Pemberian asi eksklusif kaitanya dengan attachment antara ibu bekerja dan bayi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KAITANNYA
DENGAN ATTACHMENJ.
ANTARA !BU BEKERJA DAN BAYI

Disusun Oleh :

Zilfanny

103070029123

Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1428 H / 2007 M

ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) September 2007

(C) Zilfanny
(D) Pemberian ASI Eksklusif Kaitannya dengan Attachment Antara Jbu
Bekerja dan Bayi
(E) hal i-97
(F) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kelekatan dan hubungan
emosional yang terjalin antara seorang ibu bekerja dan bayinya melalui
pemberian ASI eksklusif. Yang di maksud dengan ASI (air susu ibu) eksklusif
adalah pemberian air susu ibu selama empat sampai enam bulan tanpa
cairan tambahan apapun. Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang
kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang
mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua. Hubungan
ini akan bertahan cukup lama dalam rentang kehidupan manusia yang diawali
dengan kelekatan anak pada ibu atau figur Jain pengganti ibu. Kelekatan
sendiri memiliki empat fase penting sesuai dengan perkembangan anak, yaitu
Preattachment (fase yang dimulai dengan variasi sinyal-sinyal, seperti
menggenggam, tersenyum atau menangis), Attachment is Making (fase
dimana bayi mulai berespon lain, mulai mengalami distres, dan mulai dapat
membedakan orang Jain), Specific, clear-cut attachment (fase dimana bayi
mulai menunjukkan kekesalan bila ditinggalkan oleh orang yang dipercaya),
Goal-coordinated partnership (anak mulai melakukan negosisai dengan

pengasuh).
Responden penelitian ini adalah empat orang ibu yang bekerja diluar rumah
dengan waktu kerja selama delapan jam sehari, lima hari dalam seminggu.
Pengambilan responden dilakukan dengan dengan metode purposive
sampling, dimana responden yang dipilih hanyalan yang memenuhi kriteria
yang dibuat peneliti. Keempat responden ini memiliki bidang pekerjaan yang
berbeda-beda dengan latar belakang sosial ekonomi yang juga berbeda.
Alasan bekerja yang mereka kemukakan juga bervariasi.
Penelitian ini dilakukan melalui proses wawancara dan observasi yang
dilakukan paling sedikit tiga kali. Wawancara dilakukan dengan metode deep
intervieuw yang bertujuan untuk mengungkap segala hal yang sedang diteliti.
Pertanyaan dibuat sejumlah lima puluh dengan teknik probbing atau
penggalian lanjutan bila di perlukan saat wawancara berlangsung. Observasi

dilakukan sebagai kegiatan wawancara. Dimana dalam proses observasi,
peneliti dapat melihat secara langsung kebenaran cerita yang diungkapkan
responden dalam wawancara.
Hasil yang didapat oleh peneliti bahwa proses pemberian ASI eksklusif dapat
menciptakan, membangun dan memelihara kelekatan antara ibu yang
bekerja di luar rumah dengan bayinya. Selain itu juga dapat meningkatkan

daya tahan tubuh, kecerdasan baik fisik maupun emosi.
Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan. Untuk itu disarankan agar pada
penelitian selanjutnya waktu yang digunakan lebih lama dan pertanyaan yang
diajukan lebih mendalam.
(G) Sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan serta landasan teori
dalam penelitian ini adalah 18 buah buku, 7 buah website, 3 buah jurnal, dan
3 buah harian ibukota sejak tahun 1953-2007.

Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata
'mama'
'
dan panggilan paling indah adalah
'mamaku'.
lni adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik
yang keluar dari kedalaman hati.
Doa dan ridho orangtua adalah lagu hati yang membimbing
ke arah singgasana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara
ribuan orang yang sedang meratap. (Khalil Gibran)

Untuk mama, papa, ade, yang dira ..


&
Sebagai kado ulang tahun ke 22 untukku .. (180907)

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KAITANNYA DENGAN
ATTACHMENT ANTARA IBU BEKERJA DAN BAYI

Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
ZILFANNY

NIM: 103070029123

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I


Pembimbing II

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF KAITANNYA DENGAN
ATTACHMENT ANTARA IBU BEKERJA DAN BAYI telah diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 19 September 2007. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi.

Jakarta, 19 September 2007
Sidang Munaqasyah
Ketua M rangkap Anggota,


Sekert,,;e

;

mセァォー@

Aoggote

#

セq、@
セ[。ィL@

Ora. Zahrotun
NIP. 150238773"

Ora. Nett

M.Si


Anggota:
Penguji II

p・ッァBェャエセN@

(

z。ィイセQョ@

Neneng Tati Sumiati, M.Si.Psi
NIP. 150300679

Ora.
NIP. 15023877

Pembimbing I

Pembimbing II

M.Si


M.Si

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala
rahmat, berkah dan ridho-Nya yang selalu menyertai rangkaian proses
penulisan skripsi ini. Salawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW.

Terselesaikannya skripsi ini juga tak lepas dari dorongan serta bantuan
berbagai pihak, yang telah membentu kelancaran selama psoses penulisan.
Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak tersebut.

Untuk mama, papa, ade, yang dira terimakasih atas segala pengorbanannya
baik moril maupun materi. Terimakasih untuk kehangatan, canda dan tawa
dalam keluarga ini. (special for my /uvly mom, /love u so much, kekuatanmu
inspirasiku). Tak lupa untuk almh. Jidah, terima kasih karena telah
meninggalkan sesuatu yang sangat berharga yaitu, kebersamaan, cinta dan
kasih sayang.


Seluruh dosen, dekan, Ora. Netty Harttati, M.Si , staf akademik, dan
perpustakaan. Terimakasih atas kesempatan dan bantuan yang diberikan
kepada peneliti selama empat tahun terakhir ini.

Kepada dua orang ibu yang senantiasa membimbing proses penulisan skripsi
ini hingga selesai, Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si dan Solicha, S.Ag, terima
kasih atas kesabarannya kepada peneliti.

lbu S, ibu H, ibu L, ibu D, empat orang ibu luar biasa yang telah bersedia
meluangkan waklunya dan berbagi ilmu serta pengalaman kepada penelili.

Sahabat-sahabalku "Power Rangers", Nia, Ina, Wulan, Lita. Terima kasih
lelah menjadi sahabat tempat berbagi suka dan duka. I love u all.

Teman-leman seperjuangan, kelas C angkalan 2003 , Ajeng, Zora, Andin,
Yoga, Ira, juga Fira. Terima kasih alas dorongan semangal dan do'anya.

Alfi Indra, seseorang yang menjadi tempal mencurahkan isi hati. Terima kasih
alas kasih sayang, dukungan, doa, serta keikhlasannya. Semoga semuanya

letap ada dan kita bisa membangun impian bersama.

Hanya Allah SWT yang dapal membalas semua kebaikan dan keikhlasan hati
kalian.

Tidak ada penelitian dengan hasil yang sempurna. Oleh karena itu,
peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan pembacanya sesuai dengan
tujuan pembuatan.

Jakarta, September 2007

Peneliti

DAFTAR ISi

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... .
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................... iii
LEM BAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISi .. .. .... .... .. ..... .... ... .... ..... ..... .. ... .... ..... ... .. . ....... .. .. .... ... ... ... ... ... ... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. ldentifikasi Masalah ................................................................... 8
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 9
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
1.5. Sistematika Penulisan .............................................................. 1O

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teori .......................................................................... 12
2.1.1. Air Susu lbu (ASI) ....................................................... 12

2.1.1.1. Komponen ASI .............................................. 15
2.1.1.2. ASI dalam Pandangan Islam ......................... 18
2.1.2. Att.achment (Kelekatan) ............................................. 20
2.1.2.1. Ciri Khas, Jenis dan Tahapan Attachment ... 20
2.1.2.2. Faktor-faktor dalam Attachment ................... 28
2.1.3. Bayi ............................................................................ 31
2.1.4. lbu Bekerja ................................................................. 36
2.1.4.1. lbu Bekerja dalam Pandangan Islam ............ 39
2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 42

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................. 45
3.2. Subjek Penelitian ..................................................................... 46
3.3. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 47
3.4. lnstrumen Pengumpulan Data ................................................ 47
3.5. Tahap Pelaksanaan Penelitian ............................................... 48
3.6. Anal is is Data . .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. ... 48

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1. Gamba ran Um um Subjek ............................................. 49
4.2. Analisis Intra Subjek ................................................... 50
4.2.1. Analisis Subjek 1............................................. 50

4.2.2. Analisis Subjek 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 58
4.2.3. Analisis Subjek 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 66
4.2.4. Analisis Subjek 4 ............................................. 74
4.3. Perbandingan Antar Subjek ................................................... 83
4.4. Analisis Perbandingan Antar Subjek ................................ 89

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesirnpulan ............................................................................ 93
5.2. Diskusi ................................................................................... 93
5.3. Saran ..................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Kontrol Subjek
2. Pedoman Wawancara
3. Pedoman Observasi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Bagi bayi, ibulah sumber kehidupan yang menghubungkannya dengan dunia
luar. Selama empat bulan pertama hidupnya, hanya Air Susu lbulah (ASI)
yang dibutuhkannya. ASI merangsang pertumbuhan emosi dan fisiknya. Saat
ibu memberikan ASI, ibu telah memberinya kasih sayang yang terbesar,
imunisasi terbaik, gizi terlengkap, minuman tersehat dan air kehidupan.

ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya. Dalam
Alqur'an Allah Swr berfirman: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-

anaknya se/ama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempumakan
penyusuan ... " (QS, Al Baqarah, 2:233)

Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia
behasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku panduan khusus
mengenai ASI. Bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya
dengan baik. Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.

2

Seiring perkembangan zaman, banyak sekali terjadi pergeseran-pergeseran
dalam masyarakat. Kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu
pengetahuan sedikit demi sedikit menghilangkan budaya lama dan hal-hal
penting dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga dengan pemberian ASI
eksklusif seorang ibu kepada bayinya.

Kualitas hidup balita di Indonesia belakangan ini terpantau menurun drastis.
Kondisi tersebut ditengarai erat kaitannya dengan penurunan tingkat
pemberian ASL Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2002-2003 angka pemberian ASI eksklusif hanya 5!5, 1 persen. Angka
itu cenderung menurun menjadi 40 persen selama enam bulan (Koran
Tempo, 2005).

Yang dimaksud dengan pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya
diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lainnya, seperti air putih maupun
obat-obatan. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka
waktu setidaknya selama empat bulan, tetapi bila mungkin sampai enam
bulan dan setelah itu dapat diberikan makanan tambahan lainnya (Utami
Rusli, 2000).

Para ibu di zaman modern sekarang ini memiliki kecenderungan untuk tidak
menyusui bayinya. Banyak alasan yang diungkapkan, di antaranya adalah
tidak bisa berdiet kalau harus menyusui, takut bentuk payudara tidak indah

3

lagi dan sebagainya. Padahal terdapat hasil penelitian bahwa menyusui
adalah salah satu cara diet alami. Dr. Partiwi (Nakita, 2006) mengatakan
bahwa ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu. Dengan rnemberikan ASI
eksklusif, berat badan ibu yang bertambah selama hamil akan segera
kembali mendekati berat semula. Naiknya hormon oksitosin selama
menyusui, menyebabkan kontraksi semua otot polos, termasuk otot-otot
rahim. Jika ini terjadi terus menerus, nilainya kurang lebih sama dengan
senam perut.

Alasan lain yang sering dikemukakan adalah pekerjaan. lbu yang bekerja di
luar rumah cenderung tidak menyusui bayinya dan menjadikan pekerjaan
sebagai alasannya. Padahal sesungguhnya, hal tersebut dapat dengan
mudah diatasi. Seorang ibu, baik yang bekerja maupun tidak bekerja
sejatinya memiliki beberapa tu gas utama, diantaranya rnerawat janin dalam
kandungan, melahirkan, menyusui, memperhatikan, mengelola dan
mengurus anak (Semiawan, 1996). Bagi ibu yang bekerja di luar rumah
pemberian ASI eksklusif dapat tetap dilakukan, dengan cara memberikan
ASI perah atau pompa pada bayi saat ibu bekerja. Manfaat yang dapat
diperoleh dari pemerahan ASI di antaranya adalah agar bayi tetap
memperoleh ASI saat ibunya bekerja dan menjaga kelangsungan persediaan
ASI (Utami Rusli, 2000).

4

Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana hubungan batin yang
terjadi antara ibu dan bayi saat proses menyusui. Proses menyusui sendiri,
bukan hanya sekedar memberikan ASI yang berkualitas, tetapi juga
menyusui merupakan proses yang melibatkan dua belah pihak, bahkan tiga
belah pihak:suami-istri dan anak. Saat disusui, bayi beracla clalam dekapan
ibu clan ini akan merangsang terbentuknya emosi antara kecluanya Kegiatan
menyusui merupakan moment yang sangat ideal untuk membangun kontak
batin yang erat, melalui kelekatan fisik clan kontak mata yang intensif. Proses
ini membutuhkan "hati" yang tenang clan penuh kasih, karena procluksi ASI
akan terpengaruh oleh faktor fisik clan emosional (http://www.epsikologi.com).

Memberikan ASI secara eksklusif merupakan keuntungan bagi semua; bayi
akan lebih sehat, cerdas dan berkepribaclian baik, ibu akan lebih sehat dan
menarik. Terjalinnya kemesraan dan kasih sayang antara ibu clan bayi
merupakan keuntungan awal clari proses menyusui. Bagi bayi, ticlak ada
yang lebih berharga clari ASI yang cliberikan oleh sang ibu. ASI

ケ。セァ@

tak

ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan clan kepanclaian secara
optimal, juga clapat meningkatkan kepekaan emosinya. Ticlak acla susu
buatan manusia yang clapat menclekati apalagi menyamai keuntungan alami
yang diberikan oleh ASI.

5

Penelitian juga membuktikan bahwa kedekatan emosional ibu dan bayinya
sangatlah penting. Adanya gangguan dalam hubungan ernosional ibu dan
bayi dapat mempengaruhi perkembangan si anak kelak (Sinar Tani, 1997).

Attachment atau kelekatan sendiri berarti adanya perasaan cinta dan kasih
sayang yang terjadi antara ibu dan bayi
(http://wwww.wikipedia.com/attachment). Kelekatan dan keterikatan yang
terjadi saat menyusui merupakan kejadian yang mengagumkan. Bagaimana
bayi yang sejatinya belum mengerti apa-apa akan bisa merasakan
kelembutan dan kehangatan seorang ibu.

ASI eksklusif juga sangat berguna bagi kesehatan bayi. Kematian karena
penyakit pernapasan 2-5 kali lebih banyak pada bayi yang hanya diberikan
susu formula. Penyakit radang telinga juga lebih sering menyerang pada bayi
yang diberi susu formula. Selain itu ASI juga berpengaruh besar terhadap
kecerdasan bayi. Kecerdasan ini dipengaruhi oleh dua faktor, genetika dan
lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor genetika adalah faktor yang
diturunkan oleh orang tua dan merupakan modal dasar yang tidak dapat
dimanipulasi. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor pertumbuhan fisik
biomedis otak (asuh), stimulasi atau rangsangan pendidikan (asah dan
kebutuhan perkembangan emosional dan spiritual (asih).

6

Pada aspek asuh, kecerdasan sangat berhubungan dengan pertumbuhan
otak. Untuk pertumbuhan ini yang terpenting adalah kecukupan nutrisi dan
ASI eksklusif merupakan nutrisi terbaik secara kualitas dan kuantitas saat
masa lompatan pertumbuhan otak bayi, yaitu usia 0-6 bulan.

Penelitian yang dilakukan di New Zeland pad a tahun 1998 terhadap 1000
anak selama 18 tahun menunjukkan hasil bahwa anak yang diberi ASI
mempunyai IQ dan mencapai tingkat akademik yang lebih tinggi. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan orang yang disusui kurang dari satu bulan
mempunyai IQ lima pain lebih rendah daripada yang disusui setidaknya tujuh
sampai sembilan bulan (Republika, 2005).

Dalam hal perkembangan emosi, pemberian ASI eksklusif tidak kalah
memegang peran. Seperti yang telah diungkapkan di alas bahwa pemberian
ASI dapat meningkatkan kepekaan emosi pada bayi. Dalam proses
menyusui terdapat ungkapan cinta antara ibu dan bayi. Saling menatap dan
belaian yang ibu berikan akan memberikan rasa aman dan menumbuhkan
kecintaan. Sentuhan antara kulit ibu dan bayi, yang juga dapat membuat bayi
merasakan detak jantung ibu akan memberikan pengalaman tersendiri pada
anak. Semua kejadian menyenangkan ini tidak akan dialami oleh bayi bila ia
hanya menerima asupan susu yang berasal dari botol. Karena untuk
meningkatkan perkembangan kognitif dan emosional bayi dibutuhkan
perilaku memberikan ASI yang konsisten dengan memberikan perhatian dan

7

perasaan nyaman. Sebaliknya fenomena yang terjadi saat ini bayi duduk di
kursi bayi dengan botol susu tersedia dan bayi akan memegang sendiri botol
susunya tersebut. Akibat dari tindakan itu sangat tidak memungkinkan
adanya kegiatan menyusui antara ibu dan bayi, sementara kegiatan tersebut
harus ada kontak fisik agar terbentuk apa yang dinamal