PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupa

dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan gizi, karena ibu atau calon ibu membutuhkan gizi yang cukup untuk mempersiapkan masa kehamilan sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat Depkes, 2008. Secara Nasional prevalensi anemia sebesar 14,8 menurut acuan SK Menkes dan sebesar 11,9 menurut acuan Riskesdas Riskesdas, 2007. Pada tahun 2001 prevalensi anemia pada wanita usia subur adalah 27,9 Depkes, 2006. Prevalensi anemia gizi yang dianggap tidak merupakan masalah kesehatan masyarakat adalah sebesar 15 Depkes,1996. Menurut Gibson 2005 beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin diantaranya adalah jenis kelamin, pada wanita mempunyai kadar hemoglobin lebih rendah dibandingkan seorang laki-laki. Anemia defisiensi besi merupakan stadium ketiga dari defisiensi besi yang disebabkan habisnya simpanan besi sehingga kadar hemoglobin menurun. Infeksi parasit dan infeksi penyakit menyebabkan kadar hemoglobin rendah yang timbul pada infeksi kronik dan peradangan. Keberadaan seseorang dari permukaan laut ketinggian, seseorang yang berada pada ketinggian tertentu mempunyai respon yang tinggi untuk membangkitkan respon terhadap penyesuaian diri untuk menurunkan tekanan darah parsial oksigen dan mengurangi saturasi oksigen dalam darah. Kadar hematokrit dan hemoglobin seseorang meningkat secara bertahap seiring dengan ketinggian yang semakin tinggi. Protein berperan penting dalam transportasi zat besi di dalam tubuh. Oleh karena itu, kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi. Menurut penelitian Maesaroh 2007 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi protein memiliki hubungan yang paling kuat dengan kadar hemoglobin. Di samping itu makanan yang tinggi protein terutama yang berasal dari hewani banyak mengandung zat besi. Transferin adalah suatu glikoprotein yang disintesis di hati. Protein ini berperan sentral dalam metabolisme besi tubuh sebab transferin mengangkut besi dalam sirkulasi ke tempat-tempat yang membutuhkan besi, seperti dari usus ke sumsum tulang untuk membentuk hemoglobin yang baru. Feritin adalah protein lain yang penting dalam metabolisme besi. Pada kondisi normal, feritin meyimpan besi yang dapat diambil kembali untuk digunakan sesuai kebutuhan Purwitaningtyas, 2011. Zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru- paru ke jaringan tubuh, alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh Almatsier, 2004. Pada tubuh orang dewasa mengandung zat besi Fe antara 2,5 - 4g, yang kurang lebih 2,5g tersebut terdapat dalam sirkulasi yaitu dalam sel darah merah, sebagai komponen hemoglobin Linder, 2006. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, bahkan penderita kekurangan zat besi akan mengalami penurunan daya tahan tubuh, disamping itu kekurangan zat besi juga menurunkan kadar hemoglobin. Menurut penelitian Dewi 2011 menunjukkan ada hubungan antara asupan zat besi Fe dengan kadar hemoglobin. Kekurangan kadar hemoglobin dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui hubungan antara konsumsi protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada Wanita Usia Subur WUS di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Alasan pemilihan lokasi yaitu karena hasil survei menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia subur 51,33 Dinkes Sleman, 2008.

B. TUJUAN

Mengetahui hubungan antara konsumsi protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada wanita usia subur WUS di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

C. METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel bebas protein dan zat besi dengan variabel terikat kadar hemoglobin, penelitian ini dilakukan dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Pada penelitian ini semua objek penelitian yaitu variabel bebas protein dan zat besi harus dilakukan penelitian pada saat yang bersamaan tetapi untuk variabel terikat kadar hemoglobin dilakukan pengambilan data hanya satu kali saja. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran data yang telah terkumpulkan kemudian dilakukan analisa secara deskriptif dalam bentuk frekuensi dan persentase. Analisis bivariat dilakukan berdasarkan skala data. Pada uji ini dilakukan uji kenormalan data, yaitu untuk mengetahui data konsumsi protein, konsumsi zat besi dan kadar hemoglobin Wanita Usia Subur WUS berdistribusi normal atau tidak normal. Data berdistribusi normal dan berskala nominal maka data konsumsi protein, konsumsi zat besi dan kadar hemoglobin Wanita Usia Subur WUS menggunakan uji statistik fisher exact test karena jumlah sel mempunyai nilai expected kurang dari 5 .

D. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur WUS di masing-masing Desa di Kecamatan Cangkringan yang berjumlah 26 orang. Karakteristik subjek penelitian terdiri dari usia, pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian Variabel Kategori Jumlah n Persentase Usia 20-35 Tahun 17 65,4 35 Tahun 9 34,6 Jumlah 26 100 Pendidikan SD 3 11,5 SMP 7 26,9 SMA 12 46,2 Perguruan Tinngi 4 15,4 Jumlah 26 100 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 11 42,3 Petani 4 15,4 Wiraswasta 4 15,4 PNS 2 7,7 Swasta 5 19,2 Jumlah 26 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa usia subjek penelitian dengan persentase tertinggi yang berusia 20 sampai 35 tahun sebesar 65,4. Pada pendidikan diketahui bahwa pendidikan subjek penelitian dengan persentase tertinggi pada pendidikan terakhir SMA yaitu 46,2. Sedangkan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

HUBUNGAN STATUS YODIUM (TSH, FT4) DENGAN PROFIL LIPID PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN CANGKRINGAN Hubungan Status Yodium (Tsh, Ft4) Dengan Profil Lipid Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA STATUS TIROID DENGAN STATUS GULA DARAHDAN STATUS ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI Hubungan Antara Status Tiroid Dengan Status Gula Darah Dan Status Anemia Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STATUS TIROID DENGAN STATUS GULA DARAH DAN STATUS ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI Hubungan Antara Status Tiroid Dengan Status Gula Darah Dan Status Anemia Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

1 2 14

HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN VITAMIN A DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 0 6

HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN VITAMIN A DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 0 5

HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN PROFIL LIPID PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DAERAH ENDEMIK GAKY KECAMATAN Hubungan Konsumsi Lemak dan Serat dengan Profil Lipid pada Wanita Usia Subur (WUS) di Daerah Endemik Gaky Kecamatan Cangkringan Kabupaten

0 0 16