Kadar Lemak Karakteristik Fisikokimia Yoghurt Kental

commit to user 33 Gambar 4.5. Hubungan Konsentrasi Penambahan Beberapa Jenis Pati dengan Kadar Protein Terlarut Yoghurt Dari Gambar 4.5. dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi pati yang digunakan kadar protein semakin rendah. Menurut Thomas and Mills dalam Hassan and Amjad 2010, kadar protein terlarut berhubungan dengan aktivitas proteolitik bakteri asam laktat, yang mengubah protein kasein menjadi asam amino dan peptida, sehingga akan meningkatkan kadar protein terlarut yoghurt. Dengan semakin banyak konsentrasi pati yang ditambahkan, diduga mobilitas bakteri terhambat karena viskositas produk yang tinggi, yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas bakteri, sehingga aktivitas proteolitik bakteri juga terhambat.

6. Kadar Lemak

Berdasarkan kandungan lemaknya, yoghurt digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu full fat yoghurt, low fat yoghurt dan non-fat yoghurt. Kandungan lemak full fat yoghurt + 3,5, untuk low fat yoghurt 0,5 hingga 1,6 sedangkan untuk non-fat yoghurt 0,1 Hui, 1993. Kadar lemak yoghurt dalam penelitian ini dianalisis dengan metode Soxhlet. Hasil analisis kadar lemak yoghurt dengan penambahan beberapa jenis pati commit to user 34 dengan beberapa konsentrasi pati ditunjukkan dalam Tabel 4.6. dan Gambar 4.6. Tabel 4.6. Kadar Lemak Yoghurt Jenis Pati Konsentrasi Penambahan Pati 4 7 10 Aren 1,03+0,02 c 1,01+0,05 c 0,84+0,10 b Tapioka 0,86+0,03 b 0,74+0,08 a 0,73+0,04 a Maizena 0,98+0,02 c 0,96+0,04 c 0,80+0,09 ab notasi yang berbeda menunjukkan beda nyata α0,05 Dari analisis statistik Tabel 4.6. diketahui bahwa penggunaan beberapa jenis pati dengan beberapa konsentrasi pati memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar lemak yoghurt α0,05. Yoghurt yang dihasilkan merupakan low fat yoghurt dengan kadar lemak yoghurt berkisar dari 0,73+0,04 hingga 1,03+0,02. Gambar 4.6. Hubungan Konsentrasi Penambahan Beberapa Jenis Pati dengan Kadar Lemak Yoghurt Dari Gambar 4.6. dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi penambahan pati, kadar lemak yoghurt akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah pengental yang digunakan, kandungan lemak susu semakin sedikit, sehingga kadar lemak yoghurt menjadi semakin rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang commit to user 35 dilakukan oleh O ’neil et.al. 1979, yang menyatakan bahwa penggunaan pengental tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar lemak yoghurt. Banyaknya konsentrasi pati yang digunakan tidak menyebabkan peningkatan kadar lemak karena kadar lemak dalam masing-masing jenis pati sendiri sangat sedikit. Tapioka memiliki kandungan lemak yang paling rendah dibanding maizena dan aren, yaitu 0,30 Suprapti, 2009. Sehingga yoghurt yang ditambah tapioka memiliki kadar lemak yang paling rendah.

B. Karakteristik Organoleptik Yoghurt