Promosi Festival Danau POSO

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PROMOSI FESTIVAL DANAU POSO

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Kukuh Ramadhan 51907161

Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i   

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir dengan judul Promosi Festival Danau Poso. Laporan ini guna untuk memenuhi persyaratan siding akhir jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak yang telah membantu sebagai referensi sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan.

Bandung, 28 Juli 2011


(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setiap tahun di Indonesia selalu diramaikan dengan penyelenggaraan festival dari tiap-tiap daerah yang berbeda. Festival yang ada di Indonesia pada umumnya menyajikan tentang budaya dan tradisi lokal seperti musik dan tarian tradisional, batik serta perayaan kesenian lainnya dengan tujuan untuk menjadi objek wisata bagi masyarakat umum, salah satunya adalah Festival Danau Poso.

Festival Danau Poso merupakan salah satu festival yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah tepatnya diselenggarakan di tepian danau Poso kota Tentena, kabupaten Poso. Festival ini bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya dan pariwisata yang terdapat di daerah Poso pada khususnya dan di provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya kepada masyarakat luas.

Pada tahun 1989 untuk pertama kalinya Festival Danau Poso diselenggarakan oleh Pemerintah Sulawesi Tengah dalam hal ini adalah inisiatif dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah untuk merangsang potensi pariwisata yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya dan Kabupaten Poso pada khususnya sehingga menjadikan festival ini dijadikan sebagai salah satu agenda tahunan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi


(4)

2 Sulawesi Tengah. Namun agenda tahunan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Sulawesi Tengah ini sempat terhenti oleh konflik dengan nuansa sara yang melanda Kabupaten Poso pada tahun 1998 hingga tahun 2006.

Setelah tercapainya kesepakan damai lewat Deklarasi Mallino, pemerintah daerah Sulawesi Tengah mulai merehabilitasi kembali fasilitas-fasilitas yang rusak dan hilang pasca kerusuhan. Pada tanggal 5-10 desember 2007 Festival Danau Poso dapat di selenggarakan kembali dan terus berlanjut hingga Festival Danau Poso XIII yaitu pada tahun 2010, Tema “Peace Festival Danau Poso”. Pada acara ini sekaligus juga diangkat Festival Danau Poso sebagai major event pariwisata daerah agar dapat meningkatkan kembali kunjungan wisatawan. Namun berhentinya penyelenggaraan Festival Danau Poso selama sembilan tahun berturut-turut akibat kerusuhan yang melanda kabupaten Poso ternyata mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan untuk datang ke daerah Poso. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang tidak pernah meningkat dari tahun ke tahun penyelenggaraan festival ini. Menurut kepala Disbudpar Provinsi Sulawesi Tengah dalam kompas.com mengatakan, selama sembilan tahun terjadinya konflik, Festival Danau Poso tidak lagi diselenggarakan sehingga masyarakat telah melupakan penyelenggaraaan festival ini (Nandar, 2010), selain itu promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah untuk Festival Danau


(5)

3 Poso juga dinilai belum tepat sasaran, sehingga tidak sampai pada target yang dituju. Dinas kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah hanya melakukan promosi dengan menyebarkan pesan melalui media-media yang hanya menjangkau daerah sekitar area Sulawesi Tengah saja seperti baligho, spanduk, leaflet dan iklan pada TVRI distrik Sultawesi Tengah.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah

- Festival Danau Poso sempat terhenti selama sembilan tahun, sehingga masyarakat umum tidak lagi mengenal festival tersebut.

- Festival Danau Poso belum terpublikasi dengan baik, sehingga masyarakat umum tidak begitu mengenal tentang Festival Danau Poso.

- Wisatawan nasional dan Mancanegara tidak mengetahui tentang isi dari Festival Danau Poso.

1.3. Fokus Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka terdapat fokus masalah untuk memperkenalkan kembali Festival Danau Poso sebagai pagelaran kebudayaan dan kesenian daerah Sulawesi Tengah sehingga dapat merangsang dan meningkatkan kunjungan wisatawan untuk mengunjungi event kebudayaan Festival Danau Poso.


(6)

4 1.4. Batasan masalah

Fokus masalah dibatasi menjadi ;

Menyebarkan informasi yang bersifat menghimbau serta mengajak wisatawan untuk mengunjungi penyelenggaraan event kebudayaan Festival Danau Poso

1.5. Tujuan Perancangan

- Memberikan kemudahan kepada masyarakat umum untuk mendapatkan informasi tentang Festival Danau Poso.

- Menjadikan Festival Danau Poso sebagai salah satu alternatif tujuan wisata tahunan bagi para wisatawan.


(7)

5 BAB II

PROMOSI FESTIVAL DANAU POSO

2.1. Pengertian Promosi

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan suatu pesan tertentu tentang produk baik barang atau jasa, merek dagang atau perusahaan dan lain sebagainya kepada konsumen sehingga dapat membantu pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

Philip Kotler (1997, 142) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli.

Julian Cummins (1991, 11) mendefinisikan promosi sebagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada perantara atau pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Anton Tejakusuma (dalam Mega Super Salesman, 2010), Promosi merupakan sebuah tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan, juga sebagai strategi unutk mengajak prospek melakukan transaksi.

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara


(8)

6 perusahaan dan konsumen, melainkan sebuah alat untuk mempengaruhi dalam kegiatan pembelian sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal- hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan alat alat promosi.

2.2. Jenis Promosi

Menurut Peter dan Olson (2000,181-185) dalam Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Intergrated Marketing membagi promosi menjadi empat jenis yaitu ;

a. Iklan

Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal mengenai produk, merek, perusahaan, toko dan sebagainya yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Dalam iklan biasanya ditampilkan organisasi yang mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra (image management), memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media TV, surat kabar, majalah, billboard, poster, brosur dan macam media lainnya.

b. Promosi Penjualan

Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Jenis promosi penjualan meliputi penurunan harga temporer melalui


(9)

7 kupon, penjualan multi kardus, kontes dan undian, pameran dagang maupun eksibisi.

c. Penjualan Personal

Penjualan Personal (Personal Selling) melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dan seorang salesman. Penjualan personal dapat menjadi metode yang efektif dikarenakan dua alasan berikut:

• Komunikasi personal dengan salesman dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan atau pengambilan keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat termotivasi untuk masuk dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang sebuah produk

• Situasi komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan informasi dari setiap pembeli potensial.

d. Publisitas

Pubilsitas (Publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang produk, merek, perusahaan, toko dan sebagainya yang tidak membutuhkan pembayaran misalnya, penjabaran produk atau merek baru, perbandingan merek di jurnal dagang, surat kabar, talkshow radio dan TV semuanya menyajikan informasi produk bagi para konsumen. Terkadang publisitas dapat menjadi lebih efektif dibandingkan dengan iklan karena konsumen dapat dikatakan telah


(10)

8 siap untuk menerima pesan yang disampaikan. Disamping itu publisitas dapat dianggap lebih berwibawa karena tidak disajikan oleh organisasi pemasaran.

Dari penjabaran jenis-jenis promosi tersebut, dapat ditentukan bahwa jenis promosi untuk Festival Danau Poso adalah berada dalam kategori iklan.

2.3. Pengertian Festival

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Festival merupakan suku kata yang berasal dari bahasa latin yaitu Festa atau dalam bahasa Indonesia adalah Pesta. Pada umumnya, Festival merupakan sebuah perayaan besar yang di lakukan dengan tujuan untuk memperingati sesuatu.

2.3.1. Jenis-jenis Festival - Festival fim

Merupakan sebuah perayaan yang dimana isinya menampilkan produksi film - film (biasanya film yang diproduksi selama setahun)

- Festival musik

Biasanya serangkaian tindakan di tempat tertentu dan terinspirasi oleh tema pemersatu, seperti musik nasional, musik modern atau mempromosikan karya-karya komposer / yang


(11)

9 menonjol, dapat juga berupa bentuk kontes untuk penyanyi atau komposer.

- Festival seni

Merupakan peristiwa besar di mana pertunjukan, pameran dan kompetisi seputar seni musik, teater, lukis dan kerajinan diadakan.

- Festival budaya

Festival budaya merupakan pengekspresian pandangan tentang isu-isu budaya, sosial dan politik. Seringkali perdebatan perubahan pada fokus polarisasi antara para pendukung perubahan dan yang ingin melestarikan "tradisional" atau "lokal budaya modernisasi dan globalisasi.

Dari jenis – jenis festival di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Festival Danau Poso termasuk dalam kategori Festival Seni dan Budaya.

2.4. Pengertian Danau

Menurut Bambang Utoyo (dalam Geografi Membuka Cakrawala Dunia, 2007) Danau adalah suatu cekungan yang berada di permukaan


(12)

10 bumi yang secara alamiah terisi oleh massa air (umumnya air tawar) dalam jumlah relatif besar.

2.5. Poso

Berdasarkan buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Poso (2008), Kabupaten Poso merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. wilayah Kabupaten Poso membentang dari arah Tenggara ke Barat Daya dan melebar dari arah Barat ke Timur, sebagian besar berada di daratan pulau Sulawesi sedangkan bagian lainnya terdiri dari laut dan pulau–pulau yang diperkirakan berjumlah 81 buah pulau (yang sudah bernama) dan baru 48 buah pulau yang berpenghuni. Berdasarkan letak astronominya, Kabupaten Poso terletak antara 0˚ 06’56”- 0˚ 37’41” Lintang selatan dan 123˚ 05’25”-123˚ 06’17” Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah utara : Berbatasan dengan teluk Tomini dan Propinsi Sulawesi Utara.

Sebelah selatan : Berbatasan dengan Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morawali.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-una dan perairan Teluk Tolo.


(13)

11 Dilihat dari posisinya di permukaan bumi letak wilayah Kabupaten Poso secara umum terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan dan kawasan lainnya terletak pada pesisir pantai yang sebagian terletak diperairan Teluk Tomini. Secara geologis wilayah Kabupaten Poso terletak pada daerah pegunungan lipatan, yakni pegunungan Fennema dan Tineba di bagian barat, pegunungan Takolekaju di bagian barat daya, pegunungan Verbeek di tenggara, pegunungan Pompangeo dan pegunungan Lumut di bagaian timur. Sebagian besar wiayah Kabupaten Poso merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan, ketinggian wilayah pada umumnya berada diatas 500 meter dari permukaan laut. Kabupaten Poso juga memiliki sebuah Danau yang memiliki keunikan tersendiri danau tersebut bernama Danau Poso.

Danau Poso merupakan salah satu danau yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, terletak di sebelah selatan kota Poso tepatnya di desa Tentena, kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso yang berjarak 56 km dari kota Poso dan dapat ditempuh selama 1,5 jam dari kota Poso dengan menggunakan alat transportasi darat. Danau Poso memiliki luas kurang lebih 32.000 hektar, dengan di kelilingi oleh hutan dan pegunungan. Danau Poso terletak pada ketinggian 657 meter diatas permukaan laut, sehingga memiliki udara yang sejuk dengan keunikan hamparan pasir pantai yang berwarna putih dan kuning, serta airnya yang jernih menjadikan Danau Poso kaya akan keindahan.


(14)

12 2.6. Festival Danau Poso

Festival Danau Poso merupakan festival yang diselenggarakan di kota Tentena kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah dengan tujuan untuk memperkenalkan kesenian budaya dan pariwisata yang terdapat di daerah Poso pada khususnya dan Sulawesi Tengah pada umumnya. Pada tahun 1989 bertempat dikota Tentena Kabupaten Poso, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah untuk pertama kalinya menggelar Festival yang telah menjadi major event kalender pariwisata Sulawesi Tengah dan nasional ini, Festival Danau Poso awalnya bertujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah. Namun konflik horizontal yang terjadi pada tahun 1998 di kabupaten yang dijuluki Sintuvu Maroso tersebut harus menghentikan kegiatan Festival Danau Poso selama 9 tahun lamanya. Pada tahun 2007, setelah pertikaian dikabupaten Poso telah mencapai kesepakatan damai lewat Deklarasi Malino II, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah mulai merehabilitasi fasilitas – fasilitas yang rusak dan hilang pasca terjadinya kerusuhan sehingga untuk pertama kalinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah dapat menyelenggarakan kembali kegiatan Festival Danau Poso yang ke XI. Dalam Festival Danau Poso yang di selenggarakan pada tahun 2007 hingga 2010,


(15)

pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berusaha untuk meningkatkan kembali kunjungan wisatawan terhadap festival ini.

2.7. Identitas Festival Danau Poso XIII

Gambar 2.1. Logo Festival Danau Poso

2.8. Visi dan Misi Festival Danau Poso Visi

• Ketahanan budaya, sejuta wisatawan tahun hingga 2020 Misi

• Peningkatan aspirasi kesenian kebudayaan dan pariwisata.

• Peningkatan pembinaan dan penguatan kelembagaan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

• Peningkatan kualitas SDM aparatur dan mitra usaha di bidang usaha jasa pariwisata


(16)

14

• Peningkatan rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana kebudayaan dan pariwisata

•Pengembangan sistem informasi di bidang kebudayaan dan pariwisata

•Peningkatan keterpaduan kebijakan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

2.9. Maksud dan Tujuan Festival Danau Poso Maksud

Berdasarkan Panduan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah, pelaksanaan Festival Danau Poso dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat untuk lebih mengenal potensi kesenian dan kebudayaan serta objek wisata yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Tengah sebagai objek wisata unggulan yaitu Kawasan Danau Poso dan sekitarnya, selain itu Festival Danau Poso juga dijadikan sebagai ajang bagi para seniman, budayawan, dan seluruh lapisan masyarakat untuk lebih meningkatkan nilai-nilai budaya dan tradisi daerah.

Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya Festival Danau Poso yaitu untuk ; - Mewujudkan ketahanan budaya dan citra pariwisata untuk menunjang


(17)

15 - Memupuk rasa persatuan dan kesatuan, menjalin rasa persaudaraan

dan toleransi yang tinggi dalam upaya mendukung langkah strategis pemerintah guna menciptakan suasana aman dan damai dalam hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya.

- Menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air, memelihara, mengembangkan potensi wisata alam yang kompetitif serta menggali dan melestarikan kekayaan seni budaya daerah sebagai aset pariwisata daerah maupun nasional.

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kebudayaan dan pariwisata daerah melalui Major Event Festival Danau Poso sebagai salah satu mata rantai Promosi Daerah maupun Nasional.

-

2.10. Fungsi Festival Danau Poso

Mayco A Santella dalam majalah Gong (2008, 17) menjelaskan tentang fungsi dari Festival Danau Poso yaitu:

- Fungsi kebudayaan

Mewakili salah satu trades dan budaya pada kota dan kabupaten yang berada di Sulawesi Tengah, untuk dipertunjukan kepada masyarakat.

- Fungsi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Berfungsi sebagai pendidikan dan ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan tentang kesatuan dalam kerjasama untuk


(18)

mempertahankan dan mengembangkan kreativitas dalam tradisi yang mewakili masyarakat.

- Fungsi Rekreasi

Sajian keindahan dan keunikan danau dapat menghilangkan kejenuhan dan tekanan mental yang diakibatkan dari rutinitas keseharian.

2.11. Daya Tarik Wisata

Danau Poso yang menjadi tempat diselenggarakannya Festival Danau Poso memiliki karakteristik danau yang unik. Yaitu karakteristik danau yang menyerupai laut, karena air danau tersebut berombak dan dan pasirnya yang putih dan kuning.

Gambar 2.2. Danau Poso

Sumber (http://disbudpar.go.id/index.php/index)

Saat ini, festival dalam seni pertunjukan biasanya terbagi secara khusus seperti festival musik, tari, dan teater. Namun, dalam Festival Danau Poso, Pergelaran Seni dan Budaya yang ditampilkan adalah upacara adat atau cerita rakyat dalam satu paket yang diiringi dengan musik tradisional, lagu daerah, dan tari atau ritual yang sesuai dengan upacara yang ditampilkan. Pendekatan ini sesuai dengan


(19)

tradisi yang ada di Sulawesi Tengah, di mana kesenian itu tidak berdiri sendiri, tetapi bagian dari satu upacara.

2.12. Materi Pertunjukan

Bentuk pertunjukan yang ditampilkan pada Festival Danau Poso yaitu berupa:

- Kabupaten Poso menampilkan upacara adat Pekasiwia (upacara

adat penyambutan tamu), sebagai pembuka Festival Danau Poso yang juga sekaligus sebagai penyambut wisatawan yang dating di hari pertama festival ini digelar.

Gambar 2.3. Upacara adat Pekasiwia Sumber dokumentasi, Fangki Ryadi

- Kabupaten Banggai mempresentasikan Upacara Adat Mompoita

Ehua (Meminta Hujan). Dengan naturalitas pertunjukannya yang kuat, Banggai menggambarkan tahapan-tahapan penting dalam upacaranya.


(20)

Gambar 2.4 Upacara Adat Mompoita Ehua Sumber http://www.facebook.com

- Kota Palu menampilkan upacara adat Moragi yang mempunyai

fungsi pengobatan serta penyembuhan orang sakit. Upacara yang dilaksanakan oleh Bayasa, atau gender ketiga ini, dulunya pernah menjadi pelengkap upacara adat Balia Bayasa pada masyarakat Kaili Ledo. Pertunjukan ini memiliki pesan yang cukup kuat dengan konteks dan representasi yang mengambarkan beberapa hal penting dalam upacaranya.

Gambar 2.5 Upacara Adat Moragi

(http://www.melayuonline.com/ind/news/read/9119/festival-danau-poso)


(21)

- Kabupaten Sigi menampilkan ritual Kirag yang terdiri dari tiga

komponen utama yang berada di suku Kulawi yaitu gerak Koloa, gerak Inolu, gerak Reigo. Pertunjukan ini sangat kuat sebagai ekspresi identitas yang disampaikan oleh bapak dan ibu dari masyarakatnya. Raego, dengan ekspresi vokal yang begitu kuat, telah menjadi wakil Sulawesi Tengah di dalam album seri Music of Indonesia, Vol. 18: Sulawesi: Festivals, Funerals and Work, di bawah label Smithsonian Folkways Recordings, yang dibuat oleh Philip Yampolsky.

Gambar 2.6 Seni Musik Raego

Sumber: http://www.amazon.com/music-indonesia-vol-18-festivals/dp/B000S9

- Kabupaten Toli-toli menampilkan pertunjukan musik tradisionalnya

yaitu “Salamatan Tau Pangae”. Musik yang dimainkan merupakan musik yang diangkat dari kebiasaan masyarakat Toil-Toli pada waktu menolak bala, dimana dibuatkan satu ritual atau upacara adat menurukan perahu yang dinamakan Magandurlan Bangga. sebelum menurunkan perahu


(22)

tersebut Masyarakat Toli-Toli memainkan beberapa kesenian tradisi seperti Musik Kulintang, Rabana, Ey-Ey (nyanyian rakyat), Lelegesan atau nyanyian dengan berbalas pantun sebagai rasa kegembiraan dengan dilaksanakannya upacara tolak bala tersebut.

Gambar 2.7 Seni musik Salamatan Tau Pangae Sumber: http://www.flickr.com/photo/ochan_sangadji/page6/

2.13. Sarana dan Prasarana Festival Danau Poso

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Festival Danau Poso memiliki sarana penunjang yang cukup memadai. seperti tempat penginapan atau hotel, restoran atau rumah makan, bank, pusat kesehatan masyarakat serta fasilitas pendukung lainnya.

2.13.1. Transportasi

Transportasi Darat

Kabupaten Poso merupakan jalur perekonomian Sulawesi karena Kabupaten Poso merupakan jalur trans Sulawesi yang 20


(23)

21 menghubungkan antara Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Transportasi Udara

Pemerintah Sulawesi Tengah telah mengembangkan pembangunan lapangan udara yang terletak berdekadatan dengan objek wisata setempat.

2.13.2. Penginapan

Pemerintah dan masyarakat setempat telah menyediakan tempat-tempat untuk menginap, sehingga dapat mendukung fasilitas dari Festival Danau Poso. Pada umumnya penginapan yang ada berupa penginapan kelas melati, cottages dan hotel-hotel bintang tiga yang dibangun disekitar kawasan diadakannya Festival Danau Poso.

2.14. Keunikan Festival Danau Poso (USP)

Festival Danau Poso sebagai festival kebudayaan dan kesenian memiliki keunikan tersendiri dari festival kebudayaan dan kesenian lainnya. Keunikan tersebut dapat dilihat dari tempat penyelenggaraan festival ini, yaitu:

- Festival Danau Poso menampilkan pertunjukan budaya dan

kesenian dari masing-masing kabupaten yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah.


(24)

- Festival Danau Poso diselenggarakan di tepian Danau Poso

yang sekilas tampak seperti lautan karenak pasir danaunya yang putih dan kuning serta air danaunya yang bergelombang

- Pada area penyelenggaraaan festival terdapat banyak

tempat-tempat wisata yang juga unik seperti Taman Anggrek Bancea yang memiliki tanaman anggreknya yang khas yaitu anggrek hitam, Goa Pamona dan Lakea yang merupakan tempat penyimpanan tengkorak dari nenek moyang masyarakat Poso, situs bebatuan pra sejarah yaitu area wisata Palindo.

2.15. Data Kunjungan

Tabel 2.1 Tabel kunjungan Wisata Festival Danau poso Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah.


(25)

23 2.16. Objek Permasalahan

Jika dilihat dari tinjauan permasalahan, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan dari beberapa pokok permasalahan pada Festival Danau Poso

- Sebagai Festival Budaya dan Kesenian yang diselenggarakan

di area danau dan tempat-tempat wisata yang memiliki keunikan masing-masing, Festival Danau poso memiliki potensi yang kuat untuk mendatangkan banyak wisatawan sehingga Festival Danau Poso sangat membutuhkan sebuah bentuk informasi yang terarah.

- Bentuk informasi yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah dinilai masih belum efektif.

- Perlu dibuat media-media yang tepat untuk menyampaikan

informasi kepada masyarakat yang menjadi target audiens dari Festival Danau Poso sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata.

2.17. Analisa SWOT Strength

- Festival Danau Poso merupakan Festival Budaya dan Kesenian

dari kota dan kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan di area danau yang memiliki keunikan


(26)

24 danau yang memiliki karakteristik sebuah pantai karena berpasir dan berombak.

- Disekitar Danau Poso yang dijadikan tempat penyelenggaraan

Festival Danau Poso terdapat tempat-tempat wisata yang unik, seperti Taman Anggrek Lankea yang memiliki anggrek hitam dan situs prasejarah jaman megalitikum

Weakness

- Pandangan masyarakat umum akan masalah keamanan yang ada

di daerah Poso.

- Kurangnya informasi kepada masyarakat umum, sehingga

masyarakat umum kurang mengenal Festival Danau Poso.

- Kurangnya Promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan

Festival Danau Poso kepada masyarakat umum. Opportunity

- Kebutuhan masyarakat umum untuk melakukan wisata.

- Telah dibangunnya bandara Sulewana yang berada tidak jauh dari

lokasi penyelenggaraan Festival Danau Poso.

- Keamanan daerah Poso yang telah membaik.

Threat

- Masyarakat kurang mengenal Festival Danau Poso

- Masyarakat umum lebih memilih untuk melakukan perjalanan ke

tempat-tempat wisata yang berada lebih dekat dari tempat tinggal mereka.


(27)

25

- Adanya penyelenggaraan festival budaya dan kesenian di provinsi

lain yang berada di Indonesia.

- Sikap pengunjung lokal yang kurang menjaga lokasi wisata

disekitar penyelenggaraan Festival Danau Poso.

Penyelengaraan Festival Danau Poso yang pernah terhenti selama sembilan tahun lamanya tentu saja dapat menghilangkan kesadaran (awareness) dalam benak masyarakat untuk datang mengunjungi event tersebut. Ditambah kurangnya informasi yang dapat menjelaskan keadaan tentang kehidupan masyarakat yang berada di daerah Poso pada saat ini kepada wisatawan umum. Namun dengan besarnya potensi budaya, kesenian dan pariwisata yang ditawarkan dalam festival ini dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk dapat mendatangkan wisatawan, baik wisatawan nasional maupun wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Festival Danau Poso. Oleh karena itu dibutuhkan strategi-strategi yang baik dan tepat guna untuk mempromosikan Festival Danau Poso kepada masyarakat luas. Dengan telah ditetapkannya Festival Danau Poso sebagai Major Event Agenda tahunan Provinsi Sulawesi Tengah tentu saja akan menjadi sebuah kemudahan dalam melakukan penyelenggaraan festival tersebut, mengingat pemerintah pusat pasti telah menyisipkan anggaran Provinsi untuk mengemas penyelenggaraan Festival Danau Pos. Karena Festival Danau Poso bukan satu-satunya Festival yang


(28)

26 mengangkat tema-tema kebudayaan dan kesenian yang berada di Negara Republik Indonesia maka strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai visi dari Festival Danau Poso harus merupakan strategi yang telah disusun secara matang. Terlebih pada strategi komunikasinya.


(29)

27 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Konsep dan Tema Perancangan

Perancangan media promosi Festival Danau Poso berdasarkan pada pemberian informasi yang efektif dan tepat sasaran kepada target audiens yaitu para wisatawan baik wisatawan lokal, wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara. sehingga dapat mencapai tujuan yang dinginkan yaitu mendatangkan wisatawan umum untuk mengunjungi event tahunan Festival Danau Poso. Promosi yang akan dilakukan untuk memperkenalkan Festival Danau Poso akan mengandung sifat komunikasi, dan undangan. Oleh karena itu media lini bawah dan atas akan digunakan bersamaan sehingga dapat saling mendukung dalam menyampaikan pesan, dimana media lini bawah bertujuan untuk mendukung dan merangkul aktivitas dari media lini atas.

3.2. Segmentasi Demografis

Secara Demografis, masyarakat umum yang menjadi target sasaran Festival Danau Poso yaitu:

- Wisatawan asing, wisatawan nusantara dan wisatawan lokal - Usia dan 20 – 50 Tahun


(30)

28

- Kelas sosial menengah keatas

Geografis

Secara geografis, masyarakat umum yang menjadi target audiens Festival Danau Poso yaitu wisatawan asing, wisatawan nusantara dan wisatawan lokal

Psikografis

Secara Psikografis, masyarakat umum yang menjadi target audiens Festival Danau Poso yaitu masyarakat yang senang berlibur untuk menikmati pertunjukan budaya dan kesenian serta keindahan alam.

3.3. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang digunakan merupakan pendekatan secara keseluruhan untuk mengajak dan mengenalkan Festival Danau Poso kepada khalayak yang menjadi target audiens sehingga diharapkan akan muncul kesadaran (awareness) di dalam benak masyarakat wisatawan untuk mengunjungi event kebudayaan Festival Danau Poso. Untuk itu positioning, personality serta proporsi yang dimunculkan dalam pesan pada promosi Festival Danau Poso harus dengan tepat disampaikan kepada target audiens.


(31)

29 3.3.1. Positioning

Pesan yang akan disampaikan kepada target audiens merupakan seruan agar menghadiri Festival Danau Poso untuk dilihat dan dirasakan secara langsung sebab kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan dalam Festival Danau Poso merupakan satu kesatuan didalam upacara adat.

3.3.2. Personality

Menyampaikan komunikasi yang mengajak target audiens untuk dapat merasakan bagian-bagian serta isi dari Festival Danau Poso.

3.4. Strategi Kreatif

Penyampaian pesan dalam mempromosikan Festival Danau Poso kepada target audiens menggunakan pendekatan melalui visual dan copywriting dengan pendekatan positif sehingga mampu menarik empati khalayak untuk melihat, mengerti, dan kemudian mengambil sebuah tindakan agar dapat mengunjungi penyelenggaraan Festival Danau Poso

3.4.1. Main Message

Melalui promosi maka dapat menginformasikan pesan tentang di adakannya festival kesenian dan kebudayaan masyarakat Sulawesi


(32)

30 Tengah yang merupakan sebuah tradisi dan telah dilakukan semenjak dulu, dalam tradisi masyarakat Sulawesi tengah sendiri, kesenian baik musik, tari, nanyian dan pantun daerah merupakan satu kesatuan didalam upacara adat sehingga pesan utama yang akan dimuat sebagai copy dalam promosi Danau Poso adalah pesan yang dapat mengajak target audiens untuk menyaksikan tradisi kesenian masyarakat Sulawesi tengah didalam upacara adatnya. Oleh karena itu copy yang akan digunakan dalam promosi Festival Danau Poso berada pada headline dan subheadline.

• Head line

Dalam perancangan Promosi festival Danau Poso, headline yang digunakan adalah “Datang, Lihat Dan Rasakan Sendiri”

• Sub Head Line

Sub head line dari Promosi Festival Danau Poso yaitu berupa ajakan untuk menjadi bagian dari festival tersebut yaitu, “Jadilah Bagian Dari Cerita Didalamnya.”

3.4.2. Visualisasi Karya

Tujuan dibuatnya media promosi untuk Festival Danau Poso yaitu untuk memudahkan masyarakat menemukan informasi tentang Festival Danau Poso, sehingga masyarakat memiliki ketertarikan untuk mengunjungi Festival Danau Poso. Dengan demikian maka


(33)

konten-konten seperti, warna, bentuk, garis dan huruf yang terdapat di dalam media promosi ini dibuat berdasarkan studi indikator.

a. Warna

Warna yang digunaan pada perancangan media promosi ini, bedasarkan warna-warna yang mencerminkan karakter dari adat yang terdapat di Sulawesi Tengah, dan juga warna dari karakteristik Danau Poso sendiri.

Gambar 3.8 warna

b. Tipografi

Font yang digunakan dalam media promosi Festival Danau Poso menggunakan huruf yang memiliki kedekatan karakter pada aksara Sulawesi yaitu aksara lontara dan satu jenis huruf dengan keterbacaan yang jelas.


(34)

• Lontara Sans

Font Lontara Sans dirancang dengan mengadaptasi bentuk dari aksara Sulawesi, yang akan dijadikan sebagai font pada Headline

Gambar 3.9 Lontara Sans

• Arial

Font arial dijadikan sebagai font pada sub headline mengingat strukturnya yang tegas sehingga dengan ukuran yang lebih kecil dari headline font masih masih memiliki keterbacaan yang jelas

Gambar 3.10 Arial


(35)

c. Layout

Layout yang digunakan pada media-media promosi Festival Danau Poso, dibuat sederhana agar nyaman ketika dilihat.

Gambar 3.11 Layout

3.5. Strategi Media

Agar pesan tentang Festival Danau Poso dapat sampai dengan baik kepada target audiens maka media-media promosi yang digunakan untuk Promosi Festival Danau Poso dibagi menjadi Media Lini Atas dan Media Lini Bawah

3.5.1. Media Lini Atas

Media yang digunakan untuk promosi Festival Danau Poso yaitu media memiliki sifat sebagai media massa sehingga memiliki jangkauan yang luas untuk menyampaikan pesan kepada target audiens. Media tersebut, yang digunakan adalah :


(36)

34

• Website (Media Utama)

• TV Ad

• Iklan Majalah

Media lini atas yang dugunakan pada Festival Danau Poso yaitu berupa TV Ad, dan media iklan pada majalah, dari sifat media tersebut yang merupakan media massa maka informasi yang ada didalamnya berupa seruan kepada target audiens untuk mendapatkan informasi lebih jelas tentang Festival Danau Poso di dalam sebuah situs Internet sebelum mengunjungi festival tersebut.

3.5.2. Media Lini Bawah

Untuk memaksimalkan pesan yang disampaikan melalui media lini atas, maka perlu dibuat media-media sebagai pendukung dari media lini atas oleh karena itu, dibuat media-media lini bawah yaitu ;

• Poster

• Baligho

• X-Banner

• Brosur

• Mouse Pad

• Gimik (Puzzle & Strap kamera)

Selain menggunakan media lini Atas, promosi Festival Danau Poso juga menggunakan media-media lini bawah untuk mendukung


(37)

35 program dari media lini atas. Pada media lini bawah, media yang digunakan dalam promosi Festival Danau Poso adalah poster, baligho, brosur, stand baner, mouse pad, t-shirt serta gimmick berbentuk puzzle dan strap kamera. Semua media-media tersebut bertujuan untuk mengarahkan audiens untuk mengakses situs web dari Festival Danau Poso. Media-media ini hanya berisikan logo, head line, sub head line dan alamat situs Festival Danau Poso dengan ikon tarian yang berbentuk siluet.


(38)

36 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1. Teknis Produksi media

Berikut merupakan penjelasan mengenai teknis pembuatan media-media promosi Festival Danau Poso. Yang meliputi: Website, TV Ad, Iklan Majalah, Poster, Baligho, Stand Baner, Brosur, Mouse Pad dan Gimmik

4.1.1. Website (media Utama)

Sebelum membuat website Festival Danau Poso, terlebih dahulu dilakukan pembuatan site map agar tidak terjadi kesalahan pada interface-interface yang akan dihubungkan setelah itu kemudian melakukan studi icon yang akan dijadikan sebagai button yang akan menghubungkan halaman halaman di dalam website (hyperlink) dan kemudian dikerjakan dengan menggunakan empat buah software pendukung, adobe photoshop, coreldrawX5, adobe flash serta adobe dreamwaver.

4.1.2. Site Map

Site map dalam merupakan sebuah file yang berisi daftar link yang berguna untuk memberi petunjuk/gambaran yang akan


(39)

mengarahkan halaman-halaman yang akan dihubungkan menjadi

Gambar 4.12 Site Map

4.1.3. Studi Ikon

Untuk membuat Website Festival Danau Poso dibutuhkan ikon-icon yang memiliki ciri khas dari informasi yang terdapat didalam website tersebut, untuk itu perlu dilakukan Studi Icon.

Dalam Website Festival Danau Poso menggunakan tiga icon sebagai button yang menghubungkan antar halaman didalam web yang terbagi menjadi beranda, Informasi Wisata dan Tentang Danau Poso

sebuah web.


(40)

a. Ikon About FDP (Patung Palindo)

Gambar 4.13 Ikon Patung Palindo

Pada Button ini menggunakan Patung Palindo sebagai Ikon yang berfungsi untuk menghubungkan kepada halaman yang menjelaskan tentang Festival Danau Poso dan Kota serta Kabupaten yang mengikutinya. Pemilihan Patung Palindo sebagai icon button Tentang Fdp/Fdp About, karena Patung Palindo merupakan sosok penerang atau Penjelas dalam masyarakat Kaili Sulawesi Tengah (Palindo, dalam Bahasa Kaili Ledo).


(41)

39 b.

Gambar 4.14 Icon Rumah Tambi

Pada button home digunakan Rumah Tambi sebagai ikon dari website Festival

Danau Pos asi kata home

c. Ikon Informasi Wisata FDP (Gerobak Sapi)

Gambar 4.15 Icon gerobak sapi Ikon Beranda FDP (Rumah Tambi)

button yang berfungsi sebagai homepage

o. Pemilihan ikon ini mengambil dari adapt sebagai halaman awal pada website.


(42)

40 Pada Masyarakat Tradisional suku Kaili (Sulawesi Tengah) Garobak Sapi (gerobak sapi) digunakan sebagai alat transportasi untuk menempuh suatu perjalanan, sama seperti fungsi pada button Info Wisata/Travel Info ini yang menghubungkan pengunjung web kepada halaman yang memberitahukan alat transportasi yang dapat digunakan untuk menuju pada lokasi wisata Festival Danau Poso.

4.1.4. Teknis Perancangan

Pada perancangan website Festival Danau Poso Tahap

sketsa atau photo untuk dijadikan gambar vector dan juga untuk membuat font yang akan digunakan didalam website Festival Danau Poso. Proses penjiplakan pada coreldraw menggunakan toll freehand, 3curve point dan pen

pertama menggunakan menggunak pendukung yaitu adobe photoshop, core adobe.

a. Coreldraw

Coreldraw digunakan untuk m

an empat buah software ldrawX5, adobe flash serta


(43)

Gambar 4.16 Tracing Digital

Setelah selesai menjiplak atau membuat vector ikon button dan objek pendukung pada adobe coreldraw, selanjutnya menggunakan program yang dapat menhubungkan halaman website. Program untuk membuat website Festival Danau Poso yaitu Adobe Flash. Website Festival Danau Poso bersifat Roll Over yaitu menggunakan button untuk menghubungkan ke halaman lain.

b. Adobe flash cs3

Pada adobe flash, yang pertama dilakukan dalam membuat website Festival Danau Poso yaitu menyusun image-image pada timeline sesuai dengan fungsi dari masing-masing image misalnya pada background ditempatkan pada layer 1 (Background) dan ikon button ditempatkan pada layer 2 (button) dan seterusnya.


(44)

Gambar 4.17 Tekhnik penyusunan pada timeline

Setelah halaman-halaman web telah tersusun sesuai dengan isi dari halaman-halamannya maka dibutuhkan action script untuk menghubungkan antara halaman satu dengan halaman lainnya. Adapun penggunaan action script adalah action script 2.0 dan dijabarkan sebagai berikut ;

• Untuk menghubungkan antar halaman menggunakan action script berikut yang di tempatkan pada button on (release) {gotoAndPlay ("halaman yang dituju");


(45)

Gambar 4.18 action script button

• Untuk menghubungkan pada halaman website lain menggunakan action script berikut yang ditempatkan pada button

on (release) {getURL ("halaman website lain");

Gambar 4.19 action script button

• Adapun penggunaan actionscript pada timeline untuk menentukan pergerakan dari web saat memasuki halaman yaitu mengunakan action script stop();


(46)

Gambar 4.20 action script stop

Setelah perancangan selesai maka diperlukan sebuah alamat domain dan hosting yang akan menghubungkan Web ke Server.

4.2. Media Produksi (media pendukung)

Untuk mengarahkan audiens membuka situs Festival Danau Poso, diperlukan media-media pendukung sebagai berikut:

a. Iklan TV Material : Video Durasi : 45 Detik

Iklan TV dengan durasi 45 detik dibuat dengan menggunakan pesan-pesan simbolik dimana pesan-pesan yang dimuat yaitu menhilangkan beberapa unsur sehingga puzzle tidak tersusun lengkap karena ada beberapa kepingan puzzle yang hilang.


(47)

45

pertama yang dilakukan yaitu telah dibuat kemudian elaskan cerita-cerita dari tiap scene

an gambran dari tiap-tiap scene, untuk membuat berupa sketsa yang menunjukan dan lain sebagainya. Setelah selesai membuat sinopsis, storyline dan story board kemudian dilakukan take video yang menggunakan kamera video dan set light untuk mengambil gambar mentah yang kemudian akan diolah dengan menggunakan software olah video yaitu adobe premiere.

Gambar 4.21 Iklan TV Teknis Perancangan

Sebelum membuuat iklan TV, tahap

membuat sinopsi cerita, setelah sinopsis membuat story line yang menj

yang akan dibuat. Setelah mendapatk

kemudian membuat story board sebagai patokan video dimana isi dari strory board


(48)

46 b. Iklan Majalah

Material : Art Paper print 180 dan 360 gram Ukuran : 22.5 X 30 cm

Pada iklan majalah ini, menggunakan dua halaman dari majalah, halaman pertama menampilkan fotografi dari tarian dero yang salah satu orang didalam tarian tersebut dihilangkan sehingga melihatkan bagian akan disampaikan

teknik fotografi gunting lalu disusun diatas pasir kemudian gambar diambil dengan menggunakan kamera foto. Setelah selesai kemudian melakukan editing foto pada software adobe photoshop kemudian dicetak dan bagian tengah dihilangkan dengan memotong gambar.

Gambar 4.22 Iklan Majalah dari halaman belakang yang berisi pesan yang dengan latar berwarna merah.

Teknis Perancangan

Pada media ini pesan visual yang dimuat diambil dengan dimana kertas-kertas dengan gambar tarian dero di


(49)

47 c. Poster

Material : Art Paper print 180 gram Ukuran : 42 X 29,5 cm

Teknis Produksi : Cetak Offset

Media poster berikut merupakan media penyampai pesan yang ditempatkan pada luar ruang. Penyebaran dari poster ditempatkan pada

kesebuah tempat sepeti

tempat-•

uat diambil dengan teknik fotografi gunting lalu disusun diatas pasir kemudian gambar diambil dengan menggunakan kamera foto. Setelah selesai kemudian melakukan editing foto pada software adobe photoshop dan corel draw untuk membuat huruf yang memuat pesan pada poster ini.

Gambar 4.23 Poster sepanjang jalanan yang akan menuju

tempat wisata, museum - museum kebudayaan, dan lain-lain.

Teknis Perancangan

Pada media ini pesan visual yang dim


(50)

48 d. Baligho

Ukuran: perbandingan skala 1:1024 Teknis Produksi: Print digital

Gambar 4.24 Baligho e. X-Banner

material : Art Paper print 180 gram laminasi dov (perbandingan) Ukuran : perbandingan skala 1:9

Teknis Produksi: Print digital

Gambar 4.25 Stand Baner Material: Art Paper print 360 gram (perbandingan)


(51)

49 f. Brosur

Gambar 4.26 Brosur

Pada brosur ini memuat pesan degan menggunakan dua bahasa karena media ini merupakan media yang dapat diambil dan dibawa oleh audiens. Penempatan media ini yaitu ditempatkan pada biro-biro yang melayani jasa pelanan perjalanan.

• Teknis Perancangan

Pada media ini pesan visual yang dimuat diambil dengan teknik fotografi dimana kertas-kertas dengan gambar tarian dero digunting lalu disusun diatas pasir kemudian gambar diambil dengan menggunakan kamera foto. Setelah selesai kemudian melakukan editing foto pada software adobe photoshop dan corel draw untuk membuat huruf yang memuat pesan pada poster ini.

Material : Art Paper print 180 gram Ukuran : 29.5 X 17 cm


(52)

50 g. Mouse Pad

Gambar 4.27 Mouse Pad h. Bus Pariwisata

Material : Art Paper print 360 gram (dummy) Ukuran : 29 X 7.5 cm

Gambar 4.28 Bus Pariwisata

Material : Art Paper print 360 gsm laminasi dan karet busa Ukuran : 20 X 14.5 cm


(53)

51 i. Gimmik

Gambar 4.29 Puzle

• Strap Kamera Material : Strap Ukuran :

Puzzle

Material : Acrylic print Ukuran : 21 X 14.5 cm


(54)

j. Iklan Web

Material : Adobe Flash (swf/html) Kapasitas : 827 kb

Gambar 4.31 Iklan Web

k. Stiker

Material : Stiker glosi Ukuran : 9.5 X 5 cm

Gambar 4.32 Iklan Web


(55)

53 DAFTAR PUSTAKA

Madjadikara Agus S .2008 . Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rangkuti Frangky. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Tejakusuma Anton. 2010. Mega Super Salesman, Jakarta: New Diglossia Vaisuti Justine. 2006. Indonesia, Jakarta: Lonely Planet

Sumber-sumber lainnya

Mbaresi Cici. http://www.perempuanposo.com//read/2009/08/05/14353741/ festival.danau.poso.bukti.sulteng.aman (diakses pada tanggal 12 juli 2011)

Nandar. http://disbudpar.sulteng.go.id/index.php?option=com_content&view= article &id=46:qperdamaianq-tema-festival

danauposo&catid=37:berita&Itemid=114 (diakses pada tanggal 5 juni 2011)


(56)

DATA PRIBADI

NIM : 51907161

NAMA : KUKUH RAMADHAN

TEMMPAT/TGL LAHIR : PALU/15 MEI 1987 AGAMA : ISLAM

JENIS KELAMIN : PRIA

ALAMAT : JL. PAKIS GUNUNG NO 45. BOGOR, JAWA BARAT KODE POS : 40132

TELP : 0818 0217 1659

e mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK Aisyah Birobuli. Palu Sulawesi Tengah. Tahun 1992-1993 SDN Birobuli 4. Palu, Sulawesi Tengah. Tahun 1993-1999 SMP Negeri 1. Palu, Sulawesi Tengah.Tahun 1999-2002 SMA Negeri 5. Palu, Sulawesi Tengah.Tahun 2002-2005

Universitas Komputer Indonesia Jurusan Desain Komunikasi Visual. Bandung, Jawa Barat. Tahun 2007-2011

WORKSHOP

Still Loving Youth (TYPES ARE FUN) Bandung, Jawa Barat. Tahun 2009 Cetak Digital Versus Konvensional. Bandung, Jawa Barat. Tahun 2009


(1)

49 f. Brosur

Gambar 4.26 Brosur

Pada brosur ini memuat pesan degan menggunakan dua bahasa karena media ini merupakan media yang dapat diambil dan dibawa oleh audiens. Penempatan media ini yaitu ditempatkan pada biro-biro yang melayani jasa pelanan perjalanan.

• Teknis Perancangan

Pada media ini pesan visual yang dimuat diambil dengan teknik fotografi dimana kertas-kertas dengan gambar tarian dero digunting lalu disusun diatas pasir kemudian gambar diambil dengan menggunakan kamera foto. Setelah selesai kemudian melakukan editing foto pada software adobe photoshop dan corel draw untuk membuat huruf yang memuat pesan pada poster ini.

Material : Art Paper print 180 gram Ukuran : 29.5 X 17 cm


(2)

50 g. Mouse Pad

Gambar 4.27 Mouse Pad

h. Bus Pariwisata

Material : Art Paper print 360 gram (dummy) Ukuran : 29 X 7.5 cm

Gambar 4.28 Bus Pariwisata

Material : Art Paper print 360 gsm laminasi dan karet busa Ukuran : 20 X 14.5 cm


(3)

51 i. Gimmik

Gambar 4.29 Puzle

• Strap Kamera Material : Strap Ukuran :

Puzzle

Material : Acrylic print Ukuran : 21 X 14.5 cm


(4)

j. Iklan Web

Material : Adobe Flash (swf/html) Kapasitas : 827 kb

Gambar 4.31 Iklan Web

k. Stiker

Material : Stiker glosi Ukuran : 9.5 X 5 cm

Gambar 4.32 Iklan Web


(5)

53 DAFTAR PUSTAKA

Madjadikara Agus S .2008 . Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rangkuti Frangky. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Tejakusuma Anton. 2010. Mega Super Salesman, Jakarta: New Diglossia Vaisuti Justine. 2006. Indonesia, Jakarta: Lonely Planet

Sumber-sumber lainnya

Mbaresi Cici. http://www.perempuanposo.com//read/2009/08/05/14353741/ festival.danau.poso.bukti.sulteng.aman (diakses pada tanggal 12 juli 2011)

Nandar. http://disbudpar.sulteng.go.id/index.php?option=com_content&view= article &id=46:qperdamaianq-tema-festival

danauposo&catid=37:berita&Itemid=114 (diakses pada tanggal 5 juni 2011)


(6)

DATA PRIBADI

NIM : 51907161

NAMA : KUKUH RAMADHAN

TEMMPAT/TGL LAHIR : PALU/15 MEI 1987 AGAMA : ISLAM

JENIS KELAMIN : PRIA

ALAMAT : JL. PAKIS GUNUNG NO 45. BOGOR, JAWA BARAT KODE POS : 40132

TELP : 0818 0217 1659

e mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK Aisyah Birobuli. Palu Sulawesi Tengah. Tahun 1992-1993 SDN Birobuli 4. Palu, Sulawesi Tengah. Tahun 1993-1999 SMP Negeri 1. Palu, Sulawesi Tengah.Tahun 1999-2002 SMA Negeri 5. Palu, Sulawesi Tengah.Tahun 2002-2005

Universitas Komputer Indonesia Jurusan Desain Komunikasi Visual. Bandung, Jawa Barat. Tahun 2007-2011

WORKSHOP

Still Loving Youth (TYPES ARE FUN) Bandung, Jawa Barat. Tahun 2009 Cetak Digital Versus Konvensional. Bandung, Jawa Barat. Tahun 2009