commit to user
5 Seperti halnya pemeriksaan kasasi terhadap putusan praperadilan, maka
KUHAP juga tidak mengatur tentang pemeriksaan Peninjauan kembali PK terhadap putusan praperadilan. Akan tetapi dalam praktik hukum sudah pernah
terjadi pemeriksaan peninjauan kembali oleh MA terhadap putusan praperadilan yang didasarkan pada ketentuan Pasal 263 ayat 1 KUHAP dan Pasal 21 UU
No. 14 Tahun 1970. Dengan demikian, pemeriksaan peninjauan kembali PK tetap dapat dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut, Penulis tertarik untuk melakukan telaah yurudis mengenai kedudukan LSM dalam permohonan peninjauan kasus korupsi yang
dihentikan penyidikannya. Untuk itu penulis terdorong untuk menulis Penulisan
Hukum dengan judul “TELAAH YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM PERMOHONAN
PEMERIKSAAN PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP PUTUSAN PRA
PERADILAN TENTANG
KEABSAHAN PENGHENTIAN
PENYIDIKAN PERKARA KORUPSI Studi Kasus Putusan MA No. 6 PK Pid 2009”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan apa yang diuraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Lembaga Swadaya masyarakat mempunyai kedudukan hukum legal standing sebagai pemohon pemeriksanaan peninjauan kembali terhadap
putusan para peradilan tentang keabsahan penhentikan penyidikan perkara korupsi ?
2. Apakah terhadap putusan para peradilan tentang keabsahan penghentian penyidikan perkara dapat diajukan peninjauan kembali?
commit to user
6
C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu kegiatan penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi arah dalam melangkah sesuai dengan maksud
penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui kedudukan hukum lembaga swadaya masyarakat dalam
permohonan pemeriksaan peninjauan kembali terhadap putusan para peradilan tentang keabsahan penhentian penyidikan perkara korupsi
b. Untuk mengetahui langkah hukum yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat dalam permohonan pemeriksaan peninjauan kembali terhadap
putusan para peradilan tentang keabsahan penhentian penyidikan perkara korupsi.
2. Tujuan Subjektif a. Memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun
penulisan hukum untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Menambah, memperluas, mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
Penulis serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek lapangan hukum, khususnya dalam bidang hukum acara pidana yang sangat berarti
bagi penulis. c. Memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang didapat dari
penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
commit to user
7 a. Merupakan salah satu sarana bagi Penulis untuk mengumpulkan data
sebagai bahan penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk sedikit memberi sumbangan pengetahuan dan pikiran dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.
c. Untuk mendalami teori–teori yang telah Penulis peroleh selama menjalani kuliah strata satu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
serta memberikan landasan untuk penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis
a. Dengan penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan Penulis dalam bidang hukum sebagai bekal
untuk masuk ke dalam instansi atau instansi penegak hukum maupun untuk praktisi hukum yang senantiasa memperjuangkan hukum di negeri
ini agar dapat ditegakkan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan
serta tambahan pengetahuan bagi pihak–pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.
E. Metode Penelitian 1.Jenis Penelitian