analisis KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PONSEL PENGEMUD

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PONSEL
PENGEMUDI PROFESIONAL KENDARAAN RODA
EMPAT DI KOTA MAKASSAR
(Studi Kasus : Kampus Universitas Hasanuddin)
Mubassirang Pasra
Syafruddin Rauf
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel
Tel: (0411)-587636 dan Fax:( 0411) 580505
Tel: (0411)-587636 dan Fax:( 0411) 580505
ABSTRACT
Traffic accidents caused by the use of cell phones when driving is increasing which resulted
in the victim died, were seriously injured and slightly injured as well as material losses are not small.
The effect of using cell phones on driving performance can distract drivers and cause driving behavior

affect road safety. The purpose of this study was to determine the characteristics of mobile phone use
among professional drivers of four-wheel vehicles in the city of Makassar. The method used in the
form kuisener survey methods and interview method. Based on the results of the analysis indicate that
the driving profesianal do activities to communicate with HP at the time of driving.
Key words: Cell Phones, Professional driver, Traffic Safety.

PENDAHULUAN
Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan
manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa
lagi menghalangi. Sebagian besar manusia zaman sekarang merasa dirinya sangat
tergantung pada Handphone. Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu
kemudahan hidup berkomunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa
dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa
berkomunikasi dengan mudah.
Sejak pertama kali digunakan dalam mobil pada pertengahan 1980-an, penggunaan
ponsel dan perangkat tambahan penjawab otomatis telah meningkat drastis. Pada
saat yang sama, sebuah badan penelitian yang signifikan dari perilaku dan
epidemiologi, menunjukkan konsekuensi buruk yang terkait dengan penggunaan
ponsel saat mengemudi.
Efek penggunaan ponsel pada kinerja mengemudi menunjukkan, penggunaan ponsel

saat mengemudi dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan menyebabkan perilaku
mengemudi yang mempengaruhi keselamatan di jalan. Besarnya dampak negatif
dari penggunaan ponsel
saat mengemudi tergantung pada kerumitan baik
percakapan dan situasi mengemudi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan
ponsel saat mengemudi, percakapan saat mengemudi dapat mengganggu konsentrasi
pengemudi dalam melakukan sifat – sifat fisik mengemudi seperti memindahkan
gigi, mengatur kemudi dll.
Berkaitan dengan penggunaan handphone di atas, beberapa negara telah menerapkan
regulasi larangan menggunakan handphone saat mengemudi mengingat bahaya yang
ditimbulkannya. Sedangkan di Indonesia sendiri, regulasi larangan itu masih berupa
himbauan dari instansi terkait. Dalam hal ini dari pihak Kepolisian dan Dinas

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
Perhubungan. Sedangkan aturan-aturan detail berupa larangan, dalam Undangundang yang ada belum secera eksplisit dicantumkan. Undang-undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan hanya mencantumkan asal usul
tata cara berlalu lintas terkait soal ketertiban dan keamanan. Apabila dicari-cari
kaitaannya dengan penggunaan handphone, termaktub pada Pasal 126 ayat (1), “

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib
mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi ”.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengemudi yang
berkaitan dengan penggunaan HP saat berkendaraan bagi pengemudi di Kampus
Universitas Hasanuddin Makassar

TINJAUAN PUSTAKA
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan Arus Lalu Lintas.
Dari beberapa penelitian dan pengkajian dilapangan dapat di simpulkan bahwa
keselamatan lalu lintas sangat di pengaruhi oleh tiga faktor yakni, faktor manusia,
kendaraan dan lingkungan jalan, serta interaksi dan kombinasi dua atau lebih faktor
tersebut di atas.

Gambar 2.1 Elemen – Elemen Transportasi Jalan.
Efek Penggunaan Ponsel Pada Kinerja Mengemudi.
Dampak Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi.
Meskipun mengemudi adalah hal kompleks yang hampir semua orang bisa
melakukannya namun seiring berjalanya waktu, kegiatan dasar yang terkait
dengan pengendalian kendaraan menjadi otomatis dan umumnya kegiatan ini

tidak memerlukan proses mental yang banyak. Elemen inilah yang dapat
memungkinkan para pengemudi untuk terlibat dalam kegiatan paralel yang
tidak berkaitan dengan mengemudi, seperti penggunaan telepon selular
meskipun ada bukti nyata bahwa kegiatan tersebut dapat mengalihkan perhatian
pengemudi dan dapat mempengaruhi kinerja dalam mengemudi.

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
Berbagai studi menyimpulkan bahwa penggunaan telepon selular saat
mengemudi dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan dapat menyebabkan
berbagai perubahan dalam mengarahkan perilaku ke hal negatif seperti
mempengaruhi keamanan lalu lintas.
Beberapa gangguan dapat terjadi akibat penggunaan ponsel saat mengemudi di
antaranya:
Gangguan fisik.
Gangguan fisik yaitu seperti pada saat pengemudi harus menggunakan salah satu
atau kedua tangannya untuk memanipulasi telepon ke suatu nomor, menjawab
atau mengakhiri panggilan dari pada berkonsentrasi pada tugas yang dibutuhkan
oleh mengemudi (misalnya kemudi, mengubah gigi dll).

Gangguan visual.
Gangguan secara visual disebabkan oleh mata pengemudi yang tertuju pada
handphone sambil mengemudi. Penggunaan telepon selular yang menampilkan
informasi visual (misalnya membaca SMS).
Gangguan pendengaran
Gangguan ini bisa terjadi ketika pengemudi kaget oleh dering telepon awal atau
oleh percakapan itu sendiri.
Gangguan kognitif.
Gangguan ini melibatkan penyimpangan dalam perhatian dan penilaian. Hal ini
terjadi ketika dua mental tugas yang dilakukan pada saat yang sama. Percakapan
bersaing dengan tuntutan mengemudi. Mendengarkan, sendirian, dapat
mengurangi aktivitas di bagian otak yang berhubungan dengan mengemudi lebih
dari sepertiga. Besarnya dampak negatif dari penggunaan ponsel saat
mengemudi tergantung pada kerumitan kedua percakapan telepon seluler dan
situasi mengemudi. Semakin sulit dan kompleks percakapan maka semakin kuat
pula efek yang terjadi pada kinerja mengemudi.
Dampak Pesan Teks (sms) Saat Mengemudi.
Studi menunjukkan bahwa teks pesan saat mengemudi lebih mengganggu dari pada
berbicara lewat telepon. pesan teks memiliki pengaruh buruk langkah-langkah
keamanan berkendara kritis seperti kemampuan untuk mempertahankan posisi jalan

yang aman, posisi lateral, mendeteksi bahaya dan mendeteksi dan merespon tepat
untuk rambu lalu lintas.
Membuat sms saat mengemudi dapat mengganggu penglihatan yang disebabkan oleh
pergeseran orientasi visual terus-menerus antara layar ponsel dan jalan depan.
Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan signifikan
kemampuan untuk
mempertahankan posisi tanda-tanda jalan yang aman
Efek Secara Keseluruhan.
Efek penggunaan ponsel tergantung pada kompleksitas kedua percakapan telepon
seluler dan situasi mengemudi. Semakin sulit dan kompleks percakapan maka
semakin kuat pula efek yang terjadi pada kinerja mengemudi. Menggunakan ponsel
saat mengemudi tampaknya mudah, namun tidak hanya tuntutan konteks
mengemudi, tetapi juga isi dan tuntutan percakapan ponsel berperan dalam hal
proses ini. Menggunakan telepon selular saat mengemudi negatifnya, dapat
mempengaruhi berbagai aspek dari kinerja mengemudi diantaranya.
Lambat reaksi terhadap sinyal-sinyal lalu lintas dan lebih sering kehilangan
sinyal.

I


The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
Menelepon dalam mobil saat mengemudi dapat membuat pengemudi untuk
kehilangan waktu reaksi untuk sinyal lalu lintas atau lainnya.
Lambat reaksi pengereman dan jarak berhenti lebih pendek
Beberapa studi menunjukkan bahwa waktu reaksi pengereman berkurang selama
percakapan telepon pada saat mengemudi antara 0,3 hingga sekitar 0,7 detik
pengemudi cenderung mengerem lebih keras dan jarak berhenti lebih pendek .
Penurunan kesadaran lalu lintas lainnya
Situasi kesadaran menunjukkan penurunan yang signifikan dalam tiga unsur
(yaitu, pemahaman dan proyeksi) karena tingkat konsentrasi dituntut oleh
percakapan yang terjadi.
Berisiko pengambilan keputusan
Biasa ditemui situasi lalu lintas (berhenti di lampu merah) cenderung
pengambilan keputusan yang sulit bagi pengemudi. Hal ini dapat terjadi ketika
pengemudi sedang dalam situasi percakapan yang sulit sehingga konsentrasi
ternganggu.
Perkiraan Tingkat Penggunaan Telepon Selular Saat Mengemudi.
Belanda
Mengenai penggunaan telepon selular saat mengemudi, hasil survei berkala
Regional Road Safety Survey (PROV) pada tahun 2001 yang dilakukan oleh

Kementerian Transportasi, Pekerjaan Umum Belanda menunjukkan bahwa
sekitar 4% dari pengemudi yang di laporkan sering menggunakan telepon
genggam saat mengemudi, sementara 36% dari pengemudi lainnya melaporkan
kadang-kadang.
Australia
Di Perth, Australia, Horberry et al. Pada tahun 2001 mengamati rata-rata 1,5%
dari para pengemudi di Australia menggunakan telepon genggam pada siang hari
saat mengemudi. Rata – rata pengguna didominasi oleh laki-laki sebanyak 78%
dan di bawah usia 40 tahun sekitar 64%.
Selandia Baru
Pada tahun 2004 hasil survei Baas Sullman menunjukkan bahwa sekitar 65%
dari jumlah penduduk Selandia Baru memiliki ponsel dan sekitar 57,3% dari
mereka yang disurvei menggunakan telepon selular saat mengemudi setidaknya
kadang - kadang. Dari mereka yang dilaporkan menggunakan telepon selular
saat mengemudi, ditemukan sekitar 17,2% dari para pengemudi menggunakan
headset sebagai alternatif dalam menggunakan ponsel saat mengemudi. Mereka
yang melaporkan menggunakan ponsel cukup sering telepon sewaktu
mengemudi cenderung di dominasi oleh laki – laki terutama yang berada di
daerah perkotaan.
Inggris

Pada tahun 2000 survei dari 1000 pengemudi di Inggris yang di laporkan oleh
Green Bendera menunjukkan bahwa 37% pengemudi menggunakan ponsel saat
mengemudi, sepertiga dari mereka melakukannya 'sering' dan penggunanya di
dominasi oleh laki – laki.

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode kuisioner dengan jumlah sampel sampel
pengendara sebanyak 245 sampel.
Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi pembagian kuisioner di lakukan di beberapa area parkir kendaraan yang
dianggap dapat mewakili jumlah populasi kepadatan kendaraan. Area parkir tersebut,
antara lain area parkir Gedung Rektorat, Pasca Sarjana dan Kedokteran. Ketiga area
parkir ini memiliki jumlah populasi kendaraan parkir yang cukup padat di antara

beberapa area parkir yang ada di Universitas Hasanuddin, Makassar.

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persepsi responden.

Gambar 4.1 Persepsi pengemudi mengenai penggunaan ponsel saat mengemudi.

Grafik 4.1, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pendapat para pengemudi
kendaraan roda empat terhadap penggunaan ponsel saat mengemudi adalah pendapat
dari pengemudi yang menjawab “Tidak aman” yaitu sebesar 56 %.

Gambar 4.2 Persepsi Pengemudi yang menjawab telephone saat mengemudi.

Gambar 4.2, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat
yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab
“Kadang - kadang” yaitu sebesar 76 %.


I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011

Gambar 4.3 Prosentase Variasi waktu menjawab telephone saat mengemudi.

Gambar 4.3, menjelaskan prosentase tertinggi dari Variasi waktu rata – rata
menjawab panggilan telephone saat mengemudi diantara para pengemudi adalah
pengemudi yang menggunakan waktu < 5 mnt yaitu sebesar 91 %.

Gambar 4.4 Prosentase dari reaksi pengemudi sewaktu menjawab telephone saat
mengemudi.

Gambar 4.4, menjelaskan prosentase tertinggi dari Reaksi para pengemudi kendaraan
roda empat yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang
memilih untuk “Pelan - pelan” yaitu sebesar 55 %.

Gambar 4.5 Prosentase Penggunaan perangkat tambahan telekomunikasi.

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
Gambar 4.5, menjelaskan prosentase tertinggi dari Penggunaan perangkat tambahan
telekomunikasi di antara para pengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Tidak
sama sekali”, yaitu sebesar 54 %.

Gambar 4.6 Prosentase Pengemudi yang mengirim panggilan saat mengemudi.

Gambar 4.6, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat
yang mengirim sms panggilan telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang
menjawab “Kadang - kadang”, yaitu sebesar 57 %.

Gambar 4.7 Prosentase Pengemudi yang mengirim sms saat mengemudi.

Gambar 4.7, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat
yang mengirim sms saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Tidak sama
sekali”, yaitu sebesar 50 %.

I

The 14th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011
Gambar 4.8 Posentase Pengalaman kecelakaan pengemudi akibat dari penggunaan ponsel saat
mengemudi.

Gambar 4.8, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi yang mempunyai
pengalaman dari situasi berbahaya karena penggunaan ponsel saat mengemudi
adalah pengemudi yang menjawab “Tidak”, yaitu sebesar 92 %.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis data responden diperoleh 56% yang menjawab tidak
aman menggunakan ponsek saat berkendaraan mobil,
Prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang menjawab
telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Kadang kadang” yaitu sebesar 76 %.
Prosentase tertinggi dari Variasi waktu rata – rata menjawab panggilan
telephone saat mengemudi diantara para pengemudi adalah pengemudi yang
menggunakan waktu < 5 mnt yaitu sebesar 91 %.
Prosentase tertinggi dari Reaksi para pengemudi kendaraan roda empat yang
menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang memilih untuk
“Pelan - pelan” yaitu sebesar 55 %.
Prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang mengirim
sms panggilan telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab
“Kadang - kadang”, yaitu sebesar 57 %.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander G. Nikolaev a, Matthew J. Robbins b, Sheldon H. Jacobson. 2004)
Evaluating the impact of legislation prohibiting hand-held cell phone use
while driving. Asosiasi Transportasi Eropa
Burns, P.C. et al. (2002). How dangerous is driving with a mobile phone?
Benchmarking the impairment to alcohol. TRL 547. Transport Research
Laboratory, Crowthorne
Braimaister, L.G. (2002). Mobile computers in cars and possible road safety effects;
An inventory. R-2002-26. SWOV, Leidschendam.
David L. Strayer and Frank A. Drews, Utah Profiles in Driver Distraction: Effects of
Cell Phone Conversations on Younger and Older Drivers. University of Utah,
Salt Lake City,
Jeanne Breen Consulting June (2009) : Car telephone use and road safety Final
ReportAn overview prepared for the European Commission.
National Safety Council White Paper March 2010 : Why driving while using handsfree cell phones is risky behavior.
ROSPA (2002) : The Risk of Using a Mobile Phone While Driving, Royal Society of
Accidentprevention, Birmingham ,UK. WWW. rospa. com/pdfs/ road/
mobiles/report.pdf.

I