Bayu Saputra, 2015 D ESAIN D IDAKTIS PAD A PEMBELAJARAN TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK D AN ORGANIK
SED ERHANA BERBANTUAN LESSON ANALYSIS SEBAGAI SELF-REFLECTION GURU D I SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA
Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Tahap analisis situasi didaktis setelah pembelajaran atau analisis
Retrofektif
Analisis retrofektif merupakan analisis hasil TKR akhir untuk mengetahui apakah hambatan belajar khususnya hambatan epistemologi siswa pada tata
nama senyawa anorganik dan organik sederhana yang teridentifikasi sebelumnya masih muncul atau tidak setelah implementasi desain didaktis. Dilakukan self-
reflection guru setelah melakukan pembelajaran berdasarkan hasil lesson analysis sehingga guru mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan dan
self-reflection guru terhadap pembelajaran dalam desain didaktis berikutnya.
Bayu Saputra, 2015 D ESAIN D IDAKTIS PAD A PEMBELAJARAN TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK D AN ORGANIK
SED ERHANA BERBANTUAN LESSON ANALYSIS SEBAGAI SELF-REFLECTION GURU D I SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA
Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
115
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Jenis penelitian yang telah dilakukan berupa penelitian kualitatif, tidak bersifat general. Temuan yang diperoleh berupa deskripsi dari serangkaian
fenomena subjek yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada subjek penelitian, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan temuan dari jawaban siswa pada tes kemampuan responden dan
hasil wawancara beberapa siswa dari kategori tinggi, sedang dan rendah, teridentifikasi bahwa siswa mengalami hambatan belajar saat memberi nama
senyawa anorganik dan organik sederhana berdasarkan aturan IUPAC. Hambatan belajar tersebut berupa, siswa sering tertukar saat menuliskan tata
nama senyawa ionik, kovalen, poliatomik, asam, basa dan tata nama yang melibatkan unsur transisi atau biloks. Selain itu siswa banyak melakukan
kesalahan teknis berupa salah tulis nama unsur dalam senyawa dengan campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, penempatan angka
Romawi, kemudian pada senyawa kovalen penulisan awalan Yunani seperti di, tri, tetra masih sering ditemukan dengan menggunakan spasi.
2. Desain didaktis materi tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana
berdasarkan aturan IUPAC dibuat berdasarkan hambatan belajar siswa yang teridentifikasi melalui tes kemampuan responden. Tes tersebut diberikan
siswa yang sudah pernah belajar tata nama atau kelas yang lebih tinggi. Desain yang dibuat melalui tahap repersonalisasi rekontekstualisasi. Tahap
repersonalisasi berupa
mempertimbangkan batasan
materi yang
harus disampaikan sesuai dengan tingkat siswa kelas X yang dikaji dari berbagai
buku relevan. Materi tersebut meliputi tata nama senyawa anorganik biner ionik kovalen, poliatomik, yang melibatkan unsur transisi atau biloks,
asam, basa, sedangkan tata nama senyawa organik sebagai materi pengayaan