PENDAHULUAN 1.1. METODE PENELITIAN 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian 41 3.1.1. Lokasi Penelitian 41 3.1.2. Waktu Penelitian 41 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 41 3.2.1. Populasi Penelitian 41 3.2.2. Sampel Penelitian 41 3.3. Variabel Penelitian 42 3.4. Definisi Operasional 43 3.5. Jenis dan Desain Penelitian 44 3.5.1. Jenis Penelitian 44 3.5.2. Desain penelitian 44 3.6. Prosedur Penelitian 45 3.7. Instrumen Penelitian 47 3.7.1. Uji Validitas Tes 48 3.7.2. Uji Reliabilitas Tes 49 3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes 51 3.7.4. Daya Pembeda Tes 52 3.8. Teknik Analisis Data 53 3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor 53 3.8.2. Menghitung Standart Deviasi 53 3.8.3. Uji Normalitas 53 3.8.4. Uji Homogenitas 54 3.8.5. Uji Hipotesis 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.

Hasil Penelitian 57 4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 57 4.1.1.1 Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 57 4.1.1.2 Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 59 4.1.3. Deskriptif Hasil Penelitian 60 4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 61 4.2.1. Uji Normalitas Data 61 4.2.2. Uji Homogenitas Data 62 4.2.3. Pengujian Hipotesis 63 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

Kesimpulan 68

5.2. Saran

68 DAFTAR PUSTAKA 69 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 47 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 16 Tabel 2.2. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 23 Tabel 2.3. Perhitungan Skor Perkembangan 24 Tabel 2.4. Tingkat Penghargaan Kelompok 25 Tabel 2.5. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share TPS dan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Teams-Achievement-Division STAD 27 Tabel 3.1. Desain penelitian 45 Tabel 3.2. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 50 Tabel 3.3. Klasifikasi tingkat kesukaran soal 51 Tabel 3.4. Klasifikasi indeks daya beda soal 52 Tabel 3.5. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 54 Tabel 4.1. Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 58 Tabel 4.2. Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 59 Tabel 4.3. Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas 60 Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 62 Tabel 4.5. Data Hasil Uji Homogenitas 62 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1. Grafik PLDV 30 Grafik 2.2. Grafik SPLDV 33 Grafik 4.1. Data Rata-Rata Pre-Test dan Post-Tes Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 60 Grafik 4.2. Data Minimum Pre-Tes dan Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 61 Grafik 4.3. Ringkasan Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen I dan II 61 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model TPS RPP I 71 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model TPS RPP II 77 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD RPP I 83 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD RPP II 89 Lampiran 5. Lembar Aktifitas Siswa LAS I 95 Lampiran 6. Lembar Aktifitas Siswa LAS II 97 Lampiran 7. Alternatif jawaban LAS I 99 Lampiran 8. Alternatif Jawaban LAS II 102 Lampiran 9. Soal Uji Coba Instrumen Tes 105 Lampiran 10. Kisi-Kisi Pre-Test 111 Lampiran 11. Kisi-Kisi Post-Test 112 Lampiran 12. Pre-Test 113 Lampiran 13. Post-Test 115 Lampiran 14. Kunci Jawaban Pre-Test dan Post-Test 117 Lampiran 15. Lembar Jawaban Test 118 Lampiran 16. Perhitungan Validasi Tes 119 Lampiran 17. Tabulasi Data Perhitungan Validitas Tes 122 Lampiran 18. Perhitungan Reliabilitas Tes 126 Lampiran 19. Tabulasi Data Perhitungan Reliabilitas Tes 128 Lampiran 20. Perhitungan Tingkat Kesukatan Tes 132 Lampiran 21. Perhitungan Daya Pembeda Tes 134 Lampiran 22. Tabulasi Data Perhitungan Daya Pembeda Tes 137 Lampiran 23. Nama-Nama Siswa 145 Lampiran 24. Data Pre-Test dan Post-Test 146 Lampiran 25. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Pre-Test dan Post-Test 148 Lampiran 26. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 152 Lampiran 27. Data Peningkatan Hasil belajar 154 Lampiran 28. Perhitungan Uji Normalitas 156 Lampiran 29. Perhitungan Uji Homogenitas 160 Lampiran 30. Perhitungan Uji Hipotesis 162 Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen I TPS 164 Lampiran 32. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen II STAD 166 Lampiran 33. Kegiatan Penelitian 168 Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 169 Lampiran 35. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 174 Lampiran 36. Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 175 Lampiran 37. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 176 Lampiran 38. Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t 177 Lampiran 39. Tabel Distribusi Nilai F 178 Lampiran 40. Surat Observasi 181 Lampiran 41. Surat Uji Coba Instrumen Tes 182 Lampiran 42. Surat Izin Penelitian dari Fakultas 183 Lampiran 43. Surat Izin Penelitian dari Sekolah 184 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perubahan dan perkembangan dalam setiap aspek kehidupan terus terjadi dengan cepat. Tidak ada satupun petunjuk pasti tentang apa yang akan terjadi dengan cara orang belajar dan apa yang harus dipelajari untuk kebutuhan masa mendatang. Kecenderungan terjadinya perubahan dalam segala aspek kehidupan termaksud bidang pendidikan akan terus berlanjut. Meskipun aspek-aspek tertentu dalam bidang pendidikan dan pembelajaran akan tetap berlaku, namun beberapa aspek yang lain akan ikut mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan yang baik pada abad ini harus mampu menjelaskan bagaimana seharusnya peserta didik belajar dan berfikir. Pembelajaran dalam abad ke-21 ini harus lebih dari sekedar menghafal fakta dan memahami konsep- konsep umum materi pelajaran seperti yang telah terjadi pada awal era perkembangan industri dan masih terus berlangsung di Indonesia sampai sekarang. Pada abad baru ini pembelajaran harus lebih dari sekedar bagaimana menjelaskan apa yang dipikirkan oleh guru, yaitu dengan memodelkan proses pembelajaran yang dialami guru sehingga peserta didik dapat mengamati dan mempelajari keterampilan proses, keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan berfikir, ketika mempelajari suatu pengetahuan seperti yang dianggap cukup memadai pada era abad ke-20 yang telah kita lewati. Dalam Jufri, 2013 :166. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Buchori dalam Trianto, 2011 :5 mengemukakan: “Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari”. Di dalam dunia pendidikan, matematika memegang peranan yang cukup penting. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah TK, SD, SLTP, SLTA, sampai pada Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut Cornellius dalam Abdurrahman, 2012 :204 mengemukakan: Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berfikir yang jelas 2 sarana untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Cokrof dalam Abdurrahman, 2012 :204 juga mengatakan bahwa: Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 Selalu digunakan dalam segi kehidupan; 2 Semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; 3 Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; 4 Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan 6 Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan. Hasil belajar matematika siswa rendah salah satunya adalah disebabkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan dari sebagian besar siswa bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang paling sulit. Sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2012 :202 bahwa dari berbagai bidang studi yang diajarkan sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.