IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA: analisis wacana kritis pada hidayatullah.com dan tempo.co.

(1)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA (ANALISIS WACANA KRITIS

PADA HIDAYATULLAH.COM DAN TEMPO.CO)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra Pada Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Hana Okki Yuliani NIM 1100341

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA (ANALISIS WACANA KRITIS

PADA HIDAYATULLAH.COM DAN TEMPO.CO)

Oleh Hana OkkiYuliani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Hana OkkiYuliani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

(ANALISIS WACANA KRITIS PADA HIDAYATULLAH.COM DAN TEMPO.CO)

oleh

HANA OKKI YULIANI NIM 1100341

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M. Si NIP 197204031999031002

Pembimbing II,

Drs. H. Kholid A. Harras, M. Pd. NIP 19640122198031001

diketahui oleh

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M. Si NIP 197204031999031002


(4)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

(ANALISIS WACANA KRITIS

PADA HIDAYATULLAH.COM DAN TEMPO.CO) Hana Okki Yuliani

NIM 1100341

Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya pemberitaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah diumumkan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih menjadi Presiden RI 2014/2019. Penelitian ini mengkaji bahasa yang digunakan media daring (dalam jaringan) dalam wacana beritanya. Masalah penelitian diantaranya: (1) representasi teks pada pemberitaan pelantikan Ahok; (2) relasi teks pada pemberitaan pelantikan Ahok; (3) identitas teks pada pemberitaan pelantikan Ahok; (4) intertekstualitas pada pemberitaan pelantikan Ahok; (5) ideologi media dalam pemberitaan pelantikan Ahok. Pisau analisis yang digunakan untuk menjawab kelima masalah tersebut ialah pisau analisis wacana kritis yang berasal dari teori Norman Fairclough (1995). Data penelitian ini adalah teks berita pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co. Berdasarkan analisis data, ditemukan hasil sebagai berikut: (1) Hidayatullah.com lebih sering memunculkan kalimatnya yang berisi sisi negatif Ahok, Tempo.co memunculkan kalimatnya untuk memperlihatkan sisi positif Ahok; (2) Hidayatullah.com lebih banyak memunculkan pihak yang menolak pelantikan Ahok, Tempo.co lebih banyak memunculkan pihak yang mendukung dan memuji prestasi Ahok; (3) Hidayatullah.com menilai pelantikan Ahok sebagai hal yang tidak pantas, Tempo.co menilai pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal baik. Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Pelantikan Ahok, Representasi teks, Relasi teks, Identitas teks, Intertekstualitas, Ideologi media.


(5)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

NEWS IDEOLOGY OF CONTROVERSY INDUCTION AHOK AS GOVERNOR OF JAKARTA

(Critical Discourse Analysis

ON HIDAYATULLAH.COM AND TEMPO.CO) Hana OkkiYuliani

NIM 1100341

This research is motivated rampant news Ahok inauguration as Jakarta Governor JokoWidodo after it was announced that time was serving as Governor of Jakarta was elected President 2014/2019. This study examines the language used online media in news discourse. Research issues include: (1) the representation of text in news Ahok inauguration; (2) the relation of text on inauguration Ahok news; (3) the identity of the text on the news Ahok inauguration; (4) intertextuality in news Ahok inauguration; (5) The ideology of the media in reporting the inauguration Ahok. Knives analysis used to answer the fifth problem is that knife critical discourse analysis which comes from the theory of Norman Fairclough (1995). This research data is text news Ahok inauguration as Governor of Jakarta in Hidayatullah.com and Tempo.co. Based on data analysis, it was found the following results: (1) Hidayatullah.com more often led to the sentence that contains the negative side Ahok, Tempo.co bring the sentence to show the positive side Ahok; (2) Hidayatullah.com more parties reject raises inauguration Ahok, Tempo.co more raises those who support and praised the achievements Ahok; (3) Hidayatullah.com assess the inauguration Ahok as inappropriate, Tempo.co assess Ahok inauguration as governor of Jakarta is a good thing.

Keywords: Critical Discourse Analysis, Inaugural Ahok, text representation, text Relation, Identity text, Intertextuality, Ideology media.


(6)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

|

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……….

LEMBAR PERNYATAAN……….

ABSTRACT…..………

ABSTRAK………

KATA PENGANTAR……….

UCAPAN TERIMA KASIH………...

DAFTAR ISI……….

DAFTAR TABEL………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian………….….………..

B. Masalah ……….………..

1. Identifikasi Masalah ………...………...

2. Batasan Masalah ………..……….………....

3. Rumusan Masalah ………..………...

C. Tujuan Penelitian ………

D. Manfaat Penelitian ………..

1. Manfaat Teoretis ………...

2. Manfaat Praktis ……….

E. Struktur Organisasi Skripsi ……….

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

A. Kajian Pustaka ……….………

B. Landasan Teoretis ………...

1. Analisis Wacana Kritis ………..………..

2. Karakteristik Analisis Wacana Kritis ………..………

a. Tindakan ………

b. Konteks ……….………

c. Historis ……….……….

d. Kekuasaan ……….

e. Ideologi ……….

3. Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough …..………..

a. Analisis Teks ……….

1) Representasi dalam Anak Kalimat ………..………..

a) Kosakata ………

b) Tata Bahasa ……….………...

c) Metafora ………

2) Representasi dalam Kombinasi Anak Kalimat ………...

a) Elaborasi ………

b) Perpanjangan ………..

c) Mempertinggi ………...

3) Representasi dalam rangkaian antarkalimat ………..…

i ii iii iv v vi viii xi 1 6 6 6 7 7 8 8 8 9 10 11 11 11 12 12 13 13 14 15 16 17 17 17 18 18 19 19 19 19


(7)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

|

4) Relasi ………...

5) Identitas ………...

b. Intertekstualitas ……….

1) Manifest Intertectuality………... a) Representasi Wacana (Discourse Representation) …………...

b) Pengandaian (Presupposition) ………….………..

c) Negasi (Negation) ……….……….

d) Ironi (Irony) ……….………...………...

e) Metadiscourse ………..……….

2) Interdiscursivity………

a) Genre………..

b) Tipe Aktivitas (Activity Type) ………...

c) Gaya ………...………..

d) Wacana ………..

4. Media Massa ………...

5. Media Daring………...………...

a. Hidayatullah.com………..

b. Tempo.co ………...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ………

B. Metode Penelitian ……….………..

C. Data ……….………

D. Sumber Data ……….………...

E. Definisi Operasional …….………..

F. Pengumpulan Data ………..

G. Pengolahan Data ……….

H. Instrumen Penelitian ………...

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan……….

B. Deskripsi Analisis Data………

1. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 1……….

2. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 2……….

3. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 3……….

4. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 4……….

5. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 5……….

6. Analisis Teks dan Intertekstualitas Data 6……….

C. Pembahasan………..

1. Representasi Teks Pada Pemberitaan Kontroversi Pelantikan Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan

Tempo.co………………..

2. Relasi Teks Pada Pemberitaan Kontroversi Pelantikan Ahok Sebagai

Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co…….

3. Identitas Teks Pada Pemberitaan Kontroversi Pelantikan Ahok

19 20 20 20 21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 23 24 24 25 26 26 27 28 28 28 29 30 32 32 33 53 71 88 103 126 145 145 149


(8)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

|

Sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan

Tempo.co……….

4. Intertekstualitas Pada Pemberitaan Kontroversi Pelantikan Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan

Tempo.co……….

5. Ideologi Pada Pemberitaan Kontroversi Pelantikan Ahok Sebagai

Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co…….

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan………..

B. Rekomendasi………

DAFTAR PUSTAKA………...

LAMPIRAN………..

150

150 152

154 155

156 158


(9)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

|

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data dari media daring Hidayatullah.com danTempo.co………...

Tabel 4.1 Data Penelitian 1………

Tabel 4.2 Data Penelitian 2………

Tabel 4.3 Data Penelitian 3………

Tabel 4.4 Data Penelitian 4………

Tabel 4.5 Data Penelitian 5………

Tabel 4.6 Data Penelitian 6………

29 33 53 71 88 103 126


(10)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm 9). Bahasa, baik pilihan kata maupun stuktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang untuk diungkapan dengan membawa makna ideologi tertentu. Pemilihan bahasa dapat menunjukan bagaimana satu kelompok berusaha memenangkan dukungan publik, dan bagaimana kelompok lain memarginalkan.

Bahasa adalah suatu sistem kategorisasi. Kosakata tertentu dapat dipilih yang akan menyebabkan makna tertentu. Misalnya, pilihan kosakata oleh media daring (dalam jaringan) Hidayatullah.com dan Tempo.co pada judul berita keduanya mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com terlihat lebih berani menyebutkan etnis atau sikap buruk Ahok. Hal ini terlihat dari judul beritanya “Ahok, Gubernur pertama Etnis Tionghoa, Dinilai Pejabat Paling Sombong Perkataannya”. Sedangkan Tempo.co lebih memunculkan sikap baik Ahok. Misalnya dengan membuat judul berita “Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI”. Fenomena pilihan kosakata, baik dalam judul atau isi berita menjadi hal yang menarik dan penting untuk diteliti, karena dari situ akan dapat diketahui makna ideologi yang terkandung di dalam teks berita dan tujuan yang ingin dicapai oleh media penyaji berita.

Media memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia informasi di masyarakat. Ketika mengambil sebuah peristiwa yang kemudian dikemas menjadi sebuah berita dan menyajikannya kepada masyarakat, tentulah menggunakan bahasa sebagai medianya. Dalam pengemasan berita tersebut tentu pula terdapat faktor-faktor yang mampu memengaruhi isi berita. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi isi berita ialah ideologi. Van Zoest (dalam Sobur, 2001, hlm. 60) mengatakan bahwa sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi.


(11)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Media massa dengan menggunakan bahasa membawa nilai ideologi tertentu. Fairclough (dalam Yuliarni, 2013, hlm. 10) menyatakan bahwa dalam masyarakat modern, pelaksanaan kuasa semakin meningkat dicapai melalui ideologi yang secara khusus dilakukan melalui perantaraan bahasa. Bahasa yang digunakan sebagai praktik kekuasaan menjadi titik fokus perhatian Fairclough.

Agar dapat diketahui bagaimana pengguna bahasa membawa sebuah ideologi tertentu, diperlukan analisis yang menyeluruh. Kajian bahasa harus dilanjutkan pada kajian yang bersifat memahami proses sosial yang terkandung di dalam bahasa, seperti dominasi, hegemoni, ideologi, yang diperjuangkan, dilangsungkan, disalurkan, dipertahankan, bahkan diinstitusikan.

Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis (Darma, 2009, hlm 57). Ideologi dikonstruksi oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah dengan membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted.

Tugas analisis wacana kritis antara lain untuk mengidentifikasi ideologi tersebut. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Salah satu ciri analisis wacana kritis yaitu menggabungkan antara kajian linguistik tentang pemikiran sosial politik yang relevan dengan pengembangan teori sosial dan bahasa. Berdasarkan hal tersebut, Fairclough (dalam Eriyanto, 2000, hlm 286) membagi analisis wacananya dalam tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis wacana, dan analisis sosiokultural.

Setiap media memiliki ideologi yang berbeda-beda. Setiap media akan mengemas beritanya berdasarkan ideologi yang mereka yakini. Contohnya perbedaan ideologi tersebut dapat tampak pada pemberitaan kontroversi pelantikan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok adalah seorang politikus asal Manggar, Belitung Timur (Bastian, 2013, hlm. 15). Lelaki keturunan Tionghoa-Indonesia tersebut pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun 2005.


(12)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nama Ahok semakin dikenal karena prestasinya yang gemilang pasca terpilih mendampingi Jokowi memimpin DKI Jakarta (Bastian, 2013, hlm. 14). Sikap Ahok yang paling mencolok adalah sikap “keras membatunya” dan “ ceplas-ceplosnya” ketika menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, saat menggantikan Jokowi karena beliau mengambil cuti untuk keperluan kampanye di Pilpres 2014. Pada masa pemerintahannya tersebut Ahok berhasil menarik simpati sebagian masyarakat DKI Jakarta. Namun karena adanya perbedaan keyakinan agama, antara Ahok yang memeluk agama Kristen dengan masyarakat Jakarta yang sebagian besar beragama Islam membuat Ahok menjadi sosok yang dianggap kontroversial.

Ahok yang juga berasal dari kaum minoritas (etnis Tionghoa), menyatakan beberapa kali mengalami perlakuan rasisme. Menurut Dijk (dalam Darma, 2009, hlm 128) rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami sebagai suatu sistem sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang mengakibatkan adanya dominasi dan ketidaksetaraan. Proses terjadinya ketidaksetaraan melibatkan penggunaan hubungan wacana dan kekuasaan yang bervariasi. Contohnya hubungan wacana dengan kekuasaan dalam aksi yang dilakukan media massa yang memiliki kuasa, atau penolakan masyarakat DKI Jakarta dipimpin oleh Ahok. Realitas tersebut menarik untuk dibongkar karena akan diketahui bagaimana struktur dan strategi yang digunakan dalam teks, pembicaraan, interaksi verbal, dan hal-hal komunikatif yang memainkan peranan dalam proses reproduksi atau penciptaan dominasi dan ketidaksetaraan dalam kasus rasisme terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pemberitaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi sesuatu yang kontroversial dan ramai diperbincangkan setelah diumumkan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terpilih menjadi Presiden RI 2014/2019. Jokowi tentulah harus melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena harus mengemban tanggung jawab menjadi Presiden RI. Berdasarkan Undang-undang pasal 203 peraturan pengganti undang-undang no. 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berlaku, posisi Gubernur yang telah ditinggalkan dapat diisi oleh Wakil


(13)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gubernurnya. Atas dasar hal tersebut maka secara otomatis Ahok dapat naik jabatan dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI.

Kenyataan tersebut mendapat respons positif dan negatif dari warga Jakarta. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta menjadi pihak pro terhadap Ahok dan mendukungnya menjadi Gubernur. Di pihak lain ada yang mengambil sikap kontra. Salah satunya, yaitu Front Pembela Islam (FPI).

FPI adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta (Wikipedia, 2013). Dalam situs web resmi Wikipedia (2013) dituliskan FPI berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini terkenal kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1995. Rangkaian aksinya terkenal selalu berujung pada kekerasan sering diperlihatkan pada media. Oleh beberapa media massa diberitakan bahwa FPI menolak keras Ahok Wakil Gubernur DKI untuk dilantik menjadi Gubernur DKI. Penolakan ini dibuktikan oleh FPI dengan menggelar demo.

Berbagai media massa dengan ideologi yang berbeda memunculkan berita tentang kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu jenis media yang memuat berita tersebut adalah media daring. Media daring adalah sebutan umum untuk sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Media daring memiliki kecepatan (aktualitas) dalam menyajikan informasinya kepada khalayak melalui jaringan internet. Peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung diunggah ke dalam situs web media daring. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet.

Ada dua media daring yang telah menarik perhatian peneliti, yaitu Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatullah.com, merupakan portal media nasional yang bernafaskan ajaran Islam memuat berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tempo.co, merupakan portal media nasional yang juga menyajikan berita mengenai kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan menggunakan analisis wacana kritis model Norman Fairclough, peneliti mencoba untuk menemukan ideologi yang dianut Hidayatullah.com dan Tempo.co yang tergambar dalam pemberitaan keduanya lewat bahasa yang digunakan dalam teks-teks berita kedua media daring tersebut.


(14)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta relevan untuk diteliti dengan menggunakan analisis wacana Fairclough (1995). Kosakata, semantik, dan tata kalimat merupakan hal yang dianalisis dari teori Fairclough (1995). Ketiga hal tersebut terdapat dalam dimensi analisis teks dan intertekstualitas yang dapat membantu peneliti mengungkap ideologi yang terkandung dalam berita.

Analisis wacana kritis merupakan salah satu topik penelitian yang sudah menarik banyak perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian dengan menggunakan teori Fairclough (1995) pernah dilakukan oleh beberapa orang peneliti tanah air. Saefullah (2009) menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009 yang menghiasi koran yakni berupa artikel dengan memusatkan penelitiannya terhadap praktik kewacanaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa iklan kampanye partai politik kurang memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji semata. Suryana (2009) membahas analisis teks iklan perguruan tinggi pada Koran Pikiran Rakyat yang mikro dikaitkan dengan perubahan sosial yang makro pembacanya. Dalam hasil penelitiannya didapatkan fakta bahwa kalimat-kalimat dalam iklan bersifat informatif persuasif eksplisit dan hanya beberapa kalimat iklan yang bersifat persuasif implisif. Dari angket yang disebarkan kepada 50 responden, ditemukan fakta bahwa bahasa iklan perguruan tinggi ini dapat

dipahami oleh sebagian besar siswa SMA. Yuliarni (2013) menganalisis

pemberitaan kontroversi rencana RUU APP dalam artikel sebuah majalah berideologi Islam yang dalam hasil analisisnya tampak sekali sikap keberpihakan dari redaksi majalah Al-Wa’ie. Diksi yang terdapat dalam teks mengandung unsur pertentangan dari pihak yang menolak RUU APP.

Berdasarkan analisis wacana kritis yang sudah dilakukan, penelitian analisis wacana kritis dengan menggunakan teori Fairclough (1995) memang sudah sering dilakukan. Namun, penelitian terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta belum ada yang pernah melakukannya. Hal ini dapat dibuktikan dari objek penelitiannya dan media massa yang digunakan dalam proses penelitian adalah Hidayatullah.com dan Tempo.co. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat berdampak kepada hasil penelitian yang


(15)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang terdapat dalam wacana berita serta mengungkap perbedaan ideologi dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co.

B. Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok dalam penelitian ini ialah: ideologi apa yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? Dalam upaya mengungkap hal tersebut, akan dilakukan analisis dengan cara yang sistematis melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.

1. Identifikasi Masalah

Hal pertama yang akan dilakukan untuk mengetahui masalah yang akan dibahas dalam analisis wacana kritis ini adalah melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut.

1) Bahasa dalam sebuah teks berita antara lain digunakan untuk mendapatkan kekuasaan dengan membawa nilai ideologi tertentu.

2) Perbedaan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co akan memengaruhi isi berita yang disajikannya kepada khalayak oleh keduanya.

3) Pemakaian kosakata dalam sebuah teks berita bukan semata persoalan teknis, melainkan juga sebagai praktik ideologi.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut.

1) Wacana yang dikaji merupakan teks berita, khususnya pemberitaan seputar kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

2) Pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang

dianalisis adalah berita dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co edisi 24 September sampai 19 November 2014.


(16)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana kritis dengan model teori Norman Fairclough.

4) Analisis wacana kritis difokuskan kepada analisis teks, analisis

intertekstualitas, dan analisis ideologi.

3. Rumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini ialah untuk menelusuri dan memperlihatkan ideologi yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta pada media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. Rumusan masalah tersebut diantaranya sebagai berikut.

1) Bagaimana representasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

2) Bagaimana relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

3) Bagaimana identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

4) Bagaimana intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

5) Bagaimana ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan

kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) mengetahui representasi teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;

2) mendeskripsikan relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;

3) mendeskripsikan identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;


(17)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) mendeskripsikan intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; dan

5) mendeskripsikan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan

kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkam memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

1) menjadi sumbangan dan referensi bagi pembaca dalam hal pengkajian wacana

berita pada suatu media;

2) mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis terhadap karakteristik teks berita; dan

3) memperkaya perkembangan ilmu bahasa, khususnya untuk pengetahuan yang

berhubungan dengan analisis wacana kritis.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

1) memberikan gambaran kepada pembaca mengenai sikap dan pandangan

Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta;

2) membantu pembaca agar lebih cermat dan kritis dalam menerima berita yang

disajikan media;

3) pembaca menanamkan sikap kritis terhadap diri sendiri dan terhadap berita yang dimunculkan media; dan

4) sumbangan keilmuan analisis wacana kritis bagi pembelajaran untuk


(18)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penelitian ini terdiri atas 5 bab. Pada bab I dijelaskan hal yang menjadi latar belakang masalah penelitian, dilanjutkan dengan penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat dari penelitian ini. Pada bab II dipaparkan tinjauan pustaka yang berisi ulasan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bab III dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, desain penelitian, data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Pada bab IV dideskripsikan serta dijelaskan hasil penelitian yang kemudian diberikan pembahasannya dari penelitian ini. Pada bab V disampaikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dideskripsikan serta saran untuk penelitian selanjutnya.


(19)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada bab ini, peneliti menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram seperti di bawah ini.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian secara deskriptif analisis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data-data bahasa terutama bahasa dalam teks berita pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teori analisis wacana kritis model Norman Fairclough (1995). Penelitian kualitatif berfokus

Teks berita

Teori Deskripsi Teks dan Intertekstualitas

Norman Fairclough

Ideologi dalam teks

Representasi, relasi, identitas, manifest intertectuality, dan

interdiscursivity Dokumentasi teks berita


(20)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka (Mahsun, 2007, hlm. 257).

Analisis Fairclough (1995) merupakan model analisis yang relevan dengan penelitian pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Model analisis Fairclough dikenal dengan nama analisis wacana tiga dimensi. Analisis wacana tiga dimensi ialah analisis yang melibatkan tiga tingkat analisis: (1) analisis teks (mikro), yaitu pendeskripsian mengenai teks; (2) analisis wacana (meso), yaitu interpretasi hubungan antara proses produksi wacana dan teks; (3) analisis sosiokultural (makro), yaitu penjelasan/eksplanasi hubungan antara proses wacana dengan proses sosial. Namun, dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan analisis pada tingkat analisis deskripsi teks (mikro) dan intertekstualitas. Fairclough memberikan titik perhatian besarnya dengan melihat bahasa yang dijadikan sebagai praktik kekuasaan.

C. Data

Data yang akan diteliti adalah teks berita kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co. Terdapat tiga teks berita yang akan digunakan dari masing-masing media edisi 24 September 2014, 10 November 2014, dan 15 November 2014. Peneliti memilih enam data namun dalam tiga tanggal yang sama dari kedua media daring. Hal ini dilakukan guna mencari tahu bagaimana penyajian berita yang memiliki topik berita yang sama di hari yang sama pula namun berbeda media. Peneliti juga memilih data dalam waktu tersebut dimaksudkan agar peneliti dapat meneliti berita saat berita ramai diperbincangkan sampai dengan dilantiknya Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

D. Sumber Data

Data penelitian yang berasal dari sumbernya untuk penelitian ini termasuk dokumen resmi eksternal karena datanya merupakan bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh lembaga sosial berupa berita dari media massa (Syamsuddin dan Damaianti, 2007:109). Dokumen yang dimaksud adalah data berupa teks berita


(21)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini akan dijabarkan beberapa definisi operasional guna membentuk pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca mengenai definisi-definisi yang nantinya akan dibahas. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut.

1) Teks berita yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

2) Hidayatullah.com dan Tempo.co merupakan media daring yang memiliki ideologi.

3) Penelitian difokuskan pada tingkat analisis deskripsi teks dan intertekstualitas dengan pendekatan Analisis wacana kritis model Fairclough.

F. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan cara pasang-tempel dari laman media daring ke dalam format Microshoft Word. Berikut ini merupakan data-data yang diambil dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co:

No Tanggal Media Daring Judul

1 24 September 2014 Hidayatullah.com Tiga Ribu Warga Jakarta

Tolak Ahok jadi Gubernur DKI

2 24 September 2014 Tempo.co Ahok Santai Ditolak Jadi

Gubernur oleh FPI

3 10 November 2014 Hidayatullah.com Habib Rizieq: Hak-hak Umat

Islam Terpenuhi jika Ahok Gagal Jadi Gubernur

4 10 November 2014 Tempo.co FPI : Ahok Jadi Gubernur?


(22)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Data dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co

G. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data yang sudah diseleksi dan ditentukan untuk menjadi objek penelitian, peneliti melakukan beberapa tahapan. Adapun di bawah ini rincian pengolahan data penelitian.

1) Setelah semua data terkumpul, peneliti mengklasifikasikan variabel wacana pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta ke dalam dua level masalah, yaitu teks dan intertekstualitas. Pada level masalah teks dan intertekstual, analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis teks berita.

2) Menganalisis serta mendeskripsikan semua variabel wacana yang terdapat pada teks dan intertekstualitas dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

3) Menganalisis perbandingan teks berita kedua media daring (Hidayatullah.com dan Tempo.co).

4) Menyimpulkan hasil penelitian.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa kartu data berisi dimensi wacana analisis teks dan interteksrualitas yang disertai uraiannya guna memudahkan dalam penganalisisan wacana. Berikut sistematika analisis, diantaranya analisis teks dan intertekstualitas.

5 15 November 2014 Hidayatullah.com Ahok, Gubernur Pertama

Etnis Tionghoa, Dinilai

Pejabat Paling Sombong

Perkataannya

6 15 November 2014 Tempo.co Netizen Antusias,

#GubernurAhok Trending


(23)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Judul :

Media daring :

Edisi :

No Dimensi Wacana Uraian

1 Analisis Teks

Variabel Teks (Mikro) 1) Representasi

a. Anak kalimat

a) Kosakata

b) Tata bahasa c) Metafora

b. Kombinasi anak

kalimat:

c. Rangkaian antar kalimat:

2) Relasi 3) Identitas

Intertekstualitas

1) Manifest intertectuality

a. Representasi wacana

b. Pengandaian

c. Negasi

d. Ironi

e. Metadiscourse

2) Interdiscursivity

a. Genre

b. Tipe aktivitas

c. Gaya


(24)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(25)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang diperolah dari penelitian ini.

1. Terdapat perbedaan representasi antara Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com merepresentasikan beritanya dalam bentuk tindakan dalam upaya menolak pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI. Hal tersebut merupakan cara Hidayatullah.com untuk memarginalkan Ahok dan para pendukungnya, sedangkan Tempo.co merepresentasikan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai sebuah peristiwa. Tempo.co banyak menampilkan sisi positif Ahok, jasa Ahok terhadap Jakarta atau prestasi-prestasi yang pernah diraih Ahok. Hal tersebut Tempo.co lakukan guna membangun citra baik untuk Ahok.

2. Dalam dimensi relasi terdapat perbedaan yang digunakan oleh

Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatulloh.com lebih banyak menempatkan hubungan dengan pihak penolak pelantikan Ahok agar dapat diterima masyarakat, sedangkan Tempo.co lebih menonjolkan hubungannya dengan pihak pendukung pelantikan Ahok.

3. Dalam dimensi identitas, Hidayatullah.com menempatkan dirinya dalam pihak

penolak pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com juga mengidentifikasi Ahok dan pihak pendukungnya sebagai seseorang yang harus dilawan oleh khalayak demi kebaikan umat Islam, sedangkan Tempo.co mengidentitaskan teksnya sebagai pihak yang mendukung Ahok dan tidak setuju dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan FPI.

4. Hidayatullah.com dan Tempo.co memiliki cara berbeda dalam menyajikan teks beritanya yang dilakukan dengan penggunaan kalimat ironi yang dipilih


(26)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedua media. Kedua media menggunakan kalimat ironi untuk menyindir pihak lawannya.

5. Hidayatullah.com yang berpihak terhadap para penolak pelantikan Ahok lebih memilih menyinggung adanya perbedaan ras dan keyakinan antara Ahok dengan mayoritas masyarakat Jakarta. Tempo.co lebih memilih membahas prestasi-prestasi Ahok dan sikap juga sifat positif yang dimiliki Ahok saat memimpin DKI Jakarta.

6. Berdasarkan penggunaan bahasa baik dalam isi atau judul beritanya, Hidayatullah.com menilai pelantikan Ahok sebagai hal yang tidak pantas. Hidayatullah.com lebih sering menggunakan kosakata untuk memojokan Ahok dan pendukungnya, sedangkan Tempo.co menilai pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal baik. Sebab dalam penggunaan kosakatanya Tempo.co selalu memunculkan kebaikan dan memuji Ahok.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Masyarakat sebagai pengkonsumsi berita diharapkan dapat bersikap kritis dalam menanggapi sebuah berita yang dimunculkan media. Masyarakat yang memiliki sikap kritis tidak akan mudah percaya dan tidak mudah terpengaruh oleh isi berita.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut hingga memasuki dimensi praktik wacana dan dimensi praktik sosiokultural. Sehingga akan menghasilkan suatu penelitian yang lebih mendalam tentang pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.

3. Penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap objek berita lain yang membahas pengisian jabatan dalam pemerintahan negara yang lebih tinggi, misal pengisian jabatan presiden Indonesia. Penganalisisan juga dapat melibatkan berita di harian umum cakupan nasional atau pun internasional sebagai objek penelitiannya.


(27)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Radis. (2013). Ahok Tegas, Disiplin, Tanpa Gentar, Demi Rakyat. Jogjakarta: PALAPA

Darma, Yoce A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: YRAMA WIDYA

Eriyanto, (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis

Fairclough, Norman. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study Of Language. England: Longman

Hidayatulloh.com. (2014). “Ahok, Gubernur Pertama Etnis Tionghoa, Dinilai

Pejabat Paling Sombong Perkataannya”. [Daring]. Diakses dari

http://www.Hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/11/15/33246/ahok

-gubernur-pertama-etnis-tionghoa-dinilai-pejabat-paling-sombong-perkataannya.html

Hidayatulloh.com. (2014). “Habib Rizieq: Hak-hak Umat Islam Terpenuhi jika Ahok Gagal Jadi Gubernur”. [Daring]. Diakses dari http://www.hidaya tullah.com/berita/nasional/read/2014/11/10/32971/habib-rizieq-hak-hak-umat-islam-terpenuhi-jika-ahok-gagal-jadi-gubernur.html

Hidayatulloh.com. (2014). “Tiga Ribu Warga Jakarta Tolak Ahok jadi Gubernur DKI”.[Daring]. Diakses dari http://www.hidayatullah.com/berita/nasional /read/2014/09/24/30152/tiga-ribu-warga-jakarta-tolak-ahok-jadi-gubernur-dki.html

M.s, Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Saefullah, Aceng R. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 Di Televisi”. Universitas Pendidikan Indonesia


(28)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suryana, Villi S. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Tentang Perguruan Tinggi Pada Koran Pikiran Rakyat Edisi Maret-Mei”. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Tabroni, Roni M.Si. (2012). Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Tempo.co. (2014). “Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI”. [Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/09/24/063686537/ ahok-santai-ditolak-jadi-gubernur-oleh-fpi

Tempo.co. (2014). “FPI : Ahok Jadi Gubernur? Kami Lempari Telur Busuk”. [Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/10/ 063686537/fpi-ahok-jadi-gubernur?-kami-lempari-telur-busuk

Tempo.co. (2014). “Netizen Antusias, #GubernurAhok Trending Topic”.

[Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/15/ 063686537/ netizen-antusias-#gubernurahok-trending-topic

Wiliani. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 Di Televisi”. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Yuliarni. (2013). “Kontroversi rencana Dalam Pemberitaan RUU Anti Pornografi

dan Pornoaksi Dalam Artikel Majalah Al-wa’ie”. Karya Ilmiah


(1)

Judul : Media daring : Edisi :

No Dimensi Wacana Uraian

1 Analisis Teks

Variabel Teks (Mikro) 1) Representasi a. Anak kalimat a) Kosakata b) Tata bahasa c) Metafora b. Kombinasi anak

kalimat:

c. Rangkaian antar kalimat:

2) Relasi 3) Identitas

Intertekstualitas

1) Manifest intertectuality a. Representasi wacana b. Pengandaian

c. Negasi d. Ironi

e. Metadiscourse 2) Interdiscursivity a. Genre

b. Tipe aktivitas c. Gaya


(2)

Hana Okki Yuliani, 2015


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang diperolah dari penelitian ini.

1. Terdapat perbedaan representasi antara Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com merepresentasikan beritanya dalam bentuk tindakan dalam upaya menolak pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI. Hal tersebut merupakan cara

Hidayatullah.com untuk memarginalkan Ahok dan para pendukungnya,

sedangkan Tempo.co merepresentasikan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai sebuah peristiwa. Tempo.co banyak menampilkan sisi positif Ahok, jasa Ahok terhadap Jakarta atau prestasi-prestasi yang pernah diraih Ahok. Hal tersebut Tempo.co lakukan guna membangun citra baik untuk Ahok.

2. Dalam dimensi relasi terdapat perbedaan yang digunakan oleh

Hidayatullah.com dan Tempo.co. Hidayatulloh.com lebih banyak menempatkan hubungan dengan pihak penolak pelantikan Ahok agar dapat diterima masyarakat, sedangkan Tempo.co lebih menonjolkan hubungannya dengan pihak pendukung pelantikan Ahok.

3. Dalam dimensi identitas, Hidayatullah.com menempatkan dirinya dalam pihak penolak pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com juga mengidentifikasi Ahok dan pihak pendukungnya sebagai seseorang yang harus dilawan oleh khalayak demi kebaikan umat Islam, sedangkan Tempo.co mengidentitaskan teksnya sebagai pihak yang mendukung Ahok dan tidak setuju dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan FPI.


(4)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA kedua media. Kedua media menggunakan kalimat ironi untuk menyindir pihak lawannya.

5. Hidayatullah.com yang berpihak terhadap para penolak pelantikan Ahok lebih

memilih menyinggung adanya perbedaan ras dan keyakinan antara Ahok dengan mayoritas masyarakat Jakarta. Tempo.co lebih memilih membahas prestasi-prestasi Ahok dan sikap juga sifat positif yang dimiliki Ahok saat memimpin DKI Jakarta.

6. Berdasarkan penggunaan bahasa baik dalam isi atau judul beritanya,

Hidayatullah.com menilai pelantikan Ahok sebagai hal yang tidak pantas. Hidayatullah.com lebih sering menggunakan kosakata untuk memojokan

Ahok dan pendukungnya, sedangkan Tempo.co menilai pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta adalah hal baik. Sebab dalam penggunaan kosakatanya Tempo.co selalu memunculkan kebaikan dan memuji Ahok.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Masyarakat sebagai pengkonsumsi berita diharapkan dapat bersikap kritis dalam menanggapi sebuah berita yang dimunculkan media. Masyarakat yang memiliki sikap kritis tidak akan mudah percaya dan tidak mudah terpengaruh oleh isi berita.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut hingga memasuki dimensi praktik wacana dan dimensi praktik sosiokultural. Sehingga akan menghasilkan suatu penelitian yang lebih mendalam tentang pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.

3. Penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap objek berita lain yang membahas pengisian jabatan dalam pemerintahan negara yang lebih tinggi, misal pengisian jabatan presiden Indonesia. Penganalisisan juga dapat melibatkan berita di harian umum cakupan nasional atau pun internasional sebagai objek penelitiannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Radis. (2013). Ahok Tegas, Disiplin, Tanpa Gentar, Demi Rakyat. Jogjakarta: PALAPA

Darma, Yoce A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: YRAMA WIDYA

Eriyanto, (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis

Fairclough, Norman. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study Of

Language. England: Longman

Hidayatulloh.com. (2014). “Ahok, Gubernur Pertama Etnis Tionghoa, Dinilai

Pejabat Paling Sombong Perkataannya”. [Daring]. Diakses dari

http://www.Hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/11/15/33246/ahok

-gubernur-pertama-etnis-tionghoa-dinilai-pejabat-paling-sombong-perkataannya.html

Hidayatulloh.com. (2014). “Habib Rizieq: Hak-hak Umat Islam Terpenuhi jika Ahok Gagal Jadi Gubernur”. [Daring]. Diakses dari http://www.hidaya tullah.com/berita/nasional/read/2014/11/10/32971/habib-rizieq-hak-hak-umat-islam-terpenuhi-jika-ahok-gagal-jadi-gubernur.html

Hidayatulloh.com. (2014). “Tiga Ribu Warga Jakarta Tolak Ahok jadi Gubernur DKI”.[Daring]. Diakses dari http://www.hidayatullah.com/berita/nasional /read/2014/09/24/30152/tiga-ribu-warga-jakarta-tolak-ahok-jadi-gubernur-dki.html

M.s, Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Saefullah, Aceng R. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 Di Televisi”. Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

Hana Okki Yuliani, 2015

IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA Sobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis framing. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Suryana, Villi S. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Tentang Perguruan Tinggi Pada Koran Pikiran Rakyat Edisi Maret-Mei”. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Tabroni, Roni M.Si. (2012). Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Tempo.co. (2014). “Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI”. [Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/09/24/063686537/ ahok-santai-ditolak-jadi-gubernur-oleh-fpi

Tempo.co. (2014). “FPI : Ahok Jadi Gubernur? Kami Lempari Telur Busuk”. [Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/10/ 063686537/fpi-ahok-jadi-gubernur?-kami-lempari-telur-busuk

Tempo.co. (2014). “Netizen Antusias, #GubernurAhok Trending Topic”.

[Daring]. Diakses dari http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/15/ 063686537/ netizen-antusias-#gubernurahok-trending-topic

Wiliani. (2009). “Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009 Di Televisi”. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Yuliarni. (2013). “Kontroversi rencana Dalam Pemberitaan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi Dalam Artikel Majalah Al-wa’ie”. Karya Ilmiah Universitas Padjadjaran Bandung