Jika Data Berdistribusi Normal Jika Data Berdistribusi Tidak Normal

Shinta Sunanti, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Data yang akan dianalisis, merupakan hasil data dari observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap pertama adalah mengumpulkan data dari tahap pretes dari kelas kontrol dan eksperimen, lalu hasilnya disajikan dalam sebuah tabel kecerdasan bodily-kinesthetic anak. Lalu tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data dari tahap postes yang bisa menunjukkan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Uji Statistik Sebelum peneliti menentukan uji statistik yang akan digunakan maka perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil dari uji normalitas ini menunjukkan data berdistribusi normal, maka data diolah dengan menggunakan statistika parametrik dan bila hasil yang didapat menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka data diolah menggunakan satistik non parametrik serta pengujian normalitas dan homogenitas varians dalam penelitian ini diolah menggunakan software SPSS Versi 20.

a. Jika Data Berdistribusi Normal

Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan Uji t-dua independent. Berikut langkah-langkahnya: Langkah 1 a Membuat hipotesis b Mencari nilai kritis dengan menggunakan nilai α dengan tabel distribusi normal c Mencari t-hitung dengan rumus Susetyo, 2012, hlm. 203 t = − − µ − µ � � + � � Shinta Sunanti, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: t = Nilai t-test x = Rata-rata kelompok µ = 0 S = Standar defiasi n = Jumlah sampel d Membandingkan nilai kritis dan t-hitung Langkah 2 Apabila skor pre-test tidak memiliki perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen diberikan maka deilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan manggunakan Uji t-dua independent sampel sebagai berikut: Mencari t-hitung dengan rumus: Susetyo, 2012, hlm. 203 Keterangan: t = Nilai t-test x = Rata-rata kelompok µ = 0 S = Standar defiasi n = Jumlah sampel Namun apabilah skor pre-test berbeda secara signifikan, maka analisis perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dua independent sampel. Kondisi ini memungkinkan peneliti menggunakan ANCOVA Analysis of Covarience dengan bantuan SPSS versi 20. t = − − µ − µ � � + � � Shinta Sunanti, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika Data Berdistribusi Tidak Normal

Jika data yang dianalisis berdistribusi normal, maka digunakan rumus Uji U Mann-Whitney, berikut langkah-langkahnya: Langkah 1 a Membuat hipotesis b Mencari nilai kritis pada tabel k c Mencari nilai t, yaitu dengan langkah-langkah: - Membuat tabel Post-test Pretest D= x b - x a D Rank ∑ Rank - Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada kolom ke-3 D= x b - x a - Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada kolom ke-4 D - Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi, kemudian simpan pada kolom ke- 5 ∑ Rank - Memberikan tanda + atau - berdasarkan perbedaan - Mencari jumlah nilai + atau - secara terpisah - Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai tes den lambang W f - membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai kritis nk - menjumlahkan hasil. Catatan: Karena jumlah sampel n ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut Susetyo, 2012, hlm. 238 Langkah 2 Apabila perbedaan skor pre-test tidak berbeda secara signifikan, maka dilanjutkan dengan memberikan treatmen. Setelah treatmen diberikan, Z = �� − � − � = 4 � � = � = 4 Shinta Sunanti, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maka dilanjutkan dengan menguji perbedaan skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus Uji U mann Whitney, dengan langkah-langkah berikut: - Membuat tabel Post-test Pretest D= x b - x a D Rank ∑ Rank - Mencari perbedaan nilai post-test dan pre-test, kemudian simpan pada kolom ke-3 D= x b - x a - Mencari nilai absolut dari setiap perbedaan, kemudian simpan pada kolom ke-4 D - Mengurutkan nilai absolut dari yang terendah hingga tertinggi, kemudian simpan pada kolom ke- 5 ∑ Rank - Memberikan tanda + atau - berdasarkan perbedaan - Mencari jumlah nilai + atau - secara terpisah - Untuk nilai terkcil dari nilai absolut dan gunakan sebagai nilai tes den lambang W f - membuat keputusan dengan meolak Ho jika nilai tes-nya ≤ dari nilai kritis nk - menjumlahkan hasil Catatan: Karena jumlah sampel n ≤ 30, maka menggunakan Tabel E dan melanjutkan ke tes nilai sebagai berikut: Susetyo, 2012, hlm. 238 Namun apabila skor pre-test berbeda secara signifikan, maka analisis perbedaan skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dua independent sampel. Kondisi ini memungkinkan peneliti menggunakan ANCOVA Analysis of Covarience dengan bantuan SPSS versi 20. Z = �� − � − � = 4 � � = � = 4 77 Shinta Sunanti, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan peningkatan kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini di TK Siti Fatimah dan TK AL- Muqaddhasah dengan permainan tradisional galahbandung, serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh dan uraian yang telah dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Sebelum diterapkan Permainan Tradisiona Galahbandung, kecerdasan bodily-kinesthetic anak usia dini dengan menggunakan empat aspek pencapaian yaitu kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak, maka pada kelompok eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 14 anak dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel 12 anak diperoleh tingkatan pada kecerdasan bodily-kinesthetic anak di TK Siti Fatimah sedikit lebih rendah dibanding TK Al-Muqaddhasah. Penerapan permainan tradisional Galahbandung terhadap kecerdasan Bodily-Kinesthetic anak usia dini ini pada dasarnya permainan tersebut sangat mudah untuk dilakukan karena tidak memerlukan media apapun untuk melakukannya hanya membutuhkan pemain dan tempat untuk melakukan permainan ini, pada awal penerapan permainan tradisional galahbandung beberapa anak masih belum memahami cara bermain permainan tradisional ini namun beberapa anak juga sangat antusias mengikutinya, setelah dua kali pertemuan melakukan permainan ini anak-anak semakin terlihat ketertariakan untuk melakukannya, berhubung permainan yang dilakukan tidak setiap hari dalam seminggu, anak-anak semakin mengerti peraturan dalam permainan ini bahwa harus bersikap jujur dan sabar menunggu giliran karena terdapat aturan yang memerlukan kejujuran dari setiap pemain.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 3 8

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 3 4

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-ANIS, KARTASURA, TAHUN PELAJAR

0 1 14

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh Tahun Ajaran 2015-2016).

2 7 39

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN.

0 1 41

PENGARUH TOKEN ECONOMY TERHADAP DISIPLIN ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK.

1 1 149

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 0 6

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 1 3

View of PENGARUH PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL DI TAMAN KANAK-KANAK SUSTER DAN TAMAN KANAK-KANAK BRUDER MELATI PONTIANAK TAHUN 2014

0 0 13