Uji Validitas dan Reliabilitas

41 Bernikha Syah Putri, 2015 STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMP UAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidak telalu lama hasilnya tetap sama. Uji reliabilitas juga terdiri atas reliabilitas eksternal dan internal. Reliabilitas eksternal dapat dilakukan dengan melakukan tes ulang atau membandingkan dengan perangkat tes lain ekuivalensi. Sedangkan reliabilitas internal dapat dilakukan dengan teknik belah dua atau KR 20 dan KR 21. Sutedi, 2011,hlm. 220. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik belah dua. Tes dilakukan satu kali kemudian datanya dibagi dua berdasarkan soal yang bernomor ganjil sebagai variable x dan genap sebagai variable y dan kemudian dicari angka korelasinya dengan menggunakan rumus : rxy = �∑ − ∑ ∑ √[�∑ 2 − ∑ 2 ][�∑ 2 − ∑ 2 ] Setelah diperoleh angka korelasi maka untuk mencari reliabilitas penuh menggunakan rumus : r = + Sutedi, 2011 hlm, 220,222 Tabel 3.3 Perhitungan Korelasi untuk Mencari Tingkat Reliabilitas X Y XY X² Y² 11 14 154 121 196 8 9 72 64 81 8 10 80 64 100 8 10 80 64 100 11 11 121 121 121 42 Bernikha Syah Putri, 2015 STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMP UAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 10 80 64 100 15 15 225 225 225 10 11 110 100 121 12 15 180 144 225 12 13 156 144 169 9 12 108 81 144 12 15 180 144 225 14 14 196 196 196 11 11 121 121 121 17 17 289 289 289 8 10 80 64 100 5 8 40 25 64 6 9 54 36 81 12 16 192 144 256 10 11 110 100 121 207 241 2628 2311 3035 rxy = . − √[ . − 2 ][ . − 2 ] = − √[ − ][ − ] = √ = , = 0,89 43 Bernikha Syah Putri, 2015 STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMP UAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah diperoleh angka korelasi maka untuk mencari reliabilitas penuh menggunakan rumus : r = + = . , + , = , , = 0,9417 Setelah diperoleh angka korelasi dilakukan penafsiran seperti pada tabel berikut : Tabel 3.4 Penafsiran Angka Korelasi Rentang angka korelasi Tafsiran 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Kuat 0,81 – 1,00 Sangat kuat Sutedi, 2011, hlm 220 Sesuai dengan tabel penafsiran, angka korelasi yang diperoleh 0,94 termasuk kedalam kategori sangat kuat yang berarti soal tes yang digunakan dinyatakan valid. 73 Bernikha Syah Putri, 2015 STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMP UAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 20152016 dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 20152016 dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris secara keseluruhan ditinjau dari tabel pedoman penafsiran tingkat kemampuan menurut Sudijono 2001 hlm. 40-41 adalah sedang, penyebabnya adalah responden dapat menulis gairaigo dengan benar disebabkan karena sudah terbiasa menulis kosakata yang diberikan dalam soal tes, namun responden belum memahami dengan baik aturan penulisannya karena tidak dipelajari secara khusus. 2. Dilihat dari hasil tes yang diberikan, klasifikasi kesulitan terbanyak yang dialami mahasiswa adalah : dalam penulisan kosakata yang diakhiri oleh bunyi –w dan –y, kosakata yang mengandung bunyi –ae tanda berarti konsonan , dan pada kata yang diakhiri oleh bunyi –o. 3. Berdasarkan data angket yang diperoleh faktor yang menjadi penyebab kesulitan responden dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris adalah karena responden tidak tahu aturan penulisan gairaigo yang baik dan benar, sebagian responden berpendapat Bernikha Syah Putri, 2015 STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMP UAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa penulisan gairaigo berasal dari pelafalan bahasa Inggris, sehingga pengetahuan responden mengenai pelafalan bahasa Inggris yang berbeda-beda tentu menghasilkan jawaban yang berbeda pula, ditambah lagi dengan adanya pembelajaran mengenai aturan penulisan gairaigo khususnya choo’on secara khusus atau lebih mendalam di dalam materi perkuliahan, selain itu juga disebabkan oleh jarangnya responden menulis menggunakan kosakata gairaigo khususnya choo’on untuk itu responden mengharapkan materi mengenai penulisan gairaigo dipelajari secara khusus dalam perkuliahan.

5.2 Implikasi

Adapun implikasi yang diperoleh dari penelitian mengenai penulisan choo’on pada kosakata serapan atau gairaigo diantara lainnya adalah dengan adanya penelitian ini akan memberikan pengaruh dalam kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Misalnya dengan memahami penulisan choo’on yang benar dapat meningkatkan kemampuan pembelajar untuk menulis kalimat ataupun sakubun dengan benar, dalam hal mendengar dan berbicara pembelajar akan menjadi lebih peka terhadap bunyi panjang sehingga akan lebih mudah menebak arti dari suatu kata dengan mudah, dan dalam hal membaca pembelajar akan memahami bahwa tanda strip - yang terdapat ditengah atau diakhir suatu kosakata adalah dibaca panjang.

5.3 Rekomendasi

Meskipun dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, namun tujuan dari penelitian sudah tercapai, untuk penelitian selanjutkan diharapkan jumlah responden bisa lebih banyak lagi dan instrument yang digunakan tidak hanya angket dan soal tes saja. Dalam penelitian ini terdapat masalah baru yang penulis temukan pada responden yang melakukan kesalahan dalam penulisan huruf katakana yang termasuk yoon yaitu seperti dalam penulisan huruf cho pada kata チョコ ート banyak