commit to user
54
d =
- = 0 sebab tidak dibicarakan selisih rerata
s
p 2
: Variansi gabungan, dimana s
p 2
= 2
n 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
- +
- +
- n
s n
s n
s : Variansi sampel kelas eksperimen
: Variansi sampel kelas kontrol 4. Daerah Kritis
DK = { t|t -t
α2, n
1
+n
2
-2
atau t t
α2, n
1
+n
2
-2
} 5. Keputusan uji
H ditolak jika t Î DK
6. Kesimpulan Kedua kelas memiliki nilai rataan yang berbeda jika H
ditolak. Budiyono, 2009: 151
2. Uji Prasyarat Analisis a
. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Karena data tidak disusun dalam
distribusi frekuensi data bergolong maka digunakan metode Lilliefors, dengan prosedur uji sebagai berikut:
a. Hipotesis H
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: sampel tidak berasal dari populasi yang berditribusi normal
commit to user
55
b. Statistik Uji L = Maks |Fz
i
– Sz
i
| dengan :
Fz
i
= PZ ≤z
i
; Z ~ N0,1 z
i :
skor standar
s X
X z
i i
- =
s : standar deviasi Sz
i
: proporsi cacah Z ≤ z
i
terhadap seluruh cacah z X
i :
skor responden c.
Taraf Signifikansi : α = 0,05 d. Daerah Kritis DK
DK = { L| L L
α ; n
} e. Keputusan Uji
H ditolak jika L
hitung
terletak di daerah kritis f. Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H diterima
Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H ditolak.
Budiyono, 2009: 170-171
commit to user
56
b . Uji Homogenitas Variansi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan uji Bartlett
dengan prosedur uji sebagai berikut: a. Hipotesis
H : σ
1 2
= σ
2 2
= … = σ
k 2
variansi populasi homogensama H
1 :
Tidak semua variansi sama variansi populasi tidak homogen b.
Taraf signifikansi : α = 0,05 c. Stastistik uji
å
- =
2 j
j 2
s log
f RKG
log f
c 2,303
χ dengan
k : banyaknya sampel
N : banyaknya seluruh nilai
n
j
: ukuran sampel ke-j f
j =
n
j –
1 : derajat kebebasan untuk s
j 2
; j = 1, 2, …, k f = N – k : derajat kebebasan untuk RKG
c = 1 + ÷
÷ ø
ö ç
ç è
æ -
å
f f
j
1 1
1 -
3k 1
;
RKG = ;
å å
i i
f SS
RKG : rataan kuadrat galat
commit to user
57
j 2
j 2
j j
n X
X SS
å å
- =
d. Daerah Kritis DK = {
χ
2
| χ
2
χ
2 α, k-1
} e. Keputusan Uji
H ditolak jika
χ
2
Î DK f. Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi yang homogen jika H diterima
Budiyono, 2009: 176-177
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama sebagai berikut:
a. Model
ijk ij
j i
ijk
e ab
b a
m +
+ +
+ =
X dengan :
ijk
X = data nilai ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j
µ = rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean
i
a
= efek baris ke-i pada variabel terikat
j
b = efek kolom ke-j pada variabel terikat
ij
ab = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat
ijk
e = deviasi data X
ijk
terhadap rataan populasinya
ij
µ yang berdistribusi
normal dengan rerata 0 dan variansi 1.
commit to user
58
i = 1, 2, ..., p; p = banyaknya baris = 2;
j = 1, 2, ..., q; q = banyaknya kolom = 3;
k = 1, 2 ,..., n
;
n = banyaknya data amatan pada setiap sel Budiyono, 2009: 228
b. Notasi Dan Letak Data
Tabel 3.3. Tata Letak Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi B
A b
1
b
2
b
3
a
1
n
11
åX
11k
X
11 2
11
X
k
å
C
11
SS
11
n
12
åX
12k
X
12 2
12
X
k
å
C
12
SS
12
n
13
åX
13k
X
13 2
13
X
k
å
C
13
SS
13
a
2
n
21
åX
21k
X
21 2
21
X
k
å
C
21
SS
21
n
221
åX
22k
X
22 2
22
X
k
å
C
22
SS
22
n
1231
åX
23k
X
23 2
23
X
k
å
C
23
SS
23
Tabel 3.4. Tabel Rataan dan Jumlah Rataan B
A b
1
b
2
b
3
Total a
1 11
AB
12
AB
13
AB
A
1
a
2 21
AB
22
AB
23
AB
A
2
Total B
1
B
2
B
3
G
commit to user
59
c. Prosedur
Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan jalan sel tak sama, yaitu :
1. Hipotesis
a. H
0A
: α
i
= 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap
variabel terikat
H
1A
: paling sedikit ada satu α
i
yang tidak nol ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat
b. H
0B
: β
j
= 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H
1B
: paling sedikit ada satu β
j
yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
c. H
0AB
:
ij
ab = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
H
1AB
: paling sedikit ada satu
ij
ab yang tidak nol ada interaksi antar baris dan kolom terhadap variabel terikat
Budiyono, 2009: 232
2. Komputasi