dapat
dinyatakan dengan - 1
≤
r
≤
+ 1. Rumus koefisien korelasi :
r
= n
∑xy – ∑ x ∑y ..........10
[
n ∑x
2
– ∑x
2
]
½
[
n ∑y
2
– ∑y
2
]
½
Pada rumus perhitungan koefisien korelasi variable X adalah jumlah biaya promosi dan variable Y adalah jumlah penjualan. Jadi pada perhitungan
koefisien korelasi akan diukur bagaimana hubungan antara jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah penjualan. Apakah pengaruh antara
biaya promosi dan penjualan mempunyai hubungan yang positif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN