Analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian laptop merek Asus (Studi kasus mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

(1)

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

Oleh

SALAFUDDIN AL-AYYUBI

H24080125

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

SALAFUDDIN AL-AYYUBI. Consumer Behavior Analyse of Notebook Asus Buying Decision. Supervised by MA’MUN SARMA.

Business competition among manufacturers of laptop industry are very high to make Asus as a manufacturer and marketer of a fairly large laptop in Indonesia tried to maintain its market share, Asus should know in detail the behavior of consumers which will be the targeting of their products. Data processing is done by descriptive analysis, factor analysis, and analysis of Fishbein multiatribute. Based on the results of the study showed that the majority of respondents' characteristics-sex male, aged 21 years, and is undergoing classes in semester 7. The majority of respondents came from West Java, financial resources come from parents with average income of Rp. 500,001.00 - Rp. 1,000,000.00. Based on factor analysis, showed that the purchase of a laptop Asus affected by five major factors, there are seller influence factor , the factor of experience using different brands of laptops, feature factor, factor of status as a student, and a friend of factors influence. In the analysis of consumer attitudes, attributes are a major consideration in their buying decision is product quality, product benefits and features of products. Attributes which not considered to be most important is the color of the product. Consumer attitudes toward the attributes possessed Asus laptop can be good.


(3)

SALAFUDDIN AL-AYYUBI. H24080125. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Laptop Merek Asus (Studi Kasus: Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA.

Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat Asus sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam rangka meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus hendaknya mengetahui secara detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus. Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak manajemen Asus akan mampu melihat bagaimana perilaku konsumen terhadap laptop merek Asus, termasuk keputusan pembeliannya, sehingga Asus dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen laptop merek Asus, 2) mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen laptop merek Asus, 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek Asus, dan 4) menganalisis sikap mahasiswa S1 IPB sebagai konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional sampling dengan sampel sebanyak seratus responden. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis multiatribut Fishbein. Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel 2010 dan


(4)

laki-laki (65%), berusia 21 tahun (47%), dan sedang menjalani perkuliahan pada semester 7 (51%). Mayoritas responden berasal dari daerah Jawa Barat (42%). Sumber keuangan berasal dari orang tua (63%) dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 500.001,00 - Rp. 1.000.000 per bulan (65%).

Berdasarkan hasil dari analisis faktor, didapatkan hasil bahwa keputusan pembelian laptop Asus dipengaruhi oleh lima faktor utama. Faktor pertama adalah pengaruh penjual dengan eigenvalue 3,668. Faktor kedua adalah pengalaman menggunakan laptop merek lain (1,490). Faktor ketiga adalah fitur produk (1,367). Faktor keempat adalah status sebagai mahasiswa (1,141). Faktor kelima adalah pengaruh teman (1,047).

Pada analisis sikap konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein. Atribut yang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian laptop Asus adalah mutu dan kualitas produk, manfaat produk, dan fitur produk. Atribut yang paling tidak dianggap penting oleh konsumen adalah warna produk. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh laptop Asus dapat dikatakan baik.


(5)

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SALAFUDDIN AL-AYYUBI

H24080125

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(6)

Nama : Salafuddin Al-Ayyubi NIM : H24080125

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec.) NIP. 1958 1122 1985 03 100 2

Mengetahui, Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc) NIP. 1961 0123 1986 01 100 2


(7)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Salafuddin Al-Ayyubi dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1989 di Jakarta. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak Prijatno dan Ibu Suparyani.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 9 Harapan Jaya pada tahun 1996-2002. Pada tahun 2002-2005, penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 5 Bekasi. Kemudian, penulis menempuh pendidikan menengah atas pada tahun 2005-2008 dengan pendidikan formal di SMA Negeri 4 Bekasi. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi pada tahun 2008 di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan antara lain sebagai Ketua Pelaksana MAKRAB (Malam Keakraban Manajemen) tahun 2010, Presidium COAST (Club of Art and Sport) FEM IPB periode 2010-2011, Staff Departemen Budaya Seni BEM FEM IPB Kabinet Sinergi periode 2010-2011, Ketua Divisi Publikasi dan Dokumentasi Bogor Art Festival 2011, serta sebagai pengurus Bidang PTKP HMI Komisariat FEM Cabang Bogor.


(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul dari skripsi

penelitian ini yaitu “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian

Laptop Asus (Studi Kasus Mahasiswa S1 IPB)”. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca skripsi ini, untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya pihak yang terkait dalam penelitian ini.

Bogor, Maret 2013


(9)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia dan nikmat-Nya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ma‟mun Sarma, MS., M.Ec. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Edward Siregar, SE., MM. dan M. Saefudin, S.Tp, M.Si yang telah bersedia menjadi dosen penguji bagi penulis.

3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku ketua Departemen Manajemen. Seluruh staff pengajar dan karyawan/i Departemen Manajemen, FEM IPB yang telah membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi yang harus diselesaikan penulis.

4. Kedua orang tua tercinta, H. Prijatno dan Hj. Suparyani atas segala do‟a, cinta, kasih sayang, dukungan moral maupun materi bagi penulis yang mengalir sepanjang dunia berotasi.

5. Kakak dan adik-adikku tersayang (Muam, Mamonk, Anis, Aisyah), terima

kasih atas segala do‟a dan dukungannya.

6. Keluarga BudSen (Aci, Ajeng, Jombang, Lutfhan, Rian, Soni, Wahid) atas

bantuan, dukungan, semangat, do‟a, dan kebersamaanya selama ini.

7. Teman - teman hebat di BEM FEM Kabinet Sinergi yang telah saling berbagi dan memberikan pengalaman berharga dalam berorganisasi.

8. Teman - teman hebat di HMI Komisariat FEM Cabang Bogor, YAKUSA!!! Yakin Usaha Sampai.

9. Teman - teman satu bimbingan (Ari, Icha, Rahmat, Ratna, Ria, Sylva, Thia, dan Vania) terimakasih dukungan dan bantuannya.

10.Teman – teman di Kingston dan Garuda yang telah memberikan rumah kedua, terima kasih atas kegilaannya.


(10)

vi

11.Keluarga Manajemen 45 serta FEM atas segala dukungan dan semangat untuk penulis, terimakasih atas semua kenangan indah selama tiga tahun yang tak terlupakan semoga kekeluargaan kita ke depannya tetap terjaga.

12.Seluruh responden yang sudah membantu penulis untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Terakhir pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung selama perkuliahan dan penyusunan skripsi. Semoga segala kebaikanya akan dibalas oleh Allah SWT.


(11)

vii

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRACT

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi tentang Laptop ... 6

2.2 Definisi Produk ... 8

2.2.1 Klasifikasi Produk ... 9

2.2.2 Atribut Produk ... 11

2.3 Definisi Konsumen ... 11

2.3.1 Sikap Konsumen ... 12

2.3.2 Perilaku Konsumen ... 12

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 13

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 16

2.6 Analisis Deskriptif ... 17

2.7 Analisis Faktor ... 18

2.8 Analisis Multiatribut Fishbein ... 18


(12)

viii

III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23

3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel ... 24

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 26

3.5.1 Uji Instrumen ... 27

3.5.2 Analisis Deskriptif ... 29

3.5.3 Analisis Faktor ... 29

3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein ... 30

IV. PEMBAHASAN ... 32

4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Asus ... 32

4.1.1 Visi dan Misi Asus ... 33

4.1.2 Produk Asus ... 34

4.2 Karakteristik Responden ... 36

4.2.1 Jenis Kelamin ... 36

4.2.2 Usia ... 36

4.2.3 Semester ... 37

4.2.4 Sumber Keuangan ... 38

4.2.5 Asal Daerah ... 38

4.2.6 Pendapatan per Bulan ... 38

4.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 39

4.3.1 Pengenalan Kebutuhan ... 39

4.3.2 Pencarian Informasi ... 42

4.3.3 Evaluasi Alternatif ... 44

4.3.4 Keputusan Pembelian ... 47

4.3.5 Evaluasi Pasca Pembelian ... 50

4.4 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan pembelian Laptop Merek Asus ... 53

4.5 Analisis Sikap Konsumen dengan Model Fishbein ... 58

4.6 Implikasi Manajerial ... 61


(13)

ix

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(14)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya pada tahun 2009-2010

di Indonesia ... 2

2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 ... 3

3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012 ... 25

4. Sebaran responden masing-masing fakultas ... 26

5. Ringkasan nilai MSA ... 54

6. Ringkasan tabel communalities ... 55

7. Faktor yang terbentuk serta variabel pencirinya ... 57

8. Evaluasi kepentingan responden terhadap atribut laptop ... 59

9. Kekuatan kepercayaan responden terhadap kinerja atribut laptop merek Asus ... 60


(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model perilaku konsumen ... 13

2. Diagram proses pengambilan keputusan ... 14

3. Model perilaku keputusan pembelian ... 17

4. Kerangka pemikiran penelitian ... 23

5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 36

6. Karakteristik responden berdasarkan usia ... 36

7. Karakteristik responden berdasarkan semester ... 37

8. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ... 38

9. Karakteristik responden berdasarkan asal daerah ... 38

10.Karakteristik responden berdasarkan pendapatan ... 39

11.Sebaran responden berdasarkan manfaat ... 40

12.Sebaran responden berdasarkan motivasi ... 41

13.Sebaran responden berdasarkan halangan pembelian ... 41

14.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi ... 42

15.Sebaran responden berdasarkan sumber informasi utama ... 43

16.Sebaran responden berdasarkan perhatian yang didapatkan ... 44

17.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan utama ... 45

18.Sebaran responden berdasarkan pembelian laptop lain ... 45

19.Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dari penggunaan laptop merek lain ... 46

20.Sebaran responden berdasarkan tempat pembelian ... 47

21.Sebaran responden berdasarkan alasan pemilihan tempat beli .... 48

22.Sebaran responden berdasarkan cara pembelian ... 49

23.Sebaran responden berdasarkan keterlibatan pengaruh orang lain dalam pembelian ... 49

24.Sebaran responden berdasarkan situasi dalam pembelian ... 50

25.Sebaran responden berdasarkan lama penggunaan laptop ... 51


(16)

xii


(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 69

2. Hasil Uji Validitas Analisis Faktor ... 74

3. Hasil Uji Reliabilitas Analisis Faktor ... 75

4. Uji Validitas Evaluasi Kepentingan ... 76

5. Uji Validitas Kekuatan Kepercayaan ... 77

6. Uji Reliabilitas Evaluasi Kepentingan ... 78

7. Uji Reliabilitas Kekuatan Kepercayaan ... 79

8. Tabel KMO ... 80

9. Tabel Anti Image Matrices ... 81

10.Tabel Communalities ... 82

11.Tabel Total Variance Explained ... 83

12.Tabel Component Matrix ... 84


(18)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan teknologi menyebabkan perubahan yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Perubahan tersebut meliputi nilai-nilai peradaban dan kebudayaan yang dianut masyarakat, termasuk pada penggunaan komputer. Pada awalnya, komputer digunakan hanya untuk menghitung. Seiring berjalannya waktu, teknologi komputer semakin berkembang. Komputer tidak hanya berfungsi untuk menghitung, tetapi juga berfungsi untuk memproses data, sebagai alat komunikasi, sebagai sarana informasi, bahkan sebagai media hiburan.

Perkembangan teknologi juga membuat penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari menjadi semakin penting. Pergeseran kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan untuk penggunaan komputer, bergeser dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder. Pengguna komputer pun makin variatif, dari orang dewasa, pelajar, maupun anak-anak banyak yang sudah mengerti dengan pemakaian komputer. Akibatnya, permintaan akan komputer pun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan peluang bagi para produsen dan pemasar yang bermain di dalam industri komputer, sehingga banyak produk-produk komputer, dari mulai software sampai hardware

ditawarkan ke pasar demi memenuhi kebutuhan konsumen.

Belakangan ini, tingkat mobilitas masyarakat semakin tinggi. Komputer dituntut untuk dapat beradaptasi terkait tingkat kenaikan mobilitas tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak perusahaan-perusahaan komputer menciptakan solusi dengan menawarkan komputer jinjing atau yang lebih dikenal dengan sebutan laptop ke pasar.

Laptop diperuntukkan sebagai substitusi dari pengunaan komputer. Dengan adanya laptop, baik itu notebook maupun netbook, masyarakat dapat melakukan substitusi penggunaan komputer di luar rumah atau kantor. Laptop menjadi barang yang sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan terutama mahasiswa, dosen, pekerja kantor, ataupun para eksekutif yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi.


(19)

Dengan bentuk yang simpel, ringan, dan mudah dibawa kemana saja serta mempunyai fungsi yang sama dengan komputer menyebabkan permintaan laptop semakin meningkat. Peningkatan permintaan berbanding lurus dengan kenaikan volume penjualan laptop. Berdasarkan data International Data Corp (IDC), pada kuartal 2010, penjualan laptop berdasarkan segmen pelanggan melejit 35,45 persen dari 753.000 unit menjadi 1,02 juta unit. Pada kuartal sebelumnya, penjualan laptop segmen pelanggan juga menanjak 32,5 persen mencapai 993.000 unit dari penjualan kuartal 1 2009. Sementara penjualan laptop berdasarkan segmen bisnis juga terus meningkat tiap kuartalnya seperti yang tersaji pada Tabel 1. 1)

Tabel 1. Penjualan laptop berdasarkan segmennya tahun 2009-2010 di Indonesia

Segmen Pelanggan

Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)

2009 749.000 753.000 1.502.000

2010 993.000 1.020.000 2.013.000

Pertumbuhan 32% 35% 34%

Segmen Bisnis

Q1 (unit) Q2 (unit) Total (unit)

2009 70.000 76.000 146.000

2010 82.000 88.000 170.000

Pertumbuhan 17,1% 15,7% 16,4%

Sumber : International Data Corp (kompas.com, 2010)

Dari sekian banyaknya produsen laptop yang menawarkan produknya di Indonesia, terdapat nama Asus sebagai produsen laptop yang cukup besar dan disegani. Asus yang semula dikenal sebagai brand terbesar untuk pasar

motherboard dunia, kini mulai merambah dan memfokuskan diri pada segmen konsumen lewat sejumlah produk keluarannya. Jika melihat laporan IDC, posisi perolehan pangsa pasar laptop merek Asus hingga akhir kuartal pertama 2012 menempati nomor dua di Indonesia dengan perolehan pangsa pasar sebesar 20 persen. Asus unggul dari Toshiba dan Hewlett Packard yang berturut-turut menempati peringkat kedua dan ketiga dengan perolehan pangsa pasar penjualan laptop sebesar 16% dan 11%. Namun, Asus masih kalah bersaing dengan Acer yang menempati peringkat pertama dengan

1)

http://tekno.kompas.com/read/2010/07/30/1338421/Prospek.Pasar.Laptop.Semakin.Top [5 Des 2012]


(20)

perolehan pangsa pasar sebesar 32 persen. Pangsa pasar penjualan laptop di Indonesia selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. 2)

Tabel 2. Pangsa pasar laptop di Indonesia pada tahun 2012 (Kuartal I) Vendor Volume penjualan (unit) Market Share

Acer 321.083 32%

Asus 206.797 20%

Toshiba 159.880 16%

Hewlett Packard (HP) 100.380 11%

Lenovo 51.129 5%

Lainnya 159.880 16%

Sumber: International Data Corp (detik.com, 2012)

Salah satu pasar yang cukup potensial bagi produsen dan pemasar laptop adalah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa membutuhkan suatu perangkat yang dapat menunjang kegiatan perkuliahannya, diantaranya kebutuhan mengetik, internet, presentasi, mengirim email, dan sebagainya. Selain itu, aktivitas mahasiswa di luar perkuliahan seperti organisasi, cukup mempunyai tingkat mobilitas tinggi sehingga semakin memperkuat potensi pasar tersebut.

Adanya berbagai macam merek dan tipe laptop yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan industri tersebut membuat sikap dan perilaku konsumen, dalam kasus ini mahasiswa, pada pengambilan keputusan pembelian laptop, khususnya merek Asus, merupakan salah satu hal yang menarik perhatian. Dalam melakukan suatu keputusan pembeliannya, mahasiswa pasti mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan mahasiswa tersebut. Karena itu, produsen laptop merek Asus harus memperhatikan dan memenuhi keinginan konsumen, khususnya mahasiswa, agar mereka tidak berpaling ke merek laptop yang lain.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus?

2)

http://inet.detik.com/read/2012/06/21/171601/1947481/317/asus-kuntit-acer-di-pasar-notebook-konsumer [5 des 2012]


(21)

2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus?

3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek Asus?

4. Bagaimana sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus?

1.3 Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus.

2. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek Asus.

4. Menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi manajemen Asus, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan khususnya untuk rencana pemasaran agar dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.

2. Bagi kalangan Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan pada bidang pemasaran.

3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan bahan studi yang relevan di masa yang akan datang.


(22)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa S1 IPB yang telah memiliki atau sedang menggunakan laptop merek Asus. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perilaku mahasiswa dalam proses keputusan pembelian laptop merek Asus.


(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi tentang Laptop

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laptop didefinisikan sebagai komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang.

Laptop merupakan komputer portabel, kecil, dan dapat dibawa kemana-mana dengan sangat mudah, yang terintegrasi pada sebuah casing. Berat laptop berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukuran, bahan, dan spesifikasinya. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri.

Sebagai komputer jinjing, laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah. Komponen yang terdapat di dalamnya adalah sama dengan yang terdapat pada komputer desktop dengan ukuran yang diperkecil, lebih ringan, tidak panas, dan irit listrik. Laptop kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inch hingga 17 inch bergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, keyboard yang terdapat pada laptop juga dilengkapi dengan touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad yang berfungsi sebagai penggerak kursor mouse. 3)

Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat laptop yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Laptop biasanya berharga lebih mahal dibandingkan komputer desktop, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya.

3)


(24)

Berikut merupakan jenis-jenis laptop berdasarkan tingkatan dan segmen penggunanya: 4)

a. Notebook

Notebook adalah laptop dengan ukuran layar di atas 12 inch sampai dengan 17 inch dengan bobot berkisar antara 2 - 4 Kg. Untuk notebook seri slim (bukan Ultrabook) biasanya tidak terdapat ODD (Optical Disk Drive). Processor notebook terbaru di Indonesia saat ini yang paling rendah adalah Intel Celeron B815 dan AMD C60, sedangkan yang tertinggi adalah Intel Core i7 dan AMD A8. Pangsa pasar atau pengguna

notebook adalah orang-orang yang membutuhkan komputer yang bisa dibawa kemana-mana dengan spesifikasi yang cukup memadai. Notebook

sangat umum, sehingga setiap orang cocok menggunakannya. Di Indonesia, notebook yang sering digunakan adalah notebook dengan layar 14 inch. Harga tergantung spesifikasi dan tipe dari notebook itu sendiri. b. Netbook

Netbook adalah laptop dengan ukuran layar di bawah 13 inch dengan bobot di bawah 2 Kg. Harga bervariasi, mulai dari 2 – 6 jutaan tergantung spesifikasi dan fitur yang ditawarkan. Karena ukuran yang mungil, maka kemampuannya juga terbatas. Processor netbook biasanya menggunakan Intel Atom atau AMD seri C dan E, dikarenakan bentuk fisik processor

ini lebih kecil dibandingkan ukuran processor notebook. Pangsa pasar atau pengguna netbook kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki tingkat mobilitas tinggi untuk mendukung kegiatannya dikarenakan bentuk fisik yang kecil dan bobot yang ringan, selain itu orang-orang yang memilih netbook biasanya orang yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli notebook sehingga orang tersebut membeli netbook

yang harganya cukup terjangkau.

4)

http://lukman-blogger1234.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-laptop-berdasarkan.html [11 des 2012]


(25)

c. Ultrabook

Ultrabook adalah laptop jenis baru yang diinspirasikan oleh Intel.

Ultrabook adalah laptop dengan ukuran layar 12 -15 inch dengan bobot yang ringan dan desain body yang sangat tipis. Processor dari Ultrabook

adalah Intel Sandy Bridge dari Core i3 sampai dengan Core i7. Kebanyakan Ultrabook tidak memiliki ODD. Sistem penyimpanan datanya tidak menggunakan HDD (Hard Disk Drive), tetapi menggunakan SSD (Solid State Drive), sehingga kemampuan transfer rate datanya sangat cepat dan lebih aman ketimbang HDD, dikarenakan SDD tidak memakai piringan. Harga yang ditawarkan untuk mendapatkan

Ultrabook masih berkisar di atas 7 jutaan, jadi pangsa pasar untuk

Ultrabook adalah kalangan Eksekutif muda ataupun pebisnis yang menginginkan laptop dengan mobilitas sangat tinggi dan mementingkan nilai estetika.

d. Ultrathin

Ultrathin tidak jauh berbeda dari Ultrabook. Perbedaan Ultrathin dengan

Ultrabook adalah pada processor-nya. Jika Ultrabook menggunakan Intel, Ultrathin menggunakan AMD A6 ke atas. Untuk bentuk,model, ukuran, dan berat relatif sama. Ultrathin masih menggunakan HDD sebagai media penyimpanan data. Harga laptop jenis Ultrathin lebih murah dibandingkan Ultrabook, jadi pangsa pasar Ultrathin adalah orang-orang yang ingin merasakan sensasi menggunakan Ultrabook dengan harga yang lebih bersahabat.

2.2 Definisi Produk

Definisi produk menurut Kotler dan Keller (2007) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pesanan untuk diperhatikan, dibeli, digunakan/ dikonsumsikan. Istilah produk mencakup benda-benda fisik, jasa-jasa, kepribadian, tempat organisasi, dan ide-ide.

Kotler dan Keller (2007) mengemukakan bahwa produk terdiri atas lima tingkatan produk. Tingkat paling dasar adalah manfaat inti (core benefit) yang merupakan manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli oleh


(26)

konsumen. Tingkat kedua adalah produk dasar (basic product) dimana pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. Tingkat ketiga adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh konsumen ketika membeli suatu produk. Tingkat keempat adalah produk yang ditingkatkan (augmented product), dimana pada tingkat ini produk melampaui harapan konsumen. Tingkat terakhir adalah produk potensial (potential product), yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

2.2.1 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2002), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:

a.) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

b.) Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Tidak dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

2) Berdasarkan aspek daya tahannya, produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a.) Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.


(27)

b.) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih. 3) Berdasarkan tujuan konsumsi, didasarkan pada siapa konsumennya dan

untuk apa produk tersebut dikonsumsi, diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a.) Barang konsumsi (consumer’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.

Pada umumnya barang konsumsi dibedakan menjadi empat jenis: 1. Produk sehari-hari (convenience goods)

Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum dalam pembandingan dan pembeliannya.

2. Produk belanja (shopping goods)

Merupakan barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.

3. Produk khusus (specialty goods)

Merupakan barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.

4. Produk yang tidak dicari (unsought goods)

Merupakan barang yang tidak diketahui konsumen ataupun jika sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya.

b.) Barang industri (industrial’s goods)

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu


(28)

manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

2.2.2 Atribut Produk

Definisi atribut produk menurut Tjiptono (2007) adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan bahwa manfaat produk disampaikan dan dikomunikasikan oleh atribut produk dalam bentuk: a. Kualitas produk

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Menurut Kotler (2004), kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu: kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik, dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut di atas dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut.

b. Fitur Produk

Fitur adalah alat bersaing yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Fitur berfungsi untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka ragam dan macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur.

c. Gaya dan desain produk

Menurut Kotler (2004), desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen. Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain.

2.3 Definisi Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.


(29)

Konsumen individu mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara, atau orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung, konsumen individu sering disebut sebagai konsumen akhir.

Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

2.3.1 Sikap Konsumen

Menurut Sumarwan (2011), sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atribut, dan manfaatnya. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk (product attribute).

Sikap mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), tiga komponen tersebut adalah:

a. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap

b. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka maupun tidak suka terhadap suatu objek.

c. Komponen konatif (conative component), yaitu kecenderungan melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.

2.3.2 Perilaku Konsumen

Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan evaluasi hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.


(30)

Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2008),

pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” konsumen dan

menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada di kotak hitam pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P dan rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli yang terdiri dari rangsangan ekonomi, rangsangan teknologi, rangsangan politik, dan rangsangan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi berupa pilihan produk, pilihan merek,pilihan penyalur,waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Model perilaku konsumen dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Model perilaku Konsumen (Kotler & Amstrong, 2008)

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Schiffman dan Kanuk (2004) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus menentukan alternatif pilihan. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) terdapat tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu:

1. Pemecahan masalah yang diperluas (extensive problem solving)

Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut sebagai pemecahan masalah yang diperluas. Pemecahan masalah tipe ini Pemasaran & rangsangan lain

Pemasaran Rangsangan lain Produk Ekonomi Harga Teknologi Tempat Politik Promosi Budaya

Kotak hitam pembeli Karakteristik pembeli Proses keputusan pembeli

Respons pembeli Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembelian


(31)

biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan lama dan mewah seperti mobil, rumah, pakaian mahal, dan peralatan elektronik. 2. Pemecahan masalah yang terbatas (limited problem solving)

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut. Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu. Pembelian sebagian besar produk-produk di pasar swalayan dilakukan dengan tipe pengambilan keputusan ini.

3. Pemecahan masalah rutin (routinized problem solving)

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit.

Kotler (2002) menjelaskan bahwa dalam pembelian suatu produk atau jasa, konsumen melewati lima tahapan proses keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Gambar 2).

Gambar 2. Diagram proses pengambilan keputusan (Kotler, 2002)

1. Pengenalan kebutuhan

Tahapan pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan. Sumarwan (2011) menjelaskan bahwa pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen mengahadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengenalan kebutuhan. Faktor tersebut diantaranya waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, dan pengaruh pemasaran.

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Perilaku Pasca Pembelian Keputusan

Pembelian Evaluasi


(32)

2. Pencarian informasi

Tahapan kedua adalah pencarian informasi yang mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal) (Sumarwan, 2011).

Menurut Kotler (2002), sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

a. Sumber pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan c. Sumber umum : Media massa, organisasi penilai konsumen d. Sumber pengalaman : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk 3. Evaluasi alternatif

Tahapan ketiga adalah evaluasi alternatif. Menurut Sumarwan (2011), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, kemudian memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian

Tahapan keempat adalah keputusan pembelian dimana konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, di mana membeli, dan bagaimana cara membayarnya.

Setiadi (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (a) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen, dan (b) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannya.


(33)

Faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan pembelian.

5. Perilaku pasca pembelian

Tahapan kelima adalah perilaku pasca pembelian. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sedangkan ketidakpuasan akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian dan konsumsi terhadap produk tersebut (Sumarwan, 2011).

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler (2007) adalah:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap keputusan pembelian.

2. Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, antara lain: pekerjaan; keadaan ekonomi; gaya hidup; dan kepribadian.

3. Faktor Sosial

Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, antara lain: kelompok acuan; keluarga; peran; dan status.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi beberapa faktor psikologi utama, antara lain: persepsi; keyakinan; dan pendirian.

Menurut Engel, et al. (1994), perilaku keputusan pembelian konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh empat faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu


(34)

pengaruh lingkungan, perbedaan individu, proses psikologis, dan strategi pemasaran. Pengaruh lingkungan terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, pengaruh sosial, dan situasi. Perbedaan individu terdiri sumber daya konsumen, motivasi, pengetahuan, sikap, dan kepribadian. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap perilaku. Strategi pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi. Secara sederhana, hubungan dari keempat faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Model Perilaku Keputusan Pembelian Konsumen (Engel, 1994)

2.6 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2004), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan secara umum. Menurut Sugiyono (2004), analisis

PENGARUH LINGKUNGAN Budaya Kelas Sosial Pengaruh Pribadi Pengaruh Sosial Situasi PROSES KEPUTUSAN Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi Evaluasi alternatif

Pembelian hasil

PERBEDAAN INDIVIDU

 SD konsumen

 Motivasi dan keterlibatan  Pengetahuan  Sikap  Kepribadian PROSES PSIKOLOGIS  Pengolahan dan informasi  Pembelajaran  Perubahan sikap dan perilaku STRATEGI PEMASARAN Produk Harga Promosi Distribusi


(35)

deskriptif meliputi beberapa hal yang terdiri dari distribusi frekuensi, pengukuran tendensi sentral, dan pengukuran variabilitas.

2.7 Analisis Faktor

Dalam studi perilaku dan sosial, peneliti membutuhkan pengembangan pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti tingkah laku, pendapat, intelegensi, personality, dan lain-lain. Faktor analisis adalah metode yang dapat digunakan untuk pengukuran semacam itu (Sharma, 1996).

Menurut Sharma (1996), tujuan analisis faktor adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk:

1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator.

2. Mengidentifikasi melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal.

3. Estimasi bentuk dan struktur loading, communality, dan varian unik dari indikator.

4. Interpretasi dari faktor umum.

5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor.

2.8 Analisis Multiatribut Fishbein

Engel, et al. (1994) mengemukakan bahwa formulasi Fishbein merupakan model multiatribut yang paling terkenal. Model tersebut mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu (misalnya merek) didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek yang bersangkutan, yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut ini. Menurut Sumarwan (2011), model multiatribut sikap Fishbein menjelaskan sikap konsumen terhadap objek sikap (produk atau merek) sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model multiatribut menekankan adanya salience of atribute, artinya tingkat kepentingan yang diberikan konsumen kepada sebuah atribut.


(36)

Tiga konsep utama dari model multiatribut Fishbein menurut Sumarwan (2011) adalah sebagai berikut:

a. Atribut (Salient Belief)

Atribut adalah karakter dari objek sikap (Ao). Salient belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut sebagai attribute-object beliefs. Para peneliti sikap harus mengidentifikasi berbagai atribut yang akan dipertimbangkan konsumen ketika mengevaluasi suatu objek sikap (Ao) suatu produk.

b. Kepercayaan (Belief)

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh (bi) yang menukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek.

c. Evaluasi atribut

Evaluasi atribut merupakan evaluasi terhadap baik buruknya suatu atribut dari produk, yaitu menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Konsumen akan menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.

2.9 Penelitian Terdahulu

Ulfah (2011), melakukan sebuah penelitian yang diberi judul Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Pelumas Fastron PT. Pertamina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga alat analisis, yaitu analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis multiatribut Fishbein. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar (80%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia 21-25 tahun (48%), serta dengan status belum menikah (69%). Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama konsumen membeli Pelumas Fastron


(37)

adalah sesuai dengan kebutuhan; pada tahap pencarian informasi, sumber informasinya adalah iklan; pada tahap evaluasi alternatif, hal yang menjadi pertimbangan utama adalah mutu produk; pada tahap proses pembelian, tempat konsumen membeli adalah bengkel; pada tahap pasca pembelian, konsumen akan tetap membeli apabila Pelumas Fastron mengalami kenaikan harga. Berdasarkan analisis faktor, terdapat tiga faktor yang terbentuk, yaitu faktor demografi dan gaya hidup; faktor perbedaan individu; dan faktor pengaruh lingkungan. Model analisis multiatribut Fishbein menunjukkan atribut jaminan kepuasan memperoleh nilai tertinggi pada tingkat kepentingan (4,34) dan pada tingkat kepercayaan, atribut kemudahan memperoleh produk memperoleh nilai tertinggi (4,06). Dari analisis sikap konsumen menggunakan model multiatribut Fishbein, didapatkan sikap konsumen terhadap Pelumas Fastron berada dalam kategori baik.

Nuryanti (2011), melakukan penelitian yang diberi judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Notebook Acer pada Mahasiswa Diploma III IPB. Berdasarkan analisis deskriptif, diketahui bahwa mayoritas pengguna notebook Acer adalah mahasiswa perempuan yang berusia 18-19 tahun. Pada tahapan-tahapan proses keputusan pembelian

notebook Acer, terdapat tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan analisis faktor, diperoleh nilai KMO sebesar 0,763 menunjukkan menunjukkan bahwa dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Hasil analisis faktor terbentuk empat faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yaitu: 1) Faktor pertama yang terdiri dari manfaat produk. Harga, spesifikasi notebook, kepraktisan, dan penghasilan orang tua. 2) Faktor kedua terdiri dari merek, pengaruh orang tua, pengaruh saudara dan pengaruh teman. 3) Faktor ketiga terdiri dan pengaruh penjual, pendapatan yang diperoleh, ,dan pengaruh iklan. 4) Faktor keempat terdiri dari kemudahan memperoleh notebook dan ukuran. Berdasarkan analisis Fishbein dapat diketahui atribut yang dipentingkan oleh notebook Acer adalah harga beli, garansi yang diberikan dan fitur yang ditawarkan serta atribut yang paling


(38)

tidak dipentingkan yaitu lokasi outlet penjualan resmi Acer dan lokasi

customer service.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ulfah (2011) dan Nuryanti (2011) adalah objek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian laptop Asus. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus, mengidentifikasi proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen laptop merek Asus, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen dalam pembelian laptop merek Asus, dan menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen terhadap atribut yang dimiliki laptop merek Asus.


(39)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Persaingan bisnis antara produsen laptop yang sangat ketat membuat Asus sebagai produsen dan pemasar laptop yang cukup besar di Indonesia berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Dalam rangka meningkatkan pangsa pasarnya, manajemen Asus harus dapat meningkatkan kepuasan konsumennya. Manajemen Asus hendaknya mengetahui secara detail perilaku konsumen yang akan menjadi targeting

produknya. Perilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, serta sikap konsumen laptop merek Asus. Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang laptop merek Asus, maka pihak manajemen Asus akan mampu melihat bagaimana perilaku konsumen terhadap laptop merek Asus, termasuk keputusan pembeliannya, sehingga Asus dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.

Proses penelitian ini melalui tiga tahap analisis. Analisis pertama yaitu analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis proses keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Analisis kedua yaitu analisis faktor yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Analisis ketiga yaitu Analisis Multiatribut Fishbein yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen merangkai kepercayaan terhadap atribut suatu produk sehingga membentuk sikap tentang berbagai objek. Hasil dari ketiga analisis di atas akan menghasilkan suatu implikasi manajerial perilaku konsumen dalam keputusan pembelian laptop merek Asus. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat secara lebih jelas pada Gambar 4.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dikarenakan lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi konsumen yang


(40)

potensial dilihat dari cukup banyaknya jumlah mahasiswa, khususnya Strata-1 yang memakai laptop merek Asus. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Penjelasan data primer dan sekunder adalah sebagai berikut:

Karakteristik konsumen dan proses keputusan pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Sikap konsumen terhadap atribut

produk

Implikasi Manajerial dalam Keputusan Pembelian Laptop

merek Asus

Rekomendasi bagi Perusahaan Persaingan ketat pada

industri laptop

Studi perilaku konsumen laptop merek Asus

Analisis Deskriptif

Asus harus mempertahankan & meningkatkan pangsa

pasar


(41)

1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama merupakan screening, berupa pertanyaan mendasar untuk menyaring dan mengetahui apakah konsumen yang akan dijadikan responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden. Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang pernah membeli dan menggunakan laptop merek Asus. Bagian kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden. Bagian ketiga berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai proses keputusan pembelian konsumen. Bagian keempat berisikan kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bagian kelima berisikan kuesioner tentang pengukuran sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh laptop merek Asus. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, literatur-literatur, dan skripsi-skripsi terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data sekunder bertujuan untuk lebih mendalami pemahaman permasalahan dalam penelitian dan untuk mendukung data primer yang didapatkan.

3.4 Jumlah dan Metode Penarikan Sampel

Pengambilan sampel untuk penelitian ini yaitu berdasarkan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang membeli dan menggunakan laptop merek Asus. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga didapatkan sampel yang dapat menggambarkan serta mewakili data populasi, adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:

n = 2

1 Ne

N

 ... (1) Di mana :

n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah populasi


(42)

Berdasarkan data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif sampai Oktober 2012 adalah 12.714 mahasiswa. Dengan rumus Slovin (e = 10%), maka diperoleh jumlah sampel untuk responden adalah:

Tabel 3. Populasi mahasiswa Strata-1 IPB per 30 Oktober 2012

Fakultas Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertanian 659 962 1621

Kedokteran Hewan 290 381 671

Perikanan dan Ilmu Kelautan 648 713 1361

Peternakan 316 394 710

Kehutanan 690 785 1475

Teknologi Pertanian 859 703 1562

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1088 1463 2551

Ekonomi dan Manajemen 561 1128 1689

Ekologi Manusia 227 847 1074

Jumlah 5338 7376 12714

Sumber : Direktorat AJMP-IPB 30 Oktober 2012

100 22 , 99 ) 1 , 0 ( 12714 1 12714

2  

 

n

Jumlah sampel yang diambil sebanyak seratus responden (pembulatan ke atas). Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik proporsional sampling. Proporsional sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana peneliti menetapkan proporsi atau jumlah tertentu untuk sampel yang memiliki karakteristik yang diinginkan dimana kategorinya telah ditentukan oleh peneliti. Tujuan dilakukan teknik proporsional sampling pada penelitian ini adalah agar semua fakultas dapat terwakili berdasarkan jumlah mahasiswa per fakultasnya. Berikut adalah sebaran sampel tiap fakultas agar respondennya terwakili.

FAPERTA : 1621

12714 × 100 = 12,7 ≈13

FKH : 671

12714 × 100 = 5,3 ≈5

FPIK : 1361


(43)

FAPET : 710

12714 × 100 = 5,5 ≈6

FAHUTAN : 1475

12714 × 100 = 11,60 ≈12

FATETA : 1562

12714 × 100 = 12,28 ≈12

FMIPA : 2551

12714 × 100 = 20,06 ≈20

FEM : 1689

12714 × 100 = 13,28 ≈13

FEMA : 1074

12714 × 100 = 8,44 ≈8

Berdasarkan perhitungan dengan teknik proporsional sampling, didapatkan jumlah mahasiswa yang akan dijadikan responden untuk tiap fakultas yang terdiri dari Fakultas Pertanian sampai dengan Fakultas Ekologi Manusia. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran responden pada masing-masing Fakultas

Fakultas Jumlah Responden

Pertanian 13

Kedokteran Hewan 5

Perikanan dan Ilmu kelautan 11

Peternakan 6

Kehutanan 12

Teknologi Pertanian 12

Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 20

Ekonomi dan Manajemen 13

Ekologi Manusia 8

Jumlah 100

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 17. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian analisis data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis Fishbein.


(44)

3.5.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk menguji sejauh mana suatu kuesioner ataupun alat ukur telah valid ataupun konsisten. Pada penelitian ini, dilakukan uji validitas pada analisis faktor maupun analisis multiatribut Fishbein.

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut valid dalam mengukur variabel yang diukur. Untuk pertanyaan yang digunakan untuk mengukur suatu variabel, skor masing-masing item dikorelasikan dengan total skor item dalam satu variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak dan H1 diterima.

2

rxy

=

n( xy )−( x)( y)

n x2−( x)2 − n y2−( y)2

... (2)

Di mana :

rxy = korelasi antara x dan y y = skor total

x = skor pernyataan n = jumlah responden Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan terhadap 30 responden pertama. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen, baik itu dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, maupun analisis multiatribut Fishbein. Berdasarkan hal tersebut,


(45)

maka korelasi yang dihitung dan dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel yang telah ditentukan (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan reliable atau handal apabila jawaban dari seorang responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan pertanyaan.

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik alpha (α) untuk suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliableapabila memiliki α > 0,60.

r

11 =

(

�−1

)

(1

(1

2

2

) ...

(3) Di mana : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya pertanyaan ��2 = ragam total

∑��2 = jumlah ragam butir

3. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Faktor

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa empat belas variabel yang terdapat dalam analisis faktor dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,361), hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada uji reliabilitas dihasilkan nilai 0,883 (lebih dari 0,60) yang menyatakan bahwa semua variabel dikatakan reliable. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3.


(46)

4. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Analisis Multiatribut Fishbein

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

software SPSS 17 yang dilakukan terhadap 30 responden, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa sepuluh atribut yang terdapat pada evaluasi kepentingan (ei) dan kekuatan kepercayaan (bi) dinyatakan valid (Lampiran 4 dan 5) dengan reliability sebesar 0,836 untuk evaluasi kepentingan (ei) dan 0,886 untuk kekuatan kepercayaan (bi) (Lampiran 6 dan Lampiran 7). Oleh karena itu, semua atribut dapat diuji lebih lanjut dengan menggunakan Analisis Multiatribut Fishbein.

3.5.2 Analisis Deskriptif

Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan mengetahui proses keputusan pembelian konsumen laptop merek Asus dilakukan secara deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

p = fi x 100 % ... (4) ∑ fi

Di mana : p = Persentase responden yang memilih kategori tertentu

fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = Total jawaban

3.5.3 Analisis Faktor

Dalam penelitian ini, data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian laptop merek Asus dianalisis melalui Analisis Faktor dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA). Data yang digunakan berupa data primer dari pengisian kuesioner mahasiswa Institut Pertanian Bogor Strata-1 yang menggunakan laptop merek Asus. Untuk keperluan perhitungan data, digunakan bantuan


(47)

3.5.4 Analisis Multiatribut Fishbein

Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis sikap mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang menggunakan laptop merek Asus. Model atribut Fishbein pada prinsipnya akan menghitung Ao (Attitude Toward The Object), yaitu sikap seseorang terhadap suatu objek yang dikenali lewat atribut-atribut yang melekat pada objek tersebut.

Secara sederhana, rumus analisis multiatribut Fishbein dapat dijelaskan sebagai berikut:

Ao = �=1bi. ei ... (5) Di mana: Ao = Sikap terhadap suatu objek

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut i

ei = Evaluasi terhadap atribut i

n = Jumlah atribut yang dimiliki objek

Komponen ei menggambarkan evaluasi kepentingan atribut-atribut yang seharusnya terdapat dalam sebuah laptop. Skala pengukuran menggunakan lima tingkatan skala, yaitu 5 untuk sangat penting, 4 untuk penting, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak penting, dan 1 untuk sangat tidak penting.

Komponen bi menunjukkan kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat pada laptop merek Asus. Skala pengukuran juga menggunakan lima skala, yaitu 5 untuk sangat baik, 4 untuk baik, 3 untuk biasa saja, 2 untuk tidak baik, 1 untuk sangat tidak baik.


(48)

Komponen Ao menunjukkan penilaian sikap responden terhadap atribut yang merupakan hasil perkalian setiap skor ei dan bi. Hasil analisis ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang terdiri dari angka-angka perhitungan setiap atribut yang diteliti.


(49)

IV. PEMBAHASAN

4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan Asus

Perusahaan Asus berdiri pada tahun 1989, ketika empat insinyur komputer yang bekerja pada Acer, TH Tung, Ted Hsu, Wayne Hsieh, dan MT Liao, berniat mendirikan perusahaan baru untuk memajukan industri TI di negara Taiwan. Nama Asus diambil dari kata Pegasus yang berarti kuda terbang atau kuda bersayap yang berasal dari mitologi Yunani. Nama Asus sendiri dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan posisi teratas dalam urutan nama berdasarkan alfabet.

Berbeda dengan sekarang, kala itu Asus yang berkantor di sebuah apartemen kecil di Taipei, Taiwan, bergerak dalam bidang konsultasi komputer dan tidak memproduksi hardware buatan sendiri. Namun, setelah berhasil membuat dan menjual motherboard untuk processor Intel 486 pada akhir dekade 80-an, perusahaan ini mulai berkonsentrasi ke konstruksi

hardware.

Selain motherboard, salah satu jenis komponen hardware yang menjadi spesialisasi Asus saat itu adalah kartu grafis. Pada pertengahan 1990-an, perusahaan ini memperkenalkan seri kartu grafis berbasis chip grafis Rage 3D dari ATI. Setelah itu, muncul graphics card Asus yang menggunakan chip grafis dari produsen lain, yaitu NVIDIA, yang sedang naik daun ketika itu. Lini kartu grafis Asus terus berlanjut hingga sekarang.

Asus memproduksi beragam produk Information Technology (IT) mulai dari motherboard, kartu grafis, sound card, Personal Digital Assistant

(PDA), monitor, sistem pendingin komputer, laptop, Liquid Crystal Display

(LCD), Blu-ray, hingga telepon seluler. Asus menempatkan diri sebagai perusahaan penghasil produk berkualitas dengan layanan purna jual yang sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan baik dalam aspek desain, penjualan, laba, dan kualitas produk.

Asus juga turut memproduksi beragam komponen untuk perusahaan komputer lain seperti Dell, Falcon Northwest, Hewlett-Packard, dan Apple. Perusahaan yang berpusat di distrik Beitou, Taipei, Taiwan tersebut juga


(50)

sering menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan nilai mereknya, seperti Lamborghini, Samsung, dan Founder Technology. Salah satu produk Asus yang paling fenomenal adalah accelerator card PhysX yang dirilis pada September 2005 dan ASUS Eee PC netbook yang pada tahun 2008 sukses menjadi produk terbaik di Asia versi Forbes.

Pada tahun 2008, Asus dipecah menjadi tiga perusahaan yaitu ASUSTek, Pegatron (berbau pegasus), dan Unihan (berbau unicorn/kuda bertanduk). Tiga perusahaan tersebut menjalankan fungsi yang berbeda. Pegatron berfokus pada produksi komponen PC dan perangkat OEM, Unihan berfokus pada manufaktur perangkat non-PC, dan ASUSTek berkonsentrasi penuh pada produksi notebook dan sistem komputer utuh.

4.1.1 Visi dan Misi Asus

Asus mempunyai visi secara konstan berupaya untuk menjadi penyedia solusi 3C yang terintegrasi (Computer, Communication, dan

Consumer electronics) yang memberikan inovasi-inovasi yang menyederhanakan kehidupan konsumen dan memungkinkan mereka untuk menyadari potensi penuh mereka yang sesungguhnya. Produk Asus menggambarkan yang terbaik yang dapat diberikan oleh teknologi, menyediakan kinerja yang luar biasa dan estetika menawan yang mampu mengakomodasi secara sempurna seluruh kebutuhan gaya hidup, kapanpun, dan dimanapun.

Sebagai pemain utama dalam industri IT, misi perusahaan Asus adalah memberikan solusi IT inovatif yang memberdayakan orang dan bisnis untuk mencapai potensi penuh mereka. Filosofi Asus di balik pengembangan produk, yakni untuk mencapai hal fundamental terlebih dahulu sebelum berpacu ke depan, terbukti telah menghasilkan komponen komputer dengan kekuatan yang kokoh seperti motherboard, graphics card, dan perangkat optical storage. Asus kini telah memiliki enam belas lini produk, termasuk diantaranya produk Eee dan Transformer, desktop barebone system, server, notebook, handheld, network device, broadband communication, LCD monitor, TV, wireless application, dan produk CPT (chassis, power supply, dan thermal).


(51)

Asus berencana untuk mencapai misinya melalui semangat akan teknologi, fokus pada kualitas, hubungan jangka panjang, dan kegigihan.

a. Semangat akan teknologi

Teknologi merupakan jiwa dari Asus. Asus terus berinvestasi pada tim riset dan pengembangan kelas dunia yang kami miliki sehingga Asus selalu mampu memberikan inovasi terobosan baru bagi masyarakat dan bisnis.

b. Fokus pada kualitas

Kualitas merupakan hal terpenting dari Asus. Asus terus memperbaiki proses manajemen kualitas untuk memastikan konsumen menikmati solusi berkualitas tertinggi dengan biaya paling efektif.

c. Hubungan jangka panjang

Baik konsumen, media, pemegang saham, ataupun konsumen Asus, Asus percaya akan pertumbuhan bersama mitra-mitra Asus dalam setiap tingkatan. Menjaga hubungan yang erat dengan pihak-pihak yang berkepentingan merupakan salah satu faktor terpenting bagi kesuksesan Asus yang berkesinambungan.

d. Kegigihan

Seluruh karyawan Asus berbagi tujuan yang sama. Asus berupaya di bawah tekanan dan terus mencari tantangan. Asus bekerja untuk mencapai misi yang sama, untuk memberdayakan masyarakat dengan solusi IT yang inovatif.

4.1.2 Produk Asus

Produk-produk yang dikeluarkan oleh Asus antara lain motherboard, kartu grafis, sound card, Personal Digital Assistant (PDA), monitor, sistem pendingin komputer, laptop, Liquid Crystal Display (LCD), Blu-ray, hingga telepon seluler. Khusus untuk laptop, Asus mengklasifikasikan produknya menjadi dua macam, yaitu notebook dan Eee PC. Notebook

mencakup laptop yang memiliki ukuran layar 14 inch ke atas, sedangkan Eee PC mencakup laptop yang mempunyai ukuran layar 10 inch ataupun 12 inch. Spesifikasi antara notebook dan Eee PC juga berbeda.


(52)

Asus juga mengklasifikasikan jenis produk notebook ke dalam empat jenis yang terdiri dari gaming powerhouse, multimedia entertainment,

superior mobility, dan versatile performance. a. Gaming powerhouse

Sesuai dengan namanya, notebook yang masuk dalam klasifikasi ini memang didesain khusus untuk kalangan Gamer dengan spesifikasi laptop yang cukup tinggi. Notebook jenis gaming powerhouse

mempunyai dua seri yaitu seri G75 dan seri G55 . Kedua seri tersebut memiliki spesifikasi yang mumpuni dengan mengandalkan processor

Intel Core i7 serta kartu grafis NVIDIA GeForce yang mengedepankan sensasi 3D.

b. Multimedia entertainment

Notebook jenis multimedia entertainment mengedepankan performa multimedia baik audio maupun visual. Terdapat beberapa seri pada jenis ini, yaitu seri N56, seri N46, seri N43, seri N56, dan seri NX90.

Notebook jenis ini juga mengedepankan dimensi estetika, terlihat dari desain dan bentuk series yang ada.

c. Superior mobility

Notebook jenis ini mengedepankan kinerja dan performa tanpa mengurangi gaya dan estetika. Terdapat beberapa seri pada jenis ini, yaitu ASUS VivoBook, Zenbook UX32, Zenbook UX31, Zenbook UX21, seri U31, seri U36, dan seri U46. Notebook jenis ini cocok untuk kalangan eksekutif yang mempunyai tingkat mobilitas yang cukup tinggi. Pada beberapa seri, terdapat notebook yang sudah menyajikan layar sentuh sebagai daya tariknya.

d. Versatile performance

Notebook jenis ini lebih ditujukan kepada kalangan yang mempunyai keterbatasan anggaran tanpa mengurangi performa dari suatu notebook

karena produk ini ditawarkan dengan harga yang lebih bersahabat kepada para konsumen. Terdapat beberapa seri pada jenis ini, yaitu seri X201, Slimbook X401, seri A45, seri A43, seri A53, seri A55, seri K43,


(53)

seri X43. Pada seri K dan seri X disematkan processor AMD Brazos keluaran terbaru.

4.2 Karakteristik Responden

Penelitian ini melibatkan responden sebanyak seratus orang secara proporsional menurut jumlah mahasiswa per fakultas. Hal tersebut dilakukan agar masing-masing fakultas dapat terwakili. Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, usia, semester, sumber keuangan setiap bulan, asal daerah, dan pendapatan atau uang saku setiap bulannya. Semua informasi yang terdapat di dalam karakteristik umum responden diharapkan dapat berguna bagi produsen dan pemasar, terutama dalam penyusunan dan pengembangan strategi bauran pemasaran laptop Asus. 4.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (65%) dan selebihnya perempuan (35%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 4.2.2 Usia

Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 21 tahun (47%). Selebihnya responden yang ada dalam penelitian ini berusia 20 tahun (22%), 22 tahun (19%), 19 tahun (9%), dan 18 tahun (3%). Gambar 6 menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia.

Laki-laki 65% perempuan

35%


(54)

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan usia 4.2.3 Semester

Berdasarkan semester yang sedang dijalani, kebanyakan responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan pada semester 7 (51%). Selebihnya merupakan mahasiswa yang menjalani perkuliahan pada semester 5 (26%), mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan pada semester 3 (12%), dan mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan pada semester 9 (11%). Karakteristik responden berdasarkan semester yang sedang dijalani dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 7.

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan semester

18 tahun 3%

19 tahun 9%

20 tahun 22%

21 tahun 47%

22 tahun 19%

Usia

Semester 3 12%

Semester 5 26%

Semester 7 51%

Semester 9 11%


(55)

4.2.4 Sumber Keuangan

Berdasarkan sumber keuangan, sumber keuangan mayoritas responden berasal dari orang tua (63%). Sebaran responden berdasarkan sumber keuangan lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan 4.2.5 Asal Daerah

Berdasarkan asal daerah responden, sebagian besar berasal dari daerah Jawa Barat (42%). Sebaran responden berdasarkan asal daerah selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.

.

Gambar 9. Karakteristik konsumen laptop Asus berdasarkan asal daerah 4.2.6 Pendapatan per Bulan

Berdasarkan pendapatan atau uang saku per bulan, mayoritas responden mendapatkan uang saku atau pendapatan per bulan sekitar Rp.

Orang tua 2%

Beasiswa 63% Bekerja

28%

Lainnya 7%

Sumber keuangan

Jawa Barat 42%

Jawa Tengah 6% Jawa Timur

11% Jakarta

15% Banten 6%

Sumatera 15%

Sulawesi 4%

Kalimantan 1%


(56)

500.000,00 - Rp. 1.000.000,00. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Karakteristik konsumen laptop Asus berdasarkan pendapatan atau uang saku per bulan

4.3 Proses Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan tidak spontan atau muncul begitu saja. Proses pengambilan keputusan melewati beberapa tahapan yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Proses ini juga dilewati oleh para konsumen dalam pengambilan keputusan pada pembelian laptop Asus.

4.3.1 Pengenalan Kebutuhan

Perilaku proses keputusan pembelian dimulai dengan adanya pengenalan kebutuhan. Definisi pengenalan kebutuhan adalah suatu persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses kebutuhan (Engel et al, 1994).

Dalam penelitian ini, untuk menganalisis tahap pengenalan kebutuhan konsumen saat membeli laptop Asus, diberikan tiga pertanyaan kepada seratus responden terkait manfaat yang diharapkan dari pembelian laptop Asus, motivasi dalam penggunaan laptop Asus, dan halangan dalam pembelian laptop Asus. Pengenalan kebutuhan terhadap laptop Asus

≤ Rp. 500.000,00 7%

Pendapatan per bulan

Rp. 1.500.001,00-Rp.2.500.000,00 5%

Rp.1.000.001,00-Rp.1.500.000,00

23% Rp.500.001,00-Rp.1.000.000


(57)

dimulai ketika konsumen mengharapkan manfaat dari produk tersebut. Gambar 11 menyajikan manfaat yang diharapkan responden dari laptop merek Asus.

Gambar 11. Sebaran responden berdasarkan manfaat yang diharapkan

dari pembelian laptop Asus

Berdasarkan hasil kuesioner yang ditampilkan pada Gambar 11, dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen mencari manfaat utama yang diharapkan dari pembelian laptop Asus adalah untuk pemenuhan aktivitas perkuliahan. Manfaat kedua yang diharapkan responden adalah untuk pemenuhan hiburan atau entertainment. Manfaat yang diharapkan lainnya yaitu untuk meningkatkan gaya hidup, sebagai simbol kelas sosial, dimana pada kedua manfaat tersebut hanya dipilih oleh minoritas responden.

Proses pengenalan kebutuhan dan manfaat yang akan diperoleh konsumen ketika membeli dan menggunakan laptop merek Asus membuat konsumen memiliki motivasi untuk melakukan pembelian dan penggunaan. Gambar 12 menyajikan data tentang motivasi responden menggunakan laptop merek Asus.

Berdasarkan hasil kuesioner yang disajikan pada Gambar 12, dapat dilihat bahwa motivasi utama dalam pembelian dan penggunaan laptop Asus adalah mendapatkan manfaat dan kegunaan. Motivasi harga yang terjangkau menjadi motivasi terbanyak kedua yang dipilih oleh kebanyakan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pemenuhan aktivitas perkuliahan Pemenuhan hiburan Meningkatkan gaya hidup Simbol kelas sosial Lainnya Jum lah r es po nden


(58)

responden. Selanjutnya terdapat motivasi pengaruh teman, perwujudan gaya hidup, pengaruh keluarga, dan lainnya.

Gambar 12. Sebaran responden berdasarkan motivasi pembelian dan penggunaan laptop Asus

Selain adanya motivasi, terdapat beberapa faktor yang menjadi halangan bagi responden dalam pembelian laptop Asus. Gambar 13 menyajikan hasil analisis kuesioner tentang faktor-faktor yang menjadi halangan dalam pembelian laptop Asus.

Gambar 13. Sebaran responden berdasarkan halangan pembelian laptop Asus

Faktor yang menjadi halangan utama dalam pembelian laptop Asus adalah banyaknya pilihan laptop lain yang tersedia di pasar. Banyaknya

0 10 20 30 40 50 60 70 80 Perwujudan gaya hidup Mendapat manfaat dan kegunaan Pengaruh teman Pengaruh keluarga Harga yang terjangkau Lainnya Jum lah r es po nden 0 10 20 30 40 50 60 Banyaknya pilihan laptop lain Promosi produk lain Harga Kesulitan mendapatkan produk Lainnya Jum lah re sponde n


(1)

Lampiran 8. Tabel KMO

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .722

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 291.966

Df 91


(2)

(3)

Lampiran 10. Tabel

Communalities

Communalities

Initial Extraction

A1 1.000 .751

A2 1.000 .521

A3 1.000 .818

A4 1.000 .649

A5 1.000 .639

A6 1.000 .696

A7 1.000 .657

A8 1.000 .603

A9 1.000 .527

A10 1.000 .579

A11 1.000 .612

A12 1.000 .544

A13 1.000 .499

A14 1.000 .621

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Ket :

A1 = Status sebagai mahasiswa

A2 = Pengaruh keluarga

A3 = Pengaruh teman

A4 = Pengaruh penjual/wiraniaga

A5 = Promosi laptop Asus

A6 = Pengetahuan terkait atribut laptop Asus

A7 = Pengalaman menggunakan laptop lain

A8 = Kemudahan mendapatkan produk

A9 = Penghasilan orang tua

A10= Perwujudan gaya hidup

A11= Harga

A12= Bentuk/ukuran

A13= Kepopuleran merek

A14= Fitur


(4)

(5)

Lampiran 12. Tabel

Component Matrix

Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5

A6 .639

A5 .625

A8 .602 -.419

A7 .580

A4 .577 .430

A11 .525 -.484

A14 .519 -.465

A12 .506

A9 .492

A13

A10 .488 .526

A2 .542

A1 .722

A3 .659

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 5 components extracted.


(6)

Lampiran 13. Tabel

Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5

A4 .723

A10 .719

A5 .610

A12 .549

A13 .515

A7 .757

A11 .755

A8 .591

A2 .443 -.417

A14 .745

A6 .714

A1 .848

A9 .550

A3 .853

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 8 iterations.