Pelafalan Kata Serapan Bahasa Inggris Dalam Bahasa Jepang (Kajian Fonologi).
日本語
英語
外来語
発音分析
(
音
学
一考察
)
教大学
文学部
(2)
Universitas Kristen Maranatha
序論
日本語 外来語
い い
多 入 い 大部分
い
英語 えい
あ 日本人 発音 英語 外来語 聞 原語 発
音 異 う あ 例え 英語 milk soft
あ
本論文 英語 外来語 異 発音 仕方 発音
分析 目的 あ 分析 あ 音 器官
い
関 わ
音 学
い
いう 使う
本論
分析 進 前 音 学 何 あ 見
町田 音 学 言語音 研 究 対 象
ゅう い う
学門 あ ー
音 私 話 い 際
い
音 器官
い
通 出
音 あ いう 話 い 私 間接的 異 音素 使
う いう 音 学 可動
う
調音器官的 う
(3)
Universitas Kristen Maranatha
あ 話者
わ
言語音 発 調音器官 活動
う
研究 学門 あ
音 学 何 あ 記
う い
理解 い
英語 日本語 母音
い
子音 い
数 い 異 い 英語
発音法 う
持 母音 子音 あ 一方
い う
日本語
母音 子音 あ 従 日本人 発音 英語
借用語 う
異 言
い
う い あ 日 本 語 音節
文字 拍 使 い 外来語 発音 原語 異 発音
出 あ 本論文
い
日本人 語 英語 発音
い 彼 発 音 原 語 発 音 う 違 う
調査分析 う
い
英語 次 通 あ
1. Aqueous [ eɪkwɪәs] 水生
い い
2. Burlesqueo [bɜ: lesk] い
3. Fructiferous [frʌk tɪfәrәs] 実
4. Fussilade [fju:zɪ leɪd] 射殺
5. Gluttonous [ glʌtənәs] 大喰
い
(4)
Universitas Kristen Maranatha
6. Iconoclasm [aɪ k nәʊklæzәm] 教 会
う い
偶像撲滅 う う
7. Juxtapose [ dʒʌkstә pәʊz] 網羅
う
8. Lachrymouse [ lækrɪmәʊs] 泣 虫
9. Malleable [ mælɪәbl] 練打
10.Nainsook [ neɪnsuk] 着類
い
11.Naphtha [ næfɵә] 油 類
あ い
12.Opaque [әʊ peɪk] 不透
う い 頭 あ
鈍い
13.Salubrious [sә lu:brɪәs] 質 世話
わ
う い
14.Saponaceous [sæpәʊ neɪʃәs] 健康
う
い わ
15.Thwack [ɵwæk] 強 打
う
16.Ubiquitous [ju bɪkwɪtәs] い あ
17.Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] 腹話術
わ ゅ
18.Wisecrack [ wәɪzkræk] 当意即妙
うい う
警句 い
(5)
Universitas Kristen Maranatha
以 内 例 取
原語 方 日本人 発
音
実験者数
ー
ー
Fusillade [fju:zɪ leɪd]
Fusirade 14 73,68%
Fusirodu 1 5,26%
Fusir(l)ede 1 5,26%
Fusiradu 1 5,26%
Burirade 1 5,26%
Busirado 1 5,26%
分計 19 100%
記 う
う 19 人 日 本人 語 発音 違い あ 分
/fju:/ bu – 発音 日本人 い
/leid/ 方
う
– rade – , – rodu – , – rado – , – r(l)ede 発音 日本人 い
音素/le/ – ra – , – ro – , – ra – , – r(l)e – 発音 日本語
/le/ いう音素 い う あ
子音 /d/ 日本人 – de , – du, – do 発音 あ 日本
語 単 子音 /d/ い う あ
(6)
Universitas Kristen Maranatha
原語 音節 発音 書 ー
拍
Fusillade
[fju:zɪ leɪd] 3
Fusirade 4
Fusire(le)de (le) 4
Busirado 4
Fusiradu 5
Fusirodu 5
Burirade 4
原語 方 日本人 発
音
実験者数
ー
ー
Malleable [ mælɪәbl]
Mareaburu 9 47,37%
Mareabure 7 36,84%
Mooriibi 1 5,26%
Maruebure 1 5,26%
Mareaberi 1 5,26%
分計 19 100%
記 う
(7)
Universitas Kristen Maranatha
音/lɪ/ – re – – ri – – ru – 発音 日本語 /lɪ/ いう音
い う あ
音/ә/ – a – – i – – e – 発音 日本語 /ә/ いう音 い
う あ
音/bl/ – buru – – bure – – beri – – bi – 発音 日本語
/ә/ いう音 い う あ
音節 見 語 次 う
原語 音節 発音 書 ー
拍
Malleable [ mælɪәbl]
4
Mareaburu 5
Mareabure 5
Mareaberi 5
Maruebure 5
Mooriibi ー 4
結論
英語 日本語 母音.子音 違い 日本語 日本人 英語
借用語 う
発音 拍 違
い
生 あ
19 日本人 英語 借用語 発音 い
い いう 分
(8)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………..i
Lembar Pengesahan……….v
Daftar isi………...vi
BAB I PENDAHULUAN………...1
1.1. Latar belakang Masalah………...1
1.2. Rumusan Masalah……….…...7
1.3. Tujuan Penelitian………...8
1.4. Metode dan Teknik Penelitian………...8
1.5. Organisasi Penulisan………9
BAB II TEORI PENULISAN..………...10
2.1. Definisi Fonologi………...10
2.2. Fonetik Artikulatoris………..12
2.2.1. Vokal dan Konsonan Bahasa Inggris…………....14
2.2.2. Vokal dan Konsonan BahasaJepang………..25
2.2.3. Perbedaan vokal-konsonan bahasa Inggris dengan vokal-konsonan bahasa Jepang…………..29
2.3. Silabel……….31
2.3.1. Silabel Bahasa Inggris………....32
2.3.2. Silabel Bahasa Jepang………....33
2.4. Variasi bunyi………..36
(9)
Universitas Kristen Maranatha
BAB III ANALISIS PELAFALAN KATA SERAPAN BAHASA
INGGRIS DALAM BAHASA JEPANG………..43
3.1. Analisis Data Berdasarkan Perbedaan Vokal dan Konsonan………...45
3.2. Analisis Data Berdasarkan Mora dan Silabel…………...69
BAB IV KESIMPULAN………157
SINOPSIS……….viii
DAFTAR PUSTAKA………...xiv
LAMPIRAN……….xvi
(10)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
. Penampang melintang bunyi:道 矢 状 断 面 図
え う
(Sagittal View of Vocal Tract)
(11)
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 3
. Letak bunyi vokal pada posisi lidah:
Gambar 4
. Letak kedudukan lidah dalam mengucapkan vokal kardinal:(12)
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 5
. Bunyi vokal yang dihasilkan pada artikulator:
Gambar 6
. Perbedaan vokal bahasa Inggris dan vokal bahasa Jepang:(13)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 1
. International Phonetic Alphabeth
Tabel 2
. Bunyi vokal dalam bahasa Inggris:No. 1 2 3 4 5
Vokal Tinggi rendahnya lidah
Gerak lidah bagian
Striktur Bentuk
bibir
Contoh kata
1. i: Tinggi atas Depan Tertutup Tak
bulat
see, feel, team
2. ɪ Tinggi
bawah
Depan Semi tertutup Tak
bulat
it, fill. rich
3. e Madya Depan Semi
tertutup/terbuka Tak bulat
fell, get, led
4. æ Rendah Depan Hampir terbuka Netral bad, cat,
bat
5. ɜ: Madya atas Tengah Semi tertutup Tak
bulat
bird, burn, heard
(14)
Universitas Kristen Maranatha
6. ә Madya
bawah
Tengah Semi terbuka Netral ago,
colour, another
7. ʌ Rendah Tengah Hampir terbuka Netral up, cup,
luck
8. u: Tinggi atas Belakang Tertutup Bulat pool,
too, shoed
9. ʊ Tinggi
bawah
Belakang Semi tertutup Bulat put,
pull, look
10. ɔ: Rendah
atas
Belakang Semi terbuka Bulat cord,
law, saw
11. Rendah
bawah
Belakang Terbuka Bulat box,
hot, lock
12. Rendah
bawah
Belakang Terbuka Netral dark,
hard
(15)
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4
. Penggolongan vokal berdasarkan klasifikasi lidah:舌 置
い
母音 い
分類 い
(penggolongan berdasarkan klasifikasi lidah)
舌 前後関係
い
(hubungan depan belakang lidah) 前舌
え
後 奥 舌 (depan lidah) (belakang lidah) 高
う
(atas)
舌 高 中
(tengah atas lidah)
い
(bawah)
(menyempit) 半
(menyempit setengah)
口 開
(mulut menyempit) 半広
(setengah melebar) 広
(lebar)
Tabel 5
. Daftar bunyi langsung dan semi vokal:直音 拗 音 一 覧
う い
chokuon to youon ichiran ( Daftar Bunyi Langsung dan Semi Vokal) Bunyi langsung Choku on
直
音
Bunyi konso nan tanpa suara (kecua li : A)
Ko on ga mu sei on , a kou i gai
子 音
無
音
行 以 外
Semi vokal You On
拗
(16)
Universitas Kristen Maranatha
ワ
Bunyi langsung Choku on
直
音
Bunyi konso nan bersua ra Ko On Ga Yuu Sei on
子 音
有
音
Semi vokal You On
拗
音
行 う
段 使 拗 音
う
sa kou no i no dan wo tsukatta youon (semi vokal menggunakan deretan sa kolom i)
sa shi su se So
sha shu sho
(17)
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
Data 1 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Aqueous [ eɪkwɪәs]
Akueosu 4 21,05%
Akueos(u) 4 21,05%
Akueousu 2 10,53%
Akuiousu 2 10,53%
Akuios(u) 2 10,53%
Akuieos(u) 2 10,53%
Akueous(u) 1 5,26%
Akue 1 5,26%
Akuiosu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Aqueous [ eɪkwɪәs]
2
Akuiousu ー 6
Akuiosu 5
Akuios(u) 5
Akueousu ー 6
(18)
Universitas Kristen Maranatha
Akueosu 5
Akueos(u) 5
Akuieos(u) 6
Akue 3
Data 2 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Burlesque [bɜ: lesk]
Bururesuke 2 10,53%
Bururesk(u) 2 10,53%
Burur(l)eskueo 1 5,26%
Burieruskue 1 5,26%
Bururesuku 1 5,26%
Bur(l)esk 1 5,26%
Burureskue 1 5,26%
Burerukue 1 5,26%
Burekku 1 5,26%
Baresuku 1 5,26%
Baresukui 1 5,26%
Bureskue 1 5,26%
Barekiu 1 5,26%
(19)
Universitas Kristen Maranatha
Barerosukue 1 5,26%
Bareros 1 5,26%
Barusuku 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Burlesque [bɜ: lesk]
2
Bururesuke 5
Bururesuku 5
Burureskue (s) 5
Burur(l)eskueo (le)(s) 6
Bururesk (sk) 3
Burre(le)(sk) (le)(sk) 3
Bureskue (s) 4
Burerukue 5
Bururekiu 5
Baresukui 5
Baresuku 4
Burieruskue (s) 6
Barekiu 4
(20)
Universitas Kristen Maranatha
Barerosukue 6
Bareros(u) ( ) 4
Burekku 4
Data 3 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Fructiferous [frʌk tɪfәrәs]
Furukutiferos(u) 5 26,32%
Burukutiferosu 2 10,53%
Furukutiberos(u) 1 5,26%
Buruktiberaus(u) 1 5,26%
Furukusifureous(u) 1 5,26%
Furukusiferosu 1 5,26%
Burukutiferaus(u) 1 5,26%
Buruktiferos(u) 1 5,26%
Furakutiferousu 1 5,26%
Furuktiferos(u) 1 5,26%
Furukutiferosu 1 5,26%
Braktiberos(u) 1 5,26%
Furuktiferasu 1 5,26%
Furuktiferosu 1 5,26%
(21)
Universitas Kristen Maranatha
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Fructiferous [frʌk tɪfәrәs]
4
Furakutiferousu ー 10 Furukutiferosu 9 Furukutiferos(u) ( ) 9 Furukutiberos(u) ( ) 8 Burukutiferosu 9 Furuktiferosu (k) 8 Furuktiferos(u) (k) ( ) 8 Buruktiferos(u) (k) ( ) 8 Burukutiferaus(u) ( ) 10 Buruktiberaus(u) (k) ( ) 8 Furuktiferasu (k) 8 Braktiberos(u) (b) (k) ( ) 6 Furukusiferosu 8 Furukusifureous(u) ー( ) 9
Data 4 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Fusillade [fju:zɪ leɪd]
Fusirade 14 73,68%
Fusirodu 1 5,26%
(22)
Universitas Kristen Maranatha
Fusiradu 1 5,26%
Burirade 1 5,26%
Busirado 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Fusillade [fju:zɪ leɪd]
3
Fusirade 4
Fusire(le)de (le) 4
Busirado 4
Fusiradu 5
Fusirodu 5
Burirade 4
Data 5:
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Gluttonous [ glʌtənәs]
Gurutonos(u) 7 36,84%
Gurutonasu 2 10,53%
Gurutunos(u) 1 5,26%
Gurutionaus(u) 1 5,26%
Gurutonosu 1 5,26%
(23)
Universitas Kristen Maranatha
Gur(l)uttonousu 1 5,26%
Guretonos(u) 1 5,26%
Gurutoneosu 1 5,26%
Gurusonosu 1 5,26%
Guratonas(u) 1 5,26%
Gurutonozu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Gluttonous
[ glʌtənәs] 3
Gurutionas(u) ( ) 7 Gurutionaus(u) ( ) 8 Gu(ru)luttonousu (lu) ー 7
Gurutonosu 5
Gurutonos(u) ( ) 5
Gurutonozu 5
Gurutonasu 5
Gurutunos(u) ( ) 5 Guretonos(u) ( ) 6
Gurusonosu 5
Guratonas(u) ( ) 5
(24)
Universitas Kristen Maranatha Data 6:
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Iconoclasm [aɪ k nәʊklæzәm]
Ikonokurasumu 8 42,1%
Aikonokurasumu 4 21,05%
Aikonokurasum 2 10,53%
Ikonokurasum 1 5,26%
Ikunakurasm 1 5,26%
Ikonokuras(u) 1 5,26%
Aikonokurazumu 1 5,26%
Ikonokurazumu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Iconoclasm [aɪ k nәʊklæzәm]
5
Aikonokurasumu 8
Aikonokurazumu 8
Aikonokurasum (m) 6
Ikonokurasumu 8
Ikonokurazumu 7
Ikonokurasum (m) 6
Ikonokuras(u) ( ) 6
(25)
Universitas Kristen Maranatha Data 7 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Juxtapose [ dʒʌkstә pәʊz]
Jukusutapouzu 3 15,79%
Jakutaposu 2 10,53%
Jakutapos(u) 2 10,53%
Juktapoze 1 5,26%
Jukitapoze 1 5,26%
Jekutaposu 1 5,26%
Jaktapozu 1 5,26%
Jukustapoze 1 5,26%
Jukusutapose 1 5,26%
Jekufutapouzu 1 5,26%
Jakusutaposu 1 5,26%
Jakstapos(u) 1 5,26%
Jakusutapos(u) 1 5,26%
Jakustapoze 1 5,26%
Jakustaposu 1 5,26%
(26)
Universitas Kristen Maranatha
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Juxtapose [ dʒʌkstә pәʊz]
3
Jakusutaposu 7
Jakusutapos(u) ( ) 7
Jukusutapouzu ー 8
Jakustaposu (s) 6
Jukusutapose 7
Jakustapoze (s) 6
Jukustapoze (s) 6
Jakutaposu 6
Jakutapos ( ) 6
Jaktapozu (k) 5
Juktapoze (k) 5
Jakstapos (ks) ( ) 5
Jekutaposu 6
Jukitapoze 6
(27)
Universitas Kristen Maranatha Data 8 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Lachrymose [ lækrɪmәʊs]
Rakurimozu 2 10,53%
R(l)akirimouzu 2 10,53%
Rakurimosu 2 10,53%
Rakurimos(u) 2 10,53%
Rakirimouzu 1 5,26%
Rakerimose 1 5,26%
Rakerimosu 1 5,26%
Rahirimousu 1 5,26%
R(l)akarimozu 1 5,26%
Rakurimose 1 5,26%
Rakeharimos 1 5,26%
Rakirimous(u) 1 5,26%
R(l)akurimosu 1 5,26%
Rakrimoze 1 5,26%
Raserimos(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Rakurimosu 5
(28)
Universitas Kristen Maranatha Lachrymose
[ lækrɪmәʊs]
3
Rakurimos(u) ( ) 5
Rakurimozu 5
Rakurimose 5
Rakirimous(u) ー( ) 6
Rakirimouzu ー 6
Ra(la)kirimouzu (la) ー 6
Rakerimosu 5
Rakerimose 5
Rakrimoze (k) 4
Rahirimousu ー 6
Ra(la)karimozu (la) 5
Rakeharimos(u) ( ) 6
Raserimos(u) ( ) 5
Data 9 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Malleable [ mælɪәbl]
Mareaburu 9 47,37%
Mareabure 7 36,84%
Mooriibi 1 5,26%
(29)
Universitas Kristen Maranatha
Mareaberi 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Malleable [ mælɪәbl]
4
Mareaburu 5
Mareabure 5
Mareaberi 5
Maruebure 5
Mooriibi ー 4
Data 10 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Nainsook [ neɪnsuk]
Nainsuk 12 63,16%
Nainsuku 2 10,53%
Nainsoku 2 10,53%
Nainsok 2 10,53%
Nainsuuku 1 5,26%
(30)
Universitas Kristen Maranatha
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Nainsook [ neɪnsuk]
2
Nainsuku 5
Nainsuuku ー 6
Nainsoku 5
Nainsok (k) 4
Nainsuk (k) 4
Data 11 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Naphtha [‘næfɵә]
Naputa 5 26,32% Napta 4 21,05% Napata 4 21,05% Napota 3 15,79% Napeta 2 10,53% Nahata 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Naphtha 2
Napota 3
Napeta 3
(31)
Universitas Kristen Maranatha
[‘næfɵә] Naputa 3
Napta (p) 2
Nahata 3
Data 12 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Opaque [әʊ peɪk]
Apaku 9 47,37%
Opakui 3 15,79%
Apakue 3 15,79%
Apakiu 2 10,53%
Apakuze 1 5,26%
Apake 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Opaque [әʊ peɪk]
2
Opakui 4
Apaku 3
Apakiu 4
Apake 3
Apakue 4
(32)
Universitas Kristen Maranatha Data 13 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Salubrious [sә lu:brɪәs]
Saruburiosu 4 21,05%
Saruburios(u) 4 21,05%
Saruburiaus(u) 3 15,79%
Saruburious(u) 2 10,53%
Saruburiousu 2 10,53%
Saluburiousu 1 5,26%
Saruburiouzu 1 5,26%
Saruburaious(u) 1 5,26%
Saroburiaus(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Salubrious [sә lu:brɪәs]
3
Saruburiousu ー 7
Saruburious(u) ー( ) 7
Saru(lu)buriousu (lu) ー 6
Saruburiouzu ー 7
Saruburiaus(u) ( ) 7
Saruburiosu 6
(33)
Universitas Kristen Maranatha
Saroburiaus(u) ( ) 7
Saruburaious(u) ー( ) 8
Data 14 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Saponaceous [sæpәʊ neɪʃәs]
Saponaceos(u) 5 26,32%
Saponaceozu 3 15,79%
Saponaceaus(u) 2 10,53%
Saponaceosu 2 10,53%
Saponacius(u) 1 5,26%
Sapanacesu 1 5,26%
Saponaceous(u) 1 5,26%
Saponaceousu 1 5,26%
Saponaceouzu 1 5,26%
Saponaceus(u) 1 5,26%
Saponaceas(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Saponaceousu ー 8
(34)
Universitas Kristen Maranatha Saponaceous
[sæpәʊ neɪʃәs]
4
Saponaceous(u) ー( ) 8
Saponaceosu 7
Saponaceozu 7
Saponaceos(u) ( ) 7
Saponaceaus(u) ( ) 8
Saponaceus(u) ( ) 7
Saponaceas(u) ( ) 7
Saponacius(u) ( ) 6
Sapanacesu 6
Data 15 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Thwack [ɵwæk]
Towakku 6 31,58%
Towak 6 31,58%
Towaku 2 10,53%
Tuwakku 2 10,53%
Tawak 2 10,53%
Tuwak 1 5,26%
(35)
Universitas Kristen Maranatha
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Thwack
[ɵwæk] 1
Tuwakku ワ 5
Tuwak ワ(k) 3
Towakku ワ 4
Towaku ワ 3
Towak ワ(k) 2
Tawak ワ(k) 2
Data 16 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Ubiquitous [ju bɪkwɪtәs]
Ubikuitos(u) 5 26,32%
Ubikuitosu 3 15,79%
Yubikuitos(u) 3 15,79%
Ubikuitozu 2 10,53%
Ubikuitouzu 1 5,26%
Yubikuiteos(u) 1 5,26%
Obikuitosu 1 5,26%
Ubikuitusu 1 5,26%
Yubikuitosu 1 5,26%
Abikuitos(u) 1 5,26%
(36)
Universitas Kristen Maranatha
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Ubiquitous
[ju bɪkwɪtәs] 4
Yubikuitosu 6
Yubikuitos(u) ( ) 6
Yubikuiteos(u) ( ) 7
Ubikuitouzu 7
Ubikuitosu 6
Ubikuitos(u) ( ) 6
Ubikuitozu 6
Ubikuitusu 7
Obikuitosu 6
Abikuitos(u) ( ) 6
Data 17 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm]
Ventorirokuisumu 5 26,32%
Bentorirokuisumu 4 21,05%
Bentorirokuizumu 3 15,79%
Bentorirokuis(u) 2 10,53%
Benturilokuisumu 1 5,26%
(37)
Universitas Kristen Maranatha
Ventorirokuizumu 1 5,26%
Bentorirokuiisumu 1 5,26%
Ventorilokuisum 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Ventriloquism
[ven trɪlәkwɪzm]
5
Bentorirokuiisumu ー 10 Ventorirokuizumu 10 Ventorirokuisumu 10 Bentorirokuisumu 9 Bentorirokuizumu 9 Ventorirokuisum (m) 9 Ventoriro(lo)kuisum lo (m) 9 Benturiro(lo)kuisumu lo 10 Bentorirokuis(u) ( ) 8
Data 18 :
Kata asal Dibaca Kata serapan Frekuensi Presentase
Hoaisukurakku 3 15,79%
Wisekurakku 3 15,79%
(38)
Universitas Kristen Maranatha
Wisecrack [ wәɪzkræk]
Waisukurakku 2 10,53%
Waisukrak 2 10,53%
Hoaisukurak 2 10,53%
Waiskrak 1 5,26%
Wisekurak 1 5,26%
Hoaiskurakku 1 5,26%
Hoaiskurak 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Kata serapan Katakana Mora
Wisecrack [ wәɪzkræk]
2
Hoaisukurakku 8
Waisukurakku ワ 7
Hoaisukurak (k) 6
Hoaiskurakku (s) 7
Waiskurak ワ (s) (k) 4
Hoaiskurak (s) (k) 5
Waisukrak ワ (k) (k) 4
Wisekurakku 7
Wisekurak (k) 5
(39)
Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP
Nama : Elysa Chrystina
NRP : 0342007
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 5 Oktober 1984
Alamat : Jalan Cibaduyut Raya No.170
Bandung
Riwayat Pendidikan :
1992 – 1993 : TKK NAFIRI SION
1993 – 1998 : SDK NAFIRI SION
1998 – 2000 : SMPK 5 BPK PENABUR
2000 – 2003 : SMUK 3 BPK PENABUR
(40)
xvi
LAMPIRAN
Data 1 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Aqueous [ eɪkwɪәs]
Akueosu 4 21,05%
Akueos(u) 4 21,05%
Akueousu 2 10,53%
Akuiousu 2 10,53%
Akuios(u) 2 10,53%
Akuieos(u) 2 10,53%
Akueous(u) 1 5,26%
Akue 1 5,26%
Akuiosu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Aqueous [ eɪkwɪәs]
2
Akuiousu ー 6
Akuiosu 5
Akuios(u) 5
Akueousu ー 6
(41)
xvii
Akueosu 5
Akueos(u) 5
Akuieos(u) 6
Akue 3
Data 2 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Burlesque [bɜ: lesk]
Bururesuke 2 10,53%
Bururesk(u) 2 10,53%
Burur(l)eskueo 1 5,26%
Burieruskue 1 5,26%
Bururesuku 1 5,26%
Bur(l)esk 1 5,26%
Burureskue 1 5,26%
Burerukue 1 5,26%
Burekku 1 5,26%
Baresuku 1 5,26%
Baresukui 1 5,26%
Bureskue 1 5,26%
Barekiu 1 5,26%
(42)
xviii
Barerosukue 1 5,26%
Bareros 1 5,26%
Barusuku 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Burlesque
[bɜ: lesk]
2
Bururesuke 5
Bururesuku 5
Burureskue (s) 5
Burur(l)eskueo (le)(s) 6
Bururesk (sk) 3
Burre(le)(sk) ッ (le)(sk) 3
Bureskue (s) 4
Burerukue 5
Bururekiu キ 5
Baresukui 5
Baresuku 4
Burieruskue (s) 6
Barekiu キ 4
(43)
xix
Barerosukue 6
Bareros(u) ( ) 4
Burekku ッ 4
Data 3 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Fructiferous [frʌk tɪfәrәs]
Furukutiferos(u) 5 26,32%
Burukutiferosu 2 10,53%
Furukutiberos(u) 1 5,26%
Buruktiberaus(u) 1 5,26%
Furukusifureous(u) 1 5,26%
Furukusiferosu 1 5,26%
Burukutiferaus(u) 1 5,26%
Buruktiferos(u) 1 5,26%
Furakutiferousu 1 5,26%
Furuktiferos(u) 1 5,26%
Furukutiferosu 1 5,26%
Braktiberos(u) 1 5,26%
Furuktiferasu 1 5,26%
Furuktiferosu 1 5,26%
(44)
xx
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Fructiferous
[frʌk tɪfәrәs]
4
Furakutiferousu ー 10
Furukutiferosu 9 Furukutiferos(u) ( ) 9 Furukutiberos(u) ( ) 8 Burukutiferosu 9 Furuktiferosu (k) 8 Furuktiferos(u) (k) ( ) 8 Buruktiferos(u) (k) ( ) 8 Burukutiferaus(u) ( ) 10 Buruktiberaus(u) (k) ( ) 8 Furuktiferasu (k) 8 Braktiberos(u) (b) (k) ( ) 6 Furukusiferosu 8 Furukusifureous(u) ー( ) 9
Data 4 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Fusillade [fju:zɪ leɪd]
Fusirade 14 73,68%
Fusirodu 1 5,26%
(45)
xxi
Fusiradu 1 5,26%
Burirade 1 5,26%
Busirado 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Fusillade
[fju:zɪ leɪd]
3
Fusirade 4
Fusire(le)de (le) 4
Busirado 4
Fusiradu 5
Fusirodu 5
Burirade 4
Data 5:
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Gluttonous [ glʌtənәs]
Gurutonos(u) 7 36,84%
Gurutonasu 2 10,53%
Gurutunos(u) 1 5,26%
Gurutionaus(u) 1 5,26%
Gurutonosu 1 5,26%
(46)
xxii
Gur(l)uttonousu 1 5,26%
Guretonos(u) 1 5,26%
Gurutoneosu 1 5,26%
Gurusonosu 1 5,26%
Guratonas(u) 1 5,26%
Gurutonozu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Gluttonous
[ glʌtənәs] 3
Gurutionas(u) ( ) 7 Gurutionaus(u) ( ) 8 Gu(ru)luttonousu (lu)ッ ー 7
Gurutonosu 5
Gurutonos(u) ( ) 5
Gurutonozu 5
Gurutonasu 5
Gurutunos(u) ( ) 5 Guretonos(u) ( ) 6
Gurusonosu 5
Guratonas(u) ( ) 5
(47)
xxiii Data 6:
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Iconoclasm [aɪ kɒnәʊklæzәm]
Ikonokurasumu 8 42,1%
Aikonokurasumu 4 21,05%
Aikonokurasum 2 10,53%
Ikonokurasum 1 5,26%
Ikunakurasm 1 5,26%
Ikonokuras(u) 1 5,26%
Aikonokurazumu 1 5,26%
Ikonokurazumu 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Iconoclasm [aɪ kɒnәʊklæzәm]
5
Aikonokurasumu コ ム 8
Aikonokurazumu コ ム 8
Aikonokurasum コ (m) 6
Ikonokurasumu コ ム 8
Ikonokurazumu コ ム 7
Ikonokurasum コ (m) 6
Ikonokuras(u) コ ( ) 6
(48)
xxiv Data 7 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Juxtapose [ dʒʌkstә pәʊz]
Jukusutapouzu 3 15,79%
Jakutaposu 2 10,53%
Jakutapos(u) 2 10,53%
Juktapoze 1 5,26%
Jukitapoze 1 5,26%
Jekutaposu 1 5,26%
Jaktapozu 1 5,26%
Jukustapoze 1 5,26%
Jukusutapose 1 5,26%
Jekufutapouzu 1 5,26%
Jakusutaposu 1 5,26%
Jakstapos(u) 1 5,26%
Jakusutapos(u) 1 5,26%
Jakustapoze 1 5,26%
Jakustaposu 1 5,26%
(49)
xxv
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Juxtapose [ dʒʌkstә pәʊz]
3
Jakusutaposu タ 7
Jakusutapos(u) タ ( ) 7
Jukusutapouzu タ ー 8
Jakustaposu (s)タ 6
Jukusutapose タ 7
Jakustapoze (s)タ 6
Jukustapoze (s)タ 6
Jakutaposu タ 6
Jakutapos タ ( ) 6
Jaktapozu (k)タ 5
Juktapoze (k)タ 5
Jakstapos (ks)タ ( ) 5
Jekutaposu タ 6
Jukitapoze キタ 6
(50)
xxvi Data 8 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Lachrymose [ lækrɪmәʊs]
Rakurimozu 2 10,53%
R(l)akirimouzu 2 10,53%
Rakurimosu 2 10,53%
Rakurimos(u) 2 10,53%
Rakirimouzu 1 5,26%
Rakerimose 1 5,26%
Rakerimosu 1 5,26%
Rahirimousu 1 5,26%
R(l)akarimozu 1 5,26%
Rakurimose 1 5,26%
Rakeharimos 1 5,26%
Rakirimous(u) 1 5,26%
R(l)akurimosu 1 5,26%
Rakrimoze 1 5,26%
Raserimos(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Rakurimosu 5
(51)
xxvii Lachrymose
[ lækrɪmәʊs]
3
Rakurimos(u) ( ) 5
Rakurimozu 5
Rakurimose 5
Rakirimous(u) キ ー( ) 6
Rakirimouzu キ ー 6
Ra(la)kirimouzu (la)キ ー 6
Rakerimosu 5
Rakerimose 5
Rakrimoze (k) 4
Rahirimousu ー 6
Ra(la)karimozu (la) 5
Rakeharimos(u) ( ) 6
Raserimos(u) ( ) 5
Data 9 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Malleable [ mælɪәbl]
Mareaburu 9 47,37%
Mareabure 7 36,84%
Mooriibi 1 5,26%
(52)
xxviii
Mareaberi 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Malleable [ mælɪәbl]
4
Mareaburu 5
Mareabure 5
Mareaberi 5
Maruebure 5
Mooriibi ー 4
Data 10 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Nainsook [ neɪnsuk]
Nainsuk 12 63,16%
Nainsuku 2 10,53%
Nainsoku 2 10,53%
Nainsok 2 10,53%
Nainsuuku 1 5,26%
(53)
xxix
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Nainsook [ neɪnsuk]
2
Nainsuku 5
Nainsuuku ー 6
Nainsoku 5
Nainsok (k) 4
Nainsuk (k) 4
Data 11 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Naphtha [‘næfɵә]
Naputa 5 26,32% Napta 4 21,05% Napata 4 21,05% Napota 3 15,79% Napeta 2 10,53% Nahata 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Naphtha 2
Napota タ 3
Napeta タ 3
(54)
xxx
[‘næfɵә] Naputa タ 3
Napta (p)タ 2
Nahata タ 3
Data 12 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Opaque [әʊ peɪk]
Apaku 9 47,37%
Opakui 3 15,79%
Apakue 3 15,79%
Apakiu 2 10,53%
Apakuze 1 5,26%
Apake 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Opaque [әʊ peɪk]
2
Opakui 4
Apaku 3
Apakiu キ 4
Apake 3
Apakue 4
(55)
xxxi Data 13 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Salubrious [sә lu:brɪәs]
Saruburiosu 4 21,05%
Saruburios(u) 4 21,05%
Saruburiaus(u) 3 15,79%
Saruburious(u) 2 10,53%
Saruburiousu 2 10,53%
Saluburiousu 1 5,26%
Saruburiouzu 1 5,26%
Saruburaious(u) 1 5,26%
Saroburiaus(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Salubrious [sә lu:brɪәs]
3
Saruburiousu サ ー 7
Saruburious(u) サ ー( ) 7
Saru(lu)buriousu サ(lu) ー 6
Saruburiouzu サ ー 7
Saruburiaus(u) サ ( ) 7
Saruburiosu サ 6
(56)
xxxii
Saroburiaus(u) サ ( ) 7
Saruburaious(u) サ ー( ) 8
Data 14 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Saponaceous [sæpәʊ neɪʃәs]
Saponaceos(u) 5 26,32%
Saponaceozu 3 15,79%
Saponaceaus(u) 2 10,53%
Saponaceosu 2 10,53%
Saponacius(u) 1 5,26%
Sapanacesu 1 5,26%
Saponaceous(u) 1 5,26%
Saponaceousu 1 5,26%
Saponaceouzu 1 5,26%
Saponaceus(u) 1 5,26%
Saponaceas(u) 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Saponaceousu サ チ ー 8
(57)
xxxiii Saponaceous
[sæpәʊ neɪʃәs]
4
Saponaceous(u) サ チ ー( ) 8
Saponaceosu サ チ 7
Saponaceozu サ チ 7
Saponaceos(u) サ チ ( ) 7
Saponaceaus(u) サ チ ( ) 8
Saponaceus(u) サ チ ( ) 7
Saponaceas(u) サ チ ( ) 7
Saponacius(u) サ チ ( ) 6
Sapanacesu サ チ 6
Data 15 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Thwack [ɵwæk]
Towakku 6 31,58%
Towak 6 31,58%
Towaku 2 10,53%
Tuwakku 2 10,53%
Tawak 2 10,53%
Tuwak 1 5,26%
(58)
xxxiv
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Thwack
[ɵwæk] 1
Tuwakku ワッ 5
Tuwak ワ(k) 3
Towakku ワッ 4
Towaku ワ 3
Towak ワ(k) 2
Tawak タワ(k) 2
Data 16 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Ubiquitous [ju bɪkwɪtәs]
Ubikuitos(u) 5 26,32%
Ubikuitosu 3 15,79%
Yubikuitos(u) 3 15,79%
Ubikuitozu 2 10,53%
Ubikuitouzu 1 5,26%
Yubikuiteos(u) 1 5,26%
Obikuitosu 1 5,26%
Ubikuitusu 1 5,26%
Yubikuitosu 1 5,26%
Abikuitos(u) 1 5,26%
(59)
xxxv
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Ubiquitous
[ju bɪkwɪtәs] 4
Yubikuitosu 6
Yubikuitos(u) ( ) 6
Yubikuiteos(u) ( ) 7
Ubikuitouzu 7
Ubikuitosu 6
Ubikuitos(u) ( ) 6
Ubikuitozu 6
Ubikuitusu 7
Obikuitosu 6
Abikuitos(u) ( ) 6
Data 17 :
Kata asal Dibaca Pelafalan Frekuensi Presentase
Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm]
Ventorirokuisumu 5 26,32%
Bentorirokuisumu 4 21,05%
Bentorirokuizumu 3 15,79%
Bentorirokuis(u) 2 10,53%
Benturilokuisumu 1 5,26%
(60)
xxxvi
Ventorirokuizumu 1 5,26%
Bentorirokuiisumu 1 5,26%
Ventorilokuisum 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Pelafalan Katakana Mora
Ventriloquism
[ven trɪlәkwɪzm]
5
Bentorirokuiisumu ー ム 10
Ventorirokuizumu ム 10
Ventorirokuisumu ム 10
Bentorirokuisumu ム 9
Bentorirokuizumu ム 9
Ventorirokuisum (m) 9 Ventoriro(lo)kuisum lo (m) 9 Benturiro(lo)kuisumu lo ム 10
Bentorirokuis(u) ( ) 8
Data 18 :
Kata asal Dibaca Kata serapan Frekuensi Presentase
Hoaisukurakku 3 15,79%
Wisekurakku 3 15,79%
(61)
xxxvii
Wisecrack [ wәɪzkræk]
Waisukurakku 2 10,53%
Waisukrak 2 10,53%
Hoaisukurak 2 10,53%
Waiskrak 1 5,26%
Wisekurak 1 5,26%
Hoaiskurakku 1 5,26%
Hoaiskurak 1 5,26%
Total 19 100%
Kata asal Silabel Kata serapan Katakana Mora
Wisecrack [ wәɪzkræk]
2
Hoaisukurakku ッ 8
Waisukurakku ワ ッ 7
Hoaisukurak (k) 6
Hoaiskurakku (s) ッ 7
Waiskurak ワ (s) (k) 4
Hoaiskurak (s) (k) 5
Waisukrak ワ (k) (k) 4
Wisekurakku ッ 7
Wisekurak (k) 5
(62)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan hasil kebudayaan yang digunakan dalam suatu kelompok masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain. Seperti yang dikatakan oleh Finnochiarno (1974:3), lihat pula Alwasilah, 1990:2.
“ Language is a system of a arbitrary, vocal symbols which permits all people in a given culture, or other people who had learned the system of that culture, to communicate or to interact.”
(= Bahasa adalah satu sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut, untuk berkomunikasi atau berinteraksi).
Hubungan antarnegara di seluruh dunia, seperti hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain memungkinkan terjadinya interaksi antarnegara yang dikomunikasikan melalui bahasa. Adanya interaksi tersebut mempengaruhi perbendaharaan kata masing-masing negara. Kosakata asing yang masuk ke dalam bahasa suatu negara disebut dengan kata serapan. Kata serapan yang sudah mendunia adalah kata-kata yang digunakan dalam istilah matematika, seperti aljabar, algoritma, phytagoras, dan lain-lain. Selain itu, negara-negara di Asia umumnya memiliki kata serapan yang dipinjam dari bahasa Eropa, termasuk negara Jepang.
Dilihat dari huruf kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang, sebagian besar hurufnya berasal dari Cina, namun sudah mengalami perubahan sehingga menjadi huruf kanji yang digunakan di Jepang dewasa ini. Selain kanji terdapat pula huruf
(63)
2 Universitas Kristen Maranatha hiragana yang merupakan pengembangan dari huruf kanji 1(Emily Kuo Kubo).
Bahasa inilah yang dikenal dengan sebutan kango. Kango ada di dalam ragam tulisan, kango ditulis dengan huruf kanji (yang dibaca dengan cara on’yomi (cara baca Cina)) atau dengan huruf hiragana (Tanimitsu, 1995:62-63, lihat pula Ahmad Dahidi & Sudjianto, 2004:101-102).
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Jepang adalah bangsa Portugal yaitu pada pertengahan abad ke-16, tepatnya pada tahun 1543. Kedatangan bangsa Portugal ini menyebabkan bangsa Jepang menyerap beberapa kata yang berasal dari bahasa Portugal. Sebagai contoh, banyak kata-kata yang berasal dari bahasa Portugal masuk ke Jepang ketika Pendeta dari Portugal menyebarkan agama Kristen pada zaman Muromachi (1400-1500). Berikut ini merupakan beberapa contoh dari kata-kata serapan yang masih digunakan sampai sekarang, antara lain kata ア ー arukooru (dari bahasa Portugal "alcool"), ん(botan-botao),
ッ (kappa-capo), (karuta-carta), ン プ ラ(tempura-temporas), dan
(tabako-tabacco) 2(Noguchi,2002).
Kata-kata tersebut dewasa ini telah disahkan sebagai wago (kata-kata bahasa Jepang asli). Yang termasuk ke dalam wago adalah kango dan gairaigo (kata serapan dari bahasa asing yang masuk ke Jepang). Semua joshi (kata bantu) dan jodoshi (verba bantu) dan sebagian besar adjektiva, konjungsi, dan interjeksi adalah wago. (Tanimitsu, 1995:61, lihat pula Ahmad Dahidi & Sudjianto, 2004:101-102).
1 Sumber: http://metropolis.co.jp/tokyo/570/lastword.asp 2
Sumber: Meijo University Quarterly Magazine, Maret, 2002, http://kanjiclinic.com/meijoart1.htm
(64)
3 Universitas Kristen Maranatha Seperti halnya bangsa Portugal, Belanda pun menjalin kerjasama dengan Jepang dalam urusan perdagangan. Bahkan ketika Jepang menerapkan kebijakan sakoku pun (isolasi negara Jepang terhadap negara luar, kecuali Korea, Cina dan Belanda), Belanda tetap dapat menjalin hubungan dengan Jepang. Sebagai buktinya, pada akhir abad ke-18 mereka diizinkan masuk ke Jepang melalui pelabuhan selatan Nagasaki (Tokyo Gaikoku Daigaku, 1990:104). Sejak saat itu Jepang banyak menyerap kata-kata dari bahasa Belanda. Beberapa diantaranya, yaitu : ー biiru (dari bahasa Belanda "bier"), ン (dansu-dans), ン
(kaban-kabas), ッ ク(kokku-kok), ー ー(koohii-coffee), ン セ ッ
(pinsetto-pincer), dan (pisutoru-pistool) (Noguchi, 2002).
Sejak zaman Meiji tahun 1868, Jepang membuka politik isolasinya dan mulai membuka diri terhadap negara luar. Hal ini menyebabkan Jepang banyak menyerap bahasa asing, terutama bahasa yang berasal dari negara Eropa yang merupakan bahasa Internasional, yaitu bahasa Inggris. Kata-kata inilah yang disebut dengan gairaigo. ッ (kissu dari bahasa Inggris "kiss"), ラ ン
(ranchi-lunch), ー (deeto-date), プ ー (puuru-swimming pool), ャ
(pajama-pajamas) merupakan kata serapan yang dipakai sehari-hari dan seringkali orang Jepang sendiri bahkan tidak pernah memikirkan darimana asal kata-kata tersebut. Namun pada kenyataannya tidak semua gairaigo berasal dari bahasa Inggris 3(Noguchi, 2002). Walaupun Jepang banyak menyerap kata-kata
asing dari bahasa Inggris, Portugal, Belanda, dan sebagainya, akan tetapi karena
3
Sumber: Meijo University Quarterly Magazine, Maret, 2002, http://kanjiclinic.com/meijoart1.htm
(65)
4 Universitas Kristen Maranatha pengaruh negara-negara Eropa sebagai pengguna bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional lebih kuat, maka sebagian besar kata serapan bahasa Jepang dewasa ini berasal dari bahasa Inggris.
Berikut ini merupakan contoh daftar gairaigo:
Katakana Romaji Kata Asal Arti Bahasa
Asal
アイ aidoru idol idola, pop star Inggris
ア ー apāto apart(ment)
apartment (US),
flat (UK) Inggris
ベッ beddo bed
A Western-style
bed Inggris
ー depāto
depart(ment
store) department store Inggris
ラ dorama drama TV drama Inggris
ア ン eakon
air
con(ditioning) air conditioning Inggris
ーク fōku fork fork Inggris
ライ
furaidopoteto fried potato french fries (US),
chips (UK) Inggris
ム gamu gum chewing gum Inggris
ン hankachi han(d)kerchie(f) handkerchief Inggris ワイ ー howaitodē White Day
March 14, a month after Valentine's Day
Inggris
ッ ー
ー
jettokōsutā jet coaster roller coaster Inggris ー ン jīpan jea(ns) + pan(ts) jeans Inggris
ソ ン pasokon
perso(nal) com(puter)
personal computer (PC)
Inggris
サン sando sand(wich) sandwich Inggris
ー ー sūpā super(market) supermarket Inggris ーム terebigēmu TV game video game Inggris (List of gairaigo and wasei-eigo terms - Wikipedia, the free encyclopedia)
US = American English UK = British English
(66)
5 Universitas Kristen Maranatha Berikut ini merupakan vokal dan konsonan bahasa Jepang dan bahasa Inggris:
1. Vokal dan konsonan bahasa Jepang:
(Kubozono, 1999:46)
2. Vokal dan konsonan bahasa Inggris:
- Terdapat 5 vokal dalam bahasa Inggris, yaitu a, i, u, e, o, yang memiliki 12 cara pengucapan, yaitu:
(67)
6 Universitas Kristen Maranatha
- Konsonan bahasa Inggris :
(English Pronouncing Dictionary : xviii, lihat pula Edmund Wetik, 2004:138) VI = voiceless = tak bersuara
Vd = voiced = bersuara
Perbedaan vokal dan konsonan tersebut menyebabkan perbedaan pelafalan dalam kata serapan.
When a word is borrowed into another language, the pronounciation of the word is inevitably altered. This is because the sounds making up the word may not all exist in the language that borrows it. An example can be seen in Japanese words borrowed into English. (Tsujimura, 1996:98)
Ketika bahasa diserap ke dalam bahasa lain, perubahan pelafalan kata tidak dapat dielakkan. Hal ini disebabkan bunyi kata tersebut tidak semua ada dalam bahasa yang menyerapnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada kata bahasa Jepang yang diserap dari bahasa Inggris.
(68)
7 Universitas Kristen Maranatha Bunyi /f/, /v/, /θ/, dan /ð/ dalam bahasa Inggris berubah menjadi [], [b], [s], dan [z] dalam bahasa Jepang.
Contoh : Bahasa Inggris Bahasa Jepang five [fayv] [aibu]
Bunyi [r] dalam bahasa Inggris jika diubah pelafalannya ke dalam bahasa Jepang menjadi lebih panjang.
Contoh: Bahasa Inggris Bahasa Jepang rice [rays] [raisu]
Bunyi-bunyi lain yang berubah seperti /o/ setelah /t/ dan /d/ ; /i/ setelah /č/ ; dan /u/ pada kata lain.
Contoh : Bahasa Inggris Bahasa Jepang lamp [læmp] [rampu] (Tsujimura,1996:98-100)
Hal-hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti mengenai kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Jepang.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelafalan kata serapan bahasa Inggris oleh orang Jepang? 2. Apakah yang mempengaruhi terjadinya perbedaan pelafalan kata serapan
(69)
8 Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan pelafalan kata serapan bahasa Inggris oleh orang Jepang.
2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya perbedaan pelafalan kata serapan bahasa Inggris yang diucapkan orang Jepang.
1.4. Metode dan Teknik Penelitian
Metode dan Teknik Penelitian yang digunakan penulis, antara lain : Metode yang digunakan :
Studi kepustakaan : mencari data berupa teori-teori dari buku yang kemudian disesuaikan dengan data yang ada.
Metode Deskriptif : Menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan data sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.
Teknik yang digunakan :
Teknik interview (sadap rekam) : mewawancarai narasumber yang
merupakan orang Jepang.
Teknik mencatat : mencatat hasil wawancara dengan narasumber.
Alat yang digunakan :
Tape recorder
(70)
9 Universitas Kristen Maranatha 1.5. Organisasi Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan.
BAB II TEORI PENULISAN
Berisi 5 subbab. Subbab pertama adalah definisi fonologi. Subbab kedua adalah fonetik artikulatoris yang berisi sub-subbab, antara lain vokal dan konsonan bahasa Inggris serta vokal dan konsonan bahasa Jepang, juga letak perbedaannya. Subbab ketiga adalah silabel yang berisi sub-subbab, antara lain silabel bahasa Inggris dan silabel bahasa Jepang. Subbab keempat adalah variasi bunyi. Subbab kelima adalah gairaigo.
BAB III ANALISIS PELAFALAN KATA BAHASA INGGRIS DALAM BAHASA JEPANG
Berisi analisis berdasarkan hasil wawancara yang disesuaikan dengan teori-teori yang ada. Analisis data yang dimaksud merupakan analisis data berdasarkan perbedaan vokal dan konsonan, juga analisis data berdasarkan mora dan silabel. BAB IV KESIMPULAN
(71)
157 Universitas Kristen Maranatha
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai pelafalan kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Jepang dengan menggunakan teknik wawancara terhadap 19 orang Jepang yang terdiri dari 2 orang siswa SMU kelas 3, 1 orang mahasiswa tingkat 2, 1 orang mahasiswa tingkat 3, 15 orang mahasiswa tingkat 1, sebagai responden, maka dapat disimpulkan bahwa :
Pelafalan kata bahasa Inggris yang diucapkan oleh responden memiliki perbedaaan pelafalan dengan kata asalnya. Perbedaan pelafalan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan mora dan silabel. Berikut ini merupakan contoh kata-kata yang mewakili perbedaan tersebut, diantaranya adalah :
Kata asal Dibaca Silabel Pelafalan Mora
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] 3 Jukusutapouzu 8
(9) Malleable [’mælɪәbə l] 4 Mareaburu 5
(15) Thwack [ɵwæk] 1 Towakku 4
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] 5 Bentorirokuisumu 9
(72)
158 Universitas Kristen Maranatha Keterangan :
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] jux (‘dʒʌks) dilafalkan jukusu, ta (tә)
dilafalkan ta, pose (pәʊz) dilafalkan pouzu.
(9) Malleable [’mælɪәbə l] ma (mæ) dilafalkan ma, lle (lɪ) dilafalkan
re, a (ә) dilafalkan a, ble (bə l) dilafalkan buru.
(15) Thwack [ɵwæk] thwack (ɵwæk) dilafalkan towakku.
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] ven (ven) dilafalkan ben, tri (trɪ)
dilafalkan tori, lo (lә) dilafalkan ro, qui (kwɪ) dilafalkan kui, sm (zəm)
dilafalkan sumu.
(18) Wisecrack [ wәɪzkræk] wise (‘wәɪz) dilafalkan hoaisu, crack (kræk)
dilafalkan kurakku.
Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan vokal dan konsonan antara bahasa Inggris dengan bahasa Jepang. Dalam bahasa Inggris terdapat 12 bunyi vokal dan 24 bunyi konsonan, sedangkan dalam bahasa Jepang terdapat 5 bunyi vokal dan 18 bunyi konsonan.
Perbedaan mora dan silabel juga terjadi karena sistem silabel yang digunakan dalam bahasa Inggris berbeda dengan sistem mora yang digunakan dalam bahasa Jepang. Mora dihitung berdasarkan huruf hiragana dan katakana dalam bahasa
(73)
159 Universitas Kristen Maranatha Jepang, sedangkan silabel dihitung berdasarkan satuan bunyi dalam satu kali pengucapan. Seperti yang terdapat pada tabel analisis.
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] yang memiliki 3 silabel dilafalkan menjadi
jukusutapouzu yang memiliki 8 mora.
(9) Malleable [’mælɪәbəl] yang memiliki 4 silabel dilafalkan menjadi
mareaburu yang memiliki 5 mora.
(15) Thwack [ɵwæk] yang memiliki 1 silabel dilafalkan menjadi towakku yang
memiliki 4 mora.
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] yang memiliki 5 silabel dilafalkan
menjadi bentorirokuisumu yang memiliki 9 mora.
(18) Wisecrack [ wәɪzkræk] yang memiliki 2 silabel dilafalkan menjadi
hoaisukurakku yang memiliki 8 mora.
Dari data yang diperoleh, ditemukan beberapa kaidah baru, diantaranya adalah :
(4) Fussilade [fju:zɪ leɪd] dilafalkan fusirade oleh sebagian besar responden.
Akhiran /d/ dalam pengucapan kata [fju:zɪ leɪd] dalam teori bahasa Jepang
biasanya dilafalkan menjadi – do, seperti dalam kata bed yang dilafalkan menjadi beddo. Namun, dalam penelitian ini, responden melafalkannya menjadi – de. Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh dengan cara penulisan kata tersebut.
(74)
160 Universitas Kristen Maranatha (5) Gluttonous [ glʌtənəs] dilafalkan menjadi gurutonos(u), guretonos(u),
guratonas(u), dll. Bunyi [glʌ] dilafalkan guru – oleh sebagian besar
responden. Hal ini disebabkan karena responden dipengaruhi oleh kata-kata serapan bahasa Inggris yang lebih umum, contohnya dari kata blue yang dilafalkan menjadi buru. Ada juga yang melafalkan bunyi [glʌ] menjadi
gure – . Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh oleh kata serapan yang lebih umum, contohnya glade yang dilafalkan menjadi guredo. Selain itu, ada responden yang melafalkan bunyi [glʌ] menyerupai pelafalan kata
asalnya, yaitu gura – . Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh oleh kata serapan yang lebih umum, contohnya club yang dilafalkan menjadi kurabu.
(10) Nainsook [neɪnsuk] dilafalkan na(e)insuk(ku). Bunyi [nein] dilafalkan
na(e)in – oleh sebagian besar responden. Hal ini disebabkan karena dalam pengucapan fonem /ne/, lidah menyentuh langit-langit keras, sehingga terdengar seperti bunyi na – .
Bunyi /suk/ dilafalkan – suk(ku). Hal ini disebabkan karena tidak terdapat konsonan akhir /k/ dalam bahasa Jepang. Sebagian besar responden melesapkan fonem /ku/. Hal ini disebabkan karena dalam kaidah katakana, vokal rangkap – o – yang digabungkan dengan konsonan – k – , seperti dalam kata book menjadi buk(ku) atau kata cook menjadi kuk(ku) mengalami pelesapan pada fonem akhir /ku/.
(75)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.Chaedar. 1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.
--- 2002. Pokoknya Kualitatif. Pustaka Jaya. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Rineka Cipta.
Dahidi Ahmad & Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta-Indonesia: Kesaint Blanc.
Fasold, Ralph & Connor-Linton, Jeff. 2006. An Introduction to Language and Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Gleason, H.A.,Jr. 1960. An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt Rinehart and Winston, Inc.
Inozuka, Hajime & Emiko. 2003. Nihongo Onseigaku no Shikumi. Kenkyusha. Iriantini, Sri. 2004. Jurnal Sastra Jepang Volume 4 Nomor 1, Agustus. Bandung:
Universitas Kristen Maranatha.
Jones, Daniel. 1960. An Outline of English Phonetics. Cambridge: Great Britain at the University Press.
--- 1977. Everyman’s English Pronouncing Dictionary. Revised & Edited: A.C. Gimson (Cetakan ke-14). London, Melbourne & Toronto: J.M. Dent & Sons Ltd.
Ken, Machida dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon (A Guide to Linguistics). Kenkyusha.
Kubozono, Haruo. 1999. Nihongo no Onsei. Japan: Iwanami Shoten. Kuo Kubo, Emily. Http://metropolis.co.jp/tokyo/570/lastword.asp.
Miyoko, Sugi Tou. 1989. Nihongo to Nihongo Kyouiku (dai 2 maki). Japan: Meiji Shoin.
Noguchi. Meijo University Quarterly Magazine, Maret 2002. Http://kanjiclinic.com/meijoart1.htm.
(76)
xv Universitas Kristen Maranatha Radford, Andrew dkk. 1999. Linguistics – An Introduction. Cambridge:
Cambridge University Press.
Roach, Peter. 1991. English Phonetics and Phonology. Cambridge: Cambridge University Press.
Robins, R.H. 1989. General Linguistics. Longman Group UK Limited.
Sasaki Alam, Yukiko. 1999. Gengogaku to Nihongo Kyouiku (Linguistics and Japanese Language Education. Tokyo: Kurosio.
Tjandra, Sheddy N. 2004. Fonologi Jepang (Nihongo no Onseigaku). Depok: Universitas Indonesia, Bidang Penelitian Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Tokyo Gaikokugo Daigaku. 1990. Ryuugakusei no Tame no Nihonshi (Japanese History An Introductory Text). Tokyo: Yamagawa.
Toshio, Ishiwata. 1990. Kihon Gairaigo Jiten. Oufuu. --- 1998. Taishou Gengogaku. Oufuu.
Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Blackwell. Wetik, Edmund. 2004. How to Pronounce English in International Phonetics
Alphabet. Jakarta.
Wojowasito, S & Wasito W, Tito. 1980. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Bandung: Hasta.
(1)
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai pelafalan kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Jepang dengan menggunakan teknik wawancara terhadap 19 orang Jepang yang terdiri dari 2 orang siswa SMU kelas 3, 1 orang mahasiswa tingkat 2, 1 orang mahasiswa tingkat 3, 15 orang mahasiswa tingkat 1, sebagai responden, maka dapat disimpulkan bahwa :
Pelafalan kata bahasa Inggris yang diucapkan oleh responden memiliki perbedaaan pelafalan dengan kata asalnya. Perbedaan pelafalan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan mora dan silabel. Berikut ini merupakan contoh kata-kata yang mewakili perbedaan tersebut, diantaranya adalah :
Kata asal Dibaca Silabel Pelafalan Mora
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] 3 Jukusutapouzu 8
(9) Malleable [’mælɪәbə l] 4 Mareaburu 5
(15) Thwack [ɵwæk] 1 Towakku 4
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] 5 Bentorirokuisumu 9
(2)
158 Universitas Kristen Maranatha Keterangan :
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] jux (‘dʒʌks) dilafalkan jukusu, ta (tә)
dilafalkan ta, pose (pәʊz) dilafalkan pouzu.
(9) Malleable [’mælɪәbə l] ma (mæ) dilafalkan ma, lle (lɪ) dilafalkan
re, a (ә) dilafalkan a, ble (bə l) dilafalkan buru.
(15) Thwack [ɵwæk] thwack (ɵwæk) dilafalkan towakku.
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] ven (ven) dilafalkan ben, tri (trɪ)
dilafalkan tori, lo (lә) dilafalkan ro, qui (kwɪ) dilafalkan kui, sm (zəm) dilafalkan sumu.
(18) Wisecrack [ wәɪzkræk] wise (‘wәɪz) dilafalkan hoaisu, crack (kræk) dilafalkan kurakku.
Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan vokal dan konsonan antara bahasa Inggris dengan bahasa Jepang. Dalam bahasa Inggris terdapat 12 bunyi vokal dan 24 bunyi konsonan, sedangkan dalam bahasa Jepang terdapat 5 bunyi vokal dan 18 bunyi konsonan.
Perbedaan mora dan silabel juga terjadi karena sistem silabel yang digunakan dalam bahasa Inggris berbeda dengan sistem mora yang digunakan dalam bahasa Jepang. Mora dihitung berdasarkan huruf hiragana dan katakana dalam bahasa
(3)
Jepang, sedangkan silabel dihitung berdasarkan satuan bunyi dalam satu kali pengucapan. Seperti yang terdapat pada tabel analisis.
(7) Juxtapose [‘dʒʌkstә pәʊz] yang memiliki 3 silabel dilafalkan menjadi jukusutapouzu yang memiliki 8 mora.
(9) Malleable [’mælɪәbəl] yang memiliki 4 silabel dilafalkan menjadi mareaburu yang memiliki 5 mora.
(15) Thwack [ɵwæk] yang memiliki 1 silabel dilafalkan menjadi towakku yang memiliki 4 mora.
(17) Ventriloquism [ven trɪlәkwɪzәm] yang memiliki 5 silabel dilafalkan menjadi bentorirokuisumu yang memiliki 9 mora.
(18) Wisecrack [ wәɪzkræk] yang memiliki 2 silabel dilafalkan menjadi hoaisukurakku yang memiliki 8 mora.
Dari data yang diperoleh, ditemukan beberapa kaidah baru, diantaranya adalah :
(4) Fussilade [fju:zɪ leɪd] dilafalkan fusirade oleh sebagian besar responden.
Akhiran /d/ dalam pengucapan kata [fju:zɪ leɪd] dalam teori bahasa Jepang biasanya dilafalkan menjadi – do, seperti dalam kata bed yang dilafalkan menjadi beddo. Namun, dalam penelitian ini, responden melafalkannya menjadi – de. Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh dengan cara penulisan kata tersebut.
(4)
160 Universitas Kristen Maranatha (5) Gluttonous [ glʌtənəs] dilafalkan menjadi gurutonos(u), guretonos(u),
guratonas(u), dll. Bunyi [glʌ] dilafalkan guru – oleh sebagian besar responden. Hal ini disebabkan karena responden dipengaruhi oleh kata-kata serapan bahasa Inggris yang lebih umum, contohnya dari kata blue yang dilafalkan menjadi buru. Ada juga yang melafalkan bunyi [glʌ] menjadi gure – . Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh oleh kata serapan yang lebih umum, contohnya glade yang dilafalkan menjadi guredo. Selain itu, ada responden yang melafalkan bunyi [glʌ] menyerupai pelafalan kata asalnya, yaitu gura – . Hal ini disebabkan karena responden terpengaruh oleh kata serapan yang lebih umum, contohnya club yang dilafalkan menjadi
kurabu.
(10) Nainsook [neɪnsuk] dilafalkan na(e)insuk(ku). Bunyi [nein] dilafalkan na(e)in – oleh sebagian besar responden. Hal ini disebabkan karena dalam pengucapan fonem /ne/, lidah menyentuh langit-langit keras, sehingga terdengar seperti bunyi na – .
Bunyi /suk/ dilafalkan – suk(ku). Hal ini disebabkan karena tidak terdapat konsonan akhir /k/ dalam bahasa Jepang. Sebagian besar responden melesapkan fonem /ku/. Hal ini disebabkan karena dalam kaidah katakana, vokal rangkap – o – yang digabungkan dengan konsonan – k – , seperti dalam kata book menjadi buk(ku) atau kata cook menjadi kuk(ku) mengalami pelesapan pada fonem akhir /ku/.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.Chaedar. 1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.
--- 2002. Pokoknya Kualitatif. Pustaka Jaya. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Rineka Cipta.
Dahidi Ahmad & Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta-Indonesia: Kesaint Blanc.
Fasold, Ralph & Connor-Linton, Jeff. 2006. An Introduction to Language and Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Gleason, H.A.,Jr. 1960. An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt Rinehart and Winston, Inc.
Inozuka, Hajime & Emiko. 2003. Nihongo Onseigaku no Shikumi. Kenkyusha. Iriantini, Sri. 2004. Jurnal Sastra Jepang Volume 4 Nomor 1, Agustus. Bandung:
Universitas Kristen Maranatha.
Jones, Daniel. 1960. An Outline of English Phonetics. Cambridge: Great Britain at the University Press.
--- 1977. Everyman’s English Pronouncing Dictionary. Revised & Edited: A.C. Gimson (Cetakan ke-14). London, Melbourne & Toronto: J.M. Dent & Sons Ltd.
Ken, Machida dkk. 2004. Gengogaku Nyuumon (A Guide to Linguistics). Kenkyusha.
Kubozono, Haruo. 1999. Nihongo no Onsei. Japan: Iwanami Shoten. Kuo Kubo, Emily. Http://metropolis.co.jp/tokyo/570/lastword.asp.
Miyoko, Sugi Tou. 1989. Nihongo to Nihongo Kyouiku (dai 2 maki). Japan: Meiji Shoin.
Noguchi. Meijo University Quarterly Magazine, Maret 2002. Http://kanjiclinic.com/meijoart1.htm.
(6)
xv Universitas Kristen Maranatha Radford, Andrew dkk. 1999. Linguistics – An Introduction. Cambridge:
Cambridge University Press.
Roach, Peter. 1991. English Phonetics and Phonology. Cambridge: Cambridge University Press.
Robins, R.H. 1989. General Linguistics. Longman Group UK Limited.
Sasaki Alam, Yukiko. 1999. Gengogaku to Nihongo Kyouiku (Linguistics and Japanese Language Education. Tokyo: Kurosio.
Tjandra, Sheddy N. 2004. Fonologi Jepang (Nihongo no Onseigaku). Depok: Universitas Indonesia, Bidang Penelitian Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Tokyo Gaikokugo Daigaku. 1990. Ryuugakusei no Tame no Nihonshi (Japanese History An Introductory Text). Tokyo: Yamagawa.
Toshio, Ishiwata. 1990. Kihon Gairaigo Jiten. Oufuu. --- 1998. Taishou Gengogaku. Oufuu.
Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Blackwell. Wetik, Edmund. 2004. How to Pronounce English in International Phonetics
Alphabet. Jakarta.
Wojowasito, S & Wasito W, Tito. 1980. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Bandung: Hasta.