8 harmonis antara keinginan dan kenyataan. Untuk menciptakan kondisi yang
harmonis tersebut terlebih dahulu harus diwujudkan keselarasan antara kewajiban dan hak karyawan.
C. Kepuasan Kerja
Menurut Handoko dan Asa’ad dalam Umar, 2001 dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian atau cerminan dari perasaan
pekerja terhadap pekerjaannya. Hal tersebut tampak dalam sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi lingkungan
kerjanya. Dampak kepuasan kerja perlu dipantau dengan mengaitkannya pada output yang dihasilkannya.
Di lain pihak handoko 1996 mengemukakan bahwa, kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang nampak dalam
sikap positif karyawan terhadap pekerajaan dan segala sesauatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan sebuah cara untuk
mengaktualisasikan diri, sehingga akan tercapai sebuah kematangan psikologis pada diri karyawan. Jika kepuasan tidak tercapai, maka dapat
terjadi kemungkinan karyawan akan frustasi Strauss dan Sayles dalam Handoko, 1996.
Kepuasan kerja pada dasarnya merujuk pada seberapa besar seorang pegawai menyukai pekerjaannya Cherington, 1987. Kepuasan kerja adalah
sikap umum pekerja tentang pekerjaan yang dilakukannya , karena pada umumnya apabila orang membahas tentang sikap pegawai, yang dimaksud
adalah kepuasaan kerja Robbins, 1994. Pekerjaan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan seseorang, sehingga kepusan kerja juga
mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh karena itu kepuasan kerja adalah bagian kepuasaan hidup Wether dan Davis, 1982.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan kerja merupakan perasaan yang menyangkut individu atau
karyawan terhadap pekerjaannya, apakah memuaskan kebutuhannya atau
9 tidak. Seorang karyawan akan merasakan kepuasan kerja apabila apa yang
mereka kerjakan selama ini menghasilkan suatu imbalan yang sesuai dan adil bagi mereka. Apabila imbalan tidak sesuai dengan prestasi kerja yang telah
mereka ukir, mereka akan cenderung menurunkan standar kinerjanya dari yang telah mereka lakukan dan hal ini dapat berdampak buruk bagi organisasi.
D. Kinerja Karyawan