Kedudukan Anggota Koperasi. Kerangka Pemikiran

11 koperasi berdasarkan perundang-undangan atau peraturan pemerintah yang berisi ketentuan yang lunak dan khusus hanya untuk badan usaha. 16 Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, koperasi dapat menjual obligasi atau surat utang kepada masyarakat investor, hal ini untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. 17

2. Kedudukan Anggota Koperasi.

Salah satu prinsip koperasi, “keanggotaan koperasi pada dasarmya be rsifat sukarela”. Sukarela adalah setiap anggota koperasi mendaftar menjadi anggota berdasarkan atas kemauan sendiri, terbuka adalah setiap orang yang mampu dan memenuhi syarat keanggotaan suatu koperasi yang diterima sebagai anggota koperasi. 18 Keanggotaan koperasi diatur dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi syarat sebagaimana yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar. Dengan demikian setiap anggota koperasi akan dikenakan hak dan kewajiban. Pada Pasal 20 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian mengatur kewajiban anggota koperasi, 1 Setiap anggota memiliki kewajiban : a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; b. berpartisipasi dalam kegiatan usahs yang diselenggarakan oleh Koperasi; c. mengembangkan dan memelihara 16 Andjar Pachta W, Myra Rosana Bachtiar, Nadia Maulisa Benemy. Ibid. 124. 17 Ibid.124 18 Subandi.Ibid. 45. 12 kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. 2 Setiap Anggota mempunyai hak: a. menghadiri ,menyatakan pendapat ,dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; b. memilihdanatau dipilih menjadi aggota Pengurus atau Pengawas; c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; d. mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta; e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang antara sesama aggota; f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. Dalam penjelasan Pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, sebagai konsekuensi menjadi anggota koperasi, maka anggota mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi yaitu, mematuhi ketentuan yang ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota. Mengingat anggota adalah pemilik dan pengguna jasa sangat berkepentingan dalam usaha yang dijalankan oleh koperasi, maka partisipasi anggota berarti pula untuk mengembangkan usaha koperasi. Hal itu sejalan dengan dengan hak anggota untuk memanfaatkan dan mendapatkan pelayanan dari koperasinya.Anggota merupakan factor penentu dalam kehidupan koperasi, oleh karena itu ini penting bagi anggota untuk mengembangkan dan memelihara kebersamaan. 13

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

kesusaian Syariah mekanisme operasional koperasi jasa keuangan Syariah Amanah dan koperasi jasa keuangan Syariah BMT al-Fath

6 59 73

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi tentang Aspek-Aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 2 14

SKRIPSI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Koperasi Jasa Keuangan Syariah Studi tentang Aspek-aspek Yuridis Permodalan di BMT Al Fallah Klaten.

0 3 12

HUKUM DAN KOPERASI BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH (Studi Tentang aspek‐aspek kelembagaan dalam Hukum Dan Koperasi Berdasarkan Prinsip Syariah (Studi Tentang aspek‐aspek kelembagaan dalam pengelolaan Koperasi Al‐khautsar Di Kabupaten Ngawi).

0 1 11

BAB. I Hukum Dan Koperasi Berdasarkan Prinsip Syariah (Studi Tentang aspek‐aspek kelembagaan dalam pengelolaan Koperasi Al‐khautsar Di Kabupaten Ngawi).

0 0 20

1. Buku Hukum Dan Koperasi Berdasarkan Prinsip Syariah (Studi Tentang aspek‐aspek kelembagaan dalam pengelolaan Koperasi Al‐khautsar Di Kabupaten Ngawi).

0 3 7

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Hukum Dan Koperasi Berdasarkan Prinsip Syariah (Studi Tentang aspek‐aspek kelembagaan dalam pengelolaan Koperasi Al‐khautsar Di Kabupaten Ngawi).

0 1 26

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 10

PENDAHULUAN Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 8

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 6 19