Selanjutnya juga penting diperhatikan oleh anak sekolah aialah belajar dan mau mengul lagi pelajarana yang diberikan oleh guru
disekolahan setelah berada dirumah secara rutin dan merupakan suuatu kebiasaan yang baik, serta besar sekali manfaatnya dalam meraih
kesuksesan, lebih-lebih pada zaman sekarang ini bahwa sengan pesatnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi kita dituntut untuk
membentuk sumber daya manusia seutuhnya dengan mengutamakna kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Oleh karennya, kalau anak
didik hanya mengutamakan diri sari hasil pelajaran yang diberikan guru disekolah, sudah barang tentu hasilnya kurang memuaskan.
Apalagi jika sepulang sekolah anak tidaknmau belajar, maka hal ini tidak akan mendukung terhadap keberhasilan pendidikan yang
ditempuhnya. Sebab kebiasaan malas merupakan problem yang perlu diatasi oleh orang tua terhadap kegiatan belajar anak didik dirumah
serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat mendukung keberhasilan meraih prestadi beljarnya.
3. Problematika Sarana Dan Prasarana Dalam Pembelajaran PAI
Masih banyak persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa indonesia berkaitan dengan keberhasilan [endidikan gama ini, sebab
pendidikan agama dalam pelaksanaan terkait dengan agama ini, sebab pendidikan agam dalam pelaksanaan terkait dengan berbagai komponen
yang melingkupinya, salah satunya adalah saran dan prasarana pendidikan agama islam.
Sarana pendidikan agama islam adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalam menunjang prose pendidikan
khusunya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta peralatan dan media pengajaran yang lainya. Adapun yang dimaksud
dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan tau pengajaran seperti kebun,
halaman, taman sekolah, jalan menuju sekolah.
40
Berbagai faktor diindentifikasi sebagai penghambat dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Faktor-faktor eksternal
1 Timbulnya sikap masyrakat atau orang tua dibeberapa lingkungan
sekitar sekolah yang kurang
concerned
kepada pentingnya pendidikan agama, tidak mengacuhkan akan pentingnya pemantapan pendidikan
agama disekolah yang berlanjut dirumah. 2
Situasi lingkungan sekitar sekolah di subversi oleh godaan-godaan yang beragam bentuknya.
3 Gagasan baru yang mulai bemunculan di-
Impose
oleh para ilmuan mengenai perlunya mencari terobosan baru terhadap berbagai
kemacetan dan problema pembangunan.
40
Muhammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran,Jakarta:Mahaputra Adidaya,2003, h..118
4 Timbulnya sikap frustasi di kalangan orang tua atau masyarakat bahwa
tingkat pendidikan yang dengan susah payah diraih, akan menjamin anaknya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
5 Produksi pendidikan sekolah yang dicapai dalam waktu yang relatif
singkat dengan dana yang seminimal mungkin, namun berhasil meluluskan sejumlah murid yang lebih besar.
41
Orang Islam Indonesia sekarang ini sudah mengetahui perlunya teresedia alat-alat pendidikan untuk membangun sekolah yang bermutu.
Aklan tetapi itu bukan berarti pengetahuan mereka itu cukup teliti, juga belum berarti bahwa teori-teori tentang itu sudah benar-benar dikuasai
mereka. Dalam hal ini kita masih menyaksiakan adaya pembangunan sarana belajar yang kelihannya kurang direncanakan dengan baik.
Mungkin saja sebabnya adalah belum dikuasai teori-teori baru tentang itu. Kendala yang sudah jelas, dan seringkali ditemukan ialah kurangnya
biaya.
42
41
Muzayyin Arifin, Op. Cit.,h.151
42
Ahmad Tafsir, Op.Cit.,h.92
BAB III METODE PENELITIAN