9
PUSKUD Jatim, Pusat Koperasi Wanita Jatim Puskowanjati, Pusat Koperasi An-
nisa’, Pusat Koperasi BUEKA Assakinah Jatim, Gabungan Koperasi Susu Indonesia, Agung Haryono, dan Mulyono sebagai pemohon,
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dinyatakan dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena tidak sesuai dengan asas
kekeluargaan dan asasgotong royong yang tumbuh dalam Masyarakat Indonesia. Adapun alasan majelis hakim konstitusi berpendapat dalam
putusannya pada tanggal 28 Mei 2014, bahwa pasal-pasal yang dijadikan dalil-dalil permohonan merupakan inti atau jantung dari Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian yang tidak sesuai dengan Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong serta tidak mementingkan
kepentingan anggotanya melainkan mementingkan kepentingan para pemodal yang memasukkan modalnya pada koperasi tersebut, sehingga menyatakan
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 dinyatakan dibatalkan dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat oleh karena itu Undang-Undang Nomor
25 tahun 1992 tentang Perkoperasian berlaku untuk sementara waktu sampai terbentuknya undang-undang yang baru. Tidak berlakunya Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2012 merupakan tindakan yang benar agar tetap menjaga nilai Demokrasi Ekonomi pada badan hukum Koperasi.
1. Struktur Modal Awal Koperasi.
Permodalan Koperasi diatur dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang mana Modal Koperasi
terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dalam penjelasan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 modal sendiri adalah
10
modal yang menanggung resiko.Modal sendiri dapat berasal dari: a. Simpanan Pokok; b. Simpanan Wajib; c. Dana Cadangan; d. Hibah.
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi.
10
Simpanan Wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
11
Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri
dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
12
Hibah adalah sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tidak mengharapkan
pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun.
13
Modal Pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota; b. Koperasi lainnya danatau anggotanya;
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya; d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. Modal pinjaman adalah sejumlah uang tunai atau barang
dengan nilai tertentu yang diperoleh dari luar koperasi atas dasar perjanjian hutang antara koperasi dan pihak yang bersangkutan.Anggota merupakan
suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.
14
Pinjaman dari koperasi lain atau dari pihak ketiga lain, dilakukan dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.
15
Pinjaman dari lembaga keuangan umumnya diberikan oleh lembaga keuangan kepada
10
Andjar Pachta W, Myra Rosana Bachtiar, Nadia Maulisa Benemy. 2005. Hukum Koperasi Indonesia Pemahama, Regulasi, Pendirian dan Modal Usaha. Jakarta;KENCANA. Hal. 117.
11
Subandi. 2009. Ekonomi Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta;ALFABETA. Hal. 82.
12
Ibid. 82
13
Andjar Pachta W, Myra Rosana Bachtiar, Nadia Maulisa Benemy. Ibid. hal. 121.
14
Subandi.Ibid. 83.
15
Ibid. 83
11
koperasi berdasarkan perundang-undangan atau peraturan pemerintah yang berisi ketentuan yang lunak dan khusus hanya untuk badan usaha.
16
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, koperasi dapat menjual obligasi atau surat utang kepada masyarakat investor, hal ini untuk
mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi.
17
2. Kedudukan Anggota Koperasi.