1
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu Fairclough dalam Darma,
2009, hlm 9. Bahasa, baik pilihan kata maupun stuktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
diungkapan dengan membawa makna ideologi tertentu. Pemilihan bahasa dapat menunjukan bagaimana satu kelompok berusaha memenangkan dukungan publik,
dan bagaimana kelompok lain memarginalkan. Bahasa adalah suatu sistem kategorisasi. Kosakata tertentu dapat dipilih
yang akan menyebabkan makna tertentu. Misalnya, pilihan kosakata oleh media daring dalam jaringan Hidayatullah.com dan Tempo.co pada judul berita
keduanya mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com terlihat lebih berani menyebutkan etnis atau sikap buruk Ahok.
Hal ini terlihat dari judul beritanya “Ahok, Gubernur pertama Etnis Tionghoa,
Dinilai Pejabat Paling Sombong Perkataannya ”. Sedangkan Tempo.co lebih
memunculkan sikap baik Ahok. Misalnya dengan membuat judul berita “Ahok
Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI ”. Fenomena pilihan kosakata, baik dalam
judul atau isi berita menjadi hal yang menarik dan penting untuk diteliti, karena dari situ akan dapat diketahui makna ideologi yang terkandung di dalam teks
berita dan tujuan yang ingin dicapai oleh media penyaji berita. Media memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia informasi di
masyarakat. Ketika mengambil sebuah peristiwa yang kemudian dikemas menjadi sebuah berita dan menyajikannya kepada masyarakat, tentulah menggunakan
bahasa sebagai medianya. Dalam pengemasan berita tersebut tentu pula terdapat faktor-faktor yang mampu memengaruhi isi berita. Salah satu faktor yang dapat
memengaruhi isi berita ialah ideologi. Van Zoest dalam Sobur, 2001, hlm. 60 mengatakan bahwa sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki
kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi.
2
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Media massa dengan menggunakan bahasa membawa nilai ideologi tertentu. Fairclough dalam Yuliarni, 2013, hlm. 10 menyatakan bahwa dalam
masyarakat modern, pelaksanaan kuasa semakin meningkat dicapai melalui ideologi yang secara khusus dilakukan melalui perantaraan bahasa. Bahasa yang
digunakan sebagai praktik kekuasaan menjadi titik fokus perhatian Fairclough. Agar dapat diketahui bagaimana pengguna bahasa membawa sebuah
ideologi tertentu, diperlukan analisis yang menyeluruh. Kajian bahasa harus dilanjutkan pada kajian yang bersifat memahami proses sosial yang terkandung di
dalam bahasa, seperti dominasi, hegemoni, ideologi, yang diperjuangkan, dilangsungkan, disalurkan, dipertahankan, bahkan diinstitusikan.
Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis Darma, 2009, hlm 57. Ideologi dikonstruksi oleh kelompok yang dominan dengan tujuan
untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah dengan membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara
taken for granted. Tugas analisis wacana kritis antara lain untuk mengidentifikasi ideologi
tersebut. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Salah satu ciri analisis wacana
kritis yaitu menggabungkan antara kajian linguistik tentang pemikiran sosial politik yang relevan dengan pengembangan teori sosial dan bahasa. Berdasarkan
hal tersebut, Fairclough dalam Eriyanto, 2000, hlm 286 membagi analisis wacananya dalam tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis wacana, dan analisis
sosiokultural. Setiap media memiliki ideologi yang berbeda-beda. Setiap media akan
mengemas beritanya berdasarkan ideologi yang mereka yakini. Contohnya perbedaan ideologi tersebut dapat tampak pada pemberitaan kontroversi
pelantikan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok adalah seorang politikus asal
Manggar, Belitung Timur Bastian, 2013, hlm. 15. Lelaki keturunan Tionghoa- Indonesia tersebut pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun
2005.
3
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Nama Ahok semakin dikenal karena prestasinya yang gemilang pasca terpilih mendampingi Jokowi memimpin DKI Jakarta Bastian, 2013, hlm. 14.
Sikap Ahok yang paling mencolok adalah sikap “keras membatunya” dan “ceplas-
ceplos nya” ketika menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, saat menggantikan
Jokowi karena beliau mengambil cuti untuk keperluan kampanye di Pilpres 2014. Pada masa pemerintahannya tersebut Ahok berhasil menarik simpati sebagian
masyarakat DKI Jakarta. Namun karena adanya perbedaan keyakinan agama, antara Ahok yang memeluk agama Kristen dengan masyarakat Jakarta yang
sebagian besar beragama Islam membuat Ahok menjadi sosok yang dianggap kontroversial.
Ahok yang juga berasal dari kaum minoritas etnis Tionghoa, menyatakan beberapa kali mengalami perlakuan rasisme. Menurut Dijk dalam Darma, 2009,
hlm 128 rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami sebagai suatu sistem sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang mengakibatkan adanya
dominasi dan ketidaksetaraan. Proses terjadinya ketidaksetaraan melibatkan penggunaan hubungan wacana dan kekuasaan yang bervariasi. Contohnya
hubungan wacana dengan kekuasaan dalam aksi yang dilakukan media massa yang memiliki kuasa, atau penolakan masyarakat DKI Jakarta dipimpin oleh
Ahok. Realitas tersebut menarik untuk dibongkar karena akan diketahui bagaimana struktur dan strategi yang digunakan dalam teks, pembicaraan,
interaksi verbal, dan hal-hal komunikatif yang memainkan peranan dalam proses reproduksi atau penciptaan dominasi dan ketidaksetaraan dalam kasus rasisme
terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pemberitaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi
sesuatu yang kontroversial dan ramai diperbincangkan setelah diumumkan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih menjadi
Presiden RI 20142019. Jokowi tentulah harus melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena harus mengemban tanggung jawab menjadi
Presiden RI. Berdasarkan Undang-undang pasal 203 peraturan pengganti undang- undang no. 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
berlaku, posisi Gubernur yang telah ditinggalkan dapat diisi oleh Wakil
4
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gubernurnya. Atas dasar hal tersebut maka secara otomatis Ahok dapat naik jabatan dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI.
Kenyataan tersebut mendapat respons positif dan negatif dari warga Jakarta. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta menjadi pihak pro terhadap Ahok
dan mendukungnya menjadi Gubernur. Di pihak lain ada yang mengambil sikap kontra. Salah satunya, yaitu Front Pembela Islam FPI.
FPI adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta Wikipedia, 2013. Dalam situs web resmi Wikipedia 2013 dituliskan
FPI berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini terkenal kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1995.
Rangkaian aksinya terkenal selalu berujung pada kekerasan sering diperlihatkan pada media. Oleh beberapa media massa diberitakan bahwa FPI menolak keras
Ahok Wakil Gubernur DKI untuk dilantik menjadi Gubernur DKI. Penolakan ini dibuktikan oleh FPI dengan menggelar demo.
Berbagai media massa dengan ideologi yang berbeda memunculkan berita tentang kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu
jenis media yang memuat berita tersebut adalah media daring. Media daring adalah sebutan umum untuk sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan
multimedia. Media daring memiliki kecepatan aktualitas dalam menyajikan informasinya kepada khalayak melalui jaringan internet. Peristiwa yang terjadi di
lapangan dapat langsung diunggah ke dalam situs web media daring. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet.
Ada dua media daring yang telah menarik perhatian peneliti, yaitu Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatullah.com, merupakan portal media
nasional yang bernafaskan ajaran Islam memuat berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tempo.co, merupakan portal
media nasional yang juga menyajikan berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan menggunakan analisis wacana kritis
model Norman Fairclough, peneliti mencoba untuk menemukan ideologi yang dianut Hidayatullah.com dan Tempo.co yang tergambar dalam pemberitaan
keduanya lewat bahasa yang digunakan dalam teks-teks berita kedua media daring tersebut.
5
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta relevan untuk diteliti dengan
menggunakan analisis wacana Fairclough 1995. Kosakata, semantik, dan tata kalimat merupakan hal yang dianalisis dari teori Fairclough 1995. Ketiga hal
tersebut terdapat dalam dimensi analisis teks dan intertekstualitas yang dapat membantu peneliti mengungkap ideologi yang terkandung dalam berita.
Analisis wacana kritis merupakan salah satu topik penelitian yang sudah menarik banyak perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian dengan
menggunakan teori Fairclough 1995 pernah dilakukan oleh beberapa orang peneliti tanah air. Saefullah 2009 menganalisis iklan kampanye di televisi jelang
Pemilu 2009 yang menghiasi koran yakni berupa artikel dengan memusatkan penelitiannya terhadap praktik kewacanaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa
iklan kampanye partai politik kurang memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji
semata. Suryana 2009 membahas analisis teks iklan perguruan tinggi pada Koran Pikiran Rakyat yang mikro dikaitkan dengan perubahan sosial yang makro
pembacanya. Dalam hasil penelitiannya didapatkan fakta bahwa kalimat-kalimat dalam iklan bersifat informatif persuasif eksplisit dan hanya beberapa kalimat
iklan yang bersifat persuasif implisif. Dari angket yang disebarkan kepada 50 responden, ditemukan fakta bahwa bahasa iklan perguruan tinggi ini dapat
dipahami oleh sebagian besar siswa SMA. Yuliarni 2013 menganalisis
pemberitaan kontroversi rencana RUU APP dalam artikel sebuah majalah berideologi Islam yang dalam hasil analisisnya tampak sekali sikap keberpihakan
dari redaksi majalah Al-W a’ie. Diksi yang terdapat dalam teks mengandung unsur
pertentangan dari pihak yang menolak RUU APP. Berdasarkan analisis wacana kritis yang sudah dilakukan, penelitian
analisis wacana kritis dengan menggunakan teori Fairclough 1995 memang sudah sering dilakukan. Namun, penelitian terhadap pemberitaan kontroversi
pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta belum ada yang pernah melakukannya. Hal ini dapat dibuktikan dari objek penelitiannya dan media massa
yang digunakan dalam proses penelitian adalah Hidayatullah.com dan Tempo.co. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berdampak kepada hasil penelitian yang
6
Hana Okki Yuliani, 2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang terdapat dalam wacana berita serta
mengungkap perbedaan ideologi dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co.
B. Masalah