Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhubungan dengan kebiasaan informan menggunakan lebih dari satu bahasa dalam aktivitas berbahasanya ketika menjual dagangannya.
Perekaman. Dengan teknik ini, aktivitas tutur dalam interaksi jual-beli pedagang kaki lima di Pasar Gamalama Ternate direkam. Perekaman dilakukan
dengan dua cara, yaitu perekaman spontan dan perekaman pilihan. Perekaman spontan ialah perekaman yang dilakukan tanpa mementingkan masalah yang
dibicarakan, sedangkan perekaman pilihan ialah perekaman yang dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu pembicaraan atau cerita yang direkam.
Observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati sekaligus mencatat peristiwa alih kode dan campur kode yang dilakukan oleh para paenjual dan
pembeli di Pasar GamalamaTernate. Wawancara. Teknik ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum
tentang proes alih kode dan campur kode penjual dan pembeli di pasar Gamalama Ternate. Hubungan dengan informan bersifat santai, wajar, dengan demikian data
yang diperoleh juga bersifat alami. Penyimakan dan Percakapan. Dengan teknik ini, peneliti menyimak secara
saksama percakapan tindak tutur antara pembeli dan penjual dalam interaksi jual-beli di Pasar Gamalama Ternate. Sedangkan teknik percakapan, peneliti
bercakap dengan penjual dan pembeli dalam aktivitas jual-beli di Pasar Gamalama Ternate.
3.4 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan adalah hasil elisitasi, pengamatan, perekaman, penyimakan, dan pencatatan mengenai percakapan tindak tutur antara pembeli
dan penjual pangan dalam interaksi jual-beli di Pasar Gamalama Ternate.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik: 1 penanda dan pencatatan, 2 pengkatagorian dan pengelompokan, 3 penguraian dan
penafsiran. Pada tahap penanda dan pencatatan, data yang dikenali sebagai bentuk alih kode dan campur kode ditandai dan dicatat. Data dalam bentuk alih kode dan
campur kode yang telah dicatat, dikategorikan, dan dikelompokan berdasarkan unsurnya, kemudian ditafsir dan disimpulkan sebagai hasil akhir. Teknik analisis
data mengikuti alur kerja sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif Miles dan Huberman, 2009: 338
Setelah data dikumpulkan dan kemudian dilakukan penataan ulang pada setiap data-data tersebut, peneliti menganalisis berdasarkan skema di atas.
3.5 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan empat teknik pengumpulan sebagaimana telah disebutkan.
3.5.1 Reduksi Data
Pengumpulan Pengunjukan
Reduksi Data
Simpulan Verifikasi
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk memastikan data-data yang bergunakan bagi objek penelitian, diperlukan reduksi data. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal yang pokok,
menfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pokoknya dan membuang yang tidak perlu. Data yang peroleh dari lapangan dipilih yang
penting, dibuat kategori-katagori, dibuat klasifikasi, dan diabaikan data yang tidak relevan dengan objek penelitian.
3.5.2 Pengunjukan Data
Setelah direduksi, langkah selanjutnya adalah data diunjukkan atau ditampilkan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, matriks,
dan sejenisnya.
3.5.3 SimpulanVerifikasi
Setelah ditampilkan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan matriks, tindakan verifikasi, penafsiran, dan penyimpulan
dilakukan. Penasfiran dan penyimpulan pada tahap ini mengandalkan proses, bukan hasil. Bila ada bukti-bukti baru baru dalam data yang tidak sejalan dengan
penafsiran dan penyimpulan, dirumuskan kembali simpulannya sehingga ada kesejalanan antara data dan simpulan.
3.6 Paradigma Penelitian
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS BAGI SISWA MULTILINGUAL DAN PROSES ALIH KODE , CAMPUR KODE DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ATAU SMA.
A.Pengantar Bab 4 membahas tentang alih kode dari bahasa Melayu Ternate ke
bahasaTernate atau dari bahasa Ternate ke bahasa Melayu Ternate,Campur kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Ternate atau dari bahasa Ternate ke
bahasa Melayu Ternate.Alih kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Tidore atau dari bahasa Tidore ke bahasa Melayu Ternate.Campur kode dari bahasa
Melayu Ternate ke bahasa Tidore atau dari bahasa Tidore ke bahasa Melayu Ternate, Alih kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Makian atau dari
bahasa Makian atau dari bahasa Makian ke bahasa Melayu Ternate.Campur kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Makian atau dari bahasa Makian ke
bahasa Melayu Ternate..Maka pada bab 5 akan dibahas tentang model pembelajaran menulis bagi siswa bilingual dan proses alih kode dan campu kode
di Sekolah Menengah Atas SMA
B. Model Pembelajaran Menulis Bagi Siswa Multilingual dan Alih kode dan Campur kode di SMA
Model pembelajaran Menulis bagi siswa bilingual merupakan sarana efektif dalam mengajarkan, menganalisis proses alih kode dan campur kode kepada
siswa Sekolah Menengah Atas SMA
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Di bawah ini akan diuraikan atau dijelaskan beberapa kata bahasa Ternate, yang
memiliki makna
problematik atau
ketertarikan di
dalam pembentukan.Untuk membuat suatu karangan yang baik maka terlebih dahulu
untuk menyusun kata kata atau kosa kata sebagai sarana sebuah karangan. 1.Kosa kata bahasa Ternate
Pada perilaku morfemis prefiks dan penanda kata ganti diri merupakan generatif marker yang dapat dipergunakan sebagai berikut:
Pronomina Penanda Milik Tunggal 1 msk, fangare saya lak ri
fem fajaru saya pr ri 2. ngana Andafam ni
3.msk una dialk i fem mina diapr ni
Jamak 1.ikl. ngona kita ri eksl. ngom kami mi
2. ngon Anda hon ni . 3 ana mereka na
Untuk mengajarkan kepada orang lain seperti kepada siswa sekolah Menegah Atas SMA,kepada masyarakat memilki problematik atau keunikan karena dia
harus membedakan bentuk maskulinlaki laki dan feminim perempuan sebagai orang pertama,kedua dan ketiga untuk bentuk tunggal.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk bentuk jamak dia harus membedakan bentuk inklusif dan eklusif untuk orang pertama.
Bira beras Nyao ikan
uge sarur guwae mangga
oho makan Kosa kata bahasa Ternate sangat eketif di dalam proses aleh kode dan campur
kode khususnya di menulis yang dilakukan oleh para siswa Sekolah Menengah Atas atau SMA.
Di bawah ini terdapat beberapa kata bahasa Melayu Ternate BMT memiliki beberapa kekehasan atau keunikan di dalam pembentukan di dalam
kalimat Kata dorang Mereka berubah menjadi dong
Kata torang kami kata ini berubah menjadi tong Kata dengan sebagai penghubung berubah menjadi deng
Kosa kata bahasa Melayu Ternate atau BMT memliki peranan yang efektif di dalam prose alih kode dan campur kode di dalam menulis yang dilakukan oleh
para siswa sekolah Mengah Atas SMA Di bawah ini terdapat beberapa kalimat bahasa MelayuTernate
1
.Tude komo sepulu berapa ngoni pe ikan 2. Komo sepulu bisa torang kase turun
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Ikan segar beli bos beli tude bisa ngoni kase turun 4. Kankong tiga lima bisa dorang kase turun
5. Belimbing itu berapa ngoni jual 6. Popare deng kangkong kacang berapa seribu,deng dua ribu rupiah
7 . Lansa bisa ngoni kase turun sadiki dia harga 8 .Mari-mari sagu lombo deng sagu popeda bisa ngoni kase turun
9; Berapa lemon sagu popeda berapa dorang jual
10. Berapa rica ngoni jual?
12. :Tomat deng ,kunyit ngoni jual berapa? 13. Berapa Lemon ngoni jual Sagu popeda torang jual lima ribu
14 :Mari Mari Kangkong 3 ribu bisa ngoni kase kongkong tiga ribu
Kalamat bahasa Melayu Ternate sangat efektif di dalam proses alih kode dan campur kode khusnya di dalam menulis yang dilakukan oleh para siswa Sekolah
Mengah Atau SMA.Tidak bisa dihidarkan terdapat alih kode dan campur kode dilam bentuk kalimat ketika mereka menyusun karangan.
Di bawah terdapat kalimat bahasa Ternate 3.Kalimat bahasa Ternate
1. Nyao koa ne nyao mamada ma ici ne bobara nyao Dududufa yang lamo ge gosa oro bacan ini ikan apa ini yang mulut kecil ini bobara dari Dufadufa dan
dari Bacan 2.oro nyao mancia ge malo mahal ua ambil ikan yaang tidak mahal.
3. Pirao ne yang lama ge yang lamo ge seribu nyao koo ne ginado bato ngom madihe berapa ikan ini yang besar seribu yang kalian punya
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4.oro maake tude segar ambil air.oro gosa kankong siapa ini yang ambil harga tga lima ribu.
5.Ne waje ampa ne ngone due na due ua wa wone na due ua ini saya bilang empat ini tiga bukan kepunyaan saya bukan kepunyan saya
6. ge segadI fodi segadi fodi-fodi ma afa bolo lansanya manis sekali,silah beli 7. pirao ne calan romdidi berapa ini dua ribu rupih
8. pirao ne hoi do malo berapa ini ambil saja tinggal sediki ini 9.ngom ge SATPOL PP biasa ngon kane biasa SATPOL PP tertibkan disini
10.gnon gosa li ge kalian bawa ini 11.ge ana ge kado ua salah bahaya berapa itu mereka tidak datang salah sekali
12.Tagi ona cakomereka pergi kemarin sore 14
.oro raima ana oro guwae …..kunyit sudah diambil? mereka ambil mangga 15.Ngona gosa lila re kalian bawa Lila ini
16.afa afa=jangan-jangan karo ino Golo koa oro bepa ena baru datang kenapa
Kalimat bahasa Ternate sangat efektidf di dalam proses alih kode dan campur kode dalam menyusun karangan atau menulis yang di lakukan oleh siswa Sekolah Mengah
Atas atau SMA
Butlah karangan dengan memperhatikan pokok karangan 4.
Wacana
Bahasa Melayu Ternate
Wacana bahasa Ternate
Untuk menyususun sebuah karangan yang dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Atas SMA maka dia akan dipengarui oleh pngausan kosa kata bahasa Ternate,penguasan
kosa kata bahasa Melayu Ternate.Pengusaan kalimat bahasa MelayauTernate dan kalimat bahasa Tidore
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pembentukan kosa kata bahasa Tidore Untuk membuat suatu karangan yang baik maka telibih dahulu untuk menyusun
kata kata atau kosa kata sebagai sarana sebuh karangan. Seperti dalam bahasa bahasa Melayu atau dalam bahasa Indonesia.
1.Pembentukan kosaka bahnasa Tidore Gagi momi :satu gai
Malamo : besar Foli : beli
Ge : itu ne Mega : apa
Pirao : berapa Dofu :banyak
Rimoi :satu Mega :apa
Tabea :permisi Koi pisang
Pembentukan dan penguasaaan bahasa Tidore yang dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Atas atau SMA ketika mereka meraka menyusun karangan atau
tulisan maka akan terdapat alih kode dan campur kode dari bahasa Tidore ke bahasa Melayu Ternate dalam bentuk kata kata.
2.Kalimat bahasa Melayu Ternate
1.Penjual :
Torang pe ikan satu gaki sepuluh ribu deng lima ribu
2.Penjual : Torang cakalag satu gaki itu sepuluh ribu
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3,Penjual : Kalau bagitu torang dua tampa 50 ribu rupiah 4.Penjual
:ikang basar deng kacil, kadang yang kacil itu dapa tiga ekor atau labe
5,Penjual : Kase torang pe lapis Tidore 6.Penjual :Ngoni pe Lapis tidore jual berapa
8,Penjual :Torang pe roti manis deng kui popaco sepulu ribu
9.Penjual :Torang pe Tomat deng rica lima ribu
10.Penjual :Ngoni pe Rica deng tomat berapa 11.Penjual :Dorang pe bawang deng rica berapa
12.Pembeli :Kancang panjang ngoni jual berapa
14.Penjual : Pinang siri
–pinang siri torang jual dua ribu, mari
Kalimat bahasa Tidore 1.Pembeli : Dano se ngofa-ngofa ge kalu oyo mam-mam kadang bafikir
ngom ua cucu deng ana-ana tu kalu makan kui-kui tu kadang tara bafikir torang
2.Pembeli :Oe, dahe rai. Sukur dofu. Tagi ma. iyo, so dapa. Terima kasih banyak. Pigi sudah
3.Penjual :Mansia Tidore ge, mansia Tidore kabe? orang tidore tu, orang
tidore apa? 4Pembeli. . Mura bato bibi? mura saja bibi
5..Penjual : gaki moi cala nyagi mo satu gagi sepulu ribu
6,Pembeli. : tebe maya bolo ua bagimana boleh katarada 7.Pembeli :nyao malamo daba kene, yali kene nge dahe range
8.Pembeli : Ngon foli lapis tidore pirao bolo dola rao ? ngoni beli lapis tidore berapa, berapa potong
9.Penjual :bolo dola moi. satu buah atau cuman satu potong
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10.Penjual :.Rimoi bolo dola moi. satu buah atau cuman satu potong
11.Penjual :ge romoi saribu popaco satu seribu
12Penjual. .Cala nyagi moi se mtoha 15 ribu rupiah 13. Penjual :se re jang-jang sado rica-rica, tomat, bagus-bagus ini
14.Pembeli :.nyagirahacuman rica empat ribu
Kalimat bahasa Tidore akan sangat efektif mempengaruhi siswa Sekolah
Menengah Atas atau SMA di dalam menyusun karangan atau tulisan untuk terjadinya proses alih kode dan campur kode
Wacana bahasa bahasa Melayu Ternate dan wacanana bahasa Tidore 1.Pembentukan kosa kata bahasa Makian
Untuk membuat suatu karangan yang baik maka terlebih dahulu untuk menyusun kata kata atau kosa kata sebagai sarana sebuh karangan.
1.Pembentukan kosakata bahasa Makian Loka : pisang
Yan :ikan awai : sayur
lasap ;langsa Ho : lemon
Gocla : jagung Yohaso :sepulu ribu
Di dalam bahasa Makian memilki makna kepemilikan kata bahasa Makian
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Saya punya : yakanig Kamu punya :meu atau amanim
dia punya :iani Mereka : sinnadi
Di dalam mengaajarkan kepada siswa sekoh Menengah Atas atau SMA maka masah ini bersifat problematik atau khas di dalam bahasa Makian.
Kosakata bahasa Makian akan sangat mempengaruhi siswa di dalam menyusun karangan sehingga tidak bisa dihindarkan terdapat proses alih kode dan campur
kode.dalam bentuk kata-kata bahasa Makian 2.Kalimat bahasa Melayu Ternate
1,Penual :Torang pe pisang sepulu satu 2.Penjual :Dorang pe rica nona lima ribu
3,Penjual :Dorang pe tomat deng rica lima ribu
4.Penjual :Tomat deng ria hargnya lima ribu 5.Penjual
:Tauge kangkong dua 6,Penjual :Torang pe kongkong sepulu ribu
8.Penjual :Torang pe popare sepulu ribu _ 9,Penjual
:Ngoni pe Lemon berapa 10.Penjual
:Torang jualSatu ikat kacang 11,.Penjual
:Torang peTauge kangkong 12 Penjual :Torang pe ikan kui dea pe harga sepulu ribu
13. Penjual :Torang pe Cakalang, madidihan harganya sepulu dan 20 ribu
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
14.Penjual :Ngoni pe ikan dasar baru turun Ketika menyusun karangan atau tulisan para siswa Sekolah Menengah Atas
atau SMA tidak bisa dihindarkan terdapat proses alih kode dan campur kode dalam kalimat bahasa Melayu Ternate.
2.Kalimat bahasa Makian 1. Loka nipli calan yohaso ada calan yohalu satu sika sepuluh ribu dan dua
puluh ribu
2.
calan lim tauge dan kangkong calan yohaso tomat calan lim rica nona 3. nipli Calan lim ada calan tol popare ada harga lima ribu dan tiga ribu
4.Nipli calanlu ada calanlim dua ribu deng lima ribu 5. Ho ne nipli calantol lemon tiga ribu
6.calan lim ada calanhit lima ribu dan tujuh ribu 7Awai calanlim ada yan calan yohalu sayur harganya lima ribu dan ikan
sepuluh ribu 8.calan yohalu ada yohasosepuluh ribu dan dua puluh
9.yan ne calan yohalu ada calan yuhaso ikan ada dua puluh ribu dan sepulh ribu
10.Gocila ne calan yohaso jagung sepuluh ribu
3.Wacana bahasa Melayu Ternate dan wacana bahasa Makian Ketika menyusun karangan yang dilakukan oleh siswa Sekoah Menegah Atas atau SMA
tidak bisa dihindarkan terdapat proses alih kode dan campur kode di dalam bentuk kalimat bahasa Makian.
Model pembelajaran Menulis bagi siswa bilingual merupukan sarana efektif di dalam menganalis,mengajarkan proses alih kode dan campur kode apakah alih
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kode dan campur kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Ternate.alih kode dan campur kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Tidore dan alih kode
dan campur kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Makian.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A Chaedar. 1985. Beberapa Madhab dan dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.
Alwasilah,A.Chaedar 2002 Pokoknya Kualitatif .Bandung:PT Pustaka Jaya dengan Pusat Studi Sund
Ardiana, Leo Idra. 1990. Analisis kesalahan Berbahasa. FPBS IKIP Surabaya. Aminudin 1990 Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Pengembangan
Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh. Amran Halim. 1972 Multilingualism in Relation to the development of Bahasa
Indonesia. Palembang: Lembaga Penelitian dan Pengajaran Bahasa. Andersen,N.ed Study in Multilingualism.Leiden: E.J.Bril.
Bawa, I Wayan. 1981. “Pemakaian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”.
Udayana. Denpasar: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Baker,Paul.1920.Sociolinguitics and Corpus Linguistics.Edinburgh University Press Litd
Bemastian, Basil. 1972. Social Clasess Language and Socialization.Rp 157- 178,in Gigloil.ed.
Bloomfield, Leonard. 1976 Language. London: George Allen dan Unwin Ltd. Brown, Douglas H. 1980. Principles of language Learning and teaching. London:
Prentice-Hall International, inc. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaedar Alwasilah 2002 Pokoknya Kualitatif .Bandung:PT Pustaka Jaya dengan Pusat Studi Sunda
Creswell John W. Research Design Pendekatan Kualitataf,Kuantititaf,dan Mexed.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dewa, I. Putu Wijana.2006. Sosiolinguistik; Kajian Teori dan Analisis. Jogjakarta. Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Dittmar, Nobert. 1976. Sociolinguistics. London: Edward Arnold. Dulay, Heidi, Mariana Burt, Stephen Krashen. 1982 Language two. New York:
Oxford Universty Press. Dardjowidjojo, S, ed 1987 Linguistik: Teori dan Terapan. Jakarta: Lembaga
Bahasa Universitas Katolik Atmajaya. Fishman, Joshua A.1972. The Sociology of Language. Newbury House. Rowley,
Mass. Fishman, J.A 1968 The Sociologi of language: An Interdisciplinary Social
Science Approach to Language in Society. Rowley, Massachussetts: Newbury House Publishers.
Fishman, J.A 1972 Sociolinguistic A Brief Introduction. Rowley, Massachussetts: Newbury House Publishers.
Ferguson, C.A. 1966. National Sociolinguistic Profile Formulas. dalam W. Bright ed, Sociolinguistics. IJAL. Bloomington.
Ferguson, C.A. 1959. Diglosia.Word 15-325 also in Hymes1964.429-39 Giglioli, P.P, ed. 1972 Language and Social Context. Harmondswort, Middlesex,
England: Penguin Books Ltd. Grosjean, F 1982 Life with Two Languages: An Introduction to Bilingualism.
Camridge: Harvard Universty Press. Gumpers, J.J 1971 Language in Social Group. Standford: Stanford Universty
Press. Gumpers, J.J dan Dell Hymes, eds. 1972 Direction in Sociolnguistcs. New York:
Holt, Rinehart, and Winston.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hudson, R. A. 1980. Sociolinguistics. London : Cambridge University Press. Hasan, R. 1973. Code Register and Social Dailect Vol 2. 253-292 in
Bermestin,ed. Haugen, Einar.1956. Bilingualism in the Americas. A Bibliograhpy and Research
Guide Universy. Hansen, Halari. 1974. Britisch Social Anthropologis and Language A.Histotorisof
Saparate Develoment.London:Oxspod University Press. Haugen, Einer, Problems of Billingualism,dalam Lingua.2. 1950. halaman 271-
290 Huda, Nuril dkk. 1981. Interferensi Bahasa Madura Terhadap Bahasa Indonesia
Tulis Murid Sekolah Dasar Jawa Timur. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Hayi, Abdul dkk. 1985. Interferensi Gramatika Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Haymes, D, ed. 1964 Language in Culture and Society. New York: Happer and Row.
Jendra. I Wayan. 1991. Dasar-Dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana. Kridalaksana, Harimurti.1998. Introduction to Word Formation and Word
Classes. Jakarta. Universitas Indonesia. Kridalaksana,Harimurti.1983 Kamus LInguistik. Jakarta:Gamedia
Kridalaksana,Harimurti.1982 Fungsi
Bahasa dan
Sikap Bahasa.Jakarta:Gramedia.
Koentjaraningrat.1983 Pengantar Ilmu Antropologi. JakaPrta:Aksara Baru Labov, W., P. Cohen J, Lewis. 1970. A Study of the Non Standard English of
Negro and Purtorican Speakers of New York City. Cooperative Research Report, Columbia University. New York.
Labov, W. Sociolinguistic Pattterns. The University of Pensylvania Press Inc. Philadelphia Bab 4.
Leeh,G.1981 Semantics:The
Study of
Meaning.Har mundsworth
Middeses.England Penguin Books Ltd. Lewis,Glyn E.1977 Bilngualism and Bilingual.Education,New York: Pargamon
Press.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Mackey,W.F.1972 The Description of Bilingualism dalam J.A. Fismen,ed Reading in The Sociology of Languaage.The Haguc.Monton Pulilishing Co.
Mahsun. 2000. Metode Penelitian Bahasa, Jakarta. PT Rajawali Grafindo Persada.
Mahtew B.Miles A.Michael Hubermas. Analis Data Kualitaf Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong.leksi J. 2002Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remamaja Rosdakarya.
Nababan, P.W.J1991, Sosiolinguistik; suatu pengantar. Jakarta. Gramedia Nababan,P.W.J.1987 Ilmu Pragmatik Teaori dan Terapan Jakarta.PPLPTK
Naro,A.J. The Social and Sructural Dimension Ilmu Pragmatikof A Synatac Change Mineo.p 171
Ohoiwutun, Paul. 1987. Sosiolinguistik. Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebudayaan Jakarta: Visipro.
Oscar, Elis
Bilingualism’, dalam Thomas A. Sebok Ed Gerent Trends
Oscar, Elis Bilingualism’, dalam Thomas A. Sebok Ed Gerent Trends in
Linguistics.Volume 9 Mauton The Hague,halaman 478-502. Parera, J. Daniel. 1987. Linguistik Edukasional. Jakarta. Erlangga.
Pateda, Mansur.1987. Sosiolinguistik. Bandung. Angkasa. Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Jogjakarta. UGM Pres.
Penalosa,Fernando.1981. Introduction to the Sociology of Language. New York Neoburury House Publishers.
Pride,J.B.danJ.Holmes,eds1972Sosiolinguistcs.Harmodword,Middleses.England: Penguin Books Ltd.
Rusyana,Yus.1984. Bahasa dan Sastra dalam gempita Pendidikan. Bandung: Diponegoro.
Rusyana,Y.1988 Perihal Kedwibahasaan.Jakarta:PPLPT Rusyana,Yus.1975InterferensiMorfologis.disertasiJakarta:Universitas Indonesia
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Syukur Ibrahim, Abd. 1995. Sosiolinguistik. Surabaya: Usahan Nasional. Sausure, F.de.19161959Coursn General Linguistics.New York Mc Graw Hill
p221. Suwito. 1985. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta:
Henary Cipta. Sudarianto 1990 Menguak Fungsi dan HakikiBahasa.Yogyakarta.Duta Wacana
Universitty Press. Sugianto.2009 Metode Penelilitian Pendidikan Pendekatan Kuantititaf, dan
Kualitaif.Bandung Alfabeta. Wolfram, W. A. 1969. A Sociolinguistic Discreption. of Defroit Negro Speech
Washington Center FocAppleid Linguistics p 45. Weeks, T.E. 1971. Speech Register in Yung Children.Child Development 42-
1119.31p 18. Weinreich,U.1970 Language in Contact The Haguc : Mouton Publishing Co
Tarigan, H. Guntur. 1988. Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung. Angkasa.
Tarigan,H.Guntur 2009 Pengajaran Kedwibahasaan.Bandung: Angkasa T. 1976. Sociolinguistics .London : Guidforddan Worcester for thePublisher ogert
B.T. Ltd. Verhar, J. W. M. 1991. Asas-Asas Linguistik Umum. Jogjakarta. UGM Pers.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan deskripsi tuturan di atas maka dapat dikatakan bahwa terjadinya alih kode karena beralihnya penggunaan bahasa Melayu Ternate oleh
para pembeli di pasar Gamalama Ternate. Dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya alih kode adalah kehadiran pembeli sebagai orang ke tiga dalam
peristiwa tutur di atas. Kode yang berupa peralihan bahasa Melayu Ternate kedalam bahasa
Ternate ditemukan cukup banyak dilakukan dalam wacana jual beli yang dilakukan penjual dan pembeli di pasar Gamalama
Pada bagian kesimpulan akan diuraikan hal-hal sebagai berikut Pertama Alih kode dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Ternate atau alih
kode dari bahasa Ternate ke bahasa Melayu Ternate Alih kode dari bahasa Mellayu Ternate ke bahasa Ternate
a.Analisiis Morfologi Torang seperti terlihat pada 1 2 9 11 merupakan bahasa Melayu
Ternate yang berkatagori promomina jamak yang berarti kami.Pronomina mengalami proses pennyingkatan kliping, sehingga bisa berubah menjadi
tong seperti terlihat 1 2. Perubahan morfologis ini disebut dalam Indonesia sama dengan kami. dan pe 12 45sebagai sebuah bentuk
terikat bahasa Meayu Ternate karena bentuk tidak bisa bediri sendiri dan berfungi sebagai penunjuk millik,dalam bahasa Melayu Ternate, komo
terlihat 1 2 yang berkagori kata benda bahasa Melayu Ternate dan sepulu dan berkatagori numeral bahasa Melayu Ternate data no1 dan oro
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang berkatagori verbal bahasa Ternate dan nyao terlihat 2 4 yang berkatagori sebagai benda kataTernate mancia terlihat 2 yang berkatagori
benda bahasa Ternate dan ge berkatagori sebagai adverb atau penunjuk jah bahasa Ternate malo ,tidak bahasa Ternate , mahal yang berkatagori
ajektival bahasa Ternate dan ua yang berkatagori adverb bahasaTernate tidak data 1 ...ambil ikan yang tidak tidak mahal
Berdasarkan analisis di atas dapat ditegaskan bahwa terdapat alih kode dari kata ganti torang, pe sebagai penunjuk milik ,kata benda ,kata numeral bahasa
Melayu Ternate dan kata verbal oro bahasa Ternate, nyao,berkatagori nonima mancia kata nominal ge ini sebagai penunjuk jarak dekat malo sebagai
keterangan mahal ajektival bahasa Ternate. b,Analisis Frase
Proses analisis pada kalimat diawali pengguaaan 1Ikan segar seperti terlihat pada 1 merupakan frase nominal nominal bahasa Melayu Ternate,
ngoni beli tude dan sebagai frase verbal bahasa MelayuTernate dan oro ake terlihat pada 1 sebagai frase verbal bahasa Ternate tude sergar ambil di air
Berdaarkan analisis di atas maka dapat dikatakan terdapat alih kode dari frase nominal bahasa Melayu Ternate ke frase verbal bahasa Ternate
c.Analisis Klausa 1.Proses alih kode pada kalimat dari bahasa Melayu Ternate ke bahasa Ternate
diawali dengan penggunaan 2 Torang pe komo sepulu sepeti terlihat pada
3merupakan klausa nominal bahasa Melayu Ternate dan ana afa ma wosa ua si
tara bilang sebagai klausa verbal bahasa Ternate seperti terlihat pada data 3 ......bukan mereka masuk tidak bilang
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan analisis yang terdapat pada kalimat di atas maka dapat dikatakan teradapat alih kode dari klausa nominal bahasa Melayu Ternate ke klausa
verbal bahasa Ternate
a. Pokok atau Topik