Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Menerapkan Metode Peta Konsep.

commit to user 22 Contoh Peta Konsep: Peta Konsep Rumus cos a + b dan cos a – b Dodi Firmansyah: 2005

f. Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Menerapkan Metode Peta Konsep.

Dalam penelitian ini penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode peta konsep dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru membuka pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 Guru mempresentasi dan menjelaskan bahan ajar materi pelajaran. 3 Guru bersama-sama siswa mengungkapkan konsep-konsep yang telah dibahas dan dipelajari. cos a – b = cos a cos b + sin a sin b Ingat : cos -b = cos b Sin -b = sin b cos a + b = cos a cos b - sin a sin b Rumus jarak 2 titik AB 2 = X A – X B 2 + Y A – Y B 2 Perbandingan Trigonometri sudut- sudut pada segitiga commit to user 23 4 Guru membimbing siswa untuk menemukan dan menggambarkan keterkaitan antar konsep membuat peta konsep pada materi yang telah dipelajari. 5 Guru memberikan contoh-contoh soal untuk menambah pemahaman siswa kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 6 Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan oleh siswa 7 Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran. 8 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas PR kepada siswa. 5 . Metode Konvensional Konvensional artinya sama dengan tradisional, sedangkan tradisional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 959 adalah “Sikap, cara berpikir, dan cara bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang secara turun-temurun”. Oleh karena itu, metode kovensional dapat juga disebut metode tradisional. Dimyati dan Mudjiono 1999: 77 memaparkan mengenai metode konvensional. Metode konvensional adalah suatu metode mengajar yang telah lama dan biasa digunakan, misalnya dengan metode ceramah. Pada metode ini guru cenderung mendominasi dan memegang peranan utama dalam menentukan isi pembelajaran dan mengakibatkan siswa hanya pasif, mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat tergantung pada guru, dan tidak terlatih mandiri dalam belajar. Dalam pembelajaran matematika yang paling tepat disebut metode konvensional adalah metode ekspositori. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwoto 2003: 69 yang mengemukakan “...cara mengajar matematika yang pada commit to user 24 umumnya digunakan guru matematika adalah lebih tepat dikatakan sebagai metode ekspositori daripada metode ceramah”. Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan interaksi kepada guru sebagai pemberi informasi bahan pelajaran. Tetapi pada metode ekspositori, dominasi guru banyak berkurang karena tidak terus bicara saja. Ia berbicara pada awal pelajaran, mengemukakan materi, dan contoh soal pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Jadi pada penggunaan metode ekspositori, siswa tidak hanya mendengarkan dan membuat catatan saja tetapi guru juga membuat latihan soal untuk siswa dan siswa dapat bertanya kalau tidak mengerti guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual atau klasikal. Secara umum, pada metode konvensional, guru hanya menekankan penggunaan rumus dan algoritma sehingga siswa dilatih mengerjakan soal secara mekanik. Konsekuensinya, bila siswa diberikan soal yang berbeda dengan soal latihan maka mereka akan kesulitan dalam mengerjakannya. Mereka tidak terbiasa memecahkan masalah yang ada disekitar mereka.

a. Kelebihan dan Kelemahan Metode Konvensional

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA KELAS XI IPS SMA NEGERI DI KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 105

METODE PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE BELAJAR SISWA

0 3 154

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA SMP NEGERI KOTA SURAKARTA

0 4 189

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN QUANTUM LEARNING MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI DI KABUPATEN

0 3 95

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN PETA KONSEP PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PRASYARAT SISWA KELAS X SMA DI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 115

ANALISIS PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 12

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA Prestasi Belajar ditinjau dari penggunaan media Elektronika dan Kreativitas belajar siswa kelas XI-IS SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN Prestasi Belajar ditinjau dari penggunaan media Elektronika dan Kreativitas belajar siswa kelas XI-IS SMA AL Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 12

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGELOLAAN KELAS PADA SISWA Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Siswa Dan Pengelolaan Kelas Pada Siswa Kelas XI IPS SMU Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2011

2 11 18

Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe stad dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bantul tahun pembelajaran 2013/2014

0 0 8