PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh Tahun Ajaran 2015-2016).

(1)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak

Negeri Centeh Tahun Ajaran 2015-2016) SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Mia Kusmiati 1102417

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL

ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB

ANAK USIA DINI

Oleh Mia Kusmiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini

© Mia Kusmiati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN MIA KUSMIATI

1102417

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

(Penelitian Quasi Eksperimen terhadap anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh Tahun Ajaran 2015-2016)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : PEMBIMBING I

Dr. Euis Kurniati, M.Pd NIP. 19770611 200112 2 002

PEMBIMBING II

I Gusti Komang Aryaprastya,M.Hum NIP. 197703122008121001

MENGETAHUI, KETUA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dr. Badru Zaman, M. Pd NIP. 19740806 200112 1 002


(4)

(5)

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

(Penelitian Quasi Eksperimen terhadap anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh Tahun Ajaran 2015-2016)

MIA KUSMIATI 1102417

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group desain. Penelitian ini dilakukan pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh Kota Bandung, dengan jumlah sampel kelompok eksperimen sebanyak 14 orang dan kontrol sebanyak 17 orang. Data penelitian diperoleh menggunakan instrumen penenlitian berupa pedoman observasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa data pretest pada kelompok eksperimen menunjukkan anak yang muncul karakter tanggung jawabnya sebanyak 25% dan yang belum muncul sebanyak 75%, pada kelompok kontrol menunjukkan anak yang muncul karakter tanggung jawabnya sebanyak 36% dan yang belum muncul sebanyak 64%. Setelah dilakukan treatment hasil akhir pada data posttest kelompok eksperimen menunjukkan anak yang muncul karakter tanggung jawabnya sebanyak 73% dan yang belum muncul sebanyak 27%, pada kelompok kontrol menunjukkan anak yang muncul karakter tanggung jawabnya sebanyak 61% dan yang belum muncul sebanyak 39%, dengan perolehan akhir uji t menunjukkan P (0,038) < 0,05 maka Ha diterima, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan karakter tanggung jawab antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan kepada pendidik anak usia dini supaya permainan tradisional anjang-anjangan dijadikan sebagai metode alternative mengembangkan karakter tanggung jawab pada anak usia dini.

Kata Kunci : Karakter Tanggung Jawab, Anak Usia Dini, Permainan Tradisional, Permainan Anjang-anjangan


(6)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ANJANG-ANJANGAN1 TRADITIONAL GAME ON YOUNG CHILDREN’S CHARACTER TRAIT OF

RESPONSIBILITY

(Quasi-Experimental Research to Group B Children of State Kindergarten Centeh Academic Year 2015-2016)

MIA KUSMIATI 1102417

The research intends to find the influence of anjang-anjangan traditional

game on young children’s character trait of responsibility. It adopted quasi

-experimental method with nonequivalent control group design. The research was conducted to Group B of State Kindergarten Centeh, Bandung City, with a number of 14 and 17 children as the sample for the experimental and control groups, respectively. Data were collected using a research instrument in the form of observation guidelines. The results of the pretest show that 25% of the children in the experimental group had shown an emerging character trait of responsibility and the rest 75% had not; meanwhile, 36% of the children in the control group had demonstrated an emerging character trait of responsibility, and the rest 64% had not. After treatment, results of the posttest show that the number of children in the experimental group showing the emergence of responsibility character trait was 73%, and those who did not 27%, whereas in the control group the percentages of children who showed and did not show emerging responsibility character trait were 61% and 39%, respectively. With the result of t-test showing that p (0.038) < 0.05, Ha was accepted, meaning that there was a significant difference in the character trait of responsibility between the experimental and control groups. Based these findings, it is recommended that teachers of young children employ anjang-anjangan traditional game as one of the alternative methods to develop young children’s responsibility character trait.

Keywords: Responsibility Character Trait, Young Children, Traditional Games, Anjang-anjangan Game


(7)

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 5

BAB II PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI A.Konsep Karakter Tanggung Jawab ... 7

1. Pengertian Karakter ... 7

2. Pengertian Karakter Tanggung Jawab... 11

3. Media Pendidikan Karakter Anak Usia Dini... 15

B.Konsep Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 17

1. Pengertian Bermain dan Permainan ... 17

2. Ciri-Ciri Permainan Anak ... 18

3. Manfaat dan fungsi Permainan untuk Anak ... 18

4. Pengertian Permainan Tradisional ... 19

5. Manfaat Permainan Tradisional ... 20

6. Jenis Permainan Tradisional Sunda... 22

7. Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 28


(8)

B.Partisipan... 29

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D.Lokasi Penelitian ... 30

E. Definisi Operasional Variabel ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 32

G.Prosedur Penelitian ... 40

H.Teknik Analisis Data... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A.Temuan ... 45

1. Profil Karakter Tanggung Jawab Anak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sebelum Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 45

2. Profil Karakter Tanggung Jawab Anak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sesudah Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 58

3. Perbedaan Karakter Tanggung Jawab Anak antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sebelum dan Sesudah Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 70

B.Pembahasan... 74

1. Profil Karakter Tanggung Jawab Anak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sebelum Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 74

2. Profil Karakter Tanggung Jawab Anak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sesudah Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 77

3. Perbedaan Karakter Tanggung Jawab Anak antara Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol di Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh Sebelum dan Sesudah Penerapan Permainan Tradisional Anjang-anjangan ... 80


(9)

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan ... 87 B.Implikasi dan Rekomendasi ... 88


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Krisis karakter yang dihadapkan bangsa Indonesia pada saat ini masih menjadi persoalan bersama dan problematika bagi dunia pendidikan. Perilaku menyimpang yang selama ini dilakukan generasi bangsa membuktikan bahwa bangsa Indonesia mengalami kemunduran karakter (Sudewo, 2011). Hal tersebut terlihat dari banyaknya permasalahan perilaku dikalangan pelajar, yakni semakin maraknya budaya mencontek, tawuran, pergaulan seks bebas, tindak kekerasan dan kriminalitas.

Permasalahan perilaku pelajar juga sudah terlihat di jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak, seperti perilaku anak yang melalaikan tugas yang diberikan guru, Anak belum terbiasa merapihkan mainan selepas bermain, meminta maaf ketika melakukan kesalahan dan mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan, membereskan alas dan alat makan, serta membuang sampah pada tempatnya.

Permasalahan tersebut sesuai dengan hasil observasi awal peneliti di salah satu TK Negeri Kota Bandung pada tanggal 2 Februari sampai tanggal 18 Februari, bahwa terdapat dua orang anak kelas B yang masih melalaikan tugas yang diberikan guru seperti tidak mengerjakan tugas di dalam area-area bermain yang di buka pada saat itu, Kemudian selepas makan terdapat beberapa anak yang belum terbiasa bertanggungjawab untuk membereskan alat makan, menyimpan alas makan pada tempatnya dan membersihkan sisa makanan serta membuangnya pada tempat sampah.

Kasus lain perilaku anak bernama Tanto yang dalam kesehariannya tidak mau bergerak untuk sekedar sikat gigi, mandi, memakai sepatu, sebelum disuruh orang tua ataupun dibantu pembantu rumah tangga. Hal ini dikarenakan kurangnya penanaman tanggung jawab dari orang tuanya yang terlalu memanjakan Tanto (Telaga, 2013).

Banyaknya permasalahan pelajar di atas menandakan masih rendahnya karakter tanggung jawab anak. Rendahnya rasa tanggung jawab anak akan berdampak jangka panjang sampai dewasa kelak. Anak akan tumbuh menjadi


(11)

2

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

generasi yang egois, hedonis, konsumtif, serta memuja kepuasan diri sendiri (Mulia & Aini 2013, hlm. 12). Oleh karena itu sangat penting penanaman karakter tanggung jawab anak secara terus menerus. Ketika anak sudah menjadi orang yang bertanggungjawab anak akan patuh pada aturan (Sudewo, 2011, hlm. 139). Anak yang memiliki tanggung jawab akan menjadi cikal bakal pemimpin yang kuat memegang prinsip (Sudewo, 2011).

Penanaman karakter tanggung jawab sejak usia dini sangat penting. Pada usia ini anak akan memproses pengalaman secara cepat pada otaknya kemudian nampak dalam perilakunya. Pentingnya rasa tanggung jawab ditanamkan pada anak agar anak terbiasa menjalankan sesuatu yang menjadi kewajibannya dan mempertanggungjawabkan atas apa yang diperbuatnya. Maka dari itu sangat tepat anak diberikan fondasi karakter yang baik sejak dini terutama karakter tanggung jawab. Menurut Hidayati (Ramiyati, dkk, 2013, hlm.3) menyebutkan beberapa karakteristik seseorang yang bertanggungjawab, yaitu rajin atau tidak malas, bersemangat, memiliki usaha yang kuat untuk menyelesaikan setiap tugas dan tidak suka menyalahkan orang lain jika mengalami kegagalan. Anak yang memiliki rasa tanggung jawab biasanya memilki kepribadian yang kuat (Wibowo, 2012). Kemudian dalam pergaulannya, anak yang bertanggung jawab memiliki modal untuk dapat dipercaya orang lain (Sudewo, 2011). Dalam diri seseorang perlu adanya rasa tanggung jawab agar orang tersebut tidak mengalami kegagalan dan kerugian untuk dirinya maupun orang lain (Wibowo, 2012, hlm. 321).

Menanamkan karakter tanggung jawab pada anak diupayakan menggunakan cara yang efektif dan menyenangkan. Hasil penelitian terdahulu untuk menanamkan karakter tanggung jawab pada anak usia dini dilakukan melalui kegiatan mendongeng (Fitriyah, 2014). Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramiyati, dkk (2013) bahwa pemberian tugas efektif untuk meningkatkan karakter tanggung jawab pada anak kelompok A. Selanjutnya menurut Hasmawati (TT, hlm.10) penanaman nilai-nilai budaya termasuk tanggung jawab dapat dilakukan melalui bermain. Kegiatan bermain yang dapat diterapkan salah satunya melalui permainan tradisional.

Permainan tradisional menurut Abidin (2009) merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya, pada hakikatnya merupakan warisan leluhur


(12)

yang harus dilestarikan keberadaanya. Permainan tradisional efektif untuk mengembangkan karakter. Penelitian terdahulu yang dilakukan Khristianto (TT, hlm. 2) menyebutkan bahwa permainan tradisional berpotensi untuk membangun karakter anak dan sebagai fondasi membangun karakter. Permainan tradisional memiliki potensi untuk menanamkan nilai-nilai moral seperti melatih anak dapat bekerjasama, kejujuran, tanggung jawab dalam memenuhi aturan main, menghargai kawan dan lawan, serta kebersamaan yang dirasakan saat melakukan permainan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988).

Permainan tradisional dapat mengembangkan aspek pengembangan moral, agama, sosial, bahasa dan fungsi motorik (Iswinarti, 2010 hlm.13). Di dukung pula oleh penelitian yang dilakukan Nur (2013, hlm. 7) memandang bahwa pemilihan permainan dalam hal ini apakah permainan digital yang kesannya modern dan canggih, tetapi berdampak buruk atau permainan tradisional yang kesannya kampungan dan ketinggalan zaman, tetapi berdampak baik akan menentukan karakter yang tercipta pada anak-anak Indonesia, generasi penerus dan harapan bangsa.

Permainan tradisional sangat beragam jenisnya, dari data yang berhasil dihimpun dari Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, di tiap wilayah etnis (wilayah propinsi & kabupaten) terdapat 20 hingga 30 jenis permainan tradisional. Namun yang kemungkinan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab pada anak yaitu melalui permainan tradisional anjang-anjangan. Permainan tradisional anjang-anjangan merupakan permainan rakyat dari daerah Jawa Barat. Permainan Anjang-anjangan merupakan aktivitas bermain peran yang dilakukan oleh anak-anak dengan meniru suatu karakter seseorang atau aktivitas tertentu. Umumnya anak-anak yang memainkan ini meniru perilaku keseharian orang tua, seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan sebagainya (Kurniati, 2010, hlm. 12). Berkaitan dengan yang diungkapkan oleh Kurniati dalam permainan tradisional anjang-anjangan, terdapat nilai tanggung jawab dalam permainannya yaitu anak harus berperan menjadi seseorang dan meniru aktivitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari misalnya menjadi seorang ayah, ibu, pedagang sayuran, tukang bakso, dokter, masak-masakan, rumah-rumahan, dan lainnya.


(13)

4

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan yang berkembang di atas, maka penelitian ini mencoba memfokuskan kajian pada pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab pada anak usia dini.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh?

Selanjutnya, rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Seperti apa profil karakter tanggung jawab anak kelompok B1 dan kelompok B2 di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh sebelum penerapan permainan tradisional anjang-anjangan?

2. Seperti apa profil karakter tanggung jawab anak kelompok B1 dan kelompok B2 di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh sesudah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan?

3. Apakah terdapat perbedaan karakter tanggung jawab yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah

penerapan permainan tradisional anjang-anjangan? C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini untuk

1. Mengetahui profil karakter tanggung jawab anak kelompok B1 dan kelompok B2 di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh sebelum penerapan permainan tradisional anjang-anjangan.

2. Mengetahui profil karakter tanggung jawab anak kelompok B1 dan kelompok B2 di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh sesudah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan.


(14)

3. Mengetahui terdapat tidaknya perbedaan karakter tanggung jawab yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis penelitian ini berguna memberikan bahan gambaran yang jelas pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh.

Secara praktis penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

Wahana penambah pengetahuan dan gambaran mengenai karakter tanggung jawab yang terkandung dalam permainan tradisional anjang-anjangan. b. Bagi anak

1) Pengenalan dan pemahaman tentang permainan tradisional sebagai warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan.

2) Menanamkan nilai-nilai kearifan lokal pada anak.

3) Menstimulasi dan mengembangkan karakter tanggung jawab pada anak. c. Bagi pendidik

Bahan informasi untuk memperkaya metode pembelajaran dalam hal penanaman nilai karakter anak usia 5-6 tahun.

d. Lembaga pendidikan

Bahan pertimbangan untuk memasukan warisan budaya yang berbentuk permainan tradisional ini sebagai bahan pembelajaran dalam muatan pengembangan kurikulum.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Untuk memahami alur penulisan skripsi ini maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut; Bab I pendahuluan terdiri dari; latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur


(15)

6

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi penulisan. Bab II kajian pustaka, bab ini membahas tentang konsep karakter tanggung jawab dan konsep permainan tradisional anjang-anjangan. Bab III metode penelitian terdiri dari; metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian yang terdiri dari desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, lokasi penelitian, definisi operasional variabel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV temuan dan pembahasan, bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada dirumusan masalah yang didapatkan penulis dari hasil penelitian dilapangan yakni terdiri dari temuan dan pembahasan kondisi objektif karakter anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum penerapan permainan tradisional anjang-anjangan temuan dan pembahasan karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah penerapan permainan anjang-anjangan, temuan dan pembahasan perbedaan karakter tanggung jawab pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan.

Bab V simpulan, implikasi dan rekomendasi terdiri dari; kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan serta memberikan saran dan rekomendasi yang bermanfaat bagi lembaga, pendidik dan peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya. Daftar rujukan memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi serta lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dimana metode ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari penerapan permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B. Pada metode kuasi eksperimen subjek tidak dikelompokan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Kelompok yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang diberikan penerapan permainan tradisional anjang-anjangan dan kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional.

Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35) penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat. Perlakuan yang kita lakukan terhadap variabel bebas kita lihat hasilnya pada variabel terikat. Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran menggunakan permainan tradisional anjang-anjangan, sedangkan aspek yang diukurnya adalah karakter tanggung jawab anak kelompok B. Oleh karena itu, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan sedangkan variabel terikatnya adalah karakter tanggung jawab anak.

Adapun pola desain penelitiannya sebagai berikut : Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Postest

A Y1 X Y2

B Y1 - Y2

( Sudjana dan Ibrahim ,2007) Keterangan :

A : Kelompok Eksperimen B : Kelompok Kontrol Y1 : Pretest

Y2 : Postest


(17)

29

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang akan digunakan peneliti adalah desain nonequivalent control group design. Menurut Soendari (2014) Penelitian dengan menggunakan nonequivalent group control design dapat dilakukan dengan beberapa langkah, diantaranya:

1) Mengadakan pretest (Y1) terhadap kelompok eksperimen untuk memperoleh Y1A

2) Mengadakan pretest (Y1) terhadap kelompok kontrol untuk memperoleh Y1B. 3) Memberikan perlakuan (X) terhadap kelompok eksperimen menggunakan

pembelajaran permainan tradisional anjang-anjangan.

4) Pada kelompok kontrol dilakukan pembelajaran konvensional.

5) Mengadakan posttest untuk memperoleh skor baik Y2A maupun skor Y2B.

B. Partisipan

Pelaksanaan penelitian ini melibatkan partisipan seluruh anak kelompok B Taman Kanak-kanak Negeri Centeh tahun ajaran 2015-2016 dengan rentang usia 5-6 tahun. Jumlah partisipan yang terlibat yaitu kelompok B1 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah anak sebanyak 14 orang kemudian kelompok B2 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah anak 17 orang. Rinciannya dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Jumlah Partisipan Penelitian

Kelompok Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Nama Kelompok B1 Kelompok B2

Jumlah subjek

Laki-laki Perempuan Laki-laki perempuan

8 6 10 7

Total 14 17

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh yaitu berjumlah 31 orang anak.


(18)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini seluruh populasi digunakan sebagai sampel atau subjek penelitian dikarenakan seluruh populasi hanya terdiri dari dua kelas yaitu kelas B1 dan B2. Kemudian peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelompok B1 sebagai kelas eksperimen, dan kelompok B2 sebagai kelas kontrol. Kelompok B1 berjumlah 14 anak, dan kelompok B2 berjumlah 17 anak, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 31 anak.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat berlangsungnya kegiatan penelitian. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini yaitu di Taman Kanak - Kanak Negeri Centeh yang beralamat di Jl. Pacar No.5 Kota Bandung.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu tentang konsep permainan tradisional anjang-anjangan dan karakter tanggung jawab, lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Permainan Tradisional Anjang-Anjangan

Menurut Danandjaya (1997) Bishop & Curtis dalam Iswinarti (2010) permainan tradisional merupakan warisan dari leluhur yang mengandung banyak nilai-nilai kearifan yang kegiatannya memunculkan rasa kesenangan bagi pemainnya, biasanya permainanya selalu diatur oleh suatu peraturan permainan. Permainan tradisional sunda yang digunakan sebagai penelitian yaitu permainan Anjang-Anjangan. Permainan Anjang-anjangan merupakan aktivitas bermain peran yang dilakukan oleh anak-anak dengan meniru suatu karakter seseorang atau aktivitas tertentu. Umumnya anak-anak yang memainkan ini meniru perilaku keseharian orang tua, seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan sebagainya (Kurniati, 2010, hlm. 12).

Dalam penelitian ini permainan tradisional anjang-anjangan yang digunakan mengacu pada Kurniati (2010) pada saat treatment anak menirukan berbagai aktivitas tertentu disesuaikan dengan tema-tema yang telah dipersiapkan oleh peneliti yaitu tema rumah seperti anak menirukan peran sebagai ayah,ibu, anak dengan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari, tema rumah sakit


(19)

31

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti anak menirukan peran sebagai dokter, suster, pasien, apoteker, dan lainnya. Kemudian tema pasar, anak berperan sebagai penjual, pembeli, dan sebagainya. Tema restoran, anak berperan sebagai pedagang, pembeli, pelayan, kasir dan lainnya (terlampir dalam RPPH dilampiran 2).

2. Karakter Tanggung Jawab

Menurut Lickona (2014, hlm. 63) tanggung jawab secara harfiah adalah kemampuan seseorang untuk menanggung. Ini berarti beriorentasi pada oran lain. Selanjutnya tanggung jawab meliputi peduli terhadap diri sendiri, dan orang lain, memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang lebih baik (Lickona, 2014, hlm. 95).

Definisi operasional tanggung jawab dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang anak untuk bersikap peduli terhadap diri sendiri, peduli terhadap orang lain, memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang lebih baik. Berikut ini penjelasan ke enam poin yang telah disebutkan di atas: a. Peduli terhadap diri sendiri

Maksud dari peduli terhadap diri sendiri yakni anak memiliki kemampuan memenuhi dan menjaga serta merawat kebutuhan dirinya sendiri seperti anak dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya, mampu membawa tasnya sendiri, anak mampu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan, merapihkan alat makan.dll.

b. Peduli terhadap orang lain

Maksud dari peduli terhadap orang lain yakni kemampuan anak tanggap terhadap orang lain dan memahami perasaaan orang lain serta saling menghargai. Misalkan anak mampu mendengarkan temannya ketika sedang bercerita, anak mampu menghargai guru yang sedang berbicara, anak tidak mengganggu teman pada saat belajar bermain.

c. Memenuhi kewajiban

Maksud dari memenuhi kewajiban yaitu seorang anak mampu melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Seperti belajar sungguh-sungguh, mematuhi aturan sekolah, menyelesaikan tugas, dan lainnya.


(20)

d. Memberi kontribusi terhadap masyarakat

Maksud memberi kontribusi terhadap masyarakat yaitu kemampuan seorang anak bersosialisasi dengan masyarakat, berpartisipasi kegiatan di masyarakat, berperilaku baik, saling membantu. Anak dapat berpartisipasi kegiatan di masyarakat diantaranya membersihkan halaman, menjaga kebersihan lingkungan, ikut serta peringatan hari-hari besar, membantu mengumpulkan dana sumbangan korban bencana, dan lainnya.

e. Meringankan penderitaan orang lain

Maksud dari meringankan penderitaan orang lain, yakni kemampuan anak untuk saling menyayangi dan saling membantu terhadap sesama yang sedang membutuhkan. Misalkan anak mampu menolong teman yang sedang kesulitan, meminjamkan alat tulis, mampu berbagi makanan dengan teman, dan dapat menghibur teman yang sedang bersedih.

f. Menciptakan Dunia yang lebih baik

Maksud dari menciptakan dunia yang lebih baik yakni anak mampu menciptakan keharmonisan dengan teman-temannya. Misalkan anak mampu berteman dengan siapa saja, saling memaafkan, serta tidak membuang sampah sembarangan, tidak berkelahi dengan teman.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meniliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik (Sugiyono, 2013, hlm. 148). Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Cara menyusun instrumen menurut Sugiyono (2013) titik toloknya adalah pada variabel-variabel yang ditetapkan untuk diteliti. Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel dengan diberikan definisi operasional. Selanjutnya menentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator kemudian dijabarkan menjadi item-item pernyataan, untuk lebih mudah dapat disajikan dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kemudian setelah itu peneliti menentukan skala yang akan digunakan pada instrumen. Selanjutnya menentukan cara melakukan pengumpulan data dan menganalisis instrument yang akan dijabarkan dibawah ini:


(21)

33

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian. Dalam proses pelaksanaan observasi peneliti akan bertindak sebagai observer nonpartisipan dengan observasi terstruktur yakni peneliti tidak terlibat dalam aktivitas hanya sebagai pengamat independen. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu observer lain yaitu satu orang teman dan guru kelas yang terlebih dahulu telah diberikan penjelasan tentang bagaimana mengisi instrumen tersebut yaitu jika hasil pengamatan menunjukan kondisi yang sesuai dengan perilaku anak pada saat itu maka observer dapat memberikan tanda ceklis pada kriteria muncul. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disebut dengan pedoman observasi berupa daftar ceklis. Penyusunan daftar ceklis menggunakan skala guttman. Pengukuran menggunakan skala guttman data yang akan diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif) yakni “Muncul” dan “Belum Muncul”.

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk mengetahui gambaran ketika permainan tradisional tersebut dilakukan. seperti foto, video dan gambar elektronik lainnya.

2. Analisis Instrumen

a. Pengujian validitas instrumen

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dikatakan layak untuk mengukur sesuatu yang akan diukur. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid diperlukan alat pengumpul data yang dijamin telah teruji validitasnya. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan diuji menggunakan pengujian validitas internal konstruksi (construct validity) dan validitas eksternal. Untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai berikut :


(22)

1) Pengujian validitas konstruksi (construct validity)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 350) menyatakan bahwa untuk instrument nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi. Validitas kontruksi yaitu uji validitas instrument kepada ahli (judgment experts), sebelumnya instrumen disusun berdasarkan teori yang relevan yang kemudian dikonsultasikan kepada ahli selanjutnya hasilnya dianalisis faktor setelah diuji cobakan.

Instrumen dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu teori yang di ungkapkan oleh Thomas Lickona sedangkan penjabaran item pernyataannya disesuaikan dengan tahap pencapaian perkembangan dalam Permen No.137 tahun 2014 serta model pelaksanaan program pendidikan karakter dilembaga pendidikan anak usia dini. Instrumen penelitian ini disusun dalam kisi-kisi instrumen yang terdiri dari 6 indikator dan 36 item.

Kisi-kisi instrumen tersebut kemudian dikonsultasikan (judgment) kepada ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen dilakukan untuk merevisi instrumen apabila terdapat kekeliruan. Biasanya dengan menghapus item yang tidak perlu, perbaikan redaksi, mengganti pernyataan dalam masing-masing indikator. Hasil dari judgment item dalam instrumen penelitian ini menjadi 33 item. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen

No Variabel Aspek Indikator Pernyataan

1. 1. Tanggung Jawab

1. Peduli terhadap diri sendiri

 kemampuan menjaga barang milik pribadi

1. Anak dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya. 2. Anak dapat membawa tasnya

sendiri

3. Anak dapat menyimpan tas di loker.

4. Anak dapat menjaga barang-barang milik pribadi misalnya buku tulis, buku cerita, Lembar kerja,pensil warna, tempat pensil.dll


(23)

35

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merawat dan

menjaga kebersihan diri sendiri

tulis setelah digunakan.

6. Anak dapat merapikan peralatan makan yang telah digunakan

7. Anak dapat mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

2. Peduli terhadap orang lain

 Kemampuan menjaga barang milik orang lain

1. Anak dapat merawat mainan dan buku milik sekolah. 2. Anak mengembalikan mainan

pada tempatnya setelah menggunakannya

3. Anak merapihkan meja dan kursi setelah bermain.

 Kemampuan menghargai orang lain

4. Anak dapat mendengarkan temannya ketika sedang bercerita.

5. Anak dapat mendengarkan nasihat guru

6. Anak menghargai guru dan teman yang sedang berbicara. 7. Anak tidak mengganggu teman

pada saat belajar dan bermain

3. Memenuhi kewajiban

 Kemampuan memenuhi aturan

1. Anak dapat mengikuti tata tertib kegiatan dan aturan sekolah seperti datang tepat wakt.

2. Anak dapat mengerjakan kegiatan dengan sungguh-sungguh.

3. Anak dapat menyelesaikan tugas sampai tuntas.

4. Anak dapat melaksanakan aturan permainan yang sudah ditetapkan.

5. Anak dapat melaksanakan upacara bendera secara tertib.


(24)

6. Anak dapat menunggu giliran ketika akan mengambil makanan 4. Memberi kontribusi terhadap masyarakat  Kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat

1. Anak dapat membantu membersihkan halaman rumah. 2. Anak ikut serta dalam

memeriahkan kegiatan HUT RI. 3. Anak ikut serta mengumpulkan dana sumbangan korban bencana

5. Meringankan penderitaan orang lain

 Kemampuan menolong dan membantu sesame

1. Anak dapat menolong temannya ketika memerlukan bantuan

2. Anak mau meminjamkan alat tulis kepada temannya.

3. Anak dapat berbagi kepada temannya

4. Anak dapat menghibur teman yang sedang bersedih.

6. Menciptakan dunia yang lebih baik

 Kemampuan menciptakan kedamaian

1. Anak dapat bermain bersama-sama (tidak pilih-pilih teman) 2. Anak mengakui tindakan

kesalahannya kalau berbuat kesalahan

3. Anak meminta maaf ketika melakukan kesalahan.

( Sumber: Thomas Lickona,2014) 2) Pengujian validitas eksternal

Validitas eksternal instrumen di uji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas yang tinggi pula. (Sugiyono, 2013, hlm. 183).

Setelah judgment Instrumen, sebelum digunakan kelapangan instrumen tersebut diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba dilaksanakan di Taman


(25)

Kanak-37

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kanak kelas B yang ada di Kota Bandung yakni TK Nurul Iman, TK Bhayangkari, dan PAUD Terpadu Rumah Lebah dengan waktu yang berbeda. Uji coba validitas ini dilaksanakan pada anak yang memiliki tingkat kematangan yang sama dengan anak yang akan dijadikan sampel penelitian.

Instrumen yang diuji cobakan berjumlah 33 item, kepada 20 orang anak. Setelah dilakukan uji coba kemudian dilakukan penyeleksian item menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Dengan melihat nilai validitas dan realibilitasnya. Lebih jelasnya berikut hasil rekapitulasi uji validitas karakter tanggung jawab anak pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi item Karakter Tanggung jawab Anak

No R Hitung R tabel Kriteria No R Hitung R tabel Kriteria

1 0,523 0,444 Valid 18 0,323 0,444 Invalid

2 0,035 0,444 Invalid 19 0,258 0,444 Invalid

3 0,116 0,444 Invalid 20 0,411 0,444 Invalid

4 0,639 0,444 Valid 21 0,632 0,444 Valid

5 0,740 0,444 Valid 22 0,297 0,444 Invalid

6 0,616 0,444 Valid 23 0,565 0,444 Valid

7 0,570 0,444 Valid 24 0,426 0,444 Invalid

8 0,489 0,444 Valid 25 0,632 0,444 Valid

9 0,332 0,444 Invalid 26 0,297 0,444 Invalid

10 0,401 0,444 Invalid 27 0,565 0,444 Valid

11 -0,038 0,444 Invalid 28 0,426 0,444 Invalid

12 0,065 0,444 Invalid 29 0,240 0,444 Invalid

13 0,223 0,444 Invalid 30 0,444 0,444 Valid

14 0,534 0,444 Valid 31 0,222 0,444 Invalid

15 0,223 0,444 Invalid 32 0,659 0,444 Valid

16 0,008 0,444 Invalid 33 0,099 0,444 Invalid

17 0,596 0,444 Valid

Berdasarkan tabel diperoleh hasil dari 33 pernyataan, item yang valid ada 14 pernyataan yang masing-masing telah mewakili setiap indikator dan 19 pernyataan yang tidak valid.

Secara rinci penyebaran item yang valid dan tidak valid pada setiap indikator tersaji pada tabel 3.5


(26)

Tabel 3.5

Rincian Validasi Item Pernyataan

No Indikator Item valid Item invalid

1 Peduli terhadap diri sendiri 1,4,5, 6,7,8 2,3

2 Peduli terhadap orang lain 14 9,10,11,12,13,15

3 Memenuhi kewajiban 17,21 16,18,19,20,22,23

4 Memberi kontribusi terhadap masyarakat

25 24,26

5 Meringankan penderitaaan orang lain

27,30 28,29,

6 Menciptakan dunia yang lebih baik 32 31,33

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013, hlm.173). maka berarti item yang valid diatas dapat mengukur apa yang akan diukur dan item yang tidak valid artinya item tersebut tidak dapat mengukur item yang seharusnya diukur dan tidak digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Hasil akhir instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini berupa pedoman observasi dibawah ini:

Tabel 3.6 Instrumen Penelitian

No Item Kriteria

BM M

1 Anak dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya 2 Anak dapat menjaga barang –barang milik pribadi seperti buku,

pensil, tempat pensil,buku tulis.dll

3 Anak dapat menggunakan alat permainan dengan baik 4 Anak dapat merapihkan alat tulis setelah digunakan

5 Anak dapat merapihkan peralatan makan yang telah digunakan 6 Anak dapat mencuci tangan sebelum dan sesudah makan 7 Anak dapat menghargai guru dan temannya yang sedang

berbicara

8 Anak dapat mengerjakan kegiatan dengan sungguh-sungguh 9 Anak dapat melaksanakan upacara bendera secara tertib 10 Anak dapat menunggu giliran ketika akan mengambil makanan


(27)

39

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11 Anak ikut serta dalam memeriahkan kegiatan HUT RI

12 Anak dapat menolong temannya ketika memerlukan bantuan 13 Anak dapat menghibur teman yang sedang bersedih

14 Anak dapat mengakui tindakan kesalahannya jika berbuat kesalahan

Skala pengukuran yang digunakan dalam memberi nilai pada penelitian ini yaitu menggunakan skala Guttman yang menggunakan skala pengukuran muncul dan tidak muncul. Untuk jawaban muncul diberi skor 1, dan untuk jawaban tidak muncul diberi skor 0. Berikut kriteria penilaian skala Guttman untuk mengukur karakter tanggung jawab anak.

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Karakter Tanggung jawab Anak Usia Dini Pernyataan Karakter

Tanggung jawab

Kriteria Penilaian Karakter Tanggung jawab

Muncul Tidak Muncul

1 0

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test- retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat di uji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2013, hlm. 183-184).

Pengujian reliabilitas penelitian ini dengan internal consistency, dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), dengan rumusnya sebagai berikut :

Rumus : r1 = 2rb 1+rb

Ket : r1 = reliabilitas internal seluruh instrument


(28)

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil reliabilitas dengan bantuan SPSS versi 20 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Item

0,729 33

Titik tolok ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (2013, hlm. 231) yang disajikan pada tabel 3.9

Tabel 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-0,1000 Sangat Tinggi

Berdasarkan pada tabel 3.9 diatas, interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas instrumen ini dinyatakan tinggi, karena 0,729 berada diantara 0,60-0,799. Oleh karena itu instrument ini dapat digunakan untuk penelitian. G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian permainan tradisional anjang-anjangan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anak usia dini sebagai berikut :

1. Menentukan kelas yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yakni kelas B1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas B2 sebagai kelompok kontrol

2. Menjelaskan secara langsung kepada guru kelompok eksperimen tentang bagaimana permainan tradisional anjang-anjangan dilakukan. Diskusi ini dilakukan selama satu hari sambil menunjukan rancangan program pembelajaran harian yang telah disusun peneliti.

3. Mengadakan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui sejauh mana karakter tanggung jawab yang telah diterapkan


(29)

41

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada anak sebelum diberikan perlakuan. Pelaksanaan pretest dilaksanakan selama dua hari di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh. Hari pertama di kelompok eksperimen dan hari kedua di kelompok kontrol. Pelaksanaan pretest dengan cara melihat secara objektif sikap yang ditampilkan anak pada saat itu.

4. Mengadakan treatment, yaitu melaksanakan proses pembelajaran melalui permainan tradisional anjang-anjangan pada kelompok eksperimen dan pembelejaran biasa pada kelompok kontrol. Pelaksanaan perlakuan pada kelompok ekperimen dilakukan salama delapan kali pertemuan atau satu minggu lebih. Dalam satu hari pembelajaran dilakukan secara utuh selama 1x120 menit perhari dari mulai pembukaan, kegiatan inti dan penutup. Tema yang digunakan selama delapan kali pertemuan tersebut yakni rumah, rumah sakit, pasar, restoran, salon, Istana kerajaan, kantor pos, statsiun. Semua kegiatan dalam tema-tema tersebut dirancang untuk menstimulasi karakter tanggung jawab anak supaya berkembang jauh lebih baik. Kegiatan permainan dapat diilustrasikan seperti ketika sedang bermain pasar-pasaran tanpa disadari ketika anak-anak memutuskan untuk menjadi penjual atau pembeli dan kemudian anak menjalankan perannya dengan baik dan sungguh-sungguh anak sedang belajar bertanggung jawab akan tugasnya. Kemudian ketika anak-anak menggunakan alat mainan masak-masakan tanpa merusak, anak-anak sedang belajar bertanggung jawab. Setelah permainan selesai dan anak membereskan kembali peralatan mainnya itu juga anak belajar bertanggung jawab atas perbuatannya dan lain sebagainya.

5. Mengadakan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Postest ini merupakan pengumpulan data setelah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan permainan tradisional anjang-anjangan dan kelompok kontrol dengan pembelajaran biasa. Pelaksanaan postest dilakukan sama seperti pretest yaitu dua hari yakni hari pertama dilakukan pada kelompok ekperimen dan hari kedua dilakukan pada kelompok kontrol. Posttest dilakukan dengan cara mengobservasi anak pada saat keadaan pembelajaran biasa yang dilaksanankan guru kelas.


(30)

6. Mengolah dan menganalisa data hasil penelitian dengan membandingkan skor pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan program SPSS versi 20.

Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini : Tabel 3.10

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Tanggal Kegiatan Keterangan

1 27 Juli 2015

Berdiskusi dengan guru untuk menjelaskan tentang

bagaimana permainan anjang-anjangan

Guru kelompok eksperimen

2 29 - 30 Juli

2015 Pretest

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

3 3 - 13 Agustus 2015

Pelaksanaan treatment permainan tradisional anjang-anjangan

Kelompok eksperimen Pembelajaran biasa Kelompok kontrol

4 14 - 15 Agustus

2015 Postest

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik Inferensial atau statistik probabilitas. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui hipotesis penelitian tersebut dapat diterima atau di tolak dan selain itu untuk mengetahui terdapat perbedaan atau tidak antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Statistik inferensial terbagi menjadi dua bagian yakni statistik parametris dan non parametris. Untuk menentukan apakah penghitungan data penelitian ini menggunakan statistik parametris atau non parametrik, peneliti terlebih dahulu melakukan penhitungan uji normalitas dan homogenitas data.

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dilapangan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang diambil berasal dari


(31)

43

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

varian yang homogen atau tidak. Apabila perolehan hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi normal dan uji homogenitas menunjukan varians homogen, maka data diolah dengan menggunakan statistik parametrik dan sebaliknya jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka pengolahan data menggunakan statistik non parametrik.

Uji normalitas data dan Uji homogenitas varians data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov smirnov dan Uji F (p > 0,05) dengan membandingkan signifikansi hasil uji (p value) dengan taraf signifikansi. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Dengan penetapan pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t independen sampel, yang di uji adalah perbedaan antara Y2A dengan Y2B. Jika terdapat perbedaan dimana Y2A lebih besar dari Y2B maka penerapan permainan tradisional anjang-anjangan berpengaruh terhadap karakter tanggung jawab anak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah (two tailed).

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diujikan melalui uji t-test Independen Sampel dengan menggunakan rumus polled varians. Dikarenakan jumlah kedua anggota sampel kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol berbeda (n1≠n2) dan bervarians homogen maka rumusnya sebagai berikut:

Rumus Polled Varians:

t = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅

√ � −n � + � − �

� +� − [� +� ]

Kriteria dalam pengambilan keputusan Ho ditolak atau Ho diterima berdasarkan P-value, jika P-value < α maka Ho ditolak dan jika P-value > α maka


(32)

Ho diterima. Dalam aplikasi SPSS versi 20 istilah signifikan yang disingkat Sig untuk P-value. Artinya Sig = P-value.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan karakter tanggung jawab antara kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-anjangan dengan kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional. Ho : µ1 = µ2

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan karakter tanggung jawab antara kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-anjangan dengan kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional. Ha : µ1 ≠ µ2


(33)

87

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Hasil temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakter tanggung jawab anak pada saat pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan data yang berdistribusi normal dari varian yang homogen. Artinya data karakter tanggung jawab anak yang diperoleh dari kedua kelompok tidak jauh berbeda. Data karakter tanggung jawab yang diperoleh pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol menunjukkan masih banyaknya anak yang belum muncul karakter tanggung jawabnya. Dari enam aspek hanya tiga aspek yang sudah terlihat muncul yaitu aspek peduli terhadap diri sendiri, aspek peduli terhadap orang lain dan memenuhi kewajiban. Untuk aspek yang lainnya yaitu aspek memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan penderitaan orang lain, menciptakan dunia yang lebih baik masih terlihat belum ada yang muncul dari ketiga aspek tersebut.

Selanjutnya berdasarkan hasil posttest diketahui karakter tanggung jawab anak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh mengalami perubahan. Dilihat secara keseluruhan perubahan karakter tanggung jawab anak pada kelompok eksperimen menunjukkan perubahan lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Profil akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan lima aspek mengalami perubahan, satu aspek tetap dan yang paling terlihat perubahannya yaitu pada aspek peduli terhadap diri sendiri, aspek memberi kontribusi terhadap masyarakat, aspek meringankan penderitaan orang lain dan menciptakan dunia yang lebih baik. Profil akhir kelompok kontrol juga menunjukkan perubahan namun yang paling terlihat perubahannya hanya pada aspek memberi kontribusi terhadap masyarakat. Hal ini jelas adanya perubahan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-anjangan dengan kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Ini berarti terdapat perbedaan tingkat kriteria pada kedua kelompok sebelum dan sesudah treatment. Akan tetapi peningkatan yang lebih signifikan terdapat pada hasil dari kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-anjangan.


(34)

Hasil akhir dari perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh. Berkaitan dengan hal tersebut hasil penelitian ini membuktikan bahwa untuk menanamkan karakter pada anak usia dini dapat dilakukan melalui bermain permainan tradisional. Permainan tradisional dapat dijadikan alternative lain sebagai stimulasi kegiatan pembiasaan menerapkan nilai-nilai karakter pada anak. Jadi untuk menanamkan karakter pada anak bukan hanya dilakukan melalui intruksi, perintah dan metode ceramah namun bisa dilakukan melalui bermain. Permainan tradisional selain digunakan untuk metode penanaman karakter juga untuk diperkenalkan kepada anak sebagai pelestarian budaya lokal ke generasi sekarang dan masa yang akan datang.

B. Implikasi dan Rekomendasi 1. Bagi Lembaga Pendidikan PAUD

Krisis karakter yang terjadi pada negeri ini menyebabkan pentingnya penananman nilai-nilai karakter sejak dini, khususnya karakter tanggung jawab anak. Maka dari itu dari hasil penelitian memberikan alternative lain sebagai variasi metode atau cara menanamkan karakter dengan sederhana dan mudah untuk anak usia dini dan tidak menutup kemungkinan permainan tradisional dilestarikan kembali dengan mencantumkan pada muatan kurikulum untuk dikembangkan sebagai suatu metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak untuk kemudian dapat dikembangkan lagi oleh setiap sekolah sesuai keadaan dan situasi tempat sekolahnya masing-masing.

2. Bagi pendidik PAUD

Pentingnya penanaman karakter sejak dini dikarenakan pada zaman sekarang yang dibutuhkan pertama kali oleh anak adalah penanaman karakter sebagai pondasi awal dan pembekalan hidup agar anak tumbuh menjadi anak yang berkarakter yang tidak akan pernah tergoyahkan untuk terjerumus kedalam permasalahan karakter. Oleh karena itu penelitian ini sangat diharapkan dapat manfaat untuk menjadi pengetahuan bagaimana pentingnya karakter ditanamkan sejak dini dan bagaimana implementasi penanaman karakter ini diterapkan pada


(35)

89

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak melalui bermain. Permainan tradisional anjang-anjangan merupakan metode yang sederhana dan mudah, yang perlu dilakukan oleh pendidik adalah memfasilitasi anak dan merancang kegiatan supaya permainan anjang-anjangan terarah capaian tujuan keterlaksanaanya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Permainan tradisional anjang-anjangan ini merupakan permainan yang berasal dari permainan rakyat Jawa Barat. Dalam permainan ini banyak sekali terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya karakter tanggung jawab anak. Namun yang nampak sekali fungsi dari permainan tradisional ini sebagai training social skill pada anak. Maka dari itu peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat diujikan permainan tradisional anjang-anjangan ini untuk mengembangkan karakter-karakter lain seperti kemandirian dan kerjasama dan sebagai metode untuk mengembangkan aspek perkembangan anak yang lainnya.

Dalam Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya pada sampel penelitian yakni peneliti kurang mampu melihat kekonsistenan perilaku karakter anak dan kurang mampu memperhatikan jangka waktu observasi serta instrumen yang digunakan dalam penenelitian ini kurang proporsional.


(36)

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, (2009). Bermain Pengantar Bagi Penerapan Pendekatan BCCT dalam Dimensi PAUD.Bandung: Rizqi Press

Alif Zaini M, dkk. (2006).Perubahan dan Pengembangan Mainan Anak di Masyarakat Sunda, jurnal: telaah desain dan budaya visual nusantara. 2 (2).hlm 6-18.

Andrianto.(2011).Mengembangkan Karakter Sukses Anak di Era Cyber. Jogjakarta:Ar-ruz Media

Dalmeri.(2014).Telaah Terhadap Gagasan Thomas Lickona dalam Educating for Character, Jurnal: Pendidikan untuk Pengembangan Karakter. 14(1). Hlm 269-288

Danandjaya.(1997). Floklore Indonesia. Jakarta. Gramedia

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan(1988). Permainan Daerah Anak-Anak Jawa Barat. Bandung. Departemen Pendidikan

Direktorat Permuseuman.(1998).permainan tradisional Indonesia. Jakarta. Proyek pembinaan permuseuman

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.(2012).Model Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Elmubarock,Z.(2009).Membumikan Pendidikan Nilai.bandung:Alfabeta

Fitri, Z,A. (2012).Pendidikan Karakakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Yogjakarta: Ar-ruzz media

Fitriyah.(2014).Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Mendongeng di TK ABA Karangduwur dan TK Masytoh Petanahan Kebumen. Jurnal Ling Tera. 1(1), hlm 66-74.

Geldard,K&Geldard,D.(2012). Konseling Anak-Anak.Jakarta:PT Indeks

Ginanjar,A(2002). Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ES. Jakarta: Arga

Hasmawati.(TT).Membangun Karakter Pada Usia Emas.Laporan Kepala Sekolah TK Alam Insan.Surabaya

Hendri.(2013).Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng.Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Hidayatullah,F,(2010).Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa,Surakarta: UNS Press

Hidayatulloh.(2001).Majalah Suara Hidayatulloh.[online].Diakses dari http://www.geocities.ws/pramuka.usu04/artikel.html. 22 Januari 2015


(37)

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husna.(2009). 100+Permainan Tradisional Indonesia.Yogjakarta:C.V Andi Offset

Iswinarti.(2010).Nilai-nilai Terapiutik Permainan Tradisional Engklek Pada Aanak Usia Sekolah Dasar. (Skripsi).Universitas Muhamadiyah Malang Isjoni. (2011). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung:Alfabeta

Khristianto,S.S. (TT). .Purwokerto.Jurnal Penelitian.The Child Goes Green via Traditional Games. . .hlm.1-7

Kusnaedi.(2013).Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter.Bekasi:Duta Media Utama

Kurniati, E.(2011). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kurniati, E.(2010).Main Yuk!30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial.Bandung:PGPAUD UPI

Lickona, T.(1989).Educating for character.USA: Batam Books Lickona, T.(2012).Character Matters.Jakarta:PT Bumi Aksara

Lickona,T.(2014).Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa menjadi Pintar dan Baik.Bandung:Nusa Media

Maksudin.(2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik.Yogjakarta:Pustaka Belajar

Malik.( TT). . Surabaya. Jurnal Penelitian. Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Nilai-Nilai Budaya Reog di Kabupaten Madiun. . hlm.219-226

Menteri pendidikan nasional.(2009). Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.Jakarta:Departemen penididkan nasional.

Mulia & Aini.(2013).Karakter Manusia Indonesia.Bandung:Nuansa Cendikia Muslich,M.(2011). Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis

multidimensional.Jakarta:Bumi Aksara

Mutiah.(2010).Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media group

Moeslihatoen.(2014).Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta:PT Rineka Cipta


(38)

Nugroho.(2005). Permainan Tradisional Anak Sebagai Sumber Ide dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. (Skripsi). Jurusan Seni Rupa Murni, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Nur,H.(2013).Jurnal Pendidikan Karakter.Makasar.Jurnal Penelitian. Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Tradisional. 1(3).hlm.87-94

Octaviani.(2013).Menelisik Pengaruh Penggunaan Aplikasi Gadget Terhadap Perkembangan Psikologi Anak usia dini.[online].Diakses dari http://jurnaliilmiahtp.blogspot.com/2013. 22 Januari 2015

Ramiyati,dkk.(2013).Peningkatan Tanggung Jawab Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK.Skripsi.FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak

Roshayanti.dkk.(t,t).Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Permainan

Tradisional “ Engklek “ pada Konsep Pencemaran. IKIP PGRI Semarang

Ruseffendi, E.(2005). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non extra lainny. Bandung:Tarsito

Santrock.(2011).Masa Perkembangan Anak.Jakarta:Salemba Humanika Saptono.(2011). Dimensi-dimensi pendidikan karakter.Jakarta:Erlangga

Sheriden,D,M.(1997).Play in Early Childhood From Birth to Six Years.New York:Taylor&Francis Group

Sri,R,dkk. (t,t). Identifikasi Implementasi Penguatan Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanak Kota Yogyakarta. (Skripsi). Universitas PGRI Yogyakarta

Sudewo.(2011).Best Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik.Jakarta:Republika

Sudjana,N & Ibrahim.(2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:sinar baru dan algensindo

Sugiyono.(2013).Statistika untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta

Sujiono,N,Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

Suyadi&Ulfah. (2013).Konsep dasar PAUD.Bandung:PT Remaja Posdakarya Syukur F.F.(2012). Mendidik dengan tujuh nilai keajaiban.Bandung:Simbiosa

Rekatama media

Tedjasaputra.(2001).Bermain, Mainan dan Permainan .Jakarta:PT Gramedia Widisarana Indonesia

Telaga.(2013).Mendidik Anak Memiliki Sikap Tanggung Jawab.[online].Diakses dari http://www.telaga.org.artikel.html (12 Desember 2014)


(39)

Mia Kusmiati, 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wahyudin,dkk.(2012).Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.Bandung: PT Refika Aditama

Wibowo,A.(2012).Pendidikan Karakter Usia Dini.Yogjakarta:Pustaka Belajar Woolfson,R.(2005).Mengapa Anakku Begitu.Jakarta.PT Gelora Aksara Pratama Zakiah.(2013).Permainan anjang-anjangan.[Online].Di akses dari

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1527/permainan-anjang-anjangan. 1 april 2015

Zubaedi.(2011).Desain Pendidikan Karakter.Jakarta:Kencana Pernada Media Group


(1)

88

Hasil akhir dari perhitungan statistik menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh. Berkaitan dengan hal tersebut hasil penelitian ini membuktikan bahwa untuk menanamkan karakter pada anak usia dini dapat dilakukan melalui bermain permainan tradisional. Permainan tradisional dapat dijadikan alternative lain sebagai stimulasi kegiatan pembiasaan menerapkan nilai-nilai karakter pada anak. Jadi untuk menanamkan karakter pada anak bukan hanya dilakukan melalui intruksi, perintah dan metode ceramah namun bisa dilakukan melalui bermain. Permainan tradisional selain digunakan untuk metode penanaman karakter juga untuk diperkenalkan kepada anak sebagai pelestarian budaya lokal ke generasi sekarang dan masa yang akan datang.

B. Implikasi dan Rekomendasi 1. Bagi Lembaga Pendidikan PAUD

Krisis karakter yang terjadi pada negeri ini menyebabkan pentingnya penananman nilai-nilai karakter sejak dini, khususnya karakter tanggung jawab anak. Maka dari itu dari hasil penelitian memberikan alternative lain sebagai variasi metode atau cara menanamkan karakter dengan sederhana dan mudah untuk anak usia dini dan tidak menutup kemungkinan permainan tradisional dilestarikan kembali dengan mencantumkan pada muatan kurikulum untuk dikembangkan sebagai suatu metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak untuk kemudian dapat dikembangkan lagi oleh setiap sekolah sesuai keadaan dan situasi tempat sekolahnya masing-masing.

2. Bagi pendidik PAUD

Pentingnya penanaman karakter sejak dini dikarenakan pada zaman sekarang yang dibutuhkan pertama kali oleh anak adalah penanaman karakter sebagai pondasi awal dan pembekalan hidup agar anak tumbuh menjadi anak yang berkarakter yang tidak akan pernah tergoyahkan untuk terjerumus kedalam permasalahan karakter. Oleh karena itu penelitian ini sangat diharapkan dapat


(2)

89

anak melalui bermain. Permainan tradisional anjang-anjangan merupakan metode yang sederhana dan mudah, yang perlu dilakukan oleh pendidik adalah memfasilitasi anak dan merancang kegiatan supaya permainan anjang-anjangan terarah capaian tujuan keterlaksanaanya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Permainan tradisional anjang-anjangan ini merupakan permainan yang berasal dari permainan rakyat Jawa Barat. Dalam permainan ini banyak sekali terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya karakter tanggung jawab anak. Namun yang nampak sekali fungsi dari permainan tradisional ini sebagai training social skill pada anak. Maka dari itu peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat diujikan permainan tradisional anjang-anjangan ini untuk mengembangkan karakter-karakter lain seperti kemandirian dan kerjasama dan sebagai metode untuk mengembangkan aspek perkembangan anak yang lainnya.

Dalam Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya pada sampel penelitian yakni peneliti kurang mampu melihat kekonsistenan perilaku karakter anak dan kurang mampu memperhatikan jangka waktu observasi serta instrumen yang digunakan dalam penenelitian ini kurang proporsional.


(3)

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, (2009). Bermain Pengantar Bagi Penerapan Pendekatan BCCT dalam Dimensi PAUD.Bandung: Rizqi Press

Alif Zaini M, dkk. (2006).Perubahan dan Pengembangan Mainan Anak di Masyarakat Sunda, jurnal: telaah desain dan budaya visual nusantara. 2 (2).hlm 6-18.

Andrianto.(2011).Mengembangkan Karakter Sukses Anak di Era Cyber. Jogjakarta:Ar-ruz Media

Dalmeri.(2014).Telaah Terhadap Gagasan Thomas Lickona dalam Educating for Character, Jurnal: Pendidikan untuk Pengembangan Karakter. 14(1). Hlm 269-288

Danandjaya.(1997). Floklore Indonesia. Jakarta. Gramedia

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan(1988). Permainan Daerah Anak-Anak Jawa Barat. Bandung. Departemen Pendidikan

Direktorat Permuseuman.(1998).permainan tradisional Indonesia. Jakarta. Proyek pembinaan permuseuman

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.(2012).Model Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Elmubarock,Z.(2009).Membumikan Pendidikan Nilai.bandung:Alfabeta

Fitri, Z,A. (2012).Pendidikan Karakakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Yogjakarta: Ar-ruzz media

Fitriyah.(2014).Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Mendongeng di TK ABA Karangduwur dan TK Masytoh Petanahan Kebumen. Jurnal Ling Tera. 1(1), hlm 66-74.

Geldard,K&Geldard,D.(2012). Konseling Anak-Anak.Jakarta:PT Indeks

Ginanjar,A(2002). Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ES. Jakarta: Arga

Hasmawati.(TT).Membangun Karakter Pada Usia Emas.Laporan Kepala Sekolah TK Alam Insan.Surabaya

Hendri.(2013).Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng.Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Hidayatullah,F,(2010).Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa,Surakarta: UNS Press


(4)

Husna.(2009). 100+Permainan Tradisional Indonesia.Yogjakarta:C.V Andi Offset

Iswinarti.(2010).Nilai-nilai Terapiutik Permainan Tradisional Engklek Pada Aanak Usia Sekolah Dasar. (Skripsi).Universitas Muhamadiyah Malang Isjoni. (2011). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung:Alfabeta

Khristianto,S.S. (TT). .Purwokerto.Jurnal Penelitian.The Child Goes Green via Traditional Games. . .hlm.1-7

Kusnaedi.(2013).Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter.Bekasi:Duta Media Utama

Kurniati, E.(2011). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kurniati, E.(2010).Main Yuk!30 Permainan Tradisional Jawa Barat dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial.Bandung:PGPAUD UPI

Lickona, T.(1989).Educating for character.USA: Batam Books Lickona, T.(2012).Character Matters.Jakarta:PT Bumi Aksara

Lickona,T.(2014).Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa menjadi Pintar dan Baik.Bandung:Nusa Media

Maksudin.(2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik.Yogjakarta:Pustaka Belajar

Malik.( TT). . Surabaya. Jurnal Penelitian. Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Nilai-Nilai Budaya Reog di Kabupaten Madiun. . hlm.219-226

Menteri pendidikan nasional.(2009). Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini.Jakarta:Departemen penididkan nasional.

Mulia & Aini.(2013).Karakter Manusia Indonesia.Bandung:Nuansa Cendikia Muslich,M.(2011). Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis

multidimensional.Jakarta:Bumi Aksara

Mutiah.(2010).Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media group

Moeslihatoen.(2014).Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta:PT Rineka Cipta


(5)

Nugroho.(2005). Permainan Tradisional Anak Sebagai Sumber Ide dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. (Skripsi). Jurusan Seni Rupa Murni, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Nur,H.(2013).Jurnal Pendidikan Karakter.Makasar.Jurnal Penelitian. Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Tradisional. 1(3).hlm.87-94

Octaviani.(2013).Menelisik Pengaruh Penggunaan Aplikasi Gadget Terhadap

Perkembangan Psikologi Anak usia dini.[online].Diakses dari

http://jurnaliilmiahtp.blogspot.com/2013. 22 Januari 2015

Ramiyati,dkk.(2013).Peningkatan Tanggung Jawab Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK.Skripsi.FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak

Roshayanti.dkk.(t,t).Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Permainan

Tradisional “ Engklek “ pada Konsep Pencemaran. IKIP PGRI Semarang

Ruseffendi, E.(2005). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non extra lainny. Bandung:Tarsito

Santrock.(2011).Masa Perkembangan Anak.Jakarta:Salemba Humanika Saptono.(2011). Dimensi-dimensi pendidikan karakter.Jakarta:Erlangga

Sheriden,D,M.(1997).Play in Early Childhood From Birth to Six Years.New York:Taylor&Francis Group

Sri,R,dkk. (t,t). Identifikasi Implementasi Penguatan Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Karakter di Taman Kanak-Kanak Kota Yogyakarta. (Skripsi). Universitas PGRI Yogyakarta

Sudewo.(2011).Best Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik.Jakarta:Republika

Sudjana,N & Ibrahim.(2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:sinar baru dan algensindo

Sugiyono.(2013).Statistika untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta

Sujiono,N,Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

Suyadi&Ulfah. (2013).Konsep dasar PAUD.Bandung:PT Remaja Posdakarya Syukur F.F.(2012). Mendidik dengan tujuh nilai keajaiban.Bandung:Simbiosa

Rekatama media

Tedjasaputra.(2001).Bermain, Mainan dan Permainan .Jakarta:PT Gramedia Widisarana Indonesia


(6)

Wahyudin,dkk.(2012).Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.Bandung: PT Refika Aditama

Wibowo,A.(2012).Pendidikan Karakter Usia Dini.Yogjakarta:Pustaka Belajar Woolfson,R.(2005).Mengapa Anakku Begitu.Jakarta.PT Gelora Aksara Pratama Zakiah.(2013).Permainan anjang-anjangan.[Online].Di akses dari

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1527/permainan-anjang-anjangan. 1 april 2015

Zubaedi.(2011).Desain Pendidikan Karakter.Jakarta:Kencana Pernada Media Group


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 3 8

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 4 16

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B Pengaruh Permainan Tradisional Anjang-Anjangan Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Gedongan 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 14

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH Pengaruh Permainan Tradisional Anjang-Anjangan Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Gedongan 1 Colomadu Tahun Pela

0 1 11

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI: Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2

1 5 41

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BALOK DAN FLASHCARD SEBAGAI ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI : Studi Eksperimen Quasi pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sungaiselan Bangka Tengah Tahun Ajaran 2012-2

2 6 49

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI :Penelitian Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Taman Kanak-kanak MERPATI POS Bandung.

3 21 52

EFEKTIVITAS MEDIA DADU HURUF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Kuasi Eksperimen di Kelompok B TK Negeri Centeh Bandung.

0 0 92

DAMPAK PERMAINAN KARTU TOYYIBAH TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA DAN PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI: Studi Eksperimen Kuasi pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sumedang.

0 1 48

PENGARUH TOKEN ECONOMY TERHADAP DISIPLIN ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK.

1 1 149