TUJUAN METODE HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabu

dilakukan uji kenormalan data, yaitu untuk mengetahui data konsumsi protein, konsumsi zat besi dan kadar hemoglobin Wanita Usia Subur WUS berdistribusi normal atau tidak normal. Data berdistribusi normal dan berskala nominal maka data konsumsi protein, konsumsi zat besi dan kadar hemoglobin Wanita Usia Subur WUS menggunakan uji statistik fisher exact test karena jumlah sel mempunyai nilai expected kurang dari 5 .

D. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur WUS di masing-masing Desa di Kecamatan Cangkringan yang berjumlah 26 orang. Karakteristik subjek penelitian terdiri dari usia, pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian Variabel Kategori Jumlah n Persentase Usia 20-35 Tahun 17 65,4 35 Tahun 9 34,6 Jumlah 26 100 Pendidikan SD 3 11,5 SMP 7 26,9 SMA 12 46,2 Perguruan Tinngi 4 15,4 Jumlah 26 100 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 11 42,3 Petani 4 15,4 Wiraswasta 4 15,4 PNS 2 7,7 Swasta 5 19,2 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa usia subjek penelitian dengan persentase tertinggi yang berusia 20 sampai 35 tahun sebesar 65,4. Pada pendidikan diketahui bahwa pendidikan subjek penelitian dengan persentase tertinggi pada pendidikan terakhir SMA yaitu 46,2. Sedangkan untuk pekerjaan subjek penelitian sebagian besar adalah sebagai Ibu rumah tangga yaitu sebesar 42,3.

2. Konsumsi Protein

Konsumsi protein subjek penelitian berdasarkan nilai parameter statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata konsumsi protein WUS sebanyak 84,2 ± 21,9 dengan nilai minimum 51 dan nilai maksimum konsumsi protein WUS sebanyak 139,6. Distribusi konsumsi protein secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Konsumsi Protein Subjek Penelitian Kategori Konsumsi Protein Jumlah n Persentase Cukup Kurang 11 15 42,3 57,7 Total 26 100 Berdasarkan Tabel 2 konsumsi protein subjek penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas kategori konsumsi protein subjek penelitian adalah kurang, yaitu sebanyak 15 orang atau 57,7. Subjek penelitian yang mengkonsumsi lauk nabati seperti tahu dan tempe lebih banyak dibandingkan dengan lauk hewani seperti daging ayam, telur dan daging sapi disebabkan karena lauk nabati harganya lebih murah dan mudah diperoleh, sehingga subjek penelitian lebih sering mengkonsumsi lauk nabati dibandingkan lauk hewani. Hal ini sesuai dengan pendapat Muchtadi 2010 bahwa lauk protein nabati lebih banyak dikonsumsi karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan protein hewani. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan jumlah zat besi didalam tubuh akan berkurang karena kurang mengkonsumsi makanan mengandung tinggi zat besi yang banyak bersumber dari protein hewani.

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

HUBUNGAN STATUS YODIUM (TSH, FT4) DENGAN PROFIL LIPID PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN CANGKRINGAN Hubungan Status Yodium (Tsh, Ft4) Dengan Profil Lipid Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA STATUS TIROID DENGAN STATUS GULA DARAHDAN STATUS ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI Hubungan Antara Status Tiroid Dengan Status Gula Darah Dan Status Anemia Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STATUS TIROID DENGAN STATUS GULA DARAH DAN STATUS ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI Hubungan Antara Status Tiroid Dengan Status Gula Darah Dan Status Anemia Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

1 2 14

HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN VITAMIN A DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 0 6

HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN VITAMIN A DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 0 5

HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN PROFIL LIPID PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DAERAH ENDEMIK GAKY KECAMATAN Hubungan Konsumsi Lemak dan Serat dengan Profil Lipid pada Wanita Usia Subur (WUS) di Daerah Endemik Gaky Kecamatan Cangkringan Kabupaten

0 0 16