Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya proses alih kode dan campur kode dalam aktivitas jual-beli pangan di Pasar Gamalama Ternate.
2. Untuk mengetahui wujud dan arah alih kode dan campur kode dalam aktivitas jual-beli pangan di Pasar Gamalama Ternate.
3. Untuk mengetahui faktor penentu terjadinya alih kode dan campur kode pada aktivitas jual-beli pangan di Pasar Gamalama Ternate.
1.5 Signifikansi dan Manfaat Penelitian
Penelitian tentang proses alih kode dan campur kode pada aktivitas jual- beli pangan di Pasar Gamalama relevan dengan kajian pragmatik, sosiolinguistik,
dan etnolonguistik. Di samping itu, penelitian ini memiliki manfaat: 1.
dapat digunakan sebagai bahan informasi atau rujukan tentang bentuk dan wujud arah alih kode dan camur kode serta faktor penentu terjadinya campur
kode; 2.
dapat digunakan sebagai pedoman bagi para peneliti, khususnya mengenai proses alih kode dan campur kode dalam aktivitas jual-beli di Pasar
Gamalama Ternate;
3.
dapat digunakan sebagai bahan pembanding penelitian bagi para peneliti yang akan datang; dan
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4.
untuk kepentingan pembelajaran bahasa, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahar ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SMA di
Ternate.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penggunaan metode kualitatif mengingat masalah dan fokus penelitian ini harus
dilihat secara menyeluruh dan mendalam sehingga data dapat terjaring dengan baik. Penggunaan metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini juga bercirikan
1 data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, 2 penelitian ini dianalisis secara induktif, 3 penelitian ini lebih ditekankan pada proses tinimbang produk, dan 4
penelitian ini menggunakan sampel purposif. Ciri-ciri tersebut sejalan dengan karakteristik penelitian kualitatif seperti yang dinyatakan Bodgan dan Biklen
1982: 27-29 dan Nasution 1988: 9-11. Berpedoman dengan pengertian tersebut, penelitian kualitatif ini
mendeskripsikan berbagai macam varisiasi bahasa dan kedwibahasaan, khususnya tentang alih kode dan campur kode dalam penggunaan bahasa pada masyarakat
multibahasa. Sehubungan dengan cara ini, penelitian ini mengemukakan keadaan yang nyata atau apa adanya yang terjadi di lapangan, yaitu tindak tutur berupa alih
kode dan campur kode masyarakat multilingual Ternate, khususnya dalam aktivitas jual-beli pedagang kaki lima di Pasar Gamalama Ternate.
Penelitian ini hanya berlaku terbatas pada sumber data yang diteliti. Oleh sebab itu, untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum masih diperlukan
penelitian lanjutan dengan ruang lingkup yang lebih luas.
Hasan Jei, 2014 Proses Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Kegiatan Jual Beli Di Pasar Gamalama Ternate
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2 Data dan Sumber Data