Wawancara Observasi Metode Penelitian

75 Dani Darmawan, 2013 Implementasi Manajemen Inovasi Pendidikan Nonformal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Penggalian Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu: Gambar 3.2 Hubungan Instrumen Peneliti dan Pengumpulan Data Adopsi dari Djam’an Satori, 2007: 13

a. Wawancara

Pada penelitian ini salah satu teknik penggalian data yang digunakan adalah wawancara. Menurut Prabowo 1996 wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Menurut Patton dalam Poerwandari 1998 dalam proses wawancara menggunakan pedoman umum wawancara, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek check list apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung Patton dalam poerwandari, 1998. Instrumen Penelitian Data Metode pengumpulan data 1. Pengamatan 2. Indepth Interview 3. Dokumen Artifak 4. Teknik tambahan 76 Dani Darmawan, 2013 Implementasi Manajemen Inovasi Pendidikan Nonformal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kerlinger dalam Hasan, 2000 menyebutkan tiga hal yang menjadi kekuatan metode wawancara: 1 Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan. 2 Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu. 3 Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.

b. Observasi

Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi Martini 1991 observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton dalam Poerwandari, 1998 tujuan observasi adalah mendeTesiskan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian di lihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Menurut Patton dalam Poerwandari, 1998 salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena: a Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau sedang terjadi. 77 Dani Darmawan, 2013 Implementasi Manajemen Inovasi Pendidikan Nonformal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. c Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari. d Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. e Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

a. Studi Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL, DAN INFORMAL REGIONAL II SEMARANG

0 5 96

PERAN FASILITATOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIKLAT PENANAMAN NILAI KEPEMIMPINAN PADA ANAK USIA DINI BAGI PTK-PAUD : Studi Pada Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PP PAUDNI) Regional I Bandung.

0 1 16

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 64 Tahun 2012 TENTANG BANTUAN KEPADA SATAUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN NONFORMAL SERTA LEMBAGA DI BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN NONFORMAL, DAN PENDIDIKAN INFORMAL.

0 0 5

Studi Evaluatif Implementasi E-training di Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional I Bandung. - repositoryUPI S KTP 1100979 Title

0 0 3

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

0 0 8

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

0 0 10

Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

0 1 56

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

0 0 57

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

0 0 57

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

0 0 9