13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Supervisi Kepala Madrasah
1. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan dan sebagai bantuan dalam pengembangan
situasi belajar-mengajar.
15
Untuk memberikan kerangka acuan mengenai pengertian supervisi, ada baiknya kita mengkaji kembali beberapa pendapat
para ahli : Menurut kimbal wiles supervisi merupakan suatu bantuan dalam
pengembangan peningkatan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Sedangkan menurut N. A. Ametembun merumuskan bahwa supervisi
pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksud berupa bimbingan atau tuntutan kearah perbaikan
situasi pendidikan pada umumnya, dan pendidikan mutu mengajar dan belajar pada khusunya.
16
Supervisi Menurut Sahertian dalam bukunya, Maryono yang berjudul dasar-dasar dan tekhnik menjadi supervisor pendidikan, supervisi telah
15
Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 233
16
Tim Dosen Adminstrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan
, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 312
14 berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi supervisi yang bersifat
ilmiah, sebagai berikut : a.
Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana, dan secara kontinu
b. Objektif, artinya ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata,
bukan berdasar tafsiran pribadi. c.
Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran
dikelas
17
Berdasarkan beberapa pendapat datas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan
profesional bagi guru-guru, bimbingan profesioanal yang dimaksudkan adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang
secara profesional, sehingga mereka lebih maju lagi dalam melakasakan tugas pokoknya yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar murid-
muridnya.
2. Peran Supervisi