Tujuan Penelitian Pengertian Studi Kelayakan Aspek-aspek Analisis Kelayakan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Beternak burung kicauan seperti lovebird Agapornis saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird juga menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Lovebird juga menjadi topik yang saat ini sedang trend diperbincangkan dalam forum-forum offline maupun forum-forum online di internet. Faktor kepopuleran inilah yang menyebabkan harga burung tersebut melonjak. Alasan lain yang membuat para penghobi tertarik untuk beternak lovebird karena burung tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu faktor dari suara kemudian warna dari tiap-tiap jenisnya beraneka ragam, tingkah laku lovebird yang lucu serta perawatan hariannya yang bisa dikatakan gampang karena lovebird tidak perlu mendapatkan perlakuan khusus seperti burung kicau lainnya. Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha dan efisiensi produksi dari sektor peternakan lovebird . Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisis kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird . Sehingga modal yang diinvestasikan dalam bisnis ini dapat lebih efisien dan pelaksanaan serta output yang dihasilkan menjadi efektif.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan dan kebangkrutan dalam usaha peternakan lovebird . 2. Menganalisis kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird . II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah suatu gagasan usaha yang direncanakan tersebut diterima atau ditolak. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberi manfaat ekonomi suatu investasi untuk pihak swasta dan juga bermanfaat untuk masyarakat luas yang berwujud dengan penyerapan tenaga kerja serta pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan usaha tersebut.

2.2 Aspek-aspek Analisis Kelayakan

1. Aspek Pasar Analisis pasar dilakukan dengan tujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung pengembangan usaha yang dilaksanakan. Uraian aspek pasar, sekurang- kurangnya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan. IRR = i 1 + NPV 1 NPV 1 – NPV 2 x i 2 – i 1 2. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan lokasi usaha yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan. 3. Aspek Manajemen Dalam aspek manajemen, yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis jenis pekerjaan yang diperlukan dan berdasarkan pada kegiatan usaha, disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut. 4. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan mengkaji bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap lingkungan sekitarnya, apakah dengan adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. 5. Aspek Keuangan a. Payback Period PP Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan secara komulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. PP = Jumlah Investasi ............................................................................ 2.1 Proceed  Jika payback period umur ekonomis, Investasi ditolak  Jika payback period umur ekonomis, Investasi diterima b. Net Present Value NPV Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu usaha feasible atau tidak. ∑ At NPV = – A + ............................................................................... 2.2 1+ r n Keterangan : – A = Pengeluaran investasi pada tahun ke – 0 At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke – t r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal sendiri dengan hanya memperhatikan resiko usaha n = Jumlah tahun umur ekonomis usaha Kriteria dari metode net present value adalah sebagai berikut : Proyek layak jika NPV positif. Proyek tidak layak jika NPV negatif. c. Internal Rate of Return IRR Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan nol. ........................................................ 2.3 Keterangan : i 1 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV 1 . i 2 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV 2 . d. Profitability Index PI Profitability index merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. PI = PV. Proceed .................................................................................. 2.4 PV. Outlays Dimana PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga Kriteria dari profitability index adalah sebagai berikut : Jika PI 1, investasi diterima Jika PI 1, investasi ditolak e. Break Even Point BEP Break even point adalah titik impas dimana total reveneu = total cost . Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah usaha, terjadi titik impas atau TR = TC tergantung pada lamanya arus penerimaan sebuah usaha dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya. BEP Q = FC .................................................................................... 2.5 P – V Keterangan : P = Harga jual per unit FC = Biaya tetap V = Biaya variable per unit Q = Jumlah unitkualitas produk yang dihasilkan dan dijual

2.3 Depresiasi