Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Sedekah dengan amal kebajikan sifatnya lebih umum dan lebih mudah daripada sedekah harta.
Harta adalah milik Allah Swt. Allah menitipkanya kepada para hambanya untuk melihat apa yang mereka perbuat dengan harta tersebut
10
. Harta yang kita punya akan lebih bermakna jika kita pergunakan untuk ibadah kepada Allah Swt.
Menurut Wajih Mahmud,selain sedekah dengan harta setiap muslim juga bisa bersedekah tanpa harta yang dimilikinya diantarannya yaitu;
1. Bersedekah dengan dzikir 2. Bersedekah dengan sholat
3. Bersedekah dengan shaum 4. Bersedekah dengan ucapan yang baik
5. Bersedekah dengan akhlak mulia 6. Bersedekah dengan orang mukmin
7. Bersedekah kepada keluarga.
11
Dari beberapa poin diatas, dapat kita maknai bahwa sedekah bukanlah dengan harta saja, sedekah juga bisa kita lakukan setiap hari dengan berbagai
macam prilaku kehidupan. Dalam hal ini sedekah tanpa harta merupakan jalan yang mudah bagi setiap umat muslim yang ingin melaksanakan sedekah dengan
tidak menggunakan harta. Sedekah yang dilakukan tidak menggunakan harta serta menggunkan harta
,jika dilakukakan secara spontan dan sukarela lebih memiliki makna yang sangat besar, karena pahala sedekah akan lenyap jika pemberi sedekah selalu menyebut-
nyebut sedekah yang telah dia berikan kepada penerima sedekah.
10
Faishal Bin Ali Al-Ba dani, Jangan Biarkan Sedekah Anda Sia-Sia Solo: Qiblatuna, 2009,h.15.
11
Wajih Mahmud, Sedekah Tanpa Harta Wafa Press : Klaten, 2008, h. 41.
Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Firmannya ;
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si
penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih tidak bertanah.mereka
tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir Qs. Al- Baqorah : 264.
12
Menurut para ahli Fikih, sedekah dalam arti Shodaqoh At- Tatawatu berbeda dengan zakat, sedekah lebih utama jika diberikan secara diam diam dari
pada diberikan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum
13
. Dalam Al- Quran banyak sekali ayat yang menjelaskan kaum muslimin
untuk senantiasa memberikan sedekah, yang diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan.
12
Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf Madinah Al-Qur an Terjemah dan Tafsir Jakarta : Jabal, 2010 , h.44.
13
Fahrul Muis,Dikejar Rezeki dari Sedekah Solo : Taqiya Publishing, 2016 , h.16
Dalam Al-Qur an Allah Swt berfirman :
Artinya : Jika kamu menampakkan sedekahmu, Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannyan dan kamu berikan kepada orang-
orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan Qs.Al- Baqorah : 271
14
. Maksud ayat diatas, bersedekah lebih baik jika orang yang bersedekah
menyembunyikan harta yang ingin disedekahi. Sebab Allah Swt mengetahui setiap apa yang dilakukan oleh manusia.
Akan tetapi jika seseorang menyedekahkan hartanya dengan cara menampakkanya kepada orang lain, maka sedekahnya pun dinilai baik, hanya
semua itu tergantung dengan niat orang yang hendak memberi sedekah. Dapat dipahami bahwa sedekah juga tidak hanya memberikan harta akan
tetapi mengajarkan ilmu yang bermanfaat adalah sedekah. Sedekah yang baik memang bisa diorientasikan untuk menjadi solusi problem, yaitu sedekah yang
dilakukan dengan ikhlas, istiqomah, dan benar-benar memperhatikan orang yang menerima sedekah.
14
Departemen Agama Republik Indonesia.Op.Cit.h.46.
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Qubaishah Bin Mukhariq Al- Hilali. Ia berkata, Ketika aku menanggung beban,aku menemui Rasulullah
untuk meminta kepada beliau,beliau pun berkata: Tinggallah sampai ada sedekah untukmu, kemudian beliau bersabda : Wahai Qabashah,meminta minta
itu hanya halal bagi salah satu dari golongan : 1. Orang yang menanggung hutang. Ia halal meminta sehingga menyelesaikan
tanggungannya kemudian menahan dirinya. 2. Orang yang tertimpa musibah pada hartanya,ia boleh meminta minta sehingga
mampu untuk hidup. 3. Seseorang yang ditimpa kemiskinan setelah kaya.
15
Dalam Al-Qur an sudah diterangkan bahwa sedekah akan memberikan manfaat kepada pemberi sedekah dengan nilai yang berlipat ganda, apabila
pemberi sedekah ikhlas memberikan harta yang disedekahkan kepada orang- orang yang berhak menerima sedekah.
Allah SWT berfirman :
Artinya : Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dia kehendaki.dan Allah Maha Luas
karunia-Nya lagi Maha mengetahui QS. Al- Baqarah : 261
16
. Ayat ini menerangan bahwa, menafkahkan harta dijalan Allah, merupakan
salah satu dengan bersedekah di jalan Allah, bersedekah dalam hal ini merupakan anjuran bagi setiap umat muslim untuk menafkahkan harta yang dimiliki, untuk
15
Fahrul Muis.Op.Cit.h.22
16
Departemen Agama Republik Indonesia.Op.Cit.h.44.
kepentingan jihad, pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Semua yang dilakukan tergantung dengan niat yang ada dalam hati orang yang
ingin bersedekah. Demikian juga tegantung keadaan harta yang ingin dinafkahinya dengan
jalan bersedekah, maka nilai kebermaknaan harta yang disedekahkan tersebut tergantung dari kehalalannya, manfaatnya dan kepada siapa harta itu
disedekahkan. Allah Swt melipatgandakan lebih dari yang disebutkan, sehingga Allah Swt memberikan pahala yang Allah kehendaki bagi siapa saja yang ingin
dikehendakinnya, sesungguhnya apa yang ada di sisi-Nya tidaklah berkurang karena Allah maha kaya.
Sementara itu orang yang bersedekah janganlah mengira bahwa pelipatgandaan tesebut merupakan bentuk berlebih-lebihan, karena tidak ada satu
pun yang berat bagi Allah Swt. Dia mengetahui siapa yang berhak mendapatkan balasan berlipatganda tersebut dan mengetahui niat hamba-hamba-Nya
17
. Secara umum, makna sedekah meliputi seluruh amal kebajikan dan
meninggalkan kemungkaran. Secara khusus, sedekah berarti mengeluarkan harta dan memberikannya
kepada yang berhak dengan mengharapkan ridha Allah Swt
18
.
17
Tafsir Al-Qur an Karim On-line, tersedia di http:www.tafsir.web.id201301tafsir-al- baqarah-ayat-261-269.html 30 Agustus 2016.
18
Mustafa Syeikh Ibrahim Haqqi, Op.Cit, h.5 Et.Seq
Perlu dipahami bahwa sedekah juga merupakan nilai nilai dari ibadah sunnah yang didalamnya terdapat nilai-nilai sosial, nilai kegamaan yang pada
intinya sedekah merupakah ibadah yang mampu menyadarkan nurani seorang muslim untuk mengoreksi diri, menatanya, dan bergegas untuk mengubah
dirinya. Belakangan ini banyak yang menjadikan polemik dikalangan masyarakat
tentang sedekah, salah satu sedekah yang manjadi permasalah adalah konsep sedekah yang dikembangkan oleh Yusuf Mansur.
Seperti yang sudah diketahui masyarakat, Yusuf Mansur saat ini sudah dikenal sebagai pengusaha selain sebagai ustadz yang mengelola pesantren.
Sedangkan modal usaha atau investasi yang diperoleh Yusuf Mansur seperti yang pernah diakuinya berasal dari dana masyarakat yang dihimpunnya, termasuk
dengan ajakan bernama sedekah . Secara umum, model pengumpulan dana Yusuf Mansur ini dikenal dengan
sebutan crowdfunding atau crowdsourcing. Yakni kegiatan mengumpulkan uang dari khalayak, lalu menanamkan uang itu ke sebuah usaha biasanya perusahaan
rintisan. Itu pulalah yang terjadi pada usaha-usaha yang sedang dan sudah dibangun Yusuf Mansur
19
.
19
Samin Berkah, Catatan Dari Polemik Gerakan Sedekah Nasional , On-Line ,tersedia dihttp:www.dakwatuna.com, 16 Maret 2017 .
Dalam kaitan konsep sedekah yang dikembangkan oleh ustad Yusuf Mansur, tokoh Agama Seperti Emha Ainun Najib atau akrab dipanggil Cak Nun
beliau mengkritik konsep sedekah yang dikembangkan oleh Yusuf Mansur. Menurutnya, Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah,
helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi
ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah
dijanjikan oleh manusia, nggak boleh. Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si
motivator sedekah. Naik hajiumroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang.
Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah
menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain
dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya. Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan
ikhlas : kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya. Malah keikhlasan seperti
ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.
Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda. Makanya kalau jadi imam harus paham
makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhirnya makmumnya di belakang
nggerundel, gak ikhlas. Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu.
Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat walau itu nggak mungkin. Pokoknya
lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung,
sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pada kita
20
. Berdasarkan penjelasan masalah diatas penulis memiliki ketertarikan untuk
mengkaji dan mencoba menganalisis buku karangan Yusuf Mansur yang
berjudul “The Miracle Of Giving“.
Penulis memilih buku tersebut karena terdapat materi sedekah yang menjadi bahasan pokok penelitian ini. Sehingga dalam kajian ini dengan adanya
buku tersebut, maka dapat memudahkan peneliti untuk mengkaji serta mengetahui tentang konsep sedekah Yusuf Mansur.
20
Thayibah, Cak Nun Mengkritik Motivasi Sedekah Yusuf Mansur , On-Line , tersedia dihttp:thayyiba.com, 16 Maret 2017.