12 Tabel 1
Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
p t
hitung
Beta Coefficient
Variabel
0,746 -0,324
-0,534 Constant
0,044 2,044
0,204 0,240
Motivasi X
1
0,036 2,121
0,198 0,217
Disiplin X
2
0,000 5,023
0,478 0,542
Kepuasan X
3
R
2
= 0,638 F
hitung
= 56,300 F
tabel
= 2,68 t
tabel
= 1,985 Sumber: data primer diolah 2013
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi merupakan konsep yang menguraikan tentang kekuatan- kekuasaan yang ada dalam diri seseorang yang memulai dan mengarahkan
perilakunya pada tujuan tertentu Gibson, dalam et all 1992. Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel motivasi kerja X
1
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,044. Oleh karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,044 1,985 dengan probabilitas 0,044 0,05; maka H
1
diterima, yang berarti bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Motivasi tidak akan ada jika seseorang tidak merasakan adanya
dorongan atau kebutuhan yang berasal dari dalam dirinya. Manusia sebagai sumber daya merupakan otak dalam suatu organisasi. Manusialah yang
mengarahkan, membuat berbagai kebijakan serta keputusan mengenai hal apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya suatu
organisasi harus memiliki sumber daya manusia yang berkompeten, ahli dan berpengetahuan luas.
Hasil peneltiian ini relevan dengan penelitian Reza 2010, dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara diperoleh hasil bahwa pengujian terhadap seluruh hipotesis menunjukkan bahwa gaya
13 kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan PT Sinar Santosa Perkasa. 2.
Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Karyawan
Agar tercapai tujuan organisasi diperlukan disiplin kerja yang baik dari para personil organisasi yang bersangkutan. Menurut Hasibuan 1997,
disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dengan segala peraturan yang
disusun oleh organisasi melalui pihak manajemen, akan mendorong semangat karyawan untuk bekerja dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan dalam
organisasi tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel disiplin X
2
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,121. Oleh karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,121 1,985 dengan probabilitas 0,036 0,05; maka H
2
diterima, yang berarti bahwa variabel disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Menurut Budi Setiyawan dan Waridin 2006 dan Aritonang 2005
menyatakan bahwa disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja. Disiplin kerja harus dimiliki setiap karyawan dan harus dibudayakan di kalangan
karyawan agar bisa mendukung tercapainya tujuan organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga sebagai
tanggung jawab diri terhadap perusahaan. Pelaksanaan disiplin dengan dilandasi kesadaran dan keinsafan akan terciptanya suatu kondisi yang
harmonis antara keinginan dan kenyataan. Untuk menciptakan kondisi yang harmonis tersebut terlebih dahulu harus diwujudkan keselarasan antara
kewajiban dan hak karyawan.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan