7
Pitri Nurseptari Agustin, 2014 Efektivitas Bimbingan Pranikah untuk Mengembangkan Sikap Positif Remaja terhadap Pernikahan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
landasan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis, dan c Tindakan: mengekspresikan keinginannya untuk memperlajari lebih intensif
tentang norma pernikahan dan berkeluarga. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan layanan bimbingan
klasikal bimbingan pranikah yang efektif untuk membantu siswa dalam mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan dengan judul
“Efektivitas Bimbingan Pranikah untuk Mengembangkan Sikap Positif Remaja terhadap
Pernikahan Studi Pra-Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20132014”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Melakukan persiapan untuk memasuki kehidupan pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada masa remaja. Akan
tetapi, sikap remaja terhadap pernikahan beraneka ragam. Yusuf 2008 menjelaskan sebagian remaja bersifat antagonistik menentang dan merasa takut;
dan sebagai lainnya menerimanya dengan sikap positif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka masalah utama yang diteliti
adalah “Apakah Bimbingan Pranikah Efektif untuk Mengembangkan Sikap Positif
Remaja terhadap Pernikahan?” Pertanyaan penelitian tersebut dirinci menjadi pertanyaan-pertanyaan
penelitian berikut ini: 1.
Bagaimana tingkat pencapaian sikap positif remaja siswa SMA terhadap pernikahan?
2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah untuk mengembangkan
sikap positif remaja siswa SMA terhadap pernikahan? 3.
Apakah bimbingan pranikah efektif untuk mengembangkan sikap positif remaja siswa SMA terhadap pernikahan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun bimbingan pranikah yang efektif dalam membantu siswa menyelesaikan salah satu tugas perkembangannya
8
Pitri Nurseptari Agustin, 2014 Efektivitas Bimbingan Pranikah untuk Mengembangkan Sikap Positif Remaja terhadap Pernikahan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada aspek kesiapan memasuki kehidupan pernikahan dan berkeluarga. Bimbingan
pranikah ini
diharapkan dapat
membantu siswa
dalam mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan teori maupun praktik bimbingan dan konseling.
1. Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan bimbingan dan konseling, yang secara khusus adalah dalam bidang
layanan bimbingan pranikah untuk membantu siswa dalam mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan.
2. Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi lembaga
pendidik konselor, konselor sekolah guru BK, serta para siswa SMA.
a. Lembaga Pendidik Konselor
Lembaga pendidik konselor dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengembangkan kompetensi calon konselor dalam hal
bimbingan dan konseling pranikah agar dapat membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan.
b. Konselor Sekolah Guru BK
Demikian halnya dengan konselor sekolah guru BK di SMA, dapat menggunakan produk dari penelitian ini untuk melayani bimbingan
pranikah sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan optimal oleh remaja. Sehingga siswa tidak akan
mengalami hambatan dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
c. Siswa SMA
Sementara itu,
bagi siswa
SMA diharapkan
dapat lebih
mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan serta dapat lebih
9
Pitri Nurseptari Agustin, 2014 Efektivitas Bimbingan Pranikah untuk Mengembangkan Sikap Positif Remaja terhadap Pernikahan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga dengan lebih baik dan optimal.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Pada bab 1 dibahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
skripsi. Pada bab 2 dibahas mengenai kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab 3 dibahas mengenai
metode penelitian. Pada bab 4 dibahas mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Pada bab 5 dibahas mengenai kesimpulan dan
rekomendasi.
Pitri Nurseptari Agustin, 2014 Efektivitas Bimbingan Pranikah untuk Mengembangkan Sikap Positif Remaja terhadap Pernikahan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencataan data hasil penelitian
secara nyata dalam bentuk angka-angka. Pendekatan kuantitatif tidak hanya memberikan sebuah cara menghitung angka-angka dalam riset konseling, tetapi
lebih dari itu untuk memberikan beberapa batasan dan isu-isu yang muncul dari kuantitas pengalaman manusia McLeod, 2003.
Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol Sukmadinata, 2009: 53. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sugiyono
2011: 14 yang menyatakan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
adapun sampel dipilih dengan menggunakan salah satu teknik non random sampling, yaitu purposive sampling, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian kuantitatif dipilih karena digunakan untuk menguji hipotesis yang telah disusun mengenai
efektivitas bimbingan pranikah untuk
mengembangkan sikap positif remaja terhadap pernikahan. Hipotesis tersebut dirumuskan berdasarkan konsep atau teori yang relevan dengan kajian penelitian.
Hipotesis tersebut akan diuji melalui pengumpulan data lapangan yang bersifat kuantitatifstatistik, sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang telah dirumuskan
teruji atau tidak. Penelitian kuantitatif dipandang sesuai dalam penelitian ini karena dalam
penelitian kuantitatif hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat kausal, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen