NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Lovebird (Studi Kasus : Tasya Lovebird, Kartasura).

(1)

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN

LOVEBIRD

(Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

NOPRY ADI WINATA D 600 080 033

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN

LOVEBIRD

(Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura)

Naskah publikasi Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari/Tanggal :

Jam :

Disusun oleh :

Nama : Nopry Adi Winata NIM : D 600 080 033

Jur/Fak : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Mengesahkan :

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

ABSTRAKSI

Beternak lovebird saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisa kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, Break Even Point dan metode Altman Z (zeta) –Score.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil positif untuk aspek pasar, teknik, manajemen, lingkungan dan keuangan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period yaitu 24 Bulan 14 Hari, Net Present Value positif yaitu Rp 425.793.812,11, nilai Internal Rate of Return yaitu 3,35%, nilai ProfitabilityIndex yaitu 2,38 dan Break Even Point terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird serta hasil perhitungan dengan metode Altman Z (zeta) – Score selama 3 tahun menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan, karena nilai Z– score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z–score-nya > 2,90. Maka dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan.

Kata kunci : Peternakan Lovebird, Aspek Kelayakan, Metode Altman Z (zeta) – Score


(4)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Beternak burung kicauan seperti lovebird (Agapornis) saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird juga menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Lovebird juga menjadi topik yang saat ini sedang trend diperbincangkan dalam forum-forum offline maupun forum-forum online di internet. Faktor kepopuleran inilah yang menyebabkan harga burung tersebut melonjak. Alasan lain yang membuat para penghobi tertarik untuk beternak lovebird karena burung tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu faktor dari suara kemudian warna dari tiap-tiap jenisnya beraneka ragam, tingkah laku lovebird yang lucu serta perawatan hariannya yang bisa dikatakan gampang karena lovebird tidak perlu mendapatkan perlakuan khusus seperti burung kicau lainnya.

Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha dan efisiensi produksi dari sektor peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisis kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird. Sehingga modal yang diinvestasikan dalam bisnis ini dapat lebih efisien dan pelaksanaan serta output yang dihasilkan menjadi efektif.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan dan kebangkrutan dalam usaha peternakan lovebird.

2. Menganalisis kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah suatu gagasan usaha yang direncanakan tersebut diterima atau ditolak. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberi manfaat ekonomi suatu investasi untuk pihak swasta dan juga bermanfaat untuk masyarakat luas yang berwujud dengan penyerapan tenaga kerja serta pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan usaha tersebut.

2.2 Aspek-aspek Analisis Kelayakan 1. Aspek Pasar

Analisis pasar dilakukan dengan tujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung pengembangan usaha yang dilaksanakan. Uraian aspek pasar, sekurang-kurangnya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan.


(5)

IRR = i1 +

NPV1

(NPV1– NPV2)

x (i2– i1)

2. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan lokasi usaha yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan. 3. Aspek Manajemen

Dalam aspek manajemen, yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan yang diperlukan) dan berdasarkan pada kegiatan usaha, disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut.

4. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan mengkaji bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap lingkungan sekitarnya, apakah dengan adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak.

5. Aspek Keuangan

a. Payback Period (PP)

Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan secara komulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value.

PP = Jumlah Investasi ... (2.1) Proceed

 Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak  Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterima b. Net Present Value (NPV)

Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu usaha feasible atau tidak.

∑ At

NPV = –A0 + ... (2.2) (1+r)n

Keterangan :

–A0 = Pengeluaran investasi pada tahun ke – 0

At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke –t

r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal sendiri dengan hanya memperhatikan resiko usaha

n = Jumlah tahun (umur ekonomis) usaha

Kriteria dari metode net present value adalah sebagai berikut : Proyek layak jika NPV positif.

Proyek tidak layak jika NPV negatif. c. Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan nol.

... (2.3) Keterangan :

i1 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV1. i2 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV2.


(6)

d. Profitability Index (PI)

Profitability index merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

PI = PV. Proceed ... (2.4) PV. Outlays

Dimana PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga Kriteria dari profitability index adalah sebagai berikut : Jika PI > 1, investasi diterima

Jika PI < 1, investasi ditolak e. Break Even Point (BEP)

Break even point adalah titik impas dimana total reveneu = total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah usaha, terjadi titik impas atau TR = TC tergantung pada lamanya arus penerimaan sebuah usaha dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya.

BEP (Q) = FC ... (2.5) P – V

Keterangan :

P = Harga jual per unit FC = Biaya tetap

V = Biaya variable per unit

Q = Jumlah unit/kualitas produk yang dihasilkan dan dijual 2.3 Depresiasi

Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu aset fisik (mesin, kendaraan, bangunan, kecuali tanah) karena waktu dan pemakaian.

2.4 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur pada laporan laba rugi yaitu pendapatan dan beban.

2.5 Aliran Kas (Cash Flow)

Cash flow adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

2.6 Analisis Kebangkrutan (Metode Altman Z-score)

Perhitungan untuk perusahaan yang belum Go Public adalah sebagai berikut :

Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 ... (2.6) Keterangan :

Z = Overall Indeks (Indeks keseluruhan)

X1 = Working Capital to Total Asset (Modal Kerja / Total Aktiva) X2 = Retained Earning to Total Assets (Laba Ditahan / Total Aktiva)

X3 = Earning Before Interest and Taxes to TotalAssets ( EBIT / Total Aktiva) X4 = Book Value of Equity to Book Value of Total Liabilities (Nilai Buku

Saham/ Nilai Buku Total Kewajiban)


(7)

Kriteria hasil perhitungan Z - score :

1. Jika Z > 2,90 maka perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan (non-bankrupt company).

2. Jika 1,20 < Z < 2,90 maka perusahaan akan mengalami permasalahan keuangan jika tidak melakukan perbaikan yang berarti dalam manajemen maupun struktur keuangan. Pada titik rawan ini kemungkinan muncul klasifikasi yang salah, karena pada kondisi ini banyak perusahaan dengan skor yang lebih tinggi telah bangkrut sedangkan perusahaan yang memiliki skor lebih rendah masih dapat bertahan (gray area).

3. Jika Z < 1,20 maka perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga dapat berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company).

2.7 Lovebird

Lovebird merupakan hewan endemik Benua Afrika. Lovebird pertama kali ditemukan pada tahun 1600. Jenis-jenis Lovebird adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Dimorfik

Merupakan jenis lovebird yang jenis kelamin jantan dan betinanya mudah dibedakan secara fisik.

2. Kelompok Intermediate

Pada kelompok ini, jenis kelamin lovebird jantan dan betina agak susah dibedakan secara fisik. Jenis lovebird yang tergolong kelompok ini hanya ada satu, yaitu Agapornis Swinderniana.

3. Kelompok Berkacamata dan Bertopeng

Kelompok lovebird dari jenis ini memiliki ciri-ciri fisik seperti memakai kacamata dan topeng diwajahnya. Penampilan fisik dari lovebird jantan dan betina hampir sama, sehingga sulit dibedakan.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah peternakan lovebird milik Bapak Gion yang bernama TASYA LOVEBIRD. Peternakan tersebut berada di daerah Mangkuyudan, Kartasura.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Teknik pengumpulan data primer dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.

b. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung yang dilakukan penulis dengan pihak terkait.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data dari buku-buku, artikel-artikel, dan juga penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(8)

IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Biaya Depresiasi

Tabel 4.1 Biaya Depresiasi

No Jenis Aset Harga

Awal (Rp)

Nilai Sisa Aset (Rp)

Usia Ekonomis

Biaya Depresiasi per Tahun (Rp)

Biaya Depresiasi per Bulan (Rp)

1 Bangunan (Instalasi

Listrik dan Air) 90.000.000 45.000.000 10 Tahun 4.500.000 375.000,00

2 Meja dan Kursi 4.000.000 2.000.000 10 Tahun 200.000 16.666,67

3 Kandang Baterai 35.000.000 17.500.000 4 Tahun 4.375.000 364.583,33

4 Kandang Volier 2.500.000 1.250.000 4 Tahun 312.500 26.041,67

5 Kandang Kecil 1.500.000 750.000 7 Tahun 107.142 8.928,57

6 Glodok 2.800.000 1.400.000 2 Tahun 700.000 58.333,33

7 Gayung 14.000 7.000 2 Tahun 3.500 291,67

8 Sapu 40.000 20.000 1 Tahun 20.000 1.666,67

9 Sekrup pembersih 12.000 6.000 4 Tahun 1.500 125,00

10 Jaring Penangkap 100.000 50.000 2 Tahun 25.000 2.083,33

Sumber : Hasil Pengolahan Data

4.2 Laporan Laba Rugi

Tabel 4.2 Proyeksi Laporan Laba Rugi

Periode (Bulan) Laba Bersih Periode (Bulan) Laba Bersih

1 Rp 27.837.642,76 19 Rp 21.446.055,26

2 Rp 20.297.642,76 20 Rp 23.332.055,26

3 Rp 16.857.642,76 21 Rp 27.748.055,26

4 Rp 16.437.642,76 22 Rp 32.739.055,26

5 Rp 13.297.642,76 23 Rp 41.375.555,26

6 Rp 12.177.642,76 24 Rp 40.582.055,26

7 Rp 10.307.642,76 25 Rp 28.721.642,76

8 Rp 10.307.642,76 26 Rp 35.845.642,76

9 Rp 9.037.642,76 27 Rp 40.083.642,76

10 Rp 7.787.642,76 28 Rp 46.752.642,76

11 Rp 8.137.642,76 29 Rp 55.046.642,76

12 Rp 8.257.642,76 30 Rp 60.545.642,76

13 Rp 11.027.055,26 31 Rp 70.230.642,76

14 Rp 11.452.555,26 32 Rp 79.564.642,76

15 Rp 10.958.055,26 33 Rp 87.884.642,76

16 Rp 13.281.055,26 34 Rp 96.425.642,76

17 Rp 14.741.555,26 35 Rp 107.605.642,76

18 Rp 17.030.055,26 36 Rp 115.951.642,76

Sumber : Hasil Pengolahan Data

4.3 Laporan Arus Kas

Tabel 4.3 Proyeksi Arus Kas

No Keterangan Tahun

1 2 3

1 Pendapatan

Penjualan Anakan

Lovebird Rp 331.050.000,00 Rp 513.578.500,00 Rp 1.320.995.000,00

2 Pengeluaran

Biaya Operasional Rp 62.460.000,00 Rp 68.706.000,00 Rp 74.952.000,00

Pengembalian

Pinjaman dan Bunga Rp 56.066.544,00 Rp 56.066.544,00 Rp 56.066.544,00

3 Pajak Penghasilan

(25%, 30%, 30%) Rp 82.762.500,00 Rp 154.073.550,00 Rp 396.298.500,00

Proceeds Rp 129.760.956,00 Rp 234.732.406,00 Rp 793.677.956,00


(9)

4.4 Payback Period (PP)

Capital Outlay = Rp 608.381.000,00 Proceed tahun I = Rp 129.760.956,00 _  Sisa = Rp 478.620.044,00

Nilai sisa dari perhitungan diatas adalah Rp 478.620.044,00 dan nilai proceeds tahun ke II adalah Rp 234.732.406,00. Karena nilai sisa lebih kecil dari nilai proceeds tahun ke III, maka perhitungan payback period-nya sebagai berikut :  PP = Rp 478.620.044,00 x 12 Bulan = 24,48 (24 Bulan 14 Hari)

Rp 234.732.406,00 4.5 Net Present Value (NPV)

MARR = Suku Bunga + Inflasi + Resiko = 12% + 10% + 2% = 24% per Tahun

Tabel 4.4 Net Present Value (NPV) Perhitungan NPV

I = 0,01 1% I = 0,01 1%

Bulan Cash Flow PV Bulan Cash Flow PV

- -

1 29.928.125,00 29.631.806,93 20 25.422.537,50 20.834.900,03

2 22.388.125,00 21.946.990,49 21 29.838.537,50 24.211.889,52

3 18.948.125,00 18.390.863,45 22 34.829.537,50 27.981.918,30

4 18.528.125,00 17.805.163,95 23 43.466.037,50 34.574.702,62

5 15.388.125,00 14.641.272,93 24 42.672.537,50 33.607.445,11

6 14.268.125,00 13.441.219,17 25 30.812.125,00 24.026.322,74

7 12.398.125,00 11.563.955,03 26 37.936.125,00 29.288.508,04

8 12.398.125,00 11.449.460,43 27 42.174.125,00 32.238.066,65

9 11.128.125,00 10.174.887,86 28 48.843.125,00 36.966.214,27

10 9.878.125,00 8.942.537,70 29 57.137.125,00 42.815.255,92

11 10.228.125,00 9.167.711,02 30 62.636.125,00 46.471.176,62

12 10.348.125,00 9.183.435,51 31 72.321.125,00 53.125.445,62

13 13.117.537,50 11.525.889,60 32 81.655.125,00 59.388.107,63

14 13.543.037,50 11.781.941,12 33 89.975.125,00 64.791.364,14

15 13.048.537,50 11.239.350,92 34 98.516.125,00 70.239.370,79

16 15.371.537,50 13.109.174,01 35 109.696.125,00 77.436.052,23

17 16.832.037,50 14.212.593,53 36 118.042.125,00 82.502.586,27

18 19.120.537,50 15.985.100,41 Total 1.034.174.812,11

19 23.536.537,50 19.482.131,55 NPV Total PV - Investasi 425.793.812,11

Sumber : Hasil Pengolahan Data

NPV > 0, Proyek diterima NPV < 0, Proyek ditolak

Tabel diatas menunjukkan aliran kas selama 36 bulan dengan bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu 425.793.812,11 lebih besar dari 0 (nol).

4.6 Internal Rate of Return (IRR)

Tabel 4.5 Internal Rate of Return (IRR) Perhitungan IRR

I = 0,033 3,30% I = 0,034 3,40%

Bulan Cash F low PV Bulan Cash Flow PV

- - - -

1 29.928.125,00 28.972.047,43 1 29.928.125,00 28.944.028,05

2 22.388.125,00 20.980.560,20 2 22.388.125,00 20.939.998,47

3 18.948.125,00 17.189.580,44 3 18.948.125,00 17.139.755,60

4 18.528.125,00 16.271.597,24 4 18.528.125,00 16.208.742,28


(10)

6 14.268.125,00 11.742.619,17 6 14.268.125,00 11.674.644,71

7 12.398.125,00 9.877.652,88 7 12.398.125,00 9.810.976,59

8 12.398.125,00 9.562.103,46 8 12.398.125,00 9.488.371,94

9 11.128.125,00 8.308.432,61 9 11.128.125,00 8.236.394,63

10 9.878.125,00 7.139.557,61 10 9.878.125,00 7.070.809,39

11 10.228.125,00 7.156.365,12 11 10.228.125,00 7.080.600,65

12 10.348.125,00 7.009.028,21 12 10.348.125,00 6.928.116,80

13 13.117.537,50 8.600.983,90 13 13.117.537,50 8.493.473,00

14 13.543.037,50 8.596.300,32 14 13.543.037,50 8.480.638,25

15 13.048.537,50 8.017.833,17 15 13.048.537,50 7.902.304,43

16 15.371.537,50 9.143.493,59 16 15.371.537,50 9.003.029,82

17 16.832.037,50 9.692.397,66 17 16.832.037,50 9.534.271,86

18 19.120.537,50 10.658.456,31 18 19.120.537,50 10.474.430,01

19 23.536.537,50 12.700.957,55 19 23.536.537,50 12.469.594,68

20 25.422.537,50 13.280.440,07 20 25.422.537,50 13.025.911,45

21 29.838.537,50 15.089.358,64 21 29.838.537,50 14.785.847,38

22 34.829.537,50 17.050.638,00 22 34.829.537,50 16.691.518,76

23 43.466.037,50 20.598.834,84 23 43.466.037,50 20.145.481,82

24 42.672.537,50 19.576.757,10 24 42.672.537,50 19.127.382,31

25 30.812.125,00 13.684.017,25 25 30.812.125,00 13.356.977,12

26 37.936.125,00 16.309.648,75 26 37.936.125,00 15.904.461,16

27 42.174.125,00 17.552.436,07 27 42.174.125,00 17.099.819,83

28 48.843.125,00 19.678.610,96 28 48.843.125,00 19.152.627,28

29 57.137.125,00 22.284.816,38 29 57.137.125,00 21.668.196,23

30 62.636.125,00 23.649.133,70 30 62.636.125,00 22.972.524,29

31 72.321.125,00 26.433.532,58 31 72.321.125,00 25.652.427,67

32 81.655.125,00 28.891.704,17 32 81.655.125,00 28.010.844,83

33 89.975.125,00 30.818.524,95 33 89.975.125,00 29.850.023,66

34 98.516.125,00 32.666.032,47 34 98.516.125,00 31.608.872,40

35 109.696.125,00 35.211.135,72 35 109.696.125,00 34.038.658,04

36 118.042.125,00 36.679.672,08 36 118.042.125,00 35.424.002,01

Total 614.157.560,41 Total 601.414.918,82

NPV + Total PV - Investasi 5.776.560,41 NPV - Total PV - Investasi -6.966.081,18

Sumber : Hasil Pengolahan Data

IRR 3,35%

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Total IRR adalah 3,35%, maka usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai Total IRR lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR.

4.7 Profitability Index (PI)

Tabel 4.6 Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index

I = 10% 0,10

Bulan Kas Masuk PV Bulan Kas Keluar PV

- - - -

1 42.030.000,00 38.209.090,91 1 12.101.875,00 11.001.704,55

2 34.490.000,00 28.504.132,23 2 12.101.875,00 10.001.549,59

3 31.050.000,00 23.328.324,57 3 12.101.875,00 9.092.317,81

4 30.630.000,00 20.920.702,14 4 12.101.875,00 8.265.743,46

5 27.490.000,00 17.069.127,17 5 12.101.875,00 7.514.312,24

6 26.370.000,00 14.885.177,54 6 12.101.875,00 6.831.192,94

7 24.500.000,00 12.572.373,90 7 12.101.875,00 6.210.175,40

8 24.500.000,00 11.429.430,82 8 12.101.875,00 5.645.614,00

9 23.230.000,00 9.851.787,67 9 12.101.875,00 5.132.376,37


(11)

11 22.330.000,00 7.826.528,78 11 12.101.875,00 4.241.633,36

12 22.450.000,00 7.153.261,86 12 12.101.875,00 3.856.030,33

13 31.682.500,00 9.177.291,71 13 18.564.962,50 5.377.608,35

14 32.108.000,00 8.455.039,91 14 18.564.962,50 4.888.734,86

15 31.613.500,00 7.568.020,55 15 18.564.962,50 4.444.304,42

16 33.936.500,00 7.385.571,17 16 18.564.962,50 4.040.276,74

17 35.397.000,00 7.003.107,75 17 18.564.962,50 3.672.978,86

18 37.685.500,00 6.778.068,43 18 18.564.962,50 3.339.071,69

19 42.101.500,00 6.883.931,68 19 18.564.962,50 3.035.519,72

20 43.987.500,00 6.538.461,59 20 18.564.962,50 2.759.563,38

21 48.403.500,00 6.540.792,59 21 18.564.962,50 2.508.693,98

22 53.394.500,00 6.559.299,34 22 18.564.962,50 2.280.630,89

23 62.031.000,00 6.927.507,81 23 18.564.962,50 2.073.300,81

24 61.237.500,00 6.217.173,81 24 18.564.962,50 1.884.818,92

25 70.083.000,00 6.468.380,44 25 39.270.875,00 3.624.544,61

26 77.207.000,00 6.478.088,30 26 39.270.875,00 3.295.040,55

27 81.445.000,00 6.212.436,01 27 39.270.875,00 2.995.491,41

28 88.114.000,00 6.110.119,90 28 39.270.875,00 2.723.174,01

29 96.408.000,00 6.077.503,31 29 39.270.875,00 2.475.612,74

30 101.907.000,00 5.840.142,74 30 39.270.875,00 2.250.557,03

31 111.592.000,00 5.813.796,44 31 39.270.875,00 2.045.960,94

32 120.926.000,00 5.727.350,51 32 39.270.875,00 1.859.964,49

33 129.246.000,00 5.564.914,56 33 39.270.875,00 1.690.876,81

34 137.787.000,00 5.393.329,44 34 39.270.875,00 1.537.160,74

35 148.967.000,00 5.300.857,03 35 39.270.875,00 1.397.418,85

36 157.313.000,00 5.088.947,23 36 39.270.875,00 1.270.380,77

Total 356.334.311,30 Total 149.930.132,30

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Profitability Index 2,38

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Profitability Index adalah 2,38 maka usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai Profitability Index lebih besar dari 1 (satu).

4.8 Break Even Point (BEP)

Tabel 4.7 Break Even Point (BEP)

No Keterangan Nilai No Keterangan Nilai

1 Biaya Variabel (VC) Rp 43.758.000,00 5 Harga Jual per Produk Rp 1.041.192,31

2 Biaya Tetap (FC) Rp 162.360.000,00 6 Q BEP 158

3 Biaya Total (TC) Rp 206.118.000,00 7 Rp BEP Rp 164.814.510,81

4 Biaya Variabel/Unit Rp 15.506,02 8 Tahun BEP 1,25

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berikut adalah gambar grafik BEP untuk peternakan Tasya Lovebird :

100 Harga (Rp)

200

50 150 Jumlah (Ekor) VC + FC

Rp 43.758.000,00 Rp 206.118.000,00

TR

Rp 164.814.510,81

BEP


(12)

4.9 Analisis Model Altman Z (zeta) –Score

Tabel 4.8 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Pertama

Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Pertama

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 139.905.956,00

2 Modal Kerja Rp 5.205.000,00

3 Total Aktiva Rp 265.627.313,14

4 Laba Ditahan Rp 160.741.713,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 258.345.357,14

6 Saham (Modal dari Investor) Rp 87.708.350,00

7 Total Kewajiban Rp 16.774.087,00

8 Penjualan Rp 22.450.000,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,02 0,01

X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,61 0,51

X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,02

X4 = Saham / Total Kewajiban 5,23 2,10

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,08 0,08

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 5,73

Tabel 4.9 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Kedua Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird

Berdasarkan Data Akhir Tahun Kedua

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 374.663.362,00

2 Modal Kerja Rp 5.725.500,00

3 Total Aktiva Rp 490.140.076,29

4 Laba Ditahan Rp 265.713.163,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 434.627.857,14

6 Saham (Modal dari Investor) Rp 207.249.663,14

7 Total Kewajiban Rp 23.237.174,50

8 Penjualan Rp 61.237.500,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,01 0,008

X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,54 0,46

X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,89 2,76

X4 = Saham / Total Kewajiban 8,92 3,59

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 6,93

Tabel 4.10 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Ketiga

Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Ketiga

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 1.168.371.318,00

2 Modal Kerja Rp 6.246.000,00

3 Total Aktiva Rp 1.273.603.389,43

4 Laba Ditahan Rp 824.658.713,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 1.235.798.357,14


(13)

7 Total Kewajiban Rp 43.943.087,00

8 Penjualan Rp 157.313.000,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,005 0,004

X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,65 0,55

X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,01

X4 = Saham / Total Kewajiban 9,83 3,95

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 7,64

Sumber : Hasil Pengolahan Data

4.10 Analisis Hasil Pengolahan Data 1. Analisis Aspek Keuangan

Tabel 4.11 Analisis Aspek Keuangan

No Metode Hasil Perhitungan Keterangan

1 Payback Period (PP) 24 Bulan 14 Hari Layak

2 Net Present Value (NPV) Rp 425.793.812,11 Layak

3 Internal Rate of Return (IRR) 3,35% Layak

4 Profitability Index (PI) 2,38 Layak

5 Break Even Point (BEP) 158 Ekor Layak

Keterangan :

a. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period (P P) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena diperoleh hasil bahwa untuk mengembalikan modal awal memerlukan waktu selama 24 Bulan 14 Hari, lebih kecil dari pada usia ekonomis usaha.

b. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value (NP V) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena dengan bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu 425.793.812,11 lebih besar dari 0 (nol).

c. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena nilai Total IRR adalah 3,35% lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR.

d. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Profitability Index (PI) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena nilai Profitability Index adalah 2,38 lebih besar dari 1 (satu).

e. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena titik impas terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird.

2. Analisis Model Altman Z (zeta) –Score

Tabel 4.12 Analisis Model Altman Z (zeta) –Score

No Periode Hasil Perhitungan Keterangan

1 Akhir Tahun Pertama 5,73 Non-Bankrupt Company

2 Akhir Tahun Kedua 6,93 Non-Bankrupt Company

3 Akhir Tahun Kedua 7,64 Non-Bankrupt Company

Keterangan :

a. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun pertama adalah 5,73 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun pertama karena nilai Z–score-nya lebih besar dari 2,90.


(14)

b. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun kedua adalah 6,93 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun kedua karena nilai Z– score-nya lebih besar dari 2,90.

c. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun ketiga adalah 7,64 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun ketiga karena nilai Z– score-nya lebih besar dari 2,90.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi

a. Pada aspek pasar, usaha peternakan lovebird ini layak dilanjutkan karena permintaan yang terus meningkat dan harga jual dari lovebird yang stabil. b. Pada aspek teknis, dengan lokasi yang strategis, kemudahan untuk

memperoleh sumber bahan baku, fasilitas listrik dan air yang cukup serta tenaga kerja berpengalaman sangat mendukung usaha peternakan Tasya Lovebird untuk terus berkembang.

c. Pada aspek manajemen, dengan manajemen yang terorganisasi dengan baik dan job description dari karyawan yang terstruktur membuat peternakan Tasya Lovebird jarang mengalami permasalahan.

d. Pada aspek lingkungan, peternakan Tasya Lovebird memberikan manfaat yang berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha peternakan lovebird tersebut, serta tidak ada polusi yang ditimbulkan karena kotoran lovebird tersebut tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.

e. Pada aspek keuangan, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period, metode Net Present Value, metode Internal Rate of Return, metode Profitability Index dan metode Break Even Point menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan, karena memenuhi semua kriteria yang disyaratkan.

2. Analisis Model Altman Z (zeta) –Score

Hasil perhitungan dengan menggunakan Model Altman Z (zeta) –Score menunjukkan bahwa peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan, karena nilai Z – score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z – score-nya > 2,90.

5.2 Saran

1. Pengontrolan terhadap lovebird sebaiknya dilakukan secara intensif untuk mengurangi tingkat penyakit dan kematian.

2. Sebaiknya Blog dari peternakan Tasya Lovebird selalu update agar pelanggan yang berasal dari luar kota tidak kesulitan jika akan memilih, memesan dan membeli lovebird.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis faktor resiko dari usaha peternakan.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Altman, E.I. 1968. Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of

Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance. September : 589 – 609.

Fastkaya. 3 Manfaat dari Studi Kelayakan Bisnis. Studi Kelayakan Bisnis. 2011. diakses dari http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/3-manfaat-dari-studi-kelayakan-bisnis.html pada 13 April 2012.

Husnan, S dan Suwarsono. 1994. Studi Kelayakan ProyekEdisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Ibrahim, Yacob. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kesatrio Aji. 15 Tahun Kedepan Brending LoveBird Masih Menguntungkan. 471birdfarm. 28 Januari 2012. diakses dari http://471birdfarm.blogspot.com/2012/01/15-tahun-kedepan-brending-lovebird.html, pada 13 Maret 2012.

Klub Burung. Burung Lovebird. Bird Club – Hobi Burung Kicauan, Penangkaran dan Agrobisnis. 26 Juni 2010. diakses dari www.omkicau.com/lovebird-love-bird/#menangkar pada 1 Mei 2012.

Majalah Burung Pas. Lovebird di Lirik sebagai Ternak yang Menguntungkan. majalahburungpas.com. 31 Maret 2012. diakses dari

http://www.majalahburungpas.com/news-ocehan-hari-ini/love-bird-di-lirik-sebagai-ternak-yang-menguntungkan.html pada 2 Mei 2012.

Prince Troy. Definisi Laporan Laba Rugi. All About Science. 5 April 2011. Diakses dari

http://saranghaechonsa.wordpress.com/2011/04/05/definisi-laporan-laba-rugi/ pada 10 Juni 2012.

Rosid, Abdul. 2009. Evaluasi Kelayakan Usaha Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa

(PE), Di Peternakan Unggul, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Tugas Akhir

Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor

Sitanggang, M dan Yudiantoro. 2011. Lovebird Sicantik Bersuara Merdu. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasi. Jakarta: Erlangga.

Suaib. Seputar Lovebird. Oke Lovebird Farm. 22 Maret 2011. diakses dari

http://lovebirdsemarang.blogspot.com/2011/03/seputar-masalah-lovebird.html pada 13 Maret 2012.

Sukmapradita, Mira. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Sapi Perah Di

Wilayah Kerja KPSBU Lembang Kabupaten Bandung. Tugas Akhir Program Studi

Sosial Ekonomi Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Susilo, Andri. 2011. Analisis Kelayakan Waralaba dan Pemasaran dengan Menggunakan

Metode BCG (Boston Consulting Group). Tugas Akhir Teknik Industri Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Tim Redaksi. 2011. 17 Varian Eksotis Lovebird. Surakarta: Delta Media.

Tanu Chakuenk. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya. Softskill. 17 Oktober 2011. diakses dari http://nakmami.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-biaya-dan-klasifikasi-biaya/pada 1 Mei 2012.

Universitas Gunadarma. Tahukah Anda Tentang Metode Altman Z-Score?. Warta Warga. 4 Maret 2010. Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/tahukah-anda-tentang-metode-altman-z-score/ pada 10 Juni 2012.

Wahyu Dyatmoko. Konsep Nilai Waktu Uang (Time of Value). Wahyu Dyatmoko Blog’s.

13 Januari 2012. Diakses dari

http://finalgetsugatensho.wordpress.com/2012/01/13/konsep-nilai-waktu-uang-time-value-of-money/ pada 11 Maret 2012.


(1)

6 14.268.125,00 11.742.619,17 6 14.268.125,00 11.674.644,71 7 12.398.125,00 9.877.652,88 7 12.398.125,00 9.810.976,59 8 12.398.125,00 9.562.103,46 8 12.398.125,00 9.488.371,94 9 11.128.125,00 8.308.432,61 9 11.128.125,00 8.236.394,63 10 9.878.125,00 7.139.557,61 10 9.878.125,00 7.070.809,39 11 10.228.125,00 7.156.365,12 11 10.228.125,00 7.080.600,65 12 10.348.125,00 7.009.028,21 12 10.348.125,00 6.928.116,80 13 13.117.537,50 8.600.983,90 13 13.117.537,50 8.493.473,00 14 13.543.037,50 8.596.300,32 14 13.543.037,50 8.480.638,25 15 13.048.537,50 8.017.833,17 15 13.048.537,50 7.902.304,43 16 15.371.537,50 9.143.493,59 16 15.371.537,50 9.003.029,82 17 16.832.037,50 9.692.397,66 17 16.832.037,50 9.534.271,86 18 19.120.537,50 10.658.456,31 18 19.120.537,50 10.474.430,01 19 23.536.537,50 12.700.957,55 19 23.536.537,50 12.469.594,68 20 25.422.537,50 13.280.440,07 20 25.422.537,50 13.025.911,45 21 29.838.537,50 15.089.358,64 21 29.838.537,50 14.785.847,38 22 34.829.537,50 17.050.638,00 22 34.829.537,50 16.691.518,76 23 43.466.037,50 20.598.834,84 23 43.466.037,50 20.145.481,82 24 42.672.537,50 19.576.757,10 24 42.672.537,50 19.127.382,31 25 30.812.125,00 13.684.017,25 25 30.812.125,00 13.356.977,12 26 37.936.125,00 16.309.648,75 26 37.936.125,00 15.904.461,16 27 42.174.125,00 17.552.436,07 27 42.174.125,00 17.099.819,83 28 48.843.125,00 19.678.610,96 28 48.843.125,00 19.152.627,28 29 57.137.125,00 22.284.816,38 29 57.137.125,00 21.668.196,23 30 62.636.125,00 23.649.133,70 30 62.636.125,00 22.972.524,29 31 72.321.125,00 26.433.532,58 31 72.321.125,00 25.652.427,67 32 81.655.125,00 28.891.704,17 32 81.655.125,00 28.010.844,83 33 89.975.125,00 30.818.524,95 33 89.975.125,00 29.850.023,66 34 98.516.125,00 32.666.032,47 34 98.516.125,00 31.608.872,40 35 109.696.125,00 35.211.135,72 35 109.696.125,00 34.038.658,04 36 118.042.125,00 36.679.672,08 36 118.042.125,00 35.424.002,01

Total 614.157.560,41 Total 601.414.918,82

NPV + Total PV - Investasi 5.776.560,41 NPV - Total PV - Investasi -6.966.081,18

Sumber : Hasil Pengolahan Data

IRR 3,35%

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Total IRR adalah 3,35%, maka

usaha peternakan Tasya

Lovebird dikatakan layak karena nilai Total IRR lebih

besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR.

4.7

Profitability Index

(

PI

)

Tabel 4.6

Profitability Index

(

PI

)

Perhitungan Profitability Index

I = 10% 0,10

Bulan Kas Masuk PV Bulan Kas Keluar PV

- - - -

1 42.030.000,00 38.209.090,91 1 12.101.875,00 11.001.704,55 2 34.490.000,00 28.504.132,23 2 12.101.875,00 10.001.549,59 3 31.050.000,00 23.328.324,57 3 12.101.875,00 9.092.317,81 4 30.630.000,00 20.920.702,14 4 12.101.875,00 8.265.743,46 5 27.490.000,00 17.069.127,17 5 12.101.875,00 7.514.312,24 6 26.370.000,00 14.885.177,54 6 12.101.875,00 6.831.192,94 7 24.500.000,00 12.572.373,90 7 12.101.875,00 6.210.175,40 8 24.500.000,00 11.429.430,82 8 12.101.875,00 5.645.614,00 9 23.230.000,00 9.851.787,67 9 12.101.875,00 5.132.376,37 10 21.980.000,00 8.474.241,50 10 12.101.875,00 4.665.796,70


(2)

11 22.330.000,00 7.826.528,78 11 12.101.875,00 4.241.633,36 12 22.450.000,00 7.153.261,86 12 12.101.875,00 3.856.030,33 13 31.682.500,00 9.177.291,71 13 18.564.962,50 5.377.608,35 14 32.108.000,00 8.455.039,91 14 18.564.962,50 4.888.734,86 15 31.613.500,00 7.568.020,55 15 18.564.962,50 4.444.304,42 16 33.936.500,00 7.385.571,17 16 18.564.962,50 4.040.276,74 17 35.397.000,00 7.003.107,75 17 18.564.962,50 3.672.978,86 18 37.685.500,00 6.778.068,43 18 18.564.962,50 3.339.071,69 19 42.101.500,00 6.883.931,68 19 18.564.962,50 3.035.519,72 20 43.987.500,00 6.538.461,59 20 18.564.962,50 2.759.563,38 21 48.403.500,00 6.540.792,59 21 18.564.962,50 2.508.693,98 22 53.394.500,00 6.559.299,34 22 18.564.962,50 2.280.630,89 23 62.031.000,00 6.927.507,81 23 18.564.962,50 2.073.300,81 24 61.237.500,00 6.217.173,81 24 18.564.962,50 1.884.818,92 25 70.083.000,00 6.468.380,44 25 39.270.875,00 3.624.544,61 26 77.207.000,00 6.478.088,30 26 39.270.875,00 3.295.040,55 27 81.445.000,00 6.212.436,01 27 39.270.875,00 2.995.491,41 28 88.114.000,00 6.110.119,90 28 39.270.875,00 2.723.174,01 29 96.408.000,00 6.077.503,31 29 39.270.875,00 2.475.612,74 30 101.907.000,00 5.840.142,74 30 39.270.875,00 2.250.557,03 31 111.592.000,00 5.813.796,44 31 39.270.875,00 2.045.960,94 32 120.926.000,00 5.727.350,51 32 39.270.875,00 1.859.964,49 33 129.246.000,00 5.564.914,56 33 39.270.875,00 1.690.876,81 34 137.787.000,00 5.393.329,44 34 39.270.875,00 1.537.160,74 35 148.967.000,00 5.300.857,03 35 39.270.875,00 1.397.418,85 36 157.313.000,00 5.088.947,23 36 39.270.875,00 1.270.380,77 Total 356.334.311,30 Total 149.930.132,30

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Profitability Index 2,38

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai

Profitability Index adalah 2,38

maka usaha peternakan Tasya

Lovebird dikatakan layak karena nilai

Profitability Index lebih besar dari 1 (satu).

4.8

Break Even Point

(

BEP

)

Tabel 4.7

Break Even Point

(

BEP

)

No Keterangan Nilai No Keterangan Nilai

1 Biaya Variabel (VC) Rp 43.758.000,00 5 Harga Jual per Produk Rp 1.041.192,31

2 Biaya Tetap (FC) Rp 162.360.000,00 6 Q BEP 158

3 Biaya Total (TC) Rp 206.118.000,00 7 Rp BEP Rp 164.814.510,81 4 Biaya Variabel/Unit Rp 15.506,02 8 Tahun BEP 1,25

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berikut adalah gambar grafik BEP untuk peternakan Tasya Lovebird :

100 Harga (Rp)

200

50 150 Jumlah (Ekor)

VC + FC

Rp 43.758.000,00 Rp 206.118.000,00

TR

Rp 164.814.510,81

BEP


(3)

4.9 Analisis Model

Altman Z

(

zeta

)

Score

Tabel 4.8 Perhitungan

Z

-

Score

Akhir Tahun Pertama

Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Pertama

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 139.905.956,00

2 Modal Kerja Rp 5.205.000,00

3 Total Aktiva Rp 265.627.313,14

4 Laba Ditahan Rp 160.741.713,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 258.345.357,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp 87.708.350,00

7 Total Kewajiban Rp 16.774.087,00

8 Penjualan Rp 22.450.000,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,02 0,01 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,61 0,51 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,02

X4 = Saham / Total Kewajiban 5,23 2,10

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,08 0,08

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 5,73

Tabel 4.9 Perhitungan

Z

-

Score

Akhir Tahun Kedua

Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird

Berdasarkan Data Akhir Tahun Kedua

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 374.663.362,00

2 Modal Kerja Rp 5.725.500,00

3 Total Aktiva Rp 490.140.076,29

4 Laba Ditahan Rp 265.713.163,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 434.627.857,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp 207.249.663,14

7 Total Kewajiban Rp 23.237.174,50

8 Penjualan Rp 61.237.500,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,01 0,008 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,54 0,46 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,89 2,76

X4 = Saham / Total Kewajiban 8,92 3,59

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 6,93

Tabel 4.10 Perhitungan

Z

-

Score

Akhir Tahun Ketiga

Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Ketiga

No Keterangan Nilai

1 Aktiva Lancar Rp 1.168.371.318,00

2 Modal Kerja Rp 6.246.000,00

3 Total Aktiva Rp 1.273.603.389,43

4 Laba Ditahan Rp 824.658.713,14

5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 1.235.798.357,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp 431.767.426,29


(4)

7 Total Kewajiban Rp 43.943.087,00

8 Penjualan Rp 157.313.000,00

Kode Paremeter Nilai Koefisien

X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,005 0,004 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,65 0,55 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,01

X4 = Saham / Total Kewajiban 9,83 3,95

X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12

Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 7,64

Sumber : Hasil Pengolahan Data

4.10 Analisis Hasil Pengolahan Data

1. Analisis Aspek Keuangan

Tabel 4.11 Analisis Aspek Keuangan

No Metode Hasil Perhitungan Keterangan 1 Payback Period (PP) 24 Bulan 14 Hari Layak 2 Net Present Value (NPV) Rp 425.793.812,11 Layak 3 Internal Rate of Return (IRR) 3,35% Layak 4 Profitability Index (PI) 2,38 Layak 5 Break Even Point (BEP) 158 Ekor Layak

Keterangan :

a. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Payback Period

(P P)

menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya

Lovebird layak, karena

diperoleh hasil bahwa untuk mengembalikan modal awal memerlukan waktu

selama 24 Bulan 14 Hari, lebih kecil dari pada usia ekonomis usaha.

b. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Net Present Value

(NP V

)

menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena dengan

bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu

425.793.812,11 lebih besar dari 0 (nol).

c. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Internal Rate of Return

(IRR) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya

Lovebird layak, karena

nilai Total IRR adalah 3,35% lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total

IRR > suku Bunga MARR.

d. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Profitability Index

(PI)

menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya

Lovebird layak, karena nilai

Profitability Index adalah 2,38 lebih besar dari 1 (satu).

e. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Break Even Point

(BEP)

menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya

Lovebird layak, karena titik

impas terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird.

2. Analisis Model

Altman Z

(

zeta

)

Score

Tabel 4.12 Analisis Model

Altman Z

(

zeta

)

Score

No Periode Hasil Perhitungan Keterangan

1 Akhir Tahun Pertama 5,73 Non-Bankrupt Company 2 Akhir Tahun Kedua 6,93 Non-Bankrupt Company 3 Akhir Tahun Kedua 7,64 Non-Bankrupt Company

Keterangan :

a. Nilai

Z

score

dari peternakan Tasya

Lovebird pada akhir tahun pertama

adalah 5,73 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah

dengan kondisi keuangan pada akhir tahun pertama karena nilai Z

score-nya

lebih besar dari 2,90.


(5)

b. Nilai

Z

score

dari peternakan Tasya

Lovebird pada akhir tahun kedua

adalah 6,93 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah

dengan kondisi keuangan pada akhir tahun kedua karena nilai

Z

score-nya

lebih besar dari 2,90.

c. Nilai

Z

score

dari peternakan Tasya

Lovebird pada akhir tahun ketiga

adalah 7,64 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah

dengan kondisi keuangan pada akhir tahun ketiga karena nilai Z

score-nya

lebih besar dari 2,90.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi

a. Pada aspek pasar, usaha peternakan

lovebird

ini layak dilanjutkan karena

permintaan yang terus meningkat dan harga jual dari lovebird yang stabil.

b. Pada aspek teknis, dengan lokasi yang strategis, kemudahan untuk

memperoleh sumber bahan baku, fasilitas listrik dan air yang cukup serta

tenaga kerja berpengalaman sangat mendukung usaha peternakan Tasya

Lovebird untuk terus berkembang.

c. Pada aspek manajemen, dengan manajemen yang terorganisasi dengan

baik dan

job description dari karyawan yang terstruktur membuat

peternakan Tasya Lovebird jarang mengalami permasalahan.

d. Pada aspek lingkungan, peternakan Tasya

Lovebird memberikan manfaat

yang berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan tidak

ada dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha peternakan

lovebird

tersebut, serta tidak ada polusi yang ditimbulkan karena kotoran

lovebird

tersebut tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.

e. Pada aspek keuangan, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode

Payback Period, metode

Net Present Value, metode

Internal Rate of

Return, metode

Profitability Index

dan metode

Break Even Point

menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya

Lovebird layak untuk

dijalankan, karena memenuhi semua kriteria yang disyaratkan.

2. Analisis Model

Altman Z

(

zeta

)

Score

Hasil perhitungan dengan menggunakan Model Altman Z (zeta)

Score

menunjukkan bahwa peternakan Tasya

Lovebird tidak mengalami masalah

dengan kondisi keuangan, karena nilai

Z

score

pada akhir tahun pertama

adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir

tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai

Z

score-nya > 2,90.

5.2 Saran

1. Pengontrolan terhadap

lovebird sebaiknya dilakukan secara intensif untuk

mengurangi tingkat penyakit dan kematian.

2. Sebaiknya Blog dari peternakan Tasya Lovebird selalu update agar pelanggan

yang berasal dari luar kota tidak kesulitan jika akan memilih, memesan dan

membeli lovebird.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis faktor

resiko dari usaha peternakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Altman, E.I. 1968.

Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of

Corporate Bankruptcy

. The Journal of Finance. September : 589

609.

Fastkaya.

3 Manfaat dari Studi Kelayakan Bisnis

. Studi Kelayakan Bisnis. 2011. diakses

dari

http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/3-manfaat-dari-studi-kelayakan-bisnis.html

pada 13 April 2012.

Husnan, S dan Suwarsono. 1994.

Studi Kelayakan Proyek

Edisi Ketiga

. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN.

Ibrahim, Yacob. 1998.

Studi Kelayakan Bisnis

. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kesatrio Aji.

15 Tahun Kedepan Brending LoveBird Masih Menguntungkan

. 471birdfarm.

28 Januari 2012. diakses dari

http://471birdfarm.blogspot.com/2012/01/15-tahun-kedepan-brending-lovebird.html

, pada 13 Maret 2012.

Klub Burung.

Burung Lovebird

. Bird Club

Hobi Burung Kicauan, Penangkaran dan

Agrobisnis. 26 Juni 2010. diakses dari

www.omkicau.com/lovebird-love-bird/#menangkar

pada 1 Mei 2012.

Majalah Burung Pas.

Lovebird di Lirik sebagai Ternak yang Menguntungkan

.

majalahburungpas.com.

31

Maret

2012.

diakses

dari

http://www.majalahburungpas.com/news-ocehan-hari-ini/love-bird-di-lirik-sebagai-ternak-yang-menguntungkan.html

pada 2 Mei 2012.

Prince Troy.

Definisi Laporan Laba Rugi

. All About Science. 5 April 2011. Diakses dari

http://saranghaechonsa.wordpress.com/2011/04/05/definisi-laporan-laba-rugi/

pada

10 Juni 2012.

Rosid, Abdul. 2009.

Evaluasi Kelayakan Usaha Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa

(PE), Di Peternakan Unggul, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

. Tugas Akhir

Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor

Sitanggang, M dan Yudiantoro. 2011.

Lovebird Sicantik Bersuara Merdu

. Jakarta: PT

AgroMedia Pustaka.

Soeharto, Imam. 1995.

Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasi

. Jakarta:

Erlangga.

Suaib.

Seputar Lovebird

. Oke Lovebird Farm. 22 Maret 2011. diakses dari

http://lovebirdsemarang.blogspot.com/2011/03/seputar-masalah-lovebird.html

pada

13 Maret 2012.

Sukmapradita, Mira. 2008.

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Sapi Perah Di

Wilayah Kerja KPSBU Lembang Kabupaten Bandung

. Tugas Akhir Program Studi

Sosial Ekonomi Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Susilo, Andri. 2011.

Analisis Kelayakan Waralaba dan Pemasaran dengan Menggunakan

Metode BCG (Boston Consulting Group)

. Tugas Akhir Teknik Industri Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Tim Redaksi. 2011. 17

Varian Eksotis Lovebird

. Surakarta: Delta Media.

Tanu Chakuenk.

Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya

. Softskill. 17 Oktober 2011.

diakses

dari

http://nakmami.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-biaya-dan-klasifikasi-biaya/

pada 1 Mei 2012.

Universitas Gunadarma.

Tahukah Anda Tentang Metode Altman Z-Score?

. Warta Warga. 4

Maret 2010. Diakses dari

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/tahukah-anda-tentang-metode-altman-z-score/

pada 10 Juni 2012.

Wahyu Dyatmoko.

Konsep Nilai Waktu Uang

(

Time of Value

). Wahyu Dyatmoko Blog’s.

13

Januari

2012.

Diakses

dari